- Intransitive verbs adalah verba yang tidak membutuhkan obyek langsung atau complement.
o Contoh
: It is time to study.
-
Transitive verbs adalah verba yang
membutuhkan obyek (langsung atau tidak)
- Intransitive verbs adalah verba yang tidak membutuhkan obyek langsung atau complement.
o Contoh
: It is time to study.
-
Transitive verbs adalah verba yang
membutuhkan obyek (langsung atau tidak)
-
Proper Nouns adalah kata yang
ditulis dengan huruf besar/ huruf kapital. Huruf kapital digunakan untuk
menunjukkan nama orang, nama tempat atau nama benda tertentu. Termasuk
nama-nama hari, bulan, institusi, organisasi, agama, teks kitab suci dan
pengikutnya.
o Contoh
Proper Nouns: Mr. Yeriko live in Keputih, Surabaya. He is President Director of
Galaxy Group and everyday wok in Galaxy Office Center.
-
Common Nouns adalah kata yang ditulis
menggunakan huruf kecil. Biasanya digunakan sebagai kata ganti dan lain-lain.
o Contoh
Common Nouns : Mrs. Ayuna go to the office everyday.
Teknik Scanning adalah membaca memindai yang
sangat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat.
Tentunya teknik scanning ini sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari atau
pun dalam mengerjakan tugas karena zaman sekarang, kita memang dituntut untuk
melakukan hal serba cepat. Dengan teknik scanning, kita bisa mencari nomor
telepon yang kita butuhkan tanpa harus membaca hal-hal lain yang tidak kita
butuhkan. Teknik scanning sangat membantu dalam mencari informasi nomor
telepon, kata pada kamus, entri pada indeks, angka-angka statistik, acara
televisi dan sebagainya. Kita tidak perlu membuang-buang waktu membaca hal lain
yang tidak kita butuhkan.
Pengalaman yang saya peroleh dari metode SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah yang paling baik dan paling
tepat untuk mendapatkan pengetahuan dan memahami informasi tertulis yang
disajikan di dalam buku atau artikel. Dengan teknik SQR ini, saya bisa lebih
mendalami materi yang ingin saya baca dan mendapatkan pengetahuan lebih dari
yang saya inginkan.
Kelebihan teknik SQ3R adalah memahami lebih dalam materi atau artikel yang kita baca. Mendapatkan informasi yang lebih baik dan mampu menerapkan kembali atau menulis ulang isi dari artikel atau materi yang kita gunakan menggunakan bahasa sendiri / tidak sama persis dengan materi yang sudah tersaji.
Kekurangan teknik SQ3R adalah soal efisiensi
waktu. Bagi yang ingin mendapatkan informasi dengan cepat, teknik SQ3R tidak
begitu efektif. Banyak waktu yang terbuang untuk beberapa orang yang memiliki
kesibukan yang padat dan hanya membutuhkan pokok informasinya.
(Sumber : Materi Bahasa Indonesia, Anang
Santoso, dkk, Penerbit Universitas Terbuka)
Contoh Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Petik yang Baik & Benar
1)
Wati suka membeli bika
Ambon
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Wati suka membeli Bika
Ambon.
Karena Bika Ambon adalah nama menu atau judul makanan.
2)
Kita harus selalu
menghormati Ibu dan Bapak Dosen
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Kita harus selalu
menghormati ibu dan bapak dosen.
Karena kata ibu dan bapak di sini sebagai kata ganti orang atau kata sapaan
tidak langsung. Sehingga, tidak perlu menggunakan huruf kapital. Huruf kapital
digunakan pada nama orang atau kata sapaan langsung seperti “Ibu Maria” atau “Bapak
Sudarsono”.
3)
Saya telah membaca
novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA
Kalimat di atas yang benar sebaiknya adalah:
Saya telah membaca
novel “Tenggelamnya Kapal van Der Wiick” karya Hamka.
Karena Tenggelamnya
Kapal van Der Wijck merupakan judul novel yang setiap katanya menggunakan huruf
kapital dan harus diapit oleh tanda kutip sebab merupakan kutipan judul novel.
Hamka ditulis menggunakan huruf kapital di awal huruf saja karena merupakan
nama penulis (nama orang).
4)
Ibu Nana dari mana?
“kata Wati”
Kalimat di atas yang benar sebaiknya adalah:
“Ibu Nana dari mana?” kata Wati.
Karena kalimat Ibu Nana dari mana?
adalah kalimat dialog yang seharusnya diapit oleh tanda kutip. Sedangkan
kalimat kata Wati merupakan dialog tag yang seharusnya ditulis dengan
huruf kecil di awal kata. Dialog tag tidak boleh menggunakan huruf kapital.
5)
Pada tahun 2005,
undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Pada tahun 2005, Undang-Undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.
Karena kalimat Undang-Undang Guru dan Dosen merupakan nama sebuah dokumen
yang harus menggunakan awalan huruf kapital di setiap katanya. Kecuali kata
‘dan’ karena kata tersebut merupakan kata penghubung yang tidak boleh ditulis
menggunakan huruf kapital meski berada di dalam judul.
6)
Saksi bisu pertemuan
kita adalah sungai Bengawan Solo.
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Saksi bisu pertemuan kita adalah Sungai Bengawan Solo.
Karena kata sungai di atas merupakan bagian dari nama Bengawan Solo dan
satu kesatuan dari tempat tersebut. Sehingga, nama tempat ditulis huruf kapital
apabila diikuti dengan judulnya seperti nama “Rumah Sakit Umum”.
Hai, Peers ...!
Terima kasih sudah berkenan berkunjung ke rumah mungilku yang satu ini.
Kali ini, aku mau sharing materi dasar kesusastraan. Yakni, tentang pengertian bahasa dan hubungannya dengan keterampilan berbahasa.
Pengertian Bahasa :
Bahasa adalah kumpulan dan untaian bunyi-bunyi yang tersusun secara teratur
sehingga menimbulkan makna. Bisa juga diartikan sebagai kumpulan bunyi yang
diujarkan secara lisan dan digunakan untuk mengungkapkan pikiran. Bahasa juga
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi dan menyampaikan
pendapat sehingga bahasa juga memiliki sifat yang indah, manusiawi, produktif,
dinamis, variatif, konvensional dan arbitrer. Bahasa menjadi alat komunikasi yang
paling penting bagi manusia untuk saling memiliki hubungan sosial atau
berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi, manusia membutuhkan sebuah keterampilan berbahasa agar tidak terjadi miskomunikai ataupun misinterpretasi. Keterampilan bahasa dibagi menjadi dua, yakni keterampilan reseptif dan produktif. Keterampilan reseptif terbagi menjadi dua, yakni menyimak dan membaca. Keterampilan resptif membuat kita menjadi orang yang berpikir kritis sehingga dapat menjadi produktif. Mampu mengungkapkan pendapat dengan baik dalam bentuk tulisan dan berbicara. Untuk menjadi produktif dalam berbahasa, kita harus bisa menguasai keterampilan reseptif dengan baik. Menguasai dan memahami materi dengan baik, membuat kita menjadi lebih berani untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat di muka umum. Hubungan antarketerampilan bahasa ini sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu komunikasi interaktif atau nonikteraktif.
Sementara itu, bahasa memiliki banyak pengertian menurut para ahli, di antaranya:
>> Keterampilan yang harus dimiliki adalah keterampilan
berbahasa yang bersifat reseptif (Menyimak dan Membaca) karena kita tidak akan
bisa melanjutkan ke tahap produktif (Berbicara dan menulis) jika kita tidak
menguasai keterampilan reseptif dengan baik. Keterampilan reseptif adalah
kemampuan dasar yang harus kita miliki karena dengan menyimak dan membacalah
kita akan memiliki banyak kosa kata untuk berbicara dan menulis. Jika
keterampilan reseptif kita tidak baik, tentulah kosa kata yang kita miliki
tidak banyak dan akan kesulitan saat berkomunikasi dengan orang lain, terlebih
dengan banyak orang yang akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber referensi:
- (Sumber: https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli.html)
- Buku Bahasa Indonesia, Anang Santoso, dkk. Penerbit: Universitas Terbuka
Fungsi Mading:
Secara garis besar, pembuatan mading memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan kognitif (berpikir), afektif (watak&perilaku), dan psikomotorik.
Sebelum menentukan apa yang akan dimasukkan ke dalam isi mading, sebaiknya tentukan dulu temanya. Penentuan tema bisa dilakukan dengan berdiskusi bareng teman-teman, riset, atau surfing the internet.
Contoh, kamu bisa menentukan tema berdasarkan hari-hari penting yang sedang diperingati pada saat itu. Misalnya Hari Pahlawan, Hari Ibu, Kemerdekaan Indonesia, pelestarian lingkungan, hidup sehat, giat belajar demi masa depan, dan lain-lain.
Setelah berhasil menentukan tema, kamu bisa merancang tampilannya agar nyaman untuk dibaca dan menarik, nih. Kamu bisa membuat sketsa tata letak dari rubrik-rubrik yang akan ditampilkan. Biasanya, sebuah mading akan memuat elemen-elemen di bawah ini:
Kamu bisa meletakkan logo organisasi sekolah seperti logo sekolahmu ataupun logo OSIS.
Nama dari mading yang kamu buat. Kamu bisa menentukan dengan nama unik atau menggunakan nama sekolah seperti “Mading SMPN 5”.
Tuliskan tema mading kamu di bagian edisi ini. Atau bisa juga diisi dengan bulan dibuatnya, misalnya Edisi Maret, Edisi April, dst.
Rubrik ini merupakan sapaan dari penyusun kepada para pembaca. Selain sapaan, Salam Redaksi juga bisa memuat ajakan untuk membaca (menjelaskan secara singkat informasi unik atau penting di dalamnya).
Setelah rubrik Salam Redaksi, kamu bisa menyisipkan Susunan Redaksi.
Pada rubrik berita utama, kamu akan memuat topik yang sedang hangat diperbincangkan di lingkungan sekolah. Misalnya, ada temanmu yang akan pergi mewakili sekolah di Olimpiade Matematika Tingkat Nasional.
Isi rubrik ini dengan artikel atau esai pendek, tentunya dengan topik yang sudah ditentukan sebelumnya.
Rubrik ini akan menjadi kesempatan bagi kamu untuk melatih keahlian melakukan wawancara. Kamu akan mewawancarai beberapa siswa di sekolah/masyarakat mengenai pendapat mereka tentang tema yang diangkat. Misalnya, tema yang kamu angkat adalah Hari Ibu, maka kamu bisa mewawancarai makna Hari Ibu bagi mereka.
Anggota penyusun dapat memberikan komentar atau pendapat mereka tentang isi dari mading yang sudah dibuat.
Jika mading kamu masih memiliki ruang tersisa, kamu bisa menambahkan rubrik baru untuk menarik lebih banyak pembaca. Misalnya seperti komik, puisi, pantun, ilustrasi, humor, atau tips dan trik.
Menghias mading kamu agar menarik juga salah satu unsur penting. Desain yang attractive dapat membuat pembaca penasaran, bahkan dari kejauhan. Beberapa contoh hiasan unik yang bisa kamu gunakan ialah biji-bijian, manik-manik, kain perca, kertas koran, kain flanel, dan lain-lain.
Agar mading yang kamu buat menarik bagi para pembaca, maka kamu memerlukan ide kreatif yang bisa dibuat dengan angle yang berbeda-beda. Berikut rekomendasi ide tema mading yang dapat kamu gunakan:
Contoh Mading:
Source image: belajarsoalletter.blogspot.com |
Source image: mamikos.com |
Source: postinganbagus.my.id |
Sumber referensi:
Apa Yang Dimaksud Dengan Paragraf?
Paragraf adalah perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk sebuah gagasan atau topik sebuah teks bacaan.
Paragraf yang baik sebaiknya memenuhi 3 syarat, yaitu:
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Isi yang menandai
(Soedjito 1991)
Dalam sebuah paragraf, hanya terdapat satu pokok pikiran. Apabila ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran atau ide pokok paragraf , maka paragraf itu menjadi tidak padu atau tidak utuh dan harus dikeluarkan dari paragraf.
Kepaduan paragraf dapat dilihat dari penyusunan kalimat yang logis dan ungkapan-ungkapan pengaait antarkalimat.
Culture have many definitions. Gurito stated
that culture indicates all aspects that members of a group share together.
Children learn ways of doing things, ways of talking, smiling, laughing, liking
and disliking things. Culture determines people’s action, their social
relationship and their morality (Gurito, 2003: p 1).
Meaning of the culture is very diverse. People
ussualy relate culture with traditional dancing, traditional ceremonies, and
arts. Now let us see that there are other kinds of representations of culture
on our daily life. The way we speak to our friends, to our parents, teacher or
even strangers represents of our culture. Take for example the way the western
people ear which uses knife and fork is different from the way we eat, which
uses ouu hands and also different from the way Chinese people eat, which uses
chopstick. Relate to the concept of culture, we have also the concepts of
cultural values and cultural norms.
Let us move to discuss the relation between
culture and language. If we apply Whorf’s ideas about language and culture, we
can see that the way people see things is indeed reflected in their language.
For example, in Indonesia we have many to represent rice. In our culture rice
is very important, that is why we have many words to represent each from of it.
We have the word ‘padi’ for the form of rice in the field, ‘gabah’ for its form
after being harvested, ‘beras’ for the form before being cooked, and finally
‘nasi’ for the form after being cooked. In America, where rice is not
considered as important as in Indonesia, there is only one word for it that is
rice.
Languange
is easiest communication tool to convey cultural differences. Each region has a
different speech culture, different habbit, different celebration and different
religion. All can be conveyed through good language communication. Language is
expression from the culture. Many researchers found that there are many words
or expressions that have strong relation with the culture of the people who use
those words and expressions.
Source : Module 1 PBIS4102 Cross Cultural
Understanding, Universitas Terbuka Publisher
I have been task from my Online Tutor.
I share it to be reminder for my self and sharing with you.
If you read my text, give me some advice, please!
Thank you 💓
043671972 - English Literature for English Translator
Perbedaan penggunaan tanda pisah dan tanda hubung sertakan contoh penggunakan kedua tanda tersebut pada sebuah kalimat:
Tanda hubung atau en dash (-) digunakan untuk memperoleh penekanan dalam mengembangkan karya ilmiah,
tanda ini berperan dalam memperjelas hubungan bagian-bagian kata.
Contoh :
-
Sore itu aku
berjalan-jalan keliling kota bersama teman-teman.
-
Nike Ardilla adalah
penyanyi Top Era 90-an
Tanda pisah atau em dash ( —) digunakan untuk membatasi penyusupan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
di luar bangun kalimat.
Contoh : Dengan
percepatan vaksinasi – saya yakin akan tercapai – penyebaran covid-19 bisa
dihentikan.
Hai, Readers ...!
Udah lama banget aku nggak muncul buat ngasih materi. Biasanya, cuma sempat review buku atau review drama yang aku tonton aja, hehehe.
Nah, kali ini aku mau sharing sama kalian tentang gimana caranya jadi penulis generasi Z yang udah jauh beda sama penulis-penulis sastra lama.
Di dunia yang serba cepat ini, kita juga dituntut untuk menjadi penulis yang juga cepat dalam menerbitkan sebuah karya. Oleh karenanya, banyak hal yang harus kita tahu untuk menjadi bekal menulis.
Apa aja sih yang harus kita lakukan kalau kita mau jadi penulis?
1. Perbanyak Baca Buku
Tidak bisa dipungkiri bahwa bekal utama untuk menjadi seorang penulis adalah banyak membaca buku. Karena, jika kita menulis tanpa membaca, tulisan kita pasti akan terasa sangat kosong. Pembaca juga sangat selektif dalam memilih bahan bacaan. Sehingga, mereka yang punya hobby membaca, akan benar-benar memilih tulisan yang berkualitas sebagai bahan bacaan yang berguna menambah wawasannya. So, sebelum memutuskan untuk terjun ke penulisan profesional, kamu harus memahami dirimu sendiri apakah kamu suka membaca buku atau tidak.
2. Peka dengan Perubahan di Sekitarmu.
Seorang penulis yang baik bukanlah mereka yang introvert. Penulis yang baik akan selalu membuka diri kepada siapa pun. Karena membaca buku saja, tidak cukup. Kamu harus punya pengalaman secara pribadi, supaya kamu bisa lebih dalam saat mengolah rasa sesuai dengan pengalamanmu. Terlebih ketika kamu memilih untuk menjadi penulis fiksi. Kepekaan kita sebagai penulis, sangat dibutuhkan ketika membuat tulisan fiksi daripada tulisan non-fiksi. Karena dalam tulisan fiksi, kamu bukan hanya mengandalkan kemampuan akademis atau wawasan, tapi kamu juga harus bisa explore perasaan tokoh-tokoh yang kamu ciptakan.
3. Menguasai Gadget dan Internet.
Zaman ini adalah zaman canggih. Kamu dipaksa untuk ikut setiap perubahan zaman yang terjadi. Kita hidup di era ini, era di mana kita dituntut untuk terus belajar sampai tua. Karena ilmu pengetahuan terus berkembang dan melakukan pembaharuan. Jika kita enggan belajar, maka kita akan kehilangan kesempatan dan akan tertinggal. Oleh karenanya, penulis masa kini harus bisa menguasai gadget dan internet. Ini sangat diperlukan untuk mempromosikan karya kamu. Hampir semua konten, baik video maupun tulisan, akan diakses oleh pengguna melalui internet. Jadi, kamu juga harus kreatif dan memilih platform yang cocok untuk menaruh karya-karyamu.
4. Menguasai Beberapa Aplikasi.
Penulis sekarang dituntut untuk menguasai banyak aplikasi. Nggak boleh malas belajar atau meremehkan apa pun karena dunia kepenulisan adalah dunia dengan persaingan global. Kita tidak pernah tahu, karya kita akan sampai mana dan berhenti di mana. Beberapa aplikasi menulis, sudah wajib kamu kuasai. Selain aplikasi untuk menulis, kamu juga harus bisa belajar aplikasi pembuatan cover buku atau design media sosial. Ini sangat berguna untuk mempromosikan karya kamu. Karena tanpa promosi, karyamu tidak akan dikenal banyak orang. Hanya akan seperti buku diary yang tersimpan di laci kamarmu. Tertulis, tapi hanya terbaca untuk dirimu sendiri.
5. Tidak men-diskreditkan Karya Penulis Lain.
Banyak banget penulis pemula yang nggak paham ini. Bahkan, mereka melakukan plagiasi dengan motif ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Motif ATM ini sangat efektif buat kamu yang masih dalam proses belajar. But, proses belajarmu ini jangan menjadikan kamu sebagai penulis yang merugikan penulis lain. Sebab, rekam jejak dunia internet itu tidak akan hilang. Semuanya akan diingat. Sehebat apa pun dirimu kelak, kamu akan tetap diingat sebagai plagiator oleh pembaca dari penulis lain.
Aku juga pernah ada di posisi ATM. Tapi itu semua aku gunakan untuk belajar atau latihan. Tidak aku posting di media mana pun karena proses pembelajaran seperti ini bukanlah hal yang layak untuk dipamerkan sebagai karyaku sendiri. So, buat kalian yang masih belajar ... hati-hati banget! Jangan sampai teknik ATM kalian itu menjadi sebuah plagiasi.
6. Konsisten
Konsisten berkarya tentunya menjadi bekal penting kalau kamu pengen jadi penulis. So, kamu harus tahu dulu apa tujuanmu ingin menjadi penulis. Apakah untuk mengerjakan tugas kuliah? Apakah untuk menjadi orang yang terkenal? Apakah untuk mendapatkan uang banyak?
Beberapa alasan di atas, mungkin bisa menjadi salah satu faktor untuk membuatmu teratur dan konsisten menulis setiap harinya. Jika kamu sungguh-sungguh ingin menjadi seorang penulis, maka kamu akan tetap menulis, apa pun keadaan yang sedang kamu hadapi.
Itulah 6 hal yang bisa aku sharing buat kalian kalau kalian ingin jadi seorang penulis.
Menurut kalian, masih ada lagi nggak?
Kalau masih ada, bisa tambahi di kolom komentar, ya!
Thank you sudah membaca artikel ini!
See you on the next article ...!
Much Love,
Rin Muna a.k.a Vella Nine
Hai, hai ...!
Ketemu lagi sama aku, author yang sering galau karena nggak tahu mau mencurahkan tulisan dan isi kepalaku di mana lagi.
Mmh, karena saat ini aku lagi nulis di platform FIZZO, jadi aku mau berbagi tips tentang cara mengajukan naskah di Fizzo dan bisa lolos seleksi editor.
Ada beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan ketika mengajukan naskah di awal.
1. Kamu bisa masuk ke situs www.fizzo.org terlebih dahulu.
Lakukan pendaftaran dan verifikasi data kamu sampai selesai. Setelahnya, kamu bisa mulai Menulis Cerita.
2. Unggah cover semenarik mungkin.
Sama seperti saat kamu mencari sebuah buku di perpustakaan yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan buku. Bagaimana caranya, cover kamu itu akan menarik perhatian orang untuk mengambilnya.
3. Buat Deskripsi / Blurb yang menarik.
Ini penting karena akan menentukan pembaca yang melihat cover kamu itu akan melanjutkan dengan memulai bacaan pertamanya atau tidak.
4. Sinopsis dan Outline lengkap untuk editor.
Hal ini penting karena editor akan melihat gambaran keseluruhan cerita kamu terlebih dahulu sebelum menentukan naskah kamu akan diterima oleh editor atau tidak.
5. Buat Tema Sesuai Pasar Pembaca.
Nah, ini juga merupakan poin penting, loh. Kamu harus tahu dulu pasar pembacamu seperti apa untuk menentukan apakah naskah kamu cocok atau tidak dimasukkan ke platform ini.
6. Sabar
Platform dengan penulis ribuan bahkan ratusan ribu, kamu harus sabar menunggu konfirmasi dari editor. Biasanya, editor paling lama akan memproses naskah kita sekitar 2 minggu. Kalau sudah lebih dari itu, kemungkinan besar editor tidak menerima naskah kita. So, harus sabar dan tingkatkan terus kualitas tulisanmu!
Selain tips di atas, aku juga mau bagiin beberapa pertanyaan penulis baru yang udah mereka ajukan saat aku mengisi materi. Mudahan, pertanyaan ini akan mewakili kamu untuk menentukan apakah kamu ingin menulis di Fizzo atau tidak.
Tanya Jawab Penulis Pemula :
1.
Untuk outline apakah harus
banyak atau yang penting sudah mencakup cerita dari awal sampai akhir?
Jawaban : Outline disesuaikan dengan target jumlah bab yang akan ditulis.
Di Sinopsis sudah ada gambaran dari awal sampai akhir cerita. Penting, outline kita
nggak lari dari sinopsis itu. Biasanya, editor minta 60 bab pertama untuk
pengajuan. Setelahnya, kita bisa buat outline per season kalau kalian mau bikin
cerita yang episode-nya puanjang kayak novel aku.
2. Untuk 3 bab awal kan
disarankan langsung konflik, kadang saya memiliki problem konflik besar sudah
disuguhkan diawal sehingga untuk selanjutnya jadi kadang mati ide. Bagaimana
cara membuat konflik agar tetap seru ka?
Jawaban : Konflik di awal adalah konflik yang menjadi penyebab cerita itu
terjadi. Balik lagi baca sinopsis yang kamu buat. Jangan lari dari itu biar
nggak bingung. Kalau misal mati ide, kamu harus pahami dirimu sendiri. Apa yang
bikin kamu mati ide? Kurang perbendaharaan kata atau alur cerita yang nggak
tahu mau dibawa ke mana. Cek lagi outline yang udah kamu buat. Kamu bisa baca
buku, nonton film atau ngumpul2 sama temen/keluarga atau jalan-jalan supaya
kamu bisa dapet ide baru dan nggak mentok. Penulis nggak boleh malas baca (baca
buku, baca karakter, baca situasi).
3.
Deskripsi menarik maksudnya
yang bagaimana ya kak?
Jawaban : Deskripsi yang menarik adalah kalimat yang bisa menarik pembaca
untuk baca bukumu. Jika masih belum paham, kamu bisa pergi ke toko buku atau
perpustakaan. Dari jutaan buku yang ada di sana, blurb / deskripsi buku yang
seperti apa yang menarik untuk dibaca. Jadi, buatlah seperti itu ... sesuaikan
dengan selera pasar.
4.
Kalau aku sudah terlanjur
membuat awal chapter konflik belum terlalu dimunculkan menurut kakak aku harus
menulis ulang atau di lanjutkan saja dan direvisi nanti ya kak? Jawaban : Aku
saranin tulis ulang kalau belum diajukan ke editor. Pengen naskahnya diterima
‘kan? Hehehe...
5.
Untuk outline itu kita masukkan setiap adegan
yang memiliki kesinambungan di konflik atau hanya konfliknya saja kak?
Jawaban : Berhubungan dengan konflik-konflik sebelumnya ya... dan jangan
lari dari sinopsis atau konsep cerita kamu.
6. Terimakasih untuk ilmunya,
aku ada pertanyaan. Kalau sekarang kan, orang-orang suka sekali dengan ceo,
bagaimana kalau tokoh utamanya adalah pegawai baru masih akan ada kemungkinan untuk dilirik,
karena kalau CEO rasanya terlalu tinggi untuk digapai. Terimakasih ...!
Jawaban : Masih ada. Asalkan konflik cerita dan alurnya
menarik. Karakter tokohnya juga dibuat menarik dan bisa berkembang. Emang CEO
terlalu tinggi ya? Karena itu kan khayalan yang diinginkan pembaca karena dia
nggak bisa dapatkan di dunia nyata. Jadi, mereka baca itu sebagai hiburan.
Balik lagi ke tujuan menulismu untuk apa. Kalau CEO terlalu tinggi, coba untuk
ke karakter yang lebih sederhana. CEO agak berat kalau nggak punya pengalaman
di dunia bisnis, ya? Sesuaikan kemampuan saja, asalkan cerita dan alurnya
menarik. Profesi bukan masalah besar. Yang penting karakternya.
7.
Aku mau nanya terkait
premis dan blurb. Perbedaan/kesamaan yang menonjol dari itu apa kak? Karena aku
cari di google masih belum nemu pemahaman yang
bener-bener pas. Terimakasih ka
Jawaban : Premis adalah inti cerita secara keseluruhan atau kesimpulan
cerita. Biasanya premis disimpan sendiri oleh penulisnya, tidak diberikan ke
pembaca. Biar penasaran.
Sedangkan blurb itu lebih ke kalimat iklan supaya pembaca tertarik untuk
membaca buku kita dan gambaran sederhana dari cerita yang kita tulis.
8.
Izin tanya, Kak. Untuk
kerangka outline sendiri, apakah yang kaka ajukan di Fizzo seperti outline yang
ini? (Iya.) Jika dalam menulis sinopsis lengkap, mulai dari awal, tengah,
akhir, dan konflik utama tidak dibuat perpoin seperti kakak tadi bisa gak, Kak?
Jawaban : Nggak bisa. Editor butuh gambaran keseluruhan. Pengen diterima
naskahnya sama editor ‘kan? Semuanya harus dikasih lengkap ke editor. Kalau
dalam dunia bisnis, namanya pitching. Jadi, kita harus bisa meyakinkan editor
kalau buku kita ini menarik dan layak untuk diterbitkan. Kalau kita jualan dan
nawarin barang, nggak mungkin barangnya kita sembunyikan setengah-setengah
‘kan? Buat detail, lengkap, menarik dan rapi. Editor suka itu. Karena naskah
yang dikerjain sama editor itu banyak. Jadi, yang ngeribetin mereka, mereka
berhak nolak.
9.
Untuk, outline tersendiri
apakah setiap konflik harus di jelaskan dengan rinci? Dari awal sampai akhir.
Tapi, takutnya nanti di sangka jalan cerita lambat. Jadi, sebaiknya untuk
outline yang menarik perhatian editor itu seperti apa ya kak?
Jawaban : Alurnya jangan dibikin lambat dan bertele-tele. Outline dijelaskan
intinya saja. Rincinya akan ada di naskah yang kita tulis per bab.
10.
Punyaku di awal bab adalah
prolog yang menyangkut pertemuan pertama. Jadi nanti pada bab selanjutnya
adalah kehidupan mereka selanjutnya dan sedikit² dimunculkan flashback. Kira²
itu menarik nggak kak?
Jawaban : Menarik. Tinggal dikemas pertemuan pertamanya seperti apa.
Munculkan flashback jangan terlalu banyak, ya. Pembaca platform nggak begitu
suka dengan flashback, mereka lebih suka alur maju.
11.
Satu lagi Kak Vella. Kasih
tips ala kakak cara membangun kepercayaan diri dalam menulis. Apa lagi saat
kita ingin membuat outline cerita.
Jawaban : Kepercayaan diri itu penting. Setiap orang punya cara sendiri
untuk membangun kepercayaan dirinya masing-masing. Kalau aku... balik ke tujuan
menulisku. Aku ingin menyampaikan pesan kepada banyak orang. Supaya pesanku
tersampaikan, aku harus percaya diri dengan karyaku sendiri. Percaya kalau
karya kita berbeda dan punya karakter sendiri. Kalau kita nggak percaya sama
karya kita sendiri, gimana kita bisa meyakinkan orang lain kalau karya kita itu
layak dibaca? Kepercayaan diri itu berasal dari diri kita sendiri. So, bangun
kepercayaan dirimu dengan cara yang nyaman untukmu.
Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas