Showing posts with label My Experience. Show all posts
Showing posts with label My Experience. Show all posts

Sunday, March 15, 2020

Makan Puas Selera Pas di Bakso Popeye Balikpapan Baru





Beberapa waktu lalu, aku diajak salah satu tetanggaku untuk mampir di salah satu warung bakso favorite-nya. Sebagai pecinta kuliner, dia selalu merekomendasikan tempat makan yang enak menurut seleranya.
Yah, bukan hanya menurut seleranya saja. Tapi juga selera kebanyakan orang.

Setelah berkeliling belanja. Kami mampir di Bakso Popeye yang berada di kawasan Mall Fantasy Balikpapan Baru.
Di sini, aku lihat tempatnya sangat ramai dan padat. 

Yang selalu terpikirkan dalam benakku ketika masuk ke warung makan atau restoran adalah intensitas pengunjungnya. Kalau pengunjungnya ramai, artinya makanan yang disajikan sangat cocok dengan selera kebanyakan orang. Pastinya, bakal cocok juga dengan selera lidahku juga.


Hmm ... waktu disodorin menunya, aku bener-bener bingung deh. Mau pilih variant bakso yang mana. Soalnya ada banyak. Pengennya sih dicobain semua, biar tahu perbedaan rasanya tiap varian.

Tapi karena keterbatasan waktu dan dana (duh, kok jujur banget ya?) akhirnya aku memilih untuk mencoba bakso jumbo isi daging.

Awalnya, aku pikir bakalan eneg kalo pesen bakso jumbo. Soalnya, pernah nyobain bakso jumbo di tempat lain dan aku eneg dengan bau daging sapi yang begitu menyengat. Lama-lama jadi nggak selera makan. Akhirnya, nggak bida habisin.

Tapi, waktu udah nyobain bakso jumbo ala Popeye, aku nggak berhenti makan sampe tetes terakhir. Kenapa?
Jelas karena rasanya enak, nggak eneg. Isinya bener-bener full daging cincang yang masih seger dan nggak mengandung lemak yang suka nempel di langit-langit lidah.
Aku sampe nanya. "Gimana caranya masak daging bisa kayak gini ya?"
Aku yang nggak demen masak tapi demen makan ini, pasti bisa bedain makanan mana yang enak di lidah dan mana yang kurang bersahabat di lidah.

Aku seneg banget sih makan di sini. Selain pengunjungnya yang rame, penjual dan pelayannya juga sangat manis dan ramah.







Sampai suatu waktu, aku kembali lagi ke tempat ini sambil ngajak salah satu anak di taman bacaku. Aku memilih memesan bakso jontor. Yah, pengen nyobain variant yang lain lah ceritanya.
Hasilnya, aku yang pecinta makanan pedas, ternyata nggak sanggup ngabisin bakso jontor yang super pedas. Bukan karena nggak enak, tapi karena cabainya yang pedes banget. Baksonya sih habis ... bis ... bis ... sampe bersih. Tapi, kuahnya nggak sanggup aku habisin.

Itu bakso ukurannya gede, terus isinya bener-bener cabe semua. Nggak ada campurannya sama sekali. Yah, namanya juga bakso jontor. Kalo nggak bener-bener bikin bibir jontor, bukan bakso jontor namanya.

Akhirnya, tempat ini jadi salah satu tujuan kulinerku setiap kali jalan ke Balikpapan. Sesuai dengan slogan Bakso Popeye "Makan Puas, Selera Pas". Bener-bener enak, nyaman, nagih dan harganya juga terjangkau.

Kamu ... udah pernah singgah ke sini juga atau belum?
Kalo udah, bisa share pengalamannya di kolom komentar. Buat yang belum, bisa memulai pengalaman baru dengan nyobain Bakso Popeye yang satu ini.


Salam manis,

@rin.muna





Friday, March 13, 2020

Asinan Acil - Jajanan Hits Samboja

Source : Asinan Acil Libiyah

Hai ... hai ...!
Buat kamu pecinta kuliner yang ada di Samboja, udah pada cobain Asinan Acil atau belum nih?
Kalau belum, bisa loh cobain Asinan Acil dengan cara hubungi orangnya di link ini : Asinan Acil Libiyah

Buat yang udah pernah cobain, bisa sharing di kolom komentar, menurut kalian, Asinan Acil ini cocok nggak sih di lidah kalian para pecinta kuliner di Samboja.

Kalau menurut aku sih ... ini jajanan cocok banget di lidahku. Karena aku emang pecinta makanan pedas dan suka banget makan buah-buahan. Nah, apalagi dibuat asinan kayak gini. Rasanya makin nge-hits di lidah.

Dengan harga yang terjangkau, kamu udah bisa menikmati Asinan Acil dengan beraneka ragam buah yang enak banget.

Waktu aku beli, buahnya bener-bener bervariasi banget. Ada buah nanas, kedondong, salak, rambutan, mangga muda, mangga matang, apel dan pir. Duh, rasanya tuh enak banget dan bikin nagih. Apalagi kuah asinannya, bener-bener bikin lidah ketagihan. Aku makan dua pouch sekaligus aja masih kurang dan rasa enaknya tuh masih terus terasa walau sudah berhari-hari nggak makan. Ngangenin banget kan jajanan yang satu ini.

Kamu yang jalan-jalan ke Samboja atau tinggal di wilayah Samboja, wajib cobain Asinan yang satu ini. Cara dapetinnya gampang banget, kok. Kamu bisa hubungi langsung pemilik facebook yang udah aku kasih linknya di atas.

Nah, kebetulan si pemilik Asinan Acil ini juga kerja di RSUD ABADI Samboja. Kamu bisa dateng langsung ke sana atau ke rumah si empunya produk yang ada di daerah Wonotirto. Biasanya sih harus keep barang dulu biar nggak kehabisan. Saking larisnya, kalau nggak pesen sehari sebelumnya, kamu bakal nggak kebagian. Jadi, buat kamu yang pengen nyobain ini, wajib pesan dulu. Biar nggak ketinggalan nge-hits, kudu cobain Asinan Acil ini.


Biar nggak ketinggalan hits, jangan lupa tinggalin komentar juga di bawah ini ya!


Salam manis,

@rin.muna


Mempercantik Kebaya dengan Mutsin Sederhana


Hai ... hai ...!

Buat kalian yang suka fashion, pasti suka juga dong dengan hal yang manis-manis kayak gini. 
Kebetulan, aku juga suka sama fashion. Hmm ... walau penampilanku belum bisa fashionable karena memang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah daripada di luar rumah. Alhasil, baju yang paling sering aku pake ya cuma daster doang. Tapi ... aku seneng banget kalo bisa bikinkan baju yang cantik buat orang lain.

Hmm ... emang sih, selain hobi nulis dan gambar, aku juga suka menjahit. Mmh ... dibilang suka banget sih enggak juga. Tapi ... suka aja bisa bikin baju sendiri. Yah ... ujung-ujungnya ya tetep aja suka. Hahaha ...

Di sela-sela kesibukan aku sebagai ibu rumah tangga, aku juga selalu menjalankan hobiku bikin baju. Bikin baju buat siapa? 

Awalnya, aku bikin baju cuma buat si kecil dan buat aku pribadi. Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang berdatangan dan minta tolong dijahitkan bajunya. Yah, namanya orang minta tolong, nggak tega sih nolaknya. Sampai akhirnya ... ini kebaya yang ke-6 yang aku buat.

Nggak ada pelatihan khusus. Aku belajar menjahit secara otodidak. Nggak ada yang ngajarin aku buat jahit. Aku cuma suka gambar fashion. Yah, walau sekarang sketsa fashionku udah aku bakarin semua. 

Awalnya belajar jahit, karena berambisi pengen bikinin baju sendiri buat si kecil. Jadi, belajarnya cuma bikinin baju untuk si kecil aja. Belajar bikin fashion yang mudah-mudah dulu, seperti sarung bantal atau rok untuk Livia.

Seiring berjalannya waktu, banyak yang minta potong dan rombak bajunya. Dari situ aku benar-benar mempelajari dan meneliti alur dan pola jahitan serta teknik menjahit yang baik.

Malam ini, aku masih berkutat memasang manik-manik di atas brukat supaya hasilnya jadi lebih manis lagi. Memang sudah larut malam. Tapi, aku tetap semangat dan merasa bahagia melakukannya. Aku menambahkan beberapa mutiara sintetis di bagian leher supaya terlihat lebih manis dan elegan. Alhasil, kebaya brukat yang awalnya terlihat sangat sederhana akan berubah menjadi lebih elegan ketika dipadukan dengan bahan batik di bagian rok/bawahannya. Kalian juga bisa coba di rumah untuk mempercantik gaun-gaun pesta kamu dengan mutsin yang harganya sangat terjangkau. Tampil cantik nggak harus mahal, kok. Asal hatinya juga tetep cantik... 

Ada satu kekhawatiran ketika aku membuatkan baju untuk orang lain. Aku terlalu takut kalau orang yang memesan tidak menyukai hasil karyaku.

Selama ini, aku belum pernah mendapatkan kripik (Kritik) pedas dari pelanggan. Padahal, kritiknya selalu aku rindukan supaya aku bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.

Saya harap, teman-teman juga bisa mampir untuk memberikan kripik dan sarannya, hehehe ...


Sampai jumpa ...!
Cukup sampai di sini aja tulisan dari aku. semoga menginspirasi dan aku jadi rajin berbagi...


Wednesday, March 11, 2020

Ruang Bermain Anak, Pentingkah?

Source : pixabay.com

Beberapa waktu lalu, aku bertemu dengan seorang ibu muda dan banyak berdiskusi tentang anak bungsunya yang memiliki keterlambatan dalam belajar dan merespon sekitarnya. Kebetulan, di taman baca ada banyak mainan edukasi dan anaknya dengan cepat merespon setiap permainan balok huruf. Anakku juga ikut aktif mengajak teman barunya bermain sambil belajar.

Di sela-sela mengawasi anak bermain, kami membicarakan hal-hal ringan terkait perkembangan anak. Ada satu hal yang terkadang membuat kita tidak pernah memikirkannya. Yakni, ruang bermain anak di rumah. Mungkin, setiap rumah memiliki ruangan gudang untuk menyimpan perkakas. Tapi, terkadang kita lupa menyiapkan satu ruang khusus untuk anak-anak bermain.

Awalnya, aku juga tidak pernah terpikir tentang ruang bermain anak ini. Namun, setelah bercerita ringan, akhirnya terpikir juga di kepalaku untuk membuatkan ruang khusus bermain anak. Yah, mungkin sebagian orang menganggap kalau ruang bermain anak tidak terlalu penting karena seiring berjalannya waktu dan bertambah dewasa, anak-anak tidak lagi memerlukan ruang bermain.

Aku tetap merasa kalau ruang bermain anak sangat penting. Di dalam ruang bermain, anak-anak bisa dengan bebas dan leluasa mengeksplore dirinya. Ruang bermain anak harus dibuat dan dirancang sedemikian rupa untuk membuat anak-anak nyaman saat bermain. Orang tua juga harus menyiapkan kegiatan yang disukai anak-anaknya. Misalnya, si anak tertarik dengan otomotif atau boneka. Maka kita harus menyediakan berbagai permainan edukasi yang dapat menarik minat dan bakat si kecil.

Terus, kalo si kecil udah besar. Ruangannya bakal jadi apa? Apa bakal jadi gudang lagi karena si anak udah nggak doyan main?

Yah ... nggak juga seperti itu. Ruang bermain anak, bisa berubah menjadi ruang berkreasi bagi anak ketika ia beranjak remaja.

Misalnya, si anak yang suka menari. Kita bisa setting ruang bermain menjadi ruang untuk berlatih menari. Ketika si anak memiliki ruang kreasi sendiri, ia akan rajin berlatih untuk menggali potensi bakatnya. Juga mengajak teman-teman sebayanya untuk berlatih bersama di dalam rumah. Seru banget kan kalau masa-masa remaja anak kita juga bisa bermanfaat karena kita sudah terbiasa memberikan fasilitas untuk minat dan bakatnya.

Yah, mungkin sebagian orang sudah punya ruang bermain untuk anaknya. Sebagian lagi, masih menganggap kalau ruang bermain untuk anak tidak terlalu penting.

Kalau menurut aku, ruang bermain anak sangat penting karena permainan yang diminati anak mampu merangsang kecerdasan otaknya. Kita juga bisa melihat minat dan bakat anak sejak dini saat melihat ruang bermain, permainan apa yang dominan dimainkan oleh anak kita.

Aku sendiri belum punya ruangan khusus untuk anak-anak bermain. Harapannya, bisa membuatkan ruang khusus untuk anak-anak bermain. Selain si anak bebas bermain di dalam ruangannya, juga untuk menghindari koleksi mainannya tercecer dan berhamburan ke mana-mana.

Menurut para Moms gimana? Apakah ruang bermain anak penting ada di rumah kita?

Silakan komen di bawah buat yang udah punya pengalaman tentang ruang bermain anak ini ya!


Salam Manis,

@rin.muna

Wednesday, February 26, 2020

Rindu Lukisan Batu Dinding



Meski tidak pernah berkunjung secara langsung. Aku tahu kalau Batu Dinding yang terletak di Km.45 Samboja ini sangat indah.
Oleh karenanya aku berusaha mengabadikannya ke dalam lukisan.
Walau lukisanku belum sebagus lukisan seniman-seniman lain.

Apa adanya yang bisa aku buat untuk kenang-kenangan.

Sayangnya, lukisan ini sudah berganti pemilik dan aku hanya bisa mengabadikannya dalam bentuk foto sebagai kenang-kenangan.





Masjid Hidayatul Amin - 35 Tahun Berdiri, Baru Pertama Kali Dikunjungi Bupati Kutai Kartanegara



Minggu, 23 Februari 2020. Menjadi hari bersejarah bagi warga Desa Beringin Agung, khususnya bagi jamaah Masjid Hidayatul Amin. Pasalnya, Masjid yang sudah berdiri sejak awal transmigrasi (1985) belum pernah dikunjungi oleh Kepala Daerah secara langsung.

Menurut penuturan warga, ini pertama kalinya Masjid Hidayatul Amin dikunjungi oleh Bupati Kutai Kartanegara ( Edy Damansyah ). Beliau memimpin langsung Safari Subuh. Masjid Hidayatul Amin menjadi masjid ke-130 yang dikunjungi oleh Bupati Edy Damansyah beserta rombongan dalam satu tahun terakhir.


Acara Safari Subuh ini dimulai dengan sholat subuh berjamaah. Kemudian, diisi dengan sambutan dari Kepala Desa Beringin Agung (Kusnadi) dan Bupati Kukar (Edy Damansyah). Kami juga mendengarkan kuliah subuh yang disampaikan oleh Ustadz Harun Ar-Rasyid.
Bapak Edy Damansyah juga memberikan bantuan kepada takmir masjid berupa Al-Qur'an, Mukenah dll.

Setelah selesai sholat berjamaab dan mendengarkan siraman rohani sejenak, acara ditutup dengan ramah tamah. Para jamaah sudah menyiapkan kopi dan kudapan untuk dinikmati bersama.



Friday, February 21, 2020

Bukan Ditolong, Malah Diketawain

Tepat jam 08:30 WITA, akhirnya si kecil terlelap setelah seharian bermain dan tidak punya waktu untuk tidur siang.
Aku merasa sangat senang saat Livia mau bermain dengan teman-teman sebayanya. Hanya saja, aku sedikit cerewet saat pakaiannya mulai kotor. Aku paling tidak suka dia bermain kotor. Bukan karena pakaian yang kotor sulit untuk dibersihkan, tapi karena dia selalu menangis karena tubuhnya gatal-gatal usai bermain kotor. Terlebih, saat ada acara, mamanya sibuk rewang dan anaknya tidak terlalu terperhatikan. Tapi, aku selalu berusaha mengawasi Livia agar tidak bermain pasir atau tanah berlebihan. Selain tubuhnya yang gatal-gatal usai bermain. Aku juga merasa menjadi ibu yang tidak becus jika membiarkan anakku tak terurus. Sekali pun sibuk, aku sesekali mengecek kondisi anakku.

Terkadang, dia yang datang menghampiriku ketika menginginkan sesuatu. Misalnya, minta makan, minum atau ingin ke toilet.

Seharian, ia bermain dengan teman-temannya. Sementara, mamanya sibuk di dapur membantu tuan rumah yang sedang melaksanakan hajatan. Otomatis, aku tidak bisa mengawasi Livia secara instens. Asal dia tidak menangis, artinya ia masih baik-baik saja.

Siapa sangka, kalau ternyata ada cerita yang begitu menyentuh di balik permainan anak-anak itu. Aku bahkan tidak tahu jika Livia tidak bercerita saat ia minta diantar buang air kecil ke toilet.

Usai buang air kecil, Livia langsung berkata,"Ma, tadi aku jatuh di depan."
"Oh ya? Sakit nggak? Ada yang lecet atau nggak?" tanyaku pada Livia.
"Nggak lecet. Tapi tulangku sakit," jawab Livia sambil memegangi pinggangnya.
"Tapi nggak nangis kan?" tanyaku lagi.
Livia menggelengkan kepala. "Nggak. Tapi aku malah diketawain sama temen-temen," jawabnya kesal sambil berlinang air mata.
"Masa sih? Nggak ada yang nolongin?"
"Nggak ada," jawab Livia sambil menggeleng sedih.
"Duh, kasihannya anak Mama," ucapku sambil mengusap ujung kepala Livia.
Livia terlihat murung karena saat jatuh, ia justru ditertawakan oleh teman-temannya. Kemudian, aku teringat pada materi di sekolahnya tentang penerapan sikap saling tolong menolong, tentang perbuatan baik dan tidak baik. Aku langsung bertanya pada Livia.
"Di sekolah. Diajarin apa kalau ada teman jatuh? Diketawain atau ditolongin?"
"Ditolongin," jawab Livia lirih.
"Kalau gitu, teman-teman Livia anak yang baik atau nggak?"
"Nggak," jawab Livia sambil menggeleng.
"Anak yang nggak baik nggak boleh diikutin ya!" pintaku.
Livia menganggukkan kepala.
"Nanti, kalau ada teman yang jatuh, Livia harus tolongin ya! Nggak boleh diketawain. Kan katanya Livia mau jadi anak baik, kan?"
Livia menganggukkan kepala.
"Kasih tahu juga sama teman-teman yang lain. Kalau ada teman jatuh, harus diapain?" tanyaku untuk memastikan Livia mendengarkan nasehatku.
"Ditolongin."
"Iya, bener. Nggak boleh diketawain ya! Karena anak baik harus selalu menolong," pintaku sambil tersenyum.
Livia menganggukkan kepala.
"Gitu dong! Baru anaknya Mama yang baik. Cium dulu!" pintaku sambil menyodorkan pipiku ke arah Livia.
Livia langsung mencium pipiku dan kami keluar dari toilet bersama-sama.

Ada satu hal yang aku pelajari dari obrolan kecil ini. Mendidik anak menjadi baik memang tidak mudah. Tapi, sebagai orang tua kita harus berusaha menjadikan anak kita selalu berbuat kebaikan. Sekalipun lingkungan sekitar tidak mengajarkan hal yang baik. Terlebih, yang membuatnya peka terhadap keadaan sekitar adalah praktik langsung di kehidupan sehari-hari. Di sekolah, Livia diajarkan menjadi anak yang baik, bertanggung jawab, saling tolong-menolong dan berbagi.

Oleh karenanya, sebagai orang tua, aku harus selalu mengingatkan dan menerapkan pelajaran moral yang diberikan di sekolahan. Tidak hanya di-aplikasikan ketika berada di sekolah. Tapi juga bisa diterapkan di dalam kehidupan sehari-sehari agar anak terbiasa dengan kepribadian yang baik.

Aku juga tidak mengerti, sejak kapan budaya "Tertawa di saat teman jatuh" menjadi salah satu kebiasaan orang-orang di Indonesia. Tapi, sejak aku kecil pun sudah merasakan hal seperti itu. Akhirnya, muncul sikap saling bully karena kebiasaan dari kecil. Terlebih, saat masih kecil, ada anak yang sering melakukan kesalahan dan terlihat ceroboh. Karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Aku hanya berharap, Livia bisa melihat setiap hal dari sudut pandang yang berbeda. Tentunya adalah sudut pandang yang positif. Karena kebiasaan akan menjadi budaya yang secara tidak sadar dapat menumbuhkan moral negatif pada diri anak kita sendiri. Andai aku tidak memberikan pengertian yang baik pada Livia. Mungkin, ia terus berpikir kalau ada teman terjatuh, ia akan tertawa. Karena itu menjadi salah satu kebiasaan di lingkungan teman sepermainan dan tidak lagi dianggap sebagai hal yang buruk alias masih wajar-wajar saja. Tapi bagiku, pola pikir Livia sejak ia masih kecil, akan berpengaruh pada saat ia sudah dewasa nanti. Saat ini, yang paling penting adalah bisa membedakan perbuatan baik dan buruk. Membuatnya selalu ingin menjadi anak yang baik, bukan memilih menjadi anak yang nakal karena terlihat jauh lebih hebat. Sebab, masih ada jalan mulia yang bisa ia tempuh untuk menjadi anak yang hebat. Tidak harus menang berkelahi, tidak harus terlihat paling kuat. Yang terpenting, dia bisa bersikap baik dan terus berprestasi. Sebab, tidak semua orang bisa menanamkan rasa empati ke dalam hati anak-anaknya sejak dini.

Oke, cukup di sini aja tulisan dari aku. Semoga bisa menjadi sebuah pelajaran kecil untuk kita sebagai orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Karena waktu sudah malam dan sudah ngantuk, aku akhiri sampai di sini sebelum ceritanya makin ngelantur. Hahaha ...

Jangan lupa follow dan sibscribe blog aku ya!
Semoga bisa menginspirasi dan memberikan pelajaran berharga untuk kita semua ... aamiin ...

Wednesday, February 12, 2020

Pelantikan dan Pengukuhan Ketua & Pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan Samboja


Selasa, 11 Februari 2020

Hari ini aku mengikuti pelantikan dan pengukuhan ketua dan pengurus tim penggerak pkk Kecamatan, Kelurahan / Desa serta Bunda PAUD.

Ini adalah pengalaman pertama kalinya buatku bergabung dalam organisasi PKK. Terlebih aku ditunjuk sebagai ketua Pokja III. Aku sendiri belum mengerti sama sekali tugas yang harus aku kerjakan. Namun, dalam acara pembekalan yang berlangsung dua hari (11-12 Februari) ini telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman baru.


Acara pelantikan dan pengukuhan ini dilakukan secara langsung oleh Ketua PKK Kabupaten, yakni Ibu Hj. Maslianawati (Istri Bupati Kukar, Edi Damansyah).

Ini pertama kalinya saya bertemu dengan beliau secara langsung. Beliau adalah sosok wanita yang sangat energik, sederhana, ramah dan menginspirasi. Setiap kali beliau berpidato, suara lantangnya langsung membuat kantukku hilang. Yah, duduk mendengarkan orang yang berbicara di depan, kadang memang membosankan dan membuat mengantuk. Tapi, bukan berarti materi yang diberikan tidak tersampaikan. Walau sambil ngantuk, aku masih bisa mendengar dengan jelas materi yang diberikan. Kemudian, suara lantang Ibu Maslianawati membuat mataku terbuka lebar dan rasa kantukku langsung hilang.

Selama dua hari mendapatkan pembekalan, banyak hal yang bisa saya dapatkan. Bukan hanya materi yang disampaikan. Tapi saya juga bisa mengenal para ibu-ibu hebat dari desa dan keluarahan yang ada di kecamatan Samboja.

Acara pelantikan ini dihadiri oleh 19 kelurahan dan 4 desa yang ada di Kecamatan Samboja. Tentunya, saya mendapatkan banyak ilmu dan teman baru untuk berdiskusi. Aku tidak terlalu banyak bicara, hanya mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan dan apa yang ada di sana. Aku merasa bahagia karena bisa mengenal orang-orang hebat yang ada di Kecamatan Samboja.

Aku berharap, pelatihan dan pembekalan ini bisa bermanfaat dan bisa membawa nama baik Desa Beringin Agung dengan karya ibu-ibu yang bisa dihasilkan dari poternsi desa. Tentunya, saya membutuhkan peran serta masyarakat desa untuk bisa mewujudkan lingkungan desa yang sehat, mandiri dan bersinergi dengan baik. Sebab, saya di sini hanya sebagai fasilitator yang akan berusaha semampu saya untuk memberikan yang terbaik bagi Desa Beringin Agung dan Kecamatan Samboja.



Friday, January 31, 2020

Kuliner Samboja - Mencoba Ayam Lalapan Warung Makan Madura di dekat Lamin Etam Ambors


Senin kemarin, aku ada jadwal buat periksa ke Balikpapan.
Alhasil, aku yang demen makan ini selalu aja mampir ke warung-warung makan sederhana. Maklum lah ya, budgetnya cuma bisa makan di warung kecil. Nggak bisa makan di restoran mewah. Hahaha.

Buat para pecinta kuliner, pasti selalu cari referensi makanan enak buay disinggahi kan ya?
Kebetulan, aku laper banget dan singgah di salah satu warung makan yang bernama Warung Makan Madura.

Kalo ngomongin soal Madura, aku suka sama sate Madura yang rasanya khas banget.
Sayangnya, aku ke sana pas jam makan siang dan nggak punya keinginan buat makan sate. Entahlah, jam segitu kalo pesen sate bakal ada atau belum.

Aku cuma pesen ayam goreng lalapan dan jus. Ternyata, di sini ayamnya ada dua versi. Versi besar dan versi kecil. Karena aku ngajak Livia makan, jadinya aku pesen ayam ayam ukuran besar dan ukuran kecil sekaligus. Karena aku tahu kalau Livia makannya agak susah dan nggak banyak. Jadi, aku pesanin ayam yang kecil aja daripada ntar mubazir karena banyak yang nggak dimakan.
Selain pesan ayam goreng lalapan, aku juga memesan jus alpukat dan jus buah naga.

Aku pikir, bakal nunggu lama banget pesanannya datang. Ternyata nggak juga. Mereka cukup cekatan memasak dan menghidangkannya dengan waktu yang tidak terlalu lama. Aku soalnya pernah dibikin kesel karena nunggu pesanan makanan lama banget sampai hilang nafsu makanku. Hahaha ...
Waktu aku pertama kali nyeruput jus alpukat. Aku ngerasa jusnya enak banget. Tekstur dan rasanya pas banget di lidahku. Aku jadi ingat waktu SMA, aku suka banget beli jus di depan sekolah. Rasanya enak dan bikin aku pengen beli setiap hari.

Aku emang seneng banget sama aneka jus. Apalagi jus mangga dan alpukat. Jadi, aku udah ngerasain banyak jus di beberapa tempat. Di sini, rasa jusnya pas di lidah. Buat aku yang nggak suka dengan makanan manis, jus ini lumayan manis. Mungkin karena minumnya sambil lihat kamu.

Waktu pemilik warung mulai nyuguhin ayam goreng lalapan yang aku pesen. Aku langsung melongo. Kenapa melongo? Karena ... dia suguhin satu mangkuk sambal lalapan di hadapan kami. Hmm ... dari semua tempat makan lalapan yang pernah aku singgahi. Ini pertama kalinya aku disuguhi sambal yang banyak begini. Mataku langsung lope-lope. Artinya, aku bisa makan sambal sepuasnya. Hahaha ...

Selain sambal, porsi nasinya juga banyak. Aku bahkan nggak bisa ngabisin separuhnya. Apa porsi makanku yang terlalu sedikit?🤔

Nah, setelah sambal dan nasinya. Aku langsung nyicipin ayam gorengnya dong. Hmm ... menurut aku sih enak banget buat aku yang nggak terlalu demen makan ayam. Tingkat kematangannya pas, teksturnya lembut dan rasa bumbunya meresap sampai ke dalam. Dan yang paling penting, ayamnya itu fresh banget. Karena, kita bisa bedain ayam segar yang baru dimasak dan yang udah ditaruh di pendingin. Rasanya pasti lebih enak ayam segar.

Livia termasuk anak yang suka sama ayam goreng. Dia aku pesenin porsi kecil dan habis dimakan ayamnya. Artinya, dia suka sama ayam gorengnya. Karena, kalo dia ngerasa nggak enak, bakalan dimakan dikit doang dan ditinggalkan gitu aja. Porsi makannya dia emang dikit dan di sini dia makan lebih banyak.

Di sini juga harganya murah banget, kok. Aku pesen dua porsi ayam lalapan dan dua gelas jus Cuma bayar 65 ribu aja. Murah banget kan?

Aku juga masih penasaran banget pengen nyobain sate yang ada di warung ini. Next time, aku bakal mampir ke sini lagi deh buat nyobain satenya. Hehehe

Nah, sampai di sini dulu ya tulisan review aku soal tempat makan yang ada di Samboja. Kalau kamu pengen mampir ke warung ini, kamu bisa datang ke Warung Madura Km.28 yang nggak jauh dari jalan masuk ke Lamin Etam Ambors.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya ... !!!
Jangan lupa komen dan share ke temen-temen kamu, biar temen-temen kamu juga tahu tempat makan yang murah dan enak.

Jangan lupa juga follow instagram aku @rin.muna ya!
I Love you so much...! 😘

Monday, January 27, 2020

[Kuliner Samboja] Menyantap Gurihnya Mie Ayam Edy Rahayu Wonogiri



Ngomongin kuliner, pasti nggak bakal ada habisnya.
Samboja sebagai Ibukota Negara, memang belum punya kuliner khas. Tapi ... di sini ada banyak aneka kuliner dari berbagai daerah.

Hari ini aku mampir lagi di warung Mie Ayam & Bakso Edy Rahayu yang ada di depan Eramart Samboja.
Mmh ... ini bukan pertama kalinya ke sini sih. Udah beberapa kali dan aku lumayan suka sama tempat ini. Tempatnya bersih dan nyaman.

Awalnya, aku lebih suka makan bakso daripada Mie Ayam. Mungkin karena aku pernah makan mie ayam di tempat lain dan rasanya mengecewakan. Akhirnya, aku lebih demen makan bakso. Tapi, pas di warung ini aku nyobain mie ayamnya sekali dan rasanya enak banget.

Namanya juga mie ayam. Hampir semuanya sama aja sih. Rasanya ya gitu-gitu aja. Yang bikin aku demen sama mie ayam di sini karena kuahnya yang gurih dan leziz banget.
Aku saranin sih nggak usah dikasih perasaan jeruk kalau makan mie ayam di sini. Nggak tahu kenapa, waktu aku nyoba makan dikasih perasan jeruk, rasanya jadi nggak seenak biasanya. Kayaknya, rasa asamnya bikin kuah mie ayam yang udah enak itu jadi petcah!. Soalnya, rasa aslinya udah enak banget.
Kalau untuk Mie Ayam di Samboja, sampai saat ini Mie Ayam & Bakso Edy Rahayu masih recomended sih buat aku. Yang bikin enak itu, rasa kuahnya yang gurih dan mie-nya yang kenyal banget. I Like it!
Yang bikin aku sebel, kalo udah kehabisan sawi. Hahaha...
Entah kenapa, aku suka banget kalo makan mie ayam pakai sawi. Kalo nggal dapet sawi, rasanya kecewa banget.
Makanya, kalo dateng ke sini jangan malam. Pasti udah nggak kebagian sawinya. Wkwkwkwk.
Buat kalian yang jalan-jalan ke Samboja, bisa deh cobain mie ayam di tempat yang satu ini. Semoga kalian beruntung dan dapat menikmatinya juga.

Oh ya, ini bukan endorse ya... aku nulis apa adanya aja. Aku cuma mau saranin beberapa tempat makan yang cocok di lidahku dan semoga cocok juga di lidah kalian.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Salam dari Ibukota Negara, Samboja, Kutai Kartanegara. Kalimantan Timur.

Tuesday, December 10, 2019

Cinderella Fashion Kids

www.rinmuna.com

Ini adalah salah satu gaun dengan tema Cinderella yang aku buat khusus untuk anakku.
Ada cerita menggelitik di baliknya.
Aku ... sebenarnya sudah lama ingin membuat gaun Princess Cinderella. Tapi, kalau harus mirip sekali dengan aslinya ... aku tidak mungkin bisa melakukannya. Alasannya ... bahan yang kumiliki tak sebagus kualitas bahan pakaian asli juga aku bisa saja melanggar hak cipta karya seseorang atau dianggap menjiplak. Hehehe ...

Aku juga tidak tahu bagaimana memulainya.

Akhirnya ... Aku membuat gaun ini secara spontan karena anakku mendapat undangan acara ulang Tahun dan dia tidak punya gaun untuk pergi ke pesta. Alhasil, setelah pulang sekolah, aku langsung membuatkan gaun untuknya agar bisa dipakai untuk menghadiri acara ulang tahun salah satu teman sekolahnya.


Terkadang, inspirasi dan motivasi itu justru muncul di saat sudah mendesak dan terpaksa melakukannya dengan cepat.

Terima kasih untuk kamu yang selalu menginspirasi.

Monday, December 9, 2019

Anak - Sumber Inspirasi Fashionku (Fashion Design #1)

www.rinmuna.com

Anak adalah harta yang paling berharga, membuat kita mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Bagiku, kehadiran seorang anak benar-benar memberikan inspirasi yang tak terhingga untuk kehidupanku.
Foto yang aku posting, adalah design yang pertama kali aku wujudkan jadi nyata.
Aku punya hobby menggambar busana sejak masih duduk di bangku SMA. Tapi, saat itu tak pernah terpikirkan bahwa gambar yang aku buat bisa dibuat menjadi nyata, mengingat banyak kekurangan yang aku miliki. Aku besar di panti asuhan, aku sadar dengan siapa aku dan aku membunuh cita-citaku satu per satu. Semua hal rasanya menjadi tidak mungkin. Sebab, aku tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang lebih.
Semua gambar busana yang pernah aku buat, aku posting di media sosial kemudian aku buang begitu saja. Beberapa tahun lalu, bahkan aku sudah menghapusnya dari media sosialku. Alasannya ... ada yang berkomentar kalau designku bisa ditiru orang kalau aku mempostingnya ke media sosial. Jadi, aku memang sudah nggak punya hasil designku yang lalu. Tapi, aku masih ingat semua model yang  pernah aku buat. Aku selalu membuat sebuah gaun dengan motif batik Kalimantan.

Cukup lama aku berhenti menggambar busana. Aku tidak punya begitu banyak semangat untuk mengumpulkan karya-karyaku. Karena, menurut aku sendiri ... hasil gambarku sangat buruk jika harus dibandingkan dengan karya orang lain. Hasil gambar mereka jauh lebih bagus dari yang aku buat dan aku merasa tidak percaya diri.

Sampai suatu hari ... aku berniat membuat baju untuk anakku yang baru berusia dua tahun. Harusnya, baju itu lebih mirip dengan model princess Cinderella. Tapi, karena aku hanya memesan di tukang jahit. Alhasil, jadinya malah seperti seragam sekolah. Rasanya kecewa, kesal dan aku ngerasa ... kok, kayak gini sih? Tapi, aku nggak berani untuk komplain untuk tetap menjaga hubungan baik.

Akhirnya ... dengan susah payah aku menyisihkan uang gajiku sedikit demi sedikit untuk membeli mesin jahit. Mesin jahit yang aku beli, merupakan salah satu mesin jahit bekas yang ada di panti asuhan tempat aku tinggal. Selama di sana, aku biasanya membantu pengurus untuk menjahit. Tapi, aku tidak benar-benar bisa menjahit. Aku hanya membantunya merapikan kain atau memasang kancing. Aku nggak punya keberanian sama sekali buat pakai mesin jahit.

Terus ... kenapa nekat beli mesin jahit kalo nggak bisa jahit?
Iya juga ya?
Akhirnya ... mesin jahitnya juga nggak terpakai karena aku bener-bener nggak paham gimana cara makainya.
Sampai suatu hari, adik aku pulang dari Balikpapan dan mengajariku cara memintal benang. Sejak saat itu, aku mulai memakai mesin jahit untuk menjahit pakaian yang sobek di rumah.
Aku tinggal di kampung. Akses informasi tentunya sulit aku dapatkan. Aku juga tidak tahu bagaimana caranya menjahit yang benar dan memahami bagaimana cara kerja mesin jahit. Setelah aku membuka taman baca, tak berapa lama wifi masuk desa hadir. Aku langsung memasang wifi, patungan dengan adikku untuk membayarnya. Sejak itu, aku bisa mengakses internet dan mendapat banyak informasi.

Dari internet, aku belajar cara menjahit yang baik dan bagaimana mengatasi masalah pada mesin jahit. Sehingga, aku bisa belajar memperbaiki mesin jahitku sendiri saat ada masalah.

Aku mulai belajar perlahan, bagaimana membuat pola dan akhirnya aku membuat baju untuk anakku. Aku design sendiri, buat pola sendiri dan membuatnya sendiri saja. Yah, walau hasil gambar dengan kenyataannya masih jauh berbeda. Aku masih melakukan kesalahan dan itu membuat aku terus belajar dan belajar.

Aku sengaja memilih motif yang mencolok untuk anakku. Alasannya, karena dia masih kecil dan aku mudah untuk mendapatkannya ketika aku ajak dia di keramaian. Benar saja, aku sempat membawanya masuk ke mall dan dia lari ke sana - ke mari. Aku sempat bingung dan bertanya pada beberapa orang karena aku nggak bisa menemukan anakku yang asyik bermain di antara pakaian. Dia bilang, itu labirin dan dia senang berlari dari satu stand ke stand lain. Akhirnya, aku bisa dengan mudah menemukannya karena pakaiannya yang mencolok dan berbeda dengan kebanyakan orang yang ada di sana. Dari kejauhan, aku sudah bisa menemukan tubuh mungil itu.


Baju ini adalah design pertama yang aku buat menjadi nyata. Semua itu karena aku sangat mencintai anakku dan aku ingin dia memakai sesuatu yang aku buat dengan cinta untuknya. Bisa saja aku membelinya di toko. Lebih praktis dan nggak perlu repot bikin. Tapi, rasanya ada kepuasan tersendiri saat aku bisa membuatkan baju untuk anakku. Terlebih lagi saat dia sangat senang memakai baju yang aku buatkan.

Anak -- Dialah sumber inspirasiku dalam berkarya. Jika tidak ada dia, mungkin selamanya aku akan mengubur dalam-dalam keinginanku untuk membuat sebuah fashion dari karya aku sendiri.



Nak, terima kasih sudah menjadi sumber inspirasi untuk Mama...

I Love you ...

Aku tinggalkan tulisan ini ... untuk kamu ... 15 Tahun ke depan ...
 




Friday, November 1, 2019

Yang Bikin Aku Makin Sayang sama Kompasiana


Source: pixabay.com




Hai ... hai ... temen-temen!
Apa kabar semuanya?
Masih rajin nulis? Pasti nggak bakal baca tulisanku karena sibuk nulis ya...
Yang masih rajin baca, baca terus postingan aku karena ada banyak cerita menarik yang bakal aku bagiin buat kalian.

Kali ini, aku mau cerita tentang salah satu platform menulis aku yakni Kompasiana.
Kenapa Kompasiana dan sejak kapan sih aku nulis di Kompasiana?
Mmh ... kalo ditanya kenapa, jelas aja aku bakal jawab karena Kompasiana itu nyaman banget. Aku belum pernah berdebat sama penulis lain dan belum pernah dapet kripik pedas dari senior. Mmh ... sebenarnya aku kangen sih sama kripik pedasnya. Karena itu salah satu alasan yang bikin aku terus semangat belajar menulis.

Aku bergabung di Kompasiana tanggal 29 Mei 2018, tapi aku baru mulai nulis pada bulan September 2018. Ada waktu empat bulan yang bikin aku terus berpikir dan belajar supaya tulisanku layak bertengger di Kompasiana.

Pertama kali, aku nulis artikel Melestarikan Budaya Jawa di Pulau Kalimantan dan langsung kegirangan karena jadi artikel Pilihan Editor. Kebayang nggak sih gimana senengnya aku waktu pertama kali nulis dan langsung dapet sambutan baik dari tim editor Kompasiana. Aku langsung semangat nulis dan ngajak temen-temen penulis di platform sebelah buat nulis juga di Kompasiana. Alhamdulullah, sampai saat ini mereka aktif nulis di Kompasiana. Walau akunya sekarang yang jarang nulis. Soalnya aku lagi ngerjain kontrak nulis yang cukup menyita waktuku.

Satu bulan setelah aku nulis di Kompasiana. Aku dihubungi sama Mimin buat hadir di acara Kopiwriting yang diadakan oleh JNE dan Kompasiana. Saat itu, aku seneng banget dan langsung pergi ke kota Balikpapan buat dateng ke acara itu. Tentunya, sebagai blogger kami punya tanggung jawab untuk menyampaikan pesan yang baik. Kamu bisa baca Kisah Perjalananku ke Event Kopiwriting JNE Balikpapan dan Menyikapi Konsumen Era Milenial, JNE Terus Berinovasi.
Dari kegiatan Kopiwriting itu, aku mulai tahu bagaimana menghasilkan uang dari menulis. Biasanya, aku nulis cuma hobi aja. Dapet royalti dari buku dan di platform lain juga sempat mencairkan uangku yang buat dapetinnya aja susah banget. Bisa berbulan-bulan buat dapetin 200rb rupiah.
Nah, di Kompasiana aku ngerasa benar-benar dihargai sebagai penulis. Satu artikelku bisa dapet honor antara 100-300 ribu rupiah.

Siapa sih yang nggak seneng kalo bisa dapet duit dari rumah. Nggak pernah ke mana-mana tapi uang jajannya ada terus. Mmh ... bener juga kata Mimin Kompasiana. Makanya, aku seneng banget sama Platform #BeyondBlogging yang satu ini. Karena di sini, bukan cuma menghasilkan uang. Tapi juga meningkatkan kualitas tulisan yang digemari oleh banyak orang.
Yah, mungkin yang sulit buat aku adalah menulis dengan kalimat baku. Mmh ... dibilang sulit juga nggak sih. Mungkin karena aku emang orangnya santai dan suka sama tulisan yang berbau santai. Jadi, aku selalu pengen ngajak pembaca ngobrol aja kayak biasanya. Biar nggak ada rasa canggung.

Di #11TahunKompasiana ini, aku berharap bisa terus berkontribusi buat ngisi tulisan di sana. Walau saat ini aku mulai sibuk ngerjain kontrak nulis webnovel adaptasi dari luar negeri. Aku selalu nyempatin waktu buat nulis di Kompasiana. Rasanya, selalu rindu sama platform yang udah membawa aku sampai sejauh ini. Mulai dari penulis yang tulisannya sama sekali nggak ada harganya, sampai saat ini bisa dapet kontrak nulis dengan nilai puluhan juta. Itu semua karena Kompasiana yang bikin aku semangat buat belajar menulis dan menulis.

Buat aku, Kompasiana satu-satunya platform yang nggak pernah bikin aku down karena aku ngerasa tulisanku nggak layak. Di Kompasiana juga ada banyak tulisan-tulisan yang berkualitas dan beragam sehingga aku bisa belajar banyak hal. Belajar membuat artikel yang baik, belajar menulis puisi yang bagus, belajar menulis cerpen yang menarik sampai akhirnya aku bisa menulis webnovel yang memiliki ratusan episode.

Aku berharap, Kompasiana makin bergembang dan makin ramah dengan penulis. Ada banyak kompetisi yang diselenggarakan oleh Kompasiana dan tentunya menjadi salah satu sumber semangat untuk menulis.

Selamat Ulang Tahun yang ke-11 Kompasiana ...!
Selamat menuju kedewasaan. Semoga bisa terus melahirkan penulis-penulis berkualitas dan menjadi rumah paling nyaman untuk banyak penulis di Indonesia.


Salam manis,



Rin Muna

01 November 2019




Baca:

1 Lomba Terakhir yang Bisa Kamu Ikuti dalam Rangka #11TahunKompasiana

Saturday, October 26, 2019

Ikrar Damai Calon Kades Desa Beringin Agung | Pilkades 2019

Senin, 30 September 2019

Desa Beringin Agung telah melaksanakan Ikrar/ Deklarasi Kampanye Damai Pilkades 2019.
Dalam kesempatan ini, hadir 3 calon kades sesuai nomor urut, yakni:
1. Suyono
2. Juhardin
3. Kusnadi

Acara diawali dengan Ikrar/ Deklarasi Damai dari ketiga calon kades dan penandatanganan ikrar yang disaksikan oleh Kepala Desa, Ketua BPD, Komandan Koramil Samboja, Kepala Kepolisian Sektor Samboja, Staff Desa, Seluruh Ketua RT dan Tokoh Masyarakat.


Saturday, September 14, 2019

Thursday, August 29, 2019

Lomba Yel-Yel Nippon Paint HUT RI Ke-74 Desa Beringin Agung Samboja


Desa Beringin Agung Samboja ikut berpartisipasi dalam lomba Yel-Yel Nippon Paint pada HUT RI Ke-74. Dalam acara ini terlibat perangkat/staff desa, warga dan mahasiswa KKM IAIN yang membantu proses pembuatan video ini.

Terima kasih untuk warga Desa Beringin Agung yang telah berpartisipasi meramaikan HUT RI ke-74.

Friday, August 23, 2019

Turonggo Lestari Budoyo dalam Karnaval Samboja 2019

Nggak terasa ... adik-adik yang dulu masih kecil sudah beranjak dewasa dan dengan bangganya mereka melestarikan kesenian dan budaya daerah.
Di sini kadang aku merasa terharu ...
Nggak banyak anak muda yang mau melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah.
Tapi, anak muda RT.03 dan RT.04 Desa Beringin Agung kompak mencintai dan melestarikan budaya nusantara yang sangat beragam.
Makna dari Tepo Sliro dan Guyub Rukun menciptakan suasana yang luar biasa.
Bukan hanya orang Jawa yang bergabung dalam paguyuban. Tapi juga ada orang banjar, bugis, sunda dan lain-lain sebagai bukti bahwa warga desa hidup rukun dengan beragam suku dan budayanya...


#samboja #budaya #wonderfullindonesia #karnavalsamboja #kukar #kaltim

Wednesday, July 31, 2019

Rapat Pembentukan LPM dan Panitia HUT RI Ke-74 Desa Beringin Agung

Rabu, 31 Juli 2019.

Desa Beringin Agung melaksanakan rapat pembentukan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) sekaligus Panitia HUT RI yang ke-74.
Rapat kali ini dipimpin oleh Bapak Kusnadi selaku Kasi Pemerintahan dikarenakan Kepala Desa Beringin Agung sudah habis masa jabatan dan belum ada Pejabat sementara yang menggantikan.
Rapat ini juga dihadiri oleh seluruh ketua RT dan lembaga/ komunitas yang ada di Desa Beringin Agung.

Dari hasil musyawarah bersama. Toto Prayogo terpilih sebagai Ketua LPM. Deni Rohendi sebagai sekretaris LPM. Agus Supriono sebagai Bendahara. Tiga orang anggota LPM ialah Kristiani Natalia, Pendek Widodo dan Rusli R.

Harapannya, pengurus LPM yang baru dapat berperan aktif dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Beringin Agung agar memiliki daya saing tinggi.

Selain pembentukan LPM, juga dilakukan pembentukan Panitia HUT RI ke-74. Dari hasil musyawarah bersama, Pak Toto Prayogo terpilih sebagai ketua Panitia, Yunevi sebagai sekretaris dan Miftahul Jannah sebagai bendahara.
Dari hasil musyawarah, salah satu Ketua RT juga memberikan masukan kepada panitia HUT RI agar tidak mengadakan lomba yang sifatnya tidak menghibur masyarakat umum. Seperti lomba di bidang olahraga yang hanya bisa diikuti oleh orang-orang tertentu saja, terlebih perlombaannya dilaksanakan pada malam hari.
Guru TPA juga menyarankan agar panitia bisa berkoordinasi dengan guru TPA tentang jadwal perlombaan untuk anak-anak agar pihak sekolah bisa mengatur jam pelajaran dan kegiatan belajar mengajar tidak terhambat dengan adanya perlombaan HUT RI ke-74.



Wednesday, July 24, 2019

Rapat Penyusunan DPS dan DPTb Pilkades Serentak 2019 Desa Beringin Agung

Selasa, 23 Juli 2019

Dilaksanakan rapat Penyusunan DPS (Daftar Pemilih Sementara) dalam rangka Pemilihan Kepala Desa Serentak 2019.
Dalam rapat ini dihadiri oleh Kepala Desa, BPD, Ketua RT.01 s.d RT.11, Lembaga Pemerintahan dan juga 3 Balon (Bakal Calon) Kepala Desa yang akan berperan serta dalam pesta demokrasi Desa Beringin Agung.
Penyusunan DPS berdasarkan data pada Pilpres dan Pileg pada bulan April 2019.  Data tersebut kemudian diverifikasi oleh ketua RT selaku lembaga pemerintahan untuk memutakhirkan data penduduk setiap RTnya. Ada penduduk yang pindah atau meninggal dan ada juga penambahan daftar pemilih untuk anak remaja yang berusia 17 tahun pada tanggal 17 Oktober 2019.

DPS yang sudah ada akan diverifikasi langsung ke lapangan oleh panitia dengan dibantu oleh mahasiswa KKM IAIN dan Ketua RT setempat.

Setelah verifikasi, DPS dan DPTb akan dimutakhirkan menjadi DPT pada Rapat Pleno 02 Agustus 2019.

Untuk pegawai ASN dan lembaga pemerintahan dihimbau untuk bersikap netral demi terciptanya demokrasi yang aman dan damai. Sebab bakal calon yang ada juga merupakan warga Desa Beringin Agung yang memiliki visi dan misi yang sama dalam memajukan Desa Beringin Agung menjadi desa yang lebih baik lagi.


Sunday, July 21, 2019

Musrenbangdes 2020 Beringin Agung

www.rinmuna.com
Rabu, 17 Juli 2019. Pemerintah Desa Beringin Agung melaksanalan Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa) Tahun 2020.
Musrenbangdes mengundang seluruh lembaga dan tokoh masyarakat yang ada di desa.
Diungkapkan oleh Pak Budi selaku Kasi PMD dan Pj. Kades Beringin Agung bahwa dana desa digunakan 60% untuk infrastruktur dan 40% untuk pemberdayaan masyarakat desa.
Dari data yang dibacakan oleh Bapak Kuat Sholeh selaku Ketua BPD, pembangunan infrastruktur yang diajukan oleh masyarakat adalah pengerasan jalan / semenisasi dan pembuatan turap yang merupakan lanjutan dari anggaran tahun 2019.
Pada sesi terakhir, Bapemas Kabupaten Kutai Kartanegara menyampaikan IDM (Indeks Desa Membangun).

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas