Wednesday, March 29, 2023

Pelajaran Hidup dari Drama Cina "She and Her Perfect Husband"


Pelajaran yang aku ambil dari drama ini:


Trauma dikhianati ...
Rasanya nyesek banget nonton ini.

Nggak mau berinteraksi sosial bukan karena sombong. Tapi karena dia sudah susah untuk percaya sama orang lain. Pengkhiatan besar yang dilakukan teman seperjuangannya, bikin dia sakit banget dan trauma berinteraksi sama orang.
Berbulan-bulan pilih tidur di kamar.
"Berbaring dengan nyaman di tempat kamu jatuh" adalah kata-kata yang bikin aku meneteskan air mata. Dia seolah sedang bahagia dan nyaman menerima pukulan besar yang dia terima, padahal itu DEPRESI.

Kamu tahu ... dunia ini penuh dengan intrik karena semua merasa takut kelaparan.
Dan ketika kita berada di jalan yang benar, kita akan menjadi orang yang terasingkan dan disingkirkan.

Damai ... adalah ketika kita menjadi sesederhana mungkin.
Sebab, sederhana bisa mengecilkan masalah...

Aku ngerasa kayak flasback ke duniaku sendiri. Rasanya, memang lebih nyaman menyendiri. Apa aku juga udah di tahap depresi? wkwkwkwk.

Drama ini monoton banget. Romance yang nggak banyak romance-nya. Tapi banyak pelajaran hidup yang bisa diambil.
Kalau bukan karena Xu Kai yang ganteng dan Yang Mi yang cantik, mungkin drama ini nggak akan terlalu rame.
Untungnya, drama china selalu didukung sama second lead yang bikin rileks dari konflik dan menghibur.

Aku nggak sukanya dari drama ini, porsi adegan tokoh utamanya nggak dominan. Terlalu banyak cerita tokoh sampingan yang sebenarnya bisa di-skip aja.
But, dengan alasan hubungan sebab-akibat, masih bisa diterima lah...

Kalau kamu, sekarang lagi nonton drama apa?

Mau nonton drama ini juga?

Judulnya "She and Her Perfect Husband"

Silakan nonton juga!

 

Monday, March 27, 2023

Subhanallah ...! Pembaca Yang Menghargai Banget!

 


Subhanallah ...
Ini salah satu pembacaku di Jakarta yang setia banget baca tulisan-tulisanku.
Aku jual bab 2rb, dia beli dengan harga 5rb. Pembaca yang lain juga sering ngasih tip lebih karena mereka suka sama ceritanya dan demi authornya update banyak.
Dulu, waktu di novelme jual bab cuma Rp 800. Ada 1008 bab buku berjudul "Perfect Hero". Pembaca harus ngabisin uang sekitar 800rb untuk baca 1 judul bukuku aja. Dan sebagian dari mereka masih ngikutin terus buku-buku lainnya meski berbayar.
Kalau pembaca yang suka gratisan, nggak bakal mau baca cerita yang berbayar. Murah aja mereka protes dan pilih baca cerita lain yang gratisan.
Yah, nggak papa sih...
Mereka yang suka baca gratisan, ya hak mereka juga.
Kadang, ada yang bilang ... cerita yang gratis juga kualitasnya nggak kalah bagus, kok.
Iya, sih. Aku juga sering ngasih cerita gratisan ke pembaca. Tapi, pastinya beda mood nulis naskah gratisan sama yang berbayar.
Ini bukan soal kualitas ceritanya. Tapi soal selera dan bagaimana cara menghargai kerja keras authornya.
Nulis itu nggak gampang. Nggak segampang nulis status facebook.
Dari premis, masih harus menciptakan tokoh/karakter, mengatur jalan cerita, menciptakan konflik dan penyelesaiannya, mengolah perasaan lewat kata-kata, nyari ide setengah mampus, baca banyak buku referensi bertumpuk-tumpuk dan sebagainya. Belum lagi kalau mood ilang gara-gara ada yang ganggu, ada kemalangan, dll. Karena author juga manusia biasa, kok.

Ada beberapa karya yang emang aku tulis exclusive dan berbayar. Tentunya, aku juga harus mencurahkan semuanya untuk ini dan memberikan bacaan terbaik untuk pembacaku. Meski cuma 10 orang yang beli, aku tetep ngerasa harus ngasih bacaan yang paling baik. Karena mereka udah bayar untuk baca ceritaku dan aku punya utang tanggung jawab.
Apalagi pembacaku itu ternyata ada di kalangan elite yang nggak mau disuguhi cerita-cerita ringan dengan konflik yang biasa aja. Terlalu klise untuk mereka.
So, kalau nggak mau baca ceritaku yang berbayar, nggak usah julid, yak! Pasar pembacaku jelas bukan kamu. Karena, masih banyak orang di luar sana yang mau menghargai karyaku, tanpa tahu siapa aku sebenarnya.

Thursday, March 23, 2023

Kenapa Jahitanku Mahal?

 

Kenapa Jahitanku Mahal?



Kemarin ke toko kain, nyari kain satin roberto cavali, malah dikasih satin velvet sama orang tokonya.

🙈🙈🙈 dia bilang sama aja. Buatku beda. Karena aku kalo dikasih kain grade C aja aku nggak mau, meski itu masih sama jenisnya dan kalo dilihat sekilas emang mirip. Tapi tekstur, serat dan ketebalannya kelihatan beda banget. Takut customer nggak suka dan nggak nyaman dipakenya.


Akhirnya, aku coba cari kain satin maxmara yang lebih tebal, jatuh dan mengkilap.  

Minusnya, satin maxmara emang gampang brudul dan butuh perlakuan khusus.

Tetap aja nggak nemu warna yang pas karena customer mintanya warna mocca.


Akhirnya muter-muter lagi seharian nyari kain yang sesuai permintaan. Karena mintanya yang elegan, mewah, nggak rame dan terkesan jatuh.


Akhirnya, aku dapet kain ini..  Satin Wero yang mirip banget sama maxmara. Kain bagian dalamnya juga adem, nggak perlu difuring lagi bisa tetep nyaman dipakenya. Harganya emang jauh lebih mahal, 2x lipat dari maxmara. Tapi worth it aja karena permintaan customer emang minta yang bagus. Belum lagi milih kain batiknya yang cocok untuk dipadukan dan cocok dengan keinginan dia.


Fix, aku beli bahannya doang udah lebih dari 500rb. Karena harga bahan di Jawa dan Kalimantan emang jauh banget perbedaannya. Di Kalimantan, harganya bisa 2x lipat dari harga di Pulau Jawa. Ini belum sama ongkos jahit, konsultasi design, hunting bahan, dll.

Alhamdulillah ... pelanggan nggak pernah masalah soal harga, karena mereka minta yang terbaik untuk moment terbaik mereka.

Aku bahkan harus jadwalin fitting beberapa kali buat ngepasin di badan customernya.


Jadi, kalo ada yang bilang gaun-gaun buatanku mahal banget. Nggak papa, mungkin mereka bukan pasarnya aku.

Aku emang jarang banget dapet orderan jahitan, karena kalo jahit... jatuhnya pasti lebih mahal dari barang pabrikan.

But, beberapa orang selalu pengen punya gaun custome yang nggak pasaran dan nggak ada yang punya. 

Kalau order dress sama aku dan mintanya model yang pasaran, mending beli di pasar aja, jauh lebih murah..  🤭🤭🤭


Bismillah aja, lah ... rezeki nggak bakal ketuker, kok. 

Tetap semangat berkarya meski banyak yang meremehkan.




Wednesday, March 15, 2023

PENGEN BERHENTI NULIS

 



“Pengen Berhenti Nulis”

 

Huft …!

Tulisan ini aku tulis untuk menggambarkan kegelisahanku selama ini. Dari dulu, aku pengen banget berhenti nulis. Rasanya … otak dan tubuh sudah lelah untuk terus mencari ide. Belum lagi terdistraksi dengan kegiatan anak-anak. Pengen bisa berhenti nulis, apalagi kalau tulisan yang kita buat nggak ada yang baca. Bikin mental down karena aku ngerasa sudah mencurahkan tenaga dan pikiranku untuk membuat cerita yang menarik, tapi ternyata nggak bisa menarik. Karena yang bisa menarik itu cuma tangan.

Di sela-sela pergantian malam, aku sering termenung sendirian di deket kulkas. Kenapa harus deket kulkas? Yah, karena aku nggak punya AC buat ngadem. Terpaksa dah jadiin kulkas sebagai alat untuk mendinginkan hati dan pikiran ini.

Aku sering banget merenung dan bingung mau bikin ide apa lagi untuk ceritaku. Kadang, aku sampai mengabaikan dan melupakan kegiatan penting karena waktuku habis kupake buat ngelamun.

Sambil duduk menatap diri sendiri yang nggak kelihatan, aku terus berpikir untuk berhenti menulis. Pengen aja netralin otak dan pikiran. Pengen bisa hidup seperti wanita-wanita yang lain yang bisa bersantai tiap hari tanpa beban. Tapi, balik lagi sih sial sawang sinawang yang kerap aku dengar dalam nasihat orang jawa.

Terlalu banyak hal yang terjadi sama aku sejak tujuh tahun belakangan ini. Aku harus menanggung banyak penderitaan dan rasa sakit yang orang lain nggak pernah mengetahuinya. Karena semua itu masih aku simpan sendiri dengan begitu rapat. Aku cuma nggak mau ditertawakan sama orang yang nggak suka sama aku, saat aku lagi ada dalam penderitaan.

Ketika aku memutuskan untuk menjadi seorang single mom sejak satu tahun lalu, aku harus siap dengan segala konsekuensinya. Harus siap menanggung masa depan anak-anak dan keluargaku. Menjadi single fighter tidaklah mudah. Butuh effort yang lebih karena harus bisa menjadi ibu yang bertanggung jawab pada rumah dan anak-anak, sekaligus menjadi ayah yang harus mencari nafkah dan memastikan kalau besok keluargaku masih punya makanan.

Semua rasa sakit itu … nggak bisa aku gambarkan dengan kata-kata. Mungkin, akan butuh naskah berjilid-jilid hanya untuk menggambarkan apa yang telah terjadi dalam hidupku.

Setiap malam … aku nggak bisa tidur nyenyak. Saat diri ini mulai berselimut sepi dalam kelapnya malam, aku selalu dihantui banyak ketakutan. Ketakutan tentang masa depan anak-anakku, ketakutan tentang kegiatan-kegiatan sosial yang selama ini lakukan, ketakutan tentang bagaimana menjalani hubungan kembali dengan seseorang.

Sungguh, aku ingin lepas dari ini semua. Tapi aku nggak sanggup. Bagiku, tengah malam adalah pintu yang selalu membawaku pada ingatan masa laluku. Setiap kali aku lihat pintu itu … aku melihat diriku sendiri yang terluka di masa laluku. Rasanya sakit, pilu dan sulit untuk aku gambarkan dengan kata-kata.

Aku sedih bukan karena membenci orang yang melukaiku selama ini. Aku sedih karena aku bisa melihat diriku sendiri yang masih berusaha keras berdiri kuat meski seluruh tubuhnya tersayat dan berdarah-darah.

Aku takut aku dilukai lagi.

Aku takut aku dikecewakan lagi.

Aku takut aku tidak bisa bahagia lagi.

Dan masih banyak rasa takut yang menghantui pikiranku setiap malamnya.

Setiap aku terjaga di tengah malam, aku selalu bersedih. Kesunyian dan kegelapan malam itu sungguh-sungguh hal yang sempurna untuk menggambarkan sebuah penderitaan. Air mata ini selalu menetes untuk menangisi nasib diriku sendiri.

Di tengah kekalutan hatiku, rasanya aku pengen nulis. Karena aku tahu, aku nggak akan sanggup memenuhi keinginan pembacaku yang harus update setiap hari, sementara aku sibuk bertahan hidup dan mempertahankan kewarasanku.

Aku pengen berhenti nulis. Tapi aku sadar kalau aku nggak akan bisa melakukannya. Bagiku, menulis seperti healing atas semua rasa sakit yang aku alami selama ini. Kalau aku tidak menulis, mungkin semua yang aku rasakan akan lebih sakit. Karena saat malam hari dan aku nggak bisa tidur, aku selalu nulis untuk mengalihkan semua kesedihan dan penderitaanku. Meski aku pengen berhenti menulis, menulis menjadi bagian dari healing (penyembuhan) atas semua rasa sakit yang sedang aku pikul.

Aku selalu pengen berhenti nulis, tapi aku selalu gagal. Karena menulis adalah bagian dari kebutuhan dan bagian dari rutinitasku yang nggak bisa aku tinggalin. Setiap kali aku nggak nulis, kepalaku rasanya mau pecah. Tapi … mau nulis juga selalu nggak ada waktu untuk melakukannya. Jadi, aku pilih berhenti menulis sejenak saja. Mengatur suasana hatiku dan aku akan menulis apa yang ingin aku tulis saja. Karena terkadang … aku nggak bisa bahagia ketika aku sedang membahagiakan orang lain.

 

 

 

 

 



Wednesday, March 8, 2023

Penggalangan Dana untuk Kebakaran SMP Negeri 05 Samboja

 


Tragedi kebakaran pada 05 Maret 2023 yang terjadi di SMP Negeri 5 Samboja telah membuat 143 siswa kehilangan tempat belajar mereka. Kebakaran hebat yang terjadi pada minggu sore itu telah menghanguskan 8 ruangan yang ada di SMP Negeri 05 Samboja, yakni gudang, ruang kelas 7A, ruang kelas 7B, ruang kelas 8A, perpustakaan, ruang kantor guru, ruang kepsek, dan ruang komputer. Murid-murid harus mengungsi ke gedung lama SDN 036 Samboja agar bisa belajar seperti biasanya. Kondisi gedung lama SDN 036 sangat memprihatinkan karena masih bangunan kayu yang berdiri sejak tahun 90-an dan tidak terpakai lagi. Mereka tidak punya pilihan lain selain menggunakan gedung usang tersebut dan membutuhkan banyak bantuan untuk renovasi agar murid-murid bisa belajar dengan tenang. Kondisi sebagian lantai kayu dan atap sudah rusak dan perlu perbaikan.

Oleh karenanya, kami mengharapkan uluran tangan para dermawan agar bisa membantu adik-adik kami melanjutkan aktivitas sekolah seperti biasanya. Uluran tangan Anda akan sangat membantu keberlangsungan aktivitas belajar-mengajar di SMP Negeri 05 Samboja.

Silakan salurkan donasi Anda secara langsung ke SMP Negeri 05 Samboja atau melalui Rekening BRI 4478-01-031970-53-6 atas nama Yayasan Rumah Literasi Kreatif. Donasi yang dikirim melalui Yayasan Rumah Literasi Kreatif akan disalurkan langsung ke SMP Negeri 05 Samboja agar adik-adik bisa belajar dengan nyaman seperti sedia kala.



Terima kasih atas kebaikannya. Semoga amal jariyahnya diterima oleh Allah SWT dan kehidupannya selalu dipenuhi keberkahan.



Salam,


Rin Muna

Founder Yayasan Rumah Literasi Kreatif

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas