Friday, May 26, 2023

Banjir Air Mata Di Sertifikat PKP Dinkes Ini

 






Aku selalu menangis setiap kali lihat foto ini.
Rasanya, masih nggak percaya kalau aku bisa sampai ke sini.
Harus menempuh perjalanan selama sedikitnya 4 jam ke Tenggarong dan bawa motor sendiri.
Demi apa? Demi dapetin sertifikat PKP yang cuma diadakan setahun sekali sama Dinas Kesehatan.
Sebenarnya, aku nggak mau ke sana karena jauh banget.
Makanya, di tahun 2020 aku minta sama Pak Ispiani untuk bantu aku dapetin sertifikasi PKP, supaya kami bisa dapet PIRT dan Sertifikat Halal. Karena aku memang menjadi mitra binaan PHSS sejak tahun 2019.
Alhamdulillah, beliau mengiyakan. Awalnya, mau aku aja. Tapi, aku pengen semua temen-temen Pelaku Usaha juga bisa dapet. Akhirnya, di tahun 2021, PHSS ngasih pelatihan bertahap lewat Unmul, supaya aku bisa dapet sertifikat PKP.
Sayangnya, hasilnya malah nihil. Aku bener-bener nggak dapet kesempatan buat dapetin sertifikat ini, sementara yang lain sudah bisa dapat. Aku sempat protes sama salah satu ComDev PHSS karena mereka nggak kasih apa yang mereka janjikan ke aku. Aku minta maaf banget soal ini. Karena emosi itu, perasaan yang manusiawi .
Okelah, nggak papa. Aku akan coba usaha lagi.
And then, saat temen dosen ITK datang ke rumah, aku berusaha minta tolong adakan pelatihan untuk UMKM lagi, supaya aku bisa dapet sertifikat PKP. Hasilnya ... nihil lagi.
Aku rasanya sedih banget. Karena udah 2x sertifikasi PKP ke kampungku, tapi aku malah nggak dapat.
Artinya, aku harus go sendiri ke Tenggarong demi dapetin sertifikatnya.
Aku udah nyerah minta bantuan ke sana ke sini.
Pada akhirnya, aku cuma bisa mengandalkan diriku sendiri.
Dan ... tanggal 24 Mei kemarin, aku otewe ke Tenggarong. Berangkat jam 5 sore, sampai di sana jam 10 malam. Karena jalanan banyak yang rusak dan gelap, aku nggak bisa cepet bawa motor.
Aku bawa motor dalam keadaan nahan sakit perut dan sakit kaki. Karena emang kebetulan lagi sakit sejak tiga hari sebelumnya.
Pelatihannya dari pagi sampe sore. Akhirnya, aku harus nginap lagi karena aku nggak berani lewat Bukit Soeharto sendirian dalam keadaan gelap gulita. Aku baru pulang ke Samboja paginya. Kali ini, aku berangkat subuh dan baru sampe samboja jam.10. Nggak tahu kenapa lambat banget nyampenya, padahal aku nggak ada istirahat sama sekali dari Tenggarong sampai ke km.48.

Sepanjang perjalanan pergi dan pulang, aku selalu berderai air mata. Rasanya sedih, terharu dan puas banget. Nggak nyangka kalau akhirnya aku bisa dapetin selembar kertas ini dengan berjuang seorang diri, tanpa minta bantuan siapa pun lagi. Setiap lihat kertas ini, aku selalu mewek. Ini berharga banget buat aku. Karena ada perjuangan nggak mudah yang aku lakukan buat dapetin ini. Ibaratnya, aku udah bertaruh nyawa di jalanan demi dapetin ini aja. Sebagian orang, bakal menganggap aku ini bodoh. Buat apa sampe segininya?
Karena aku serius mau bawa produk daerah supaya dikenal sama orang banyak di luar sana. Bahkan, rak nanas pun udah aku siapkan sejak tahun 2018, tapi sampe sekarang masih belum sukses buat bawa produknya.
Kalau dibilang gagal, aku ini emang udah gagal. Dari tahun 2020, aku nggak bisa bawa Stick Nanas buatanku dikenal sama banyak orang. Bahkan, aku harus menghentikan produksi sementara karena tiba-tiba ada produk lain yang brandingnya sama persis. Aku harus mulai dari nol lagi untuk re-branding produk aku.
Sampai temen-temenku yang di luar Kalimantan bilang "Kamu berat ya lepasin anak kamu yang satu itu?"
Ya, berat banget. Karena ada darah dan air mata yang aku pertaruhkan untuk bisa sampai di sini.
Orang lain nggak tahu, yang ditahu cuma enaknya aja.
Makanya, saat temen-temen bisnis nyaranin buat berhenti dan lepasin, hati kecilku masih bilang "Aku masih mau berjuang. Aku belum nyerah, aku belum nyerah, aku belum nyerah!"
Kalau pada akhirnya aku tetap gagal, aku tetap ingat kalo aku pernah berjuang demi anakku yang satu ini.
Aku tetap bisa belajar dari kegagalanku. Aku tetap belajar dari semua pengalamanku.
Apa yang nggak bisa aku dapatkan hari ini, mungkin bisa aku dapatkan suatu hari nanti.
Terima kasih, untuk cerita hidup yang nggak akan pernah aku lupakan seumur hidupku.
Akan aku abadikan, dalam tulisan-tulisanku.
Supaya ceritaku tetap hidup, saat aku sudah mati.
Supaya anak-anakku (anak biologis, anak angkat & karya-karyaku) tahu kalau aku juga pernah berjuang untuk mereka.



Much Love,


Rin Muna

Founder Rumah Literasi Kreatif

Thursday, May 18, 2023

Penulis Nggak Dapet Bayaran Di Fizzo? Perhatikan Hal Ini Supaya Kamu Tetep Dapet Penghasilan!

 




Jadi penulis di era sekarang ini, susah-susah gampang.
Saat ini, lebih banyak platform baca-tulis yang berkeliaran karena dianggap lebih mudah dijangkau daripada buku fisik. Oleh karenanya, banyak platform yang bisa memberikan penghasilan untuk penulisnya ketika penulis memublikasikan cerita ke platform mereka. Jelas, harus tanda tangan kontrak terlebih dahulu. Artinya, ketika kita ingin mendapatkan sesuatu, maka harus memberikan sesuatu. Teori "take and give" itu selalu ada dalam setiap hubungan apa pun. Artinya, nggak semua penulis bisa dapet penghasilan setiap bulannya kalau tidak memenuhi syarat dari pihak platform Fizzo.

Nggak semua penulis bisa beruntung. Dan penulis yang sedang beruntung, juga nggak selamanya bakal untung terus. Setiap cerita, punya rezekinya masing-masing. Supaya penghasilan nulis kamu tetap sustainable, maka kamu harus menghadirkan cerita yang berkualitas untuk pembacanya. Sebab, ketika kamu menulis dari hati untuk memberikan banyak pesan kebaikan, maka nilai dari cerita  itu akan datang dengan sendirinya. But, ketika yang kamu kejar adalah uangnya dulu. Artinya, kamu juga harus siap kehilangan uang dan kredibilitas atas karya kamu sendiri.

Terus, gimana supaya penghasilan nulis kita banyak dan tetap stabil, ya?
Kalau cari stabil, itu susah banget. Apalagi buat penulis pemula yang baru masuk ke industri kepenulisan. Masih banyak hal yang harus dipelajari. Terutama mempelajari  tentang kontrak naskah dan sistem managemen di platform yang akan kita  percaya untuk memegang hak cipta atas karya kita.

Berapa sih penghasilan nulis di Fizzo dan apakah bisa dapet setiap bulannya?

Pertanyaan ini, sering banget diajukan sama penulis pemula. Mereka pikir, asal udah nulis, bakal dibayar.
Ternyata, nggak semudah itu. Tetap aja kita harus paham apa itu teori "take and give". Artinya, kita harus memenuhi beberapa syarat yang diajukan oleh platform kalau mau dapet penghasilan.
Terus, berapa sih penghasilan penulis setiap bulannya?
Ya, jawabannya pasti beda-beda. Karena penghasilan penulis itu bukan didapat per bulan, tapi per buku yang diterbitkan. Aku spill salah satu penghasilan aku di Fizzo biar jadi penyemangat nulis buat kalian, ya! Ini bukan pamer! Cuma contoh aja. Karena aku nggak bisa ngasih contoh dari pengalaman orang lain. Di bawah ini adalah penghasilan yang aku dapat untuk kontrak 1 novel yang judulnya "Suami untuk Istri".
Novel "Suami untuk Istri" mungkin pembacanya nggak  sebanyak buku-buku lain yang jauh lebih tenar karena banyak bumbu 21 plus-plus. Tapi, bisa dihargai segini sama pihak platform. Kalian tebak  sendiri, apa yang bikin karya ini lebih berharga dari karya-karya lain yang lebih viral. Cuma pihak platform yang tahu bagaimana cara mereka menilai sebuah karya tulis.

Apakah kalau udah kontrak, langsung dapet penghasilan?

Pertanyaan ini juga sering banget diajukan ke aku. Nggak semudah itu buat dapet penghasilan setelah kontrak, bestie. Ada syarat yang harus kamu penuhi. Kalau kamu nggak malas baca, kamu bisa baca di link Keuntungan Menulis di Fizzo yang satu ini.
Buat kamu yang males baca ke FAQ Fizzo, aku bakal jelasin secara singkat di sini.
But, ini nggak bisa dibilang singkat juga, sih. Karena syarat dan ketentuannya juga pasti panjang. So, kalian siapin secangkir kopi dan lima toples cemilan dulu  sebelum lanjut baca tulisan ini!
Syarat buat dapet penghasilan di Fizzo:
1. Setelah menulis 30.000 kata, Fizzo bakal ngasih kamu bonus pembuka sebesar $30 (Kalau dirupiahkan, sekitar Rp 435.000. Tergantung kurs mata uang dollar ke rupiah). Tapi, nggak serta merta kamu langsung bisa dapet gitu aja. Kalau kamu nggak bisa nulis 30.000 kata sampai di bulan kedua setelah tanda tangan kontrak, artinya kamu juga nggak bisa dapet penghasilan ini. Bonus ini cuma dikasih 1x dan untuk 1 buku aja. Oh, ya ... peraturan yang sekarang juga udah berubah. Penulis udah nggak diperbolehkan on going lebih dari 2 buku. Buatku, syarat ini lumayan berat banget kalau pada akhirnya, naskah kita nggak bisa mencapai retensi yang diinginkan.
2. Setelah menulis 70.000 kata, kamu baru berhak buat dapet bonus retensi. Untuk ketentuan bonus retensinya, silakan baca di link yang udah aku cantumin di atas. Aku capek kalo harus ngetik lagi, hehehe. Buat dapetin retensi ini, kamu juga harus memenuhi beberapa syarat. Syarat pertama, retensi baca novel kamu harus di atas 20%. Kalau dibawah itu, kamu nggak bisa dapet apa-apa. Kalau jumlah tayangan novel kamu bagus, mungkin masih ada harapan dapet bonus royalty. But, aku rasa bonus royalty juga nggak akan banyak setiap bulannya. Syarat kedua, kamu nggak boleh bolong update selama 4 hari dalam sebulan. Artinya, kalau kamu nggak nulis sebanyak 5 hari dalam sebulan, semua bonus retensi kamu bakal hangus dan nggak akan ada kesempatan buat dapetin bonus ini sepeser pun. Jadi, emang ribet banget. Karena sistem retensi ini kayak main judi. Kita nggak pernah bisa nebak penghasilan kita berapa setiap harinya.  Beda banget sama platform berbayar yang udah pasti bisa lihat estimasi daily royalty-nya berapa.
3. Tidak melakukan pelanggaran ketentuan seperti plagiasi (menjiplak karya orang lain), memanipulasi jumlah kata, menggunakan jasa baca untuk kecurangan data retensi, mengunggah naskah lama yang sudah ada di platform lain, mengulang bab yang sama di naskah yang sudah kontrak, memposting karya yang sudah kontrak ke platform lain, tidak menjaga kerahasiaan kontrak dan melakukan hal tidak baik yang merugikan platform.


Nah, sebenarnya cuma tiga itu aja syarat yang harus kamu lakuin supaya kamu bisa dapet penghasilan di Fizzo. Syaratnya gampang banget, kan? Meski, terkadang sukar buat menjaninya. Apalagi buat orang yang punya full kesibukan kayak aku. Lebih sering gagal dapet penghasilan karena gagal daily, padahal retensinya selalu dapet. 
But, tetep  semangat karena setiap buku sudah punya rezekinya masing-masing. Nggak semua buku yang kita lempar ke pasaran itu bisa laris-manis.  Karena setiap pembaca punya selera dan pilihan mereka masing-masing.
So, tetap semangat nulis dengan tujuan kebaikan. Supaya tulisan kamu tetap bisa bermanfaat meski kamu nggak dapet penghasilan. Ada sebuah kepuasan tersendiri ketika kamu menulis dari hati.  Meski gagal mendapatkan penghasilan, kamu akan tidak akan menangis dan berhenti menulis.  Sebab, menulis adalah cara untuk hidup abadi di masa depan. Banyakin aja karyamu! Nanti  akan bertemu dengan pembacanya sendiri.

Sampai di sini aja tulisan dari aku. Semoga bisa bermanfaat!
Kalau ada yang mau ditanya, silakan tulis di kolom komentar.
Pertanyaan yang itu-itu  aja, akan aku jawab dengan tulisan karena aku punya banyak kesibukan.
Kesibukan nulis, menjahit, ngurus rumah baca, ngurusin bisnis, ngurus rumah, ngurus anak-anak dan lagi ambil kuliah sastra Inggris lagi buat upgrading ilmu kepenulisan aku.
So, jangan sungkan buat tanya-tanya, ya!

Jangan lupa, support channel Youtube aku "Vella Nine Daily Vlog"!
Aku bakal kasih tips dan materi nulis by video kalau emang dibutuhkan.
Tapi kalo enggak, aku lebih suka posting keseharian aku karena udah capek mikirin kerjaan. Hahaha...


Bye... bye ...!


Much Love,
Vella Nine a.k.a Rin Muna





Friday, May 12, 2023

Perbedaan Tanda Hubung (En-Dash) dan Tanda Pisah (Em-Dash) | Belajar Nulis

 


Perbedaan penggunaan tanda pisah dan tanda hubung sertakan contoh penggunakan kedua tanda   tersebut pada sebuah kalimat:

Tanda hubung atau en dash (-) digunakan untuk memperoleh penekanan dalam mengembangkan karya ilmiah, tanda ini berperan dalam memperjelas hubungan bagian-bagian kata.

Contoh :

-         Sore itu aku berjalan-jalan keliling kota bersama teman-teman.

-         Nike Ardilla adalah penyanyi Top Era 90-an

          Tanda pisah atau em dash ( —) digunakan untuk membatasi penyusupan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Contoh : Dengan percepatan vaksinasi – saya yakin akan tercapai – penyebaran covid-19 bisa dihentikan.


Monday, May 8, 2023

6 Hal Yang Harus Kamu Miliki Untuk Menjadi Penulis di Era Generasi Z

 





Hai, Readers ...!

Udah lama banget aku nggak muncul buat ngasih materi. Biasanya, cuma sempat review buku atau review drama yang aku tonton aja, hehehe.

Nah, kali ini aku mau sharing sama kalian tentang gimana caranya jadi penulis generasi  Z yang udah jauh beda sama penulis-penulis sastra lama. 

Di dunia yang serba cepat ini, kita  juga dituntut untuk menjadi penulis yang juga cepat dalam menerbitkan sebuah karya. Oleh karenanya, banyak hal yang harus kita tahu untuk menjadi bekal menulis. 

Apa aja sih yang harus kita  lakukan kalau kita mau jadi penulis?

1. Perbanyak Baca Buku

    Tidak bisa dipungkiri bahwa bekal utama untuk menjadi seorang penulis adalah banyak membaca buku. Karena, jika kita menulis tanpa membaca, tulisan kita pasti akan terasa sangat kosong. Pembaca juga sangat selektif dalam memilih bahan bacaan. Sehingga, mereka yang punya hobby membaca, akan benar-benar memilih tulisan yang berkualitas sebagai bahan bacaan yang berguna menambah wawasannya. So, sebelum memutuskan untuk terjun ke penulisan profesional, kamu harus memahami dirimu sendiri  apakah kamu suka membaca buku atau tidak.

2. Peka dengan Perubahan di Sekitarmu.

    Seorang penulis yang baik bukanlah mereka yang introvert. Penulis yang baik akan selalu membuka diri kepada siapa pun. Karena membaca buku saja, tidak cukup. Kamu harus punya pengalaman secara pribadi, supaya kamu bisa lebih dalam saat mengolah rasa sesuai dengan pengalamanmu. Terlebih ketika kamu memilih untuk menjadi penulis fiksi. Kepekaan kita sebagai penulis, sangat dibutuhkan ketika membuat tulisan fiksi daripada tulisan non-fiksi. Karena dalam tulisan fiksi, kamu bukan hanya mengandalkan kemampuan akademis atau wawasan, tapi kamu juga harus bisa explore perasaan tokoh-tokoh yang kamu ciptakan.


3. Menguasai Gadget dan Internet.

    Zaman ini adalah zaman canggih. Kamu dipaksa untuk ikut setiap perubahan zaman yang terjadi. Kita hidup di era ini, era di mana kita dituntut untuk terus belajar sampai tua. Karena ilmu pengetahuan terus berkembang dan melakukan pembaharuan. Jika kita enggan belajar, maka kita akan kehilangan kesempatan dan akan tertinggal. Oleh karenanya, penulis masa kini harus bisa menguasai gadget dan internet. Ini sangat diperlukan untuk mempromosikan karya kamu. Hampir semua konten, baik video maupun tulisan, akan diakses oleh pengguna melalui internet.  Jadi, kamu juga harus kreatif dan memilih platform yang cocok untuk menaruh karya-karyamu. 


4. Menguasai Beberapa Aplikasi.

    Penulis sekarang dituntut untuk menguasai banyak aplikasi. Nggak boleh malas belajar atau meremehkan apa pun karena dunia kepenulisan adalah dunia dengan persaingan global. Kita tidak pernah tahu, karya kita akan sampai mana dan berhenti di mana. Beberapa aplikasi menulis, sudah wajib kamu kuasai. Selain aplikasi untuk menulis, kamu juga harus bisa belajar aplikasi pembuatan cover buku atau design media sosial. Ini sangat berguna untuk mempromosikan karya kamu. Karena tanpa promosi, karyamu tidak akan dikenal banyak orang. Hanya akan seperti buku diary yang tersimpan di laci kamarmu. Tertulis, tapi hanya terbaca untuk dirimu sendiri.

5. Tidak men-diskreditkan Karya Penulis Lain.

    Banyak banget penulis pemula yang nggak paham ini. Bahkan, mereka melakukan plagiasi dengan motif ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Motif ATM ini sangat efektif buat kamu yang masih dalam proses belajar. But, proses belajarmu ini jangan menjadikan kamu sebagai penulis yang merugikan penulis lain. Sebab, rekam jejak dunia internet itu tidak akan hilang. Semuanya akan diingat. Sehebat apa pun dirimu kelak, kamu akan tetap diingat sebagai plagiator oleh pembaca dari penulis lain. 

    Aku juga pernah ada di posisi  ATM. Tapi itu semua aku gunakan untuk belajar atau latihan. Tidak aku posting di media mana pun karena proses pembelajaran seperti ini bukanlah hal yang layak untuk dipamerkan sebagai karyaku sendiri. So, buat kalian yang masih belajar ... hati-hati banget! Jangan sampai teknik ATM kalian itu menjadi sebuah plagiasi.


6. Konsisten

    Konsisten berkarya tentunya menjadi bekal penting kalau kamu pengen jadi penulis. So, kamu harus tahu dulu apa tujuanmu ingin menjadi penulis. Apakah untuk mengerjakan tugas kuliah? Apakah untuk menjadi orang yang terkenal? Apakah untuk mendapatkan uang banyak?

    Beberapa alasan di atas, mungkin bisa menjadi salah satu faktor untuk membuatmu teratur dan konsisten menulis setiap harinya. Jika kamu sungguh-sungguh ingin menjadi seorang penulis, maka kamu akan tetap menulis, apa pun keadaan yang sedang kamu hadapi.


Itulah 6 hal yang bisa aku sharing buat kalian kalau kalian ingin jadi seorang penulis.

Menurut kalian, masih ada lagi nggak?

Kalau masih ada, bisa tambahi di kolom komentar, ya!

Thank you sudah membaca artikel ini!


See you on the next article ...!



Much Love,

Rin Muna a.k.a Vella Nine



Hargailah Sebuah Proses Berkarya!

 


Buatku, menulis dan menjahit adalah hobby yang sangat menyenangkan. Berhubungan dengan sebuah karya penciptaan yang luar biasa. Hasilnya mungkin belum sebagus pengkarya lain. Tapi prosesnya ... sudah bisa membuatku belajar banyak hal. Belajar tentang kesabaran, ketelitian, keteguhan dan pantang menyerah.
Ada banyak hal yang bisa aku kagumi dari diriku sendiri sebagai rasa syukur atas semua hal yang dikaruniakan Tuhan di dunia ini. Aku bersyukur diberkahi sepasang mata, tangan dan kaki yang lengkap hingga membuatku tidak berhenti belajar hingga saat ini.
Aku sedang belajar banyak hal. Belajar untuk berkarya dan menghargai sebuah proses dalam berkarya. Ternyata, menjadi sesuatu itu tidaklah mudah. Yang terlihat  simple dan remeh, ternyata bisa ada tetesan darah dan air mata di dalamnya.
Jujur, aku masih belum percaya diri dengan karyaku sendiri. Karena aku masih dalam proses untuk belajar. Bisa dibilang ... aku terlambat karena baru belajar setelah setua ini. Mudanya ngapain aja? Aku bukan anak orang kaya. Masa mudaku habis untuk bertahan hidup dan menafkahi keluargaku. Sampai saat ini ... aku adalah sandaran dan  tulang punggung untuk keluarga dan anak-anak. Bersyukurnya, keadaan sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya, aku adalah karyawan perusahaan yang bekerja teratur sejak pagi sampai sore hari. Sekarang, aku adalah seorang ibu pengangguran yang setiap hari di dalam rumah. Hanya membuat karya yang masih belum pasti akan laku atau tidak. Tidak punya uang banyak, tapi mendapatkan banyak keberkahan dari Tuhan.
Sejak aku tahu bagaimana sulitnya berkarya, bagaimana rasanya karyaku tidak berharga, bagaimana karyaku dipandang sebelah mata dan dianggap sampah ... aku menjadi orang yang bisa lebih menghargai ... bagaimana cara menanggapi orang-orang yang masih belajar dan berproses. Semua ada masanya, semua ada waktunya. Hari ini jelek, lima tahun lagi mungkin jauh lebih baik. So, tetap semangat berkarya karena karya akan hidup untuk selamanya.



Saturday, May 6, 2023

Sinopsis & Review Drama China "Sang Penguasa Dunia" | Zhao Lusi and Yang Yang

 

Taken from : wetv.vip


Sinopsis :

Hei Feng Xi tampan dan elegan sedangkan Bai Feng Xi agung dan merupakan pribadi yang bebas. Selain berlawanan, mereka berdua juga tidak tertandingi ilmu silatnya. Terjebak dalam kekacauan dunia persilatan, bunga cinta mulai mekar di tengah nyawa-nyawa yang sudah dikorbankan selama 10 tahun terakhir. Mereka berdua bergabung, mengelilingi dunia untuk mencari keadilan. Apakah cinta mereka akan mendatangkan kedamaian di dalam dunia yang penuh kekacauan ini?


Aktor : 

Zhao Lusi



Yang Yang




Xuan Lu 

Lai Yi


Review :

Setiap kali buka drama yang dibintangi sama Zhao Lusi, yang terbayang adalah tingkah lucunya yang khas. Hampir semua drama yang dibintangi sama dia, selalu ada adegan komedi yang bikin ngakak. Drama ini bisa dibilang bagus banget. Perasaan tokoh bener-bener diaduk-aduk sama banyak konflik. Ada bahagia, ngakak, sedih, dan pengorbanan berdarah-darah. Munculnya drama ini, bikin "Love and Redemption" yang aku pikir adalah drama terbaik selama aku tonton, akhirnya punya saingannya. Plot ceritanya bener-bener menarik dan nggak ngebosenin. Apalagi sama tingkah Zhao Lusi yang pada akhirnya lebih mendominasi di akhir cerita. Perjuangan Bai Fengxi dan Hei Fengxi bener-bener memberikan inspirasi untuk penonton untuk bisa berjuang hidup dalam keadaan apapun.




Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas