Showing posts with label Rumah Literasi Kreatif. Show all posts
Showing posts with label Rumah Literasi Kreatif. Show all posts

Wednesday, December 3, 2025

Ketentuan dan Keuntungan Menjadi Anggota Perpustakaan Rumah Literasi Kreatif

 

KETENTUAN MENJADI ANGGOTA PERPUSTAKAAN

RUMAH LITERASI KREATIF

 

1. Pendaftaran Anggota

  • Mengisi formulir pendaftaran (online atau offline).
  • Menyerahkan 1 lembar foto diri.
  • Menyertakan kontak aktif (WA).
  • Membayar biaya administrasi Rp. 5000 (berlaku seumur hidup)
  • Mendapat kartu anggota setelah data terverifikasi.

 

2. Hak dan Kewajiban Anggota

Hak Anggota

  • Meminjam koleksi buku sesuai ketentuan.
  • Mengikuti program Rulika: kelas literasi, kelas bahasa Inggris, workshop/pelatihan, mendongeng, Read Aloud, pelatihan menulis, dll.
  • Mengakses fasilitas taman baca (ruang baca, permainan edukasi, kegiatan kreatif).
  • Mengajukan permintaan judul buku yang ingin ditambahkan ke koleksi.

 

Kewajiban Anggota

  • Menjaga buku agar tetap bersih dan tidak rusak.
  • Mengembalikan buku tepat waktu.
  • Menjaga ketertiban dan kebersihan perpustakaan.
  • Menggunakan kartu anggota secara pribadi, tidak boleh dipinjamkan.
  • Melaporkan jika kartu anggota hilang.

 

3. Ketentuan Peminjaman Buku

  • Lama peminjaman: 7–14 hari per buku.
  • Maksimal peminjaman: 2–3 buku dalam satu waktu.
  • Perpanjangan peminjaman bisa dilakukan maksimal 1× selama buku tidak sedang dipesan anggota lain.
  • Buku yang hilang atau rusak diganti sesuai nilai buku atau dengan buku baru yang setara.
  • Buku yang boleh dipinjamkan hanya buku bacaan/sastra. Buku keterampilan (resep masakan, menjahit, kerajinan tangan, dsb.) hanya boleh baca di tempat atau tidak diperkenankan dibawa keluar dari gedung perpustakaan.

 

4. Ketentuan Pengembalian

  • Pengembalian dilakukan pada jam layanan Rulika.
  • Keterlambatan pengembalian dikenai sanksi ringan berupa:
    • Tugas sosial literasi, atau
    • Denda untuk perawatan buku Rp 500,-/hari.

5. Penertiban & Sanksi

Anggota dapat dikenai pembatasan peminjaman apabila:

  • Tercatat terlambat lebih dari 3 kali.
  • Merusak atau menghilangkan buku.
  • Tidak mengikuti aturan ruang baca.

 

 

 

 

KEUNTUNGAN MENJADI ANGGOTA

PERPUSTAKAAN RUMAH LITERASI KREATIF

 

1. Akses Buku yang Beragam

  • Koleksi fiksi, nonfiksi, cerita anak, edukasi, motivasi, hingga buku lokal Kalimantan.
  • Koleksi selalu bertambah dari donasi penulis seluruh Indonesia, Dinas Perpustakaan daerah, dan Perpustakaan Nasional RI.

 

2. Prioritas Mengikuti Kegiatan Rulika

  • Kelas menulis & kelas membaca
  • Kelas Bahasa Inggris
  • Dongeng / Read Aloud mingguan
  • Workshop kreatif (mewarnai, kerajinan, literasi digital, dll.)
  • Pelatihan kecil seperti public speaking, jurnalistik anak, dll.

 

3. Mendapat Kartu Anggota Eksklusif

  • Bisa dipakai sebagai identitas komunitas literasi.
  • Akses program khusus anggota seperti:
    • “Anggota Teraktif Bulanan”
    • “Tukang Baca Minggu Ini”
    • Tantangan membaca (Reading Challenge)

4. Mendukung Gerakan Literasi Daerah

  • Dengan menjadi anggota, kamu ikut menjaga taman baca Bunga Kertas / Rulika tetap hidup.
  • Anggota turut berkontribusi meningkatkan minat baca anak-anak di Kutai Kartanegara.

5. Ruang Belajar Aman & Nyaman

  • Tempat membaca yang ramah anak.
  • Fasilitas mewarnai, permainan edukatif, dan suasana komunitas yang hangat.
  • Cocok untuk keluarga, pelajar, mahasiswa, dan warga umum.

6. Kesempatan Menjadi Relawan Literasi

  • Anggota bisa bergabung sebagai relawan kegiatan, pendamping anak baca, atau tim kreatif Rulika.
  • Mendapat pengalaman berharga sekaligus jejaring sesama pegiat literasi.
  • Mendapatkan rekomendasi langsung dari Yayasan Rumah Literasi Kreatif sebagai relawan/pegiat literasi daerah.

Sunday, October 5, 2025

Book Party Rulika x Gen Z IKN, Ketika Membaca Jadi Sebegitu Serunya!

 

Book Party di Lakeview Samboja — Ketika Membaca Jadi Sebegitu Serunya!
Oleh: Rin Muna


Sabtu siang, 19 Juli 2025, matahari Samboja bersinar hangat, tidak terlalu terik, seolah tahu akan ada sesuatu yang istimewa di lokasi wisata Lakeview hari itu. Sekitar pukul 1 siang, satu per satu anak muda berdatangan, membawa buku-buku favorit mereka. 

Pengelola tempat wisata ini memberikan keringangan kepada kami untuk membayar Rp 10.000 saja dan bisa di-cover menggunakan uang kas untuk 50 peserta. Kami diberi tempat yang sangat luas. Yakni di area ayunan raksasa. Tentu kami tidak bisa menaiki ayunan tersebut karena harus membayar lebih, hehehe. Kami hanya bisa menggunakan aula atau ruang terbuka yang disediakan di sana.

Aku datang lebih dahulu bersama puteri kecilku, Alifia Shaumi. Aku sering mengajaknya ke majelis ilmu seperti ini agar ia terbiasa berada di dalam ekosistem kehidupan yang baik. Tak lama kemudian, panitia dari Gen Z IKN dan peserta lain mulai berdatangan.

Hari itu, Lakeview Samboja bukan sekadar tempat piknik biasa. Ia berubah menjadi ruang belajar terbuka — tempat tawa, buku, dan semangat muda berpadu dalam satu kegiatan yang disebut “Book Party”.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Gen Z IKN bersama Rumah Literasi Kreatif, Kemah (Keluarga Mahasiswa Handil), Komunitas Baca Bookish Latte SMA 1 Muara Jawa, Youth IKN, serta hadir juga dua kelompok mahasiswa KKN Unikarta Beringin Agung dan KKN Unmul Beringin Agung. Kolaborasi yang manis antara anak-anak muda dari berbagai komunitas yang percaya bahwa literasi tak harus selalu kaku, serius, dan membosankan.

Bayangkan suasananya! Rerumputan hijau di tepi danau yang biru, semilir angin yang mengajak bercanda pada halaman buku, dan tawa ringan yang menyelingi keheningan membaca. Para peserta duduk berkelompok, membaca buku pilihan masing-masing. Tak ada paksaan, tak ada suasana formal — hanya mereka, buku, dan suasana yang menenangkan.

Setelah sesi membaca usai, suasana berubah menjadi lebih hidup. Panitia mulai mengajak peserta untuk ikut bermain game seru bertema literasi. Ada kuis cepat, tebak judul buku, dan tantangan imajinasi yang membuat semua ikut terlibat. Siapa sangka, kegiatan yang berawal dari membaca bisa berujung pada tawa dan sorakan yang menggema di seluruh tepi danau.

Yang membuat acara ini terasa istimewa adalah kenyataan bahwa Book Party ini adalah yang pertama kali diadakan di Samboja. Sebuah langkah kecil, tapi penuh makna. Anak-anak muda di wilayah ini membuktikan bahwa literasi bisa tampil dengan wajah baru yang lebih segar, lebih santai, tapi tetap bermakna.

Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari itu meninggalkan kesan mendalam. Ada rasa bahagia melihat bagaimana buku bisa mempertemukan banyak orang. Ada semangat baru bahwa membaca tak melulu soal menambah ilmu, tapi juga tentang menemukan diri sendiri di antara baris-baris kalimat.

Book Party di Lakeview Samboja menjadi cermin bahwa generasi muda Kutai Kartanegara dan sekitar IKN punya cara sendiri untuk mencintai literasi. Mereka tidak menunggu ruang besar atau panggung megah. Mereka justru menciptakannya sendiri di alam, di tepi danau, dengan tawa, dan dengan kesederhanaan yang hangat.

Saat matahari mulai condong ke barat, warna langit berubah lembut, dan peserta menutup halaman terakhir buku mereka. Di wajah-wajah itu, ada kepuasan yang sulit dijelaskan. Rasa yang hanya muncul ketika seseorang menemukan kebahagiaan sederhana dalam hal-hal kecil.

Book Party ini bukan akhir, tapi awal. Awal dari gerakan literasi yang lebih hidup, lebih inklusif, dan tentu saja, lebih menyenangkan.

Karena membaca seharusnya bukan kewajiban. Membaca adalah pesta kecil bagi hati dan pikiran. Dan hari itu, di Lakeview Samboja, kami merayakannya bersama. 






















Monday, June 23, 2025

Teman Diskusi Coffee Bukan Sekedar Kedai, Ia Adalah Laboratorium Ekonomi Mikro

Teman Diskusi Coffee Bukan Sekedar Kedai, Ia Adalah Laboratorium Ekonomi Mikro



Di antara deru motor dan riuhnya arus mimpi anak-anak muda, muncul sebuah oase kecil bernama Teman Diskusi Coffee. Bukan sekadar kedai kopi, ia adalah jembatan antara harapan dan aksi—tempat di mana literasi finansial bukan hanya teori di kelas, tapi dirasakan dalam genggaman cangkir, dibayar lewat keringat, dan diasah lewat pengalaman langsung.

Teman Diskusi Coffee adalah buah dari visi Yayasan Rumah Literasi Kreatif (Rulika), yang memiliki divisi Mamuja (Mama Muda Samboja)—sebuah komunitas literasi finansial yang sejak 2019 mendorong perempuan desa kecil meningkatkan ekonomi keluarga lewat usaha mikro dan produk kreatif. Rulika,  mengembangkan enam literasi dasar (termasuk finansial).

Langkah Rulika membuka ruang belajar baru, bukan sekedar di ruang baca, tapi juga ada di balik barista station dan aroma espresso. Belajar di Teman Diskusi Coffee menggabungkan menyeduh, melayani, mencatat untung–rugi, hingga promosi lewat konten sosial media, persis apa yang dikampanyekan Rulika sejak lama, bahwa literasi harus “belajar sambil lakukan”.

Menjawab keresahan anak-anak muda yang ada di mastarakat Desa Beringin Agung. Masih banyak anak muda yang keluar dari sekolah tapi tidak tahu ke mana melangkah. Ijazah sudah di tangan, tapi keterampilan hidup seperti mengelola uang atau mengawali usaha jadi mengawang. Teman Diskusi Coffee hadir sebagai jawaban nyata. Di sini mereka praktik langsung: dari menyeduh kopi hingga menyusun laporan sederhana, belajar menentukan harga dan menghitung margin—semuanya dalam suasana santai tapi penuh makna.

Setiap shift adalah kelas hidup. Ada rezeki dari aroma dan rasa kopi, tapi ada pula pelajaran soal tanggung jawab, komunikasi dengan pelanggan, dan cara berpikir seperti wirausahawan. Mempraktikkan literasi finansial sambil bernafas, berjalan, dan kerja.

Learning by Doing merupakan konsep belajar yang dilakukan di Rumah Literasi Kreatif. Bukan sekedar membaca dan mengerjakam tugas, anak-anak yang belajar di Rumah Literasi Kreatif dituntut untuk berinsiatif, kreatif dalam menyelesaikan masalah, dan mampu menghasilkan sebuah karya untuk kesejahteraan.

Kuliah kehidupan di kedai kopi. Konsep “Learning by Doing” bukan slogan kosong di Teman Diskusi Coffee. Anak-anak muda di sini dapat berlatih menyusun modal harian dan mencatat penjualan. Belajar digital marketing dengan upload konten promosi. Mempraktikkan layanan pelanggan (senyum, ramah, dan empati). Diskusi sederhana soal revenue dan expense setelah tutup shift.

Secara tidak langsung, ini melatih mereka berpikir: “Bagaimana agar kedai menguntungkan dan bagaimana bisa bersaing dengan kedai lain?”

Lewat pengalaman nyata ini, literasi finansial tidak lagi abstrak, ia mencair bersama susu panas dan cappuccino foam.

Model kedai kopi sebagai ruang diskusi literasi bukan hal baru. Misalnya Kopi Litera di Bulukumba yang sejak 2020 menggabungkan perpustakaan mini dan diskusi kreatif di kedai kopi. Di tempat-tempat seperti itu, kopi menjadi katalis ide. Teman Diskusi Coffee meneruskan konsep ini, tapi menambahkan dimensi: literasi finansial dan pemberdayaan ekonomi secara langsung.

Apa arti literasi finansial? Bukan hanya tahu cara menabung atau mencatat pengeluaran. Di Teman Diskusi Coffee, literasi ini dicapai lewat beberapa hal, seperti:

1. Keputusan harga jual: belajar menimbang kualitas bahan dan harga pasar.

2. Manajemen stok & modal: belajar mengelola persediaan dan biaya tetap.

3. Pemasaran kreatif: belajar menyusun narasi visual di media sosial.

4. Pelayanan & evaluasi: memahami bahwa pelanggan adalah guru paling jujur.

Dengan konsep belajar “Learning by Doing”, peserta tidak hanya bekerja, mereka bertransformasi menjadi pelaku ekonomi mandiri yang lebih paham soal uang, manfaatnya, dan cara menjaganya.

Teman Diskusi Coffee bukan sekadar kedai. Ia laboratorium ekonomi mikro, ruang diskusi, dan gerakan nyata Yayasan Rumah Literasi Kreatif. Mengubah literasi finansial dari konsep menjadi gerakan dengan wujud kasir, aroma kopi, dan catatan keuangan di notebook.

Kedai ini berusaha membuktikan, setelah lulus, anak muda tak perlu bingung. Mereka bisa belajar wirausaha sambil menyeruput kopi. Dari sinilah lahir generasi yang tidak hanya siap kerja, tapi siap “menciptakan” kerjanya sendiri. Karena sejatinya, dari secangkir kopi pun kita bisa meracik masa depan.


Sunday, April 6, 2025

Rulika Dancer di Acara Pesta Laut Pesisir Nusantara 2025

 


Samboja, 06 April 2025.

Bukan hal baru lagi jika Rulika Dancer kerap dipanggil dadakan untuk mengisi acara. Terkadang, kami tidak bisa memenuhi karena berbenturan dengan jadwal kegiatan member kami. Jika semua bisa ikut berpartisipasi, itu adalah keberuntungan yang luar biasa.

Tak berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini aku kembali dihubungi oleh tim panitia Pesta Laut Samboja untuk mengisi acara. Aku pikir, aku bakal mengisi acara Fashion Show kembali. Ternyata, tahun ini panitia meminta kami untuk menampilkan tari-tarian.
 
Aku langsung mengirim pesan ke dalam grup WA Rulika Dancer untuk mengonfirmasi apakah ada member yang bisa dan bersedia ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Pesta Laut Pesisir Nusantara 2025?
Faiz, Ririn, dan Rika langsung merespon. Alhamdulillah, mereka bersedia untuk mengisi tari-tarian di acara tersebut.
Namun, drama baru dimulai ketika tarian yang dipilih oleh Faiz tidak bisa disanggupi oleh member lain. Mereka mengatakan jika gerakannya terlalu sulit dan waktu latihan sangat mepet.

Awalnya aku berpikir untuk mengundurkan diri dari acara tersebut karena ketidaksiapan para anggota tari. Namun, mereka dengan cepat mendapatkan solusi dengan mengganti tarian lain yang lebih mudah dan sudah pernah mereka tarikan sebelumnya.


Alhasil, mereka menggunakan tarian yang sudah mereka kuasai agar tampil maksimal di atas panggung. 
Tidak sampai di situ, masalah baru muncul lagi karena hanya ada 3 orang anggota yang bisa ikut mengisi acara. 
"Kayak apa, Mbak? Kami cuma bertiga?" tanya Faiz. 
"Kalian gimana? Kalau kalian oke bertiga, Mbak Rina oke aja," sahutku. Lagi-lagi, semua keputusan aku kembalikan kepada anggota. 
Tak lama kemudian, Faiz memberi kabar kalau ada anggota baru yang ingin bergabung, yakni Fito. 
Seharusnya mereka berlima. Aku memasukkan anakku agar ikut latihan. Tapi, karena waktu sangat mepet. Aku tidak bisa memaksakan Alifia untuk ikut naik ke atas panggung, meski namanya sudah terdaftar di panitia. 


Alhamdulillah... Mereka berempat siap untuk tamil di acara. Faiz, Ririn, Rika, dan Fito. Aku merasa sangat senang karena mereka masih mau menjadi bagian dari Rulika. 

"Mbak, kostum kita gimana?"

Menari tidak sekedar bergerak. Tapi juga harus ditunjang dengan kostum yang mumpuni. Beruntungnya, aku punya rumah jahit sendiri dan biasa menjahit kostum tari dan kostum tradisional. 
"Sebentar, coba Mbak pikirkan," ucapku kala itu. 
Aku segera memperhatikan lemari kainku. Deretan kain-kain baru terlipat di sana. Tapi, stoknya tidak banyak. Mataku langsung tertuju pada kain batik berwarna hitam. Rencananya ingin kubuat rok untuk kebaya. Tapi, bisa kupakai terlebih dahulu. Toh, rok kebaya yang ingin kubuat bukanlah pesanan orang alias untuk koleksi sendiri saja. 
Aku juga punya stok kain satin silky warna biru tua. Sepertinya cocok untuk dipadukan. 
Sisa waktu 3 hari, aku gunakan untuk menjahit dua rok yang akan digunakan untuk menari, lengkap dengan aksesoris dan hiasannya. 

Alhamdulillah... 
Meski semuanya dadakan dan menggunakan bahan apa adanya. Anak-anak bisa tampil dengan maksimal. 
Aku harap, ke depannya bisa lebih baik dan bisa menyiapkan kostum yang baik juga untuk mereka. Supaya penampilan mereka benar-benar menjadi pertunjukkan yang mengagumkan. Tentunya, semua ini tidak lepas dari peran aktif mereka dalam kegiatan menari yang sudah ada di Rulika sejak tahun 2019 lalu. 
Perjalanan yang sangat panjang bagiku. Kelompok tari di Rulika juga silih berganti. Ketika anak-anak sudah lulus SMA, mereka akan keluar dari kampung untuk bekerja atau kuliah. Sehingga tantangan terbesar bagiku sebagai pendiri dan pengelola taman baca adalah melakukan regenerasi. 
Semoga Allah selalu mudahkan... 





Rumah Literasi Kreatif Desa Beringin Agung Berpartisipasi Dalam Memeriahkan Pesta Laut Pesisir Nusantara 2025 di Kuala Samboja



 Mutiara-borneo.kim.id, Kecamatan Samboja – Rumah Literasi Kreatif Desa Beringin Agung ikut berpartisipasi memeriahkan acara Pesta Laut Pesisir Nusantara 2025. (Sabtu, 05 April 2025) 

Pesta Laut Pesisir Nusantara merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan di Kecamatan Samboja. Pesta Laut merupakan salah satu bentuk rasa syukur masyarakat nelayan akan hasil laut yang melimpah. Pesta Laut ini diisi dengan banyak kegiatan, mulai dari ritual adat sampai penampilan band-band terkenal seperti Nidjie dan Wali. 
Pesta Laut Pesisir Nusantara juga menjadi ajang bagi pemerintah untuk menampilkan talenta-talenta lokal yang mereka miliki. Ada sekitar 32 grup tari dan grup band lokal yang turut serta memeriahkan acara ini. 
Rumah Literasi Kreatif dari Desa Beringin Agung menjadi salah satu grup tari yang tampil dalam acara Pesta Laut tahun ini. Tahun sebelumnya, Rumah Literasi Kreatif juga ikut berpartisipasi mengisi acara “Fashion Show”.
Tahun ini, Rumah Literasi Kreatif (Rulika) berpartisipasi dalam seni tari. Kelompok seni tari Rulika telah terbentuk sejak tahun 2019 dan telah meregenerasi. Tahun ini, yang tampil dalam ajang Pesta Laut merupakan generasi/angkatan ketiga. Rumah Literasi Kreatif menampilkan Tari Kreasi Borneo yang merupakan perpaduan antara Tari Dayak dan Tari Zapin Melayu. 
Rumah Literasi Kreatif merupakan komunitas masyarakat yang menjadi wadah untuk belajar, berkreatifitas, dan berkarya. Rumah Literasi Kreatif menjadi pusat belajar dan pengembangan bakat di Desa Beringin Agung. Komunitas ini dibangun untuk menjadi rumah kreatifitas bagi siapa saja. 
Harapannya, Rulika bisa terus berkembang dan membawa anak-anak Desa Beringin Agung untuk terus bergerak aktif, positif, krratif, dan inovatif. Agar generasi masa depan menjadi generasi yang tangguh dan siap bersaing dalam dunia global. 
(/rm)

Sunday, November 3, 2024

Zoom Meet Bersama Pengelola TBM Se-Indonesia untuk Persiapan Kegiatan Pustanda


Jumat, 01 November 2024

Forum TBM Pusat Jakarta memfasilitasi 65 Pengelola taman bacaan masyarakat untuk mengikuti kegiatan Diseminasi Nasional Bidang Penerjemahan Tahap II. Kegiatan ini merupakan kegiatan dari Pustanda (Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa) Kemdikbudristek yang akan dilaksanakan pada tanggal 5-8 November 2024 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan produk-produk penerjemahan berupa buku cerita anak yang dapat dipergunakan sebagai bahan penunjang literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM). 
Demi mempersiapkan diri dengan baik, Forum TBM membuka sesi diskusi melalui zoom pada tanggal 01 November 2024 pukul 03.00 PM Waktu Jakarta. 
Diskusi ini membahas persiapan kegiatan dan sharing session. Dengan banyak melihat kegiatan-kegiatan dari komunitas lain, maka kami bisa terinspirasi untuk terus bergerak maju, tidak menyerah dengan kekurangan dan kendala yang kami alami. 
Semoga, akan ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh Rumah Literasi Kreatif untuk membantu peran pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat melalui literasi. 
#literasi #literature #literacy #samboja #kukar #kaltim #sekolahkomunitas #komunitas #literasikreatif 

Thursday, October 10, 2024

Pengalaman Pertama Kali Menggelar Workshop untuk Komunitas Literasi di Samboja

 



Aku bener-bener nggak menyangka kalau akan momen seperti ini di taman bacaku. Setelah 6 tahun berdiri, akhirnya komunitas taman bacaku mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kami mendapatkan bantuan dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengadakan beberapa kegiatan di daerah kami. Salah satunya, ialah kegiatan penguatan Komunitas Literasi yang ada di daerah. 
Awalnya, aku bingung mau bikin kegiatan apa untuk komunitas-komunitas literasi di Samboja. Pasalnya, aku nggak punya banyak akses untuk bergabung dengan komunitas literasi Samboja, atau bahkan tidak ada komunitasnya? Karena selama 6 tahun bergerak di kegiatan sosial dan pendidikan, aku hanya mengenal 2 komunitas literasi atau taman baca, yakni Macan Dahan (Ali Sadli) dan TBM Cahaya Ilmu (Ahmad Ismail). Selebihnya, aku malah tidak tahu menahu tentang keberadaan komunitas-komunitas literasi yang ada di Samboja. Entah mereka yang menutup diri atau aku yang kurang bergaul? 
Pada akhirnya, aku memilih untuk membuat kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan komunitas kami. Mungkin, akan sesuai juga dengan komunitas-komunitas lain yang ada di Samboja. Aku dan teman-teman relawan di Rulika, sepakat untuk mengadakan Workshop Pengelolaan Bahan Pustaka, Sosial Media, dan Jurnalistik.
 Tiga materi ini, rasanya penting banget untuk para pengelola komunitas. Yang pertama, sebuah komunitas harus memiliki bahan informasi yang baik bagi anggotanya agar memaksimalkan komunitas sebagai tempat untuk belajar dan berkembang.  Yang kedua, komunitas harus bisa mengelola sosial media untuk mengkampanyekan kegiatan-kegiatan komunitas, juga mensejahterakan anggotanya. Yang ketiga, komunitas harus memiliki kemampuan jurnalistik yang baik agar setiap tulisan atau berita yang diposting berdasarkan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan. 
Ini adalah pertama kalinya aku menjalankan program secara mandiri. Sebelumnya,  kegiatan-kegiatan di taman baca masih dibantu oleh salah satu yayasan di kota Balikpapan. Ternyata nggak mudah untuk bisa menjalankan program-program seperti ini. Sejak bulan Juli, aku sudah riweh dengan syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh komunitas. Di bulan Agustus hingga September, masih disibukkan dengan revisi proposal dan RAB agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai dengan juknis dari Pusbin Kemendikbudristek. Bulan Oktober, tentunya disibukkan dengan persiapan kegiatan. Mulai dari belanja perlengkapan, hingga design kegiatan. 
Aku sangat terharu karena tim panitia pelaksana sudah bekerja keras mewujudkan kegiatan-kegiatan ini. Tidak ada yang bisa membalas semua rasa lelah ini kecuali berkah dari Allah SWT. Karena bekerja di komunitas adalah bekerja untuk Tuhan. Hasilnya, kita tidak bisa menebak. Tapi ... Allah akan selalu memberikan kehidupan terbaik ketika kita melakukan hal bermanfaat untuk orang lain dengan tulus.
Suatu saat, Tuha  akan menguji ketulusan kita dengan banyak penderitaan. Jangan sampai, ketulusan kita luntur dan merasa tidak diapresiasi oleh siapa pun. Karena apresiasi terbaik adalah ketika Allah memudahkan segala urusan kita. 
Terima kasih banyak untuk panitia, narasumber, dan peserta yang sudah aktif berpartisipasi pada kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bukanlah yang pertama dan terakhir kalinya. Semoga, ada banyak kegiatan-kegiatan literasi di Samboja yang mampu membuat Samboja menjadi daerah yang maju dan tidak hilang dari peradaban. 




Kutai Kartanegara, 06 Oktober 2024




Monday, June 24, 2024

8 Orang Tim Kaligrafi Rulika Siap ke Ajang MTQ Ke-45 Kecamatan Samboja

 



www.rinmuna.com, Samboja – Rumah Literasi Kreatif kembali mengirimkan tim kaligrafi ke ajang lomba MTQ Ke-45 Kecamatan Samboja Tahun 2024.

Rumah Literasi Kreatif (Rulika) merupakan komunitas belajar yang ada di Desa Beringin Agung. Sejak tahun 2019, Rulika menjadi tempat belajar seni kaligrafi untuk ajang MTQ Kecamatan Samboja. Hingga saat ini, Rulika masih aktif menjadi tempat belajar bagi komunitas seni rupa dan kaligrafi yang ada di Desa Beringin Agung dan sekitarnya.

Komunitas seni kaligrafi yang ada di Rumah Literasi Kreatif selalu menorehkan prestasi setiap tahunnya. Tahun ini, Rulika bersama Desa Beringin Agung mengirimkan 8 orang putera-puteri terbaiknya untuk mengisi 4 cabang kaligrafi (Kontemporer, Mushaf, Dekorasi & Naskah).

Kegiatan kaligrafi bukanlah hal baru bagi Rumah Literasi Kreatif (Rulika). Selama 5 tahun belakangan, Rulika menjadi tempat belajar kaligrafi. Peserta yang belajar kaligrafi di sini memulai semuanya dari nol hingga bisa dianggap layak untuk berkompetisi ke tingkat kecamatan atau ke tingkat yang lebih tinggi.

Harapannya, komunitas belajar ini bisa terus aktif berkegiatan dan berkembang setiap tahunnya. Sebab, komunitas kaligrafi adalah bagian dari penjaga naskah Al-Qur’an agar tetap terjaga dengan baik. Kita juga bisa menikmati keindahan naskah Al-Qur’an dari tangan-tangan seniman kaligrafi yang ada di daerah. (/rm)

Thursday, June 13, 2024

Kelompok Mamuja Ikut Meramaikan Festival Literasi Desa Beringin Agung

 


Pemerintah Desa Beringin Agung menyelenggarakan kegiatan Festival Literasi pada hari Sabtu, 30 Desember 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Beringin Agung yang bekerjasama dengan Yayasan Teman Kita dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga.

Acara ini merupakan rangkaian akhir perjalanan kerjasama Yayasan Teman Kita dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga yang mendampingi desa Beringin Agung untuk menjadi desa literasi. Dalam acara ini, Pemerintah Desa Beringin Agung memamerkan potensi-potensi yang dimiliki oleh desa selama ini.

Ada banyak stand yang meramaikan acara ini. Salah satu yang menarik adalah stand Mamuja Galery yang menampilkan produk olahan pangan, fashion, dan kerajinan tangan. Mamuja adalah salah satu komunitas yang dibentuk oleh masyarakat (button up) dan bergerak secara swadaya (independen) sejak tahun 2019. Kelompok UMKM ini ialah kelompok UMKM independen yang tetap eksis selama 4 tahun terakhir di wilayah Desa Beringin Agung.

Mamuja memamerkan banyak karya yang diciptakan selama 4 tahun terakhir di Yayasan Rumah Literasi Kreatif. Setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Rumah Literasi Kreatif, Mamuja diharapkan mampu bergerak secara mandiri untuk menunjang kesejahteraan masing-masing anggotanya. Sehingga, kegiatan yang dilakukan di Rumah Literasi Kreatif mampu menginspirasi dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat Desa Beringin Agung dan sekitarnya. (/rm)

Tuesday, June 11, 2024

Komunitas Rumah Literasi Kreatif Menjadi Komunitas Kategori A yang Dipercaya Menjadi Pendamping Bagi Komunitas Lain di Balikpapan dan Samboja

 



Dalam rangka meningkatkan kualitas literasi, Kantor Bahasa Kalimantan Timur terus aktif memberikan materi dan pelatihan bagi komunitas-komunitas literasi yang ada di Kalimantan Timur.

Literasi merupakan modal penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang memiliki kemampuan berliterasi yang baik, maka akan memiliki kesempatan untuk berada pada kehidupan kemajuan yang lebih baik.

Literasi memiliki makna yang sangat luas, tak hanya sekedar membaca, tapi tentang bagaimana seseorang memiliki kecakapan/kemampuan untuk mensejahterakan masa depan dari membaca. Oleh karenanya, dibutuhkan role model untuk mengimplementasikan literasi dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

Kantor Bahasa Kalimantan Timur kembali mengadakan pelatihan bagi komunitas-komunitas literasi yang ada di Kalimantan Timur. Pelaksaan pelatihan dilaksanakan di dua tempat sekaligus, yakni kota Balikpapan dan Kutai Kartanegara. Kegiatan pelatihan bertajuk ”Pendampingan Komunitas Literasi di Balikpapan dan Samboja” dilaksanakan di Hotel Swiss Bellin kota Balikpapan pada tanggal 05 Juni 2024 dan di Yayasan Rumah Literasi Kreatif Kecamatan Samboja pada tanggal 06 Juni 2024.

Yayasan Rumah Literasi Kreatif menjadi satu-satunya narasumber yang mendampingi 40 orang peserta yang mengikuti pelatihan ini. Pelatihan hari pertama, diisi dengan mendengarkan cerita tentang perjalanan Ibu Walrina selama 5 tahun merintis komunitas, kemudian dilanjutkan dengan materi-materi tentang program kerja, legalitas, hubungan masyarakat, dan jejaring.

Pada hari kedua, peserta diajak untuk melihat dan menyaksikan langsung kegiatan yang ada di komunitas Rumah Literasi Kreatif.

Semua peserta pelatihan terkesan melihat perjuangan Ibu Walrina selama lima tahun belakangan merintis sebuah taman baca hingga menjadi yayasan.

Yayasan Rumah Literasi Kreatif merupakan salah satu komunitas Akreditasi A yang dipercaya untuk menjadi pembicara dan pendamping bagi komunitas-komunitas lain. Rumah Literasi Kreatif memiliki beberapa kelompok/komunitas yang aktif dari berbagai cabang literasi yang ada. Banyaknya kegiatan, program kerja, mitra kerja dan legalitas hukum yang telah dimiliki oleh komunitas ini, membuatnya bisa semakin memperluas kebermanfaatnya bagi masyarakat sekitar.

Harapannya, dengan pelatihan ini bisa menjadikan  Rumah Literasi Kreatif sebagai role model dalam pengelolaan komunitas-komunitas literasi yang ada di Kalimantan Timur. (/rm)


Sunday, December 10, 2023

RULIKA DANCER : Implementasi Literasi Budaya dan Kewargaan

 



Literasi memiliki makna yang sangat luas. Tak hanya sekedar baca-tulis. Literasi merupakan kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan berliterasi, manusia dapat menjalankan perannya dengan baik dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ada banyak pola literasi yang diterapkan di Indonesia. Salah satunya ialah literasi budaya dan kewargaan. Literasi budaya merupakan sebuah kemampuan memahami dan bersikap terhadap budaya Indonesia sebagai identitas suatu bangsa.

Yayasan Rumah Literasi Kreatif berkomitmen untuk membangun kecakapan generasi muda melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler kreatif. Menjadikan generasi muda memiliki wawasan yang luas, kreatif dan mampu mempertahankan identitas bangsa. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Rulika untuk mendukung pelestarian budaya sebagai identitas bangsa ialah dengan membentuk kelompok seni budaya . Terdapat beberapa kelompok seni budaya di Rumah Literasi Kreatif, seperti: Kelompok Kaligrafi, Kelompok Musik, dan Kelompok Tari. 

Kelompok tari yang ada di Rumah Literasi Kreatif diberi nama Rulika Dancer. Rulika Dancer telah dipercaya untuk mengisi acara di beberapa kesempatan dan terus berusaha meregenerasi. Tahun ini, Rulika Dancer diberi kesempatan untuk menampilkan seni tari pada event "Expo Nusantara Samboja Barat 2023" yang diselenggarakan pada hari Minggu,  10 Desember 2023. Kelompok tari ini merupakan kelompok tari yang aktif setelah dua generasi sebelumnya. Kelompok tari generasi 3 ini terdiri dari: Rika (SMP Negeri 5), Tasya (SMP Negeri 5), Indri (SMP Negeri 5), Neisya (SMP Negeri 5), Fallen (SMP Negeri 5), Asras (SMP Negeri 5), Faiz (SMP Negeri 5), dan Aspar (SMP Negeri 5). 

Harapannya, Rulika bisa terus aktif dalam memfasilitasi pendidikan non-formal bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang memiliki kecerdasan non-akademik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Rulika selalu berusaha untuk menjadi tempat atau berkumpul, belajar, berkarya dan ajang  aktualisasi diri dalam berbagai bidang literasi. 



Monday, December 4, 2023

Pendiri TBM Cahaya Ilmu Memberikan Kenang-Kenangan untuk Rumah Literasi Kreatif (RULIKA)


Minggu, 03 Desember 2023

Pagi hari, seperti biasa, aku selalu sibuk membereskan rumah. Setelah mengantar dua anakku ke sekolah, hal yang aku lakukan adalah membereskan rumah. Entahlah, berberes rumah seolah menjadi pekerjaan yang tidak ada habisnya bagi ibu rumah tangga sepertiku.
Belum usai membereskan rumah, tiba-tiba aku kedatangan salah satu warga yang juga memiliki jabatan sebagai anggota BPD di desaku. Beliau datang untuk berkoordinasi terkait kegiatan RT karena secara kebetulan aku ditunjuk untuk menjadi ketua RT.03 di Desa Beringin Agung. Ada banyak masukan dan bimbingan dari beliau yang saya dengarkan dengan seksama untuk kepentingan masyarakat.
Cukup lama kami berbincang banyak hal. Aku tidak menghitung berapa lama kami duduk untuk bicara. Tapi aku merasa itu cukup lama, mungkin sudah lebih dari 30 menit.
Di sela-sela pembicaraan kami, tiba-tiba terdengar suara motor tua terparkir di halaman rumahku. Aku penasaran siapa yang datang. Kemudian, aku terkejut saat mengetahui kalau yang datang adalah Kai H. Ahmad Ismail. Beliau usianya sudah sangat tua, tapi masih sangat bersemangat mengendarai sepeda motor dan menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk sampai ke rumahku. Bahkan, di usianya yang sudah menginjak 90 tahun, beliau masih semangat membuat sebuah taman bacaan gratis yang diberi nama "Cahaya Ilmu".
Aku selalu terkesan dengan kegigihan dan support beliau, terutama untuk pergerakan taman baca yang aku dirikan. Beliau kerap memberi buku, kenang-kenangan, dan lain-lain.
Kalo ini, beliau membawa sebuah bingkai kenang-kenangan untuk Rumah Literasi Kreatif. Beliau bilang kalau masih punya utang sama aku. Padahal, aku tidak merasa memberikan utang sama-sekali ke beliau. Ternyata, beliau ingin memberikan kenang-kenangan karena beberapa waktu lalu aku memberikan kenang-kenangan untuk taman baca beliau ketika kunjungan bersama anak-anak taman bacaku.

Aku bersyukur, di tengah-tengah kesibukanku, aku masih bertemu dengan banyak orang untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Mendengarkan banyak cerita di luar sana.

Aku harap, apa yang aku lakukan semasa hidupku ini, bisa bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingku, juga untuk orang-orang yang memiliki kepedulian penuh terhadap perkembangan kegiatan Rumah Literasi Kreatif.



TTD,


Rin Muna
Founder Rulik

Monday, October 9, 2023

Exclusive Class Setiap Minggunya untuk Relawan Literasi

 



Seneng banget ketika ada anak-anak yang datang dan tertarik tentang dunia literasi. Mereka mau ikut gabung dalam liburan wisata edukasi bertajuk "Literacy Study Tour" yang kebetulan aku inisiasi sendiri. Kami berkunjung ke salah satu Rumah Minat Baca Cahaya Ilmu milik Kai H. Ahmad Ismail yang saat ini berusia 98 tahun.
Biasanya, aku berkunjung atau bersilaturahmi sendirian, tapi kali ini bisa bareng sama anak-anak remaja yang punya minat di bidang ini.
Beberapa hari sebelumnya, aku emang udah sounding ke beberapa guru sekolah yang aku kenal. Kali aja ada murid-muridnya yang berminat untuk kegiatan sosial bareng aku. Agak pesimis sih karena aku tahu kalau minat baca di Indonesia masih rendah meski secara penelitian, indikator literasi di Indonesia sudah cukup baik.
Alhasil, aku dapet 6 orang anak remaja yang berminat di bidang literasi dan kepenulisan. Ini adalah bibit-bibit muda yang aku cari selama ini. Karena, nggak banyak anak-anak yang berminat untuk membaca, apalagi menulis.
First time, aku ajak mereka untuk liburan bareng, tapi ada nilai edukasi di dalamnya. Next-nya, mereka antusias untuk aktif berkegiatan dengan membentuk kelompok/komunitas kecil yang akan aku kasih Exclusive Class setiap minggunya. Mudahan, mereka bisa bersabar untuk berproses. Mulai dari belajar membuat mading, kelas menulis cerpen, berita, novel sampai menjadi penulis novel panjang seperti aku. Hehehehe

Thanks to this weekend ...!
Semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi.

@rumahliterasikreatif
#rumahliterasikreatif #literasi #literacy #literature #minatbaca #forumtamanbacaanmasyarakat #tbm #library

Wednesday, August 16, 2023

Perjuangan Dapatkan Tim Kaligrafi Yang Tidak Mudah


08 Agustus 2023 menjadi salah satu momen yang tidak bisa dilupakan seumur hidup dan harus aku tulis sebagai sebuah sejarah.
Kenapa?
Karena ini adalah hari di mana 8 tim kaligrafiku berhasil membawa piala di ajang lomba MTQ ke-44 Kecamatan Samboja.
Rasanya bangga banget. 
Ada proses panjang yang harus dilalui.
Bener-bener nggak mudah untuk bisa ada di titik ini. Berkali-kali aku mencoba mencari bakat baru, tapi hasilnya juga tidak maksimal. Banyak yang memilih untuk menyerah, bahkan di saat belum memulai. Bisa dibilang, seni kaligrafi adalah tantangan besar bagi anak-anak.
Ini adalah tahun ke-4 aku mendampingi mereka dan sangat senang melihat perkembangan-perkembangan mereka.
Terima kasih untuk tim kaligrafiku.
Selalu solid, tetep rendah hati, selalu belajar di mana pun berada. Semoga semuanya sukses di masa depan. Aamiin. 

Sunday, July 30, 2023

KIM MUTIARA BORNEO

 




KIM (Komunitas Informasi Masyarakat) merupakan sebuah komunitas yang didirikan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
KIM Mutiara Borneo dibentuk dan di SK-kan pada tahun 2019. Hanya saja, komunitas ini masih belum terlalu aktif karena kesibukan masing-masing anggota. Pada tahun 2021, KIM Mutiara Borneo melakukan pembaharuan nama komunitas dan kepengurusan dengan harapan bisa aktif menampung informasi dari masyarakat agar sampai kepada pemerintah setempat atau pemangku kepentingan.
Meski telah melakukan pembaharuan, tidak serta merta KIM Mutiara Borneo langsung aktif untuk melakukan dokumentasi dan publikasi kegiatan. Tidak adanya dukungan fasilitas yang memadai dan sumber daya jurnalistik, membuat KIM Mutiara Borneo kesulitan untuk melakukan publikasi. Hingga pada tahun 2023, Saya selalu ketua KIM Mutiara Borneo, merasa sudah vakum terlalu lama dan ingin menggerakkan kembali komunitas ini. Saya berharap, komunitas ini bisa menjadi ruang informasi publik dan memiliki banyak manfaat untuk warga.

Semoga, Komunitas Informasi Masyarakat ini bisa terus produktif, terorganisir dengan baik dan menjadi pusat informasi masyarakat umum, khususnya masyarakat Desa Beringin Agung


Struktur Organisasi KIM Mutiara Borneo






Friday, June 23, 2023

DILEMANYA PUNYA TAMAN BACA

 

DILEMANYA PUNYA TAMAN BACA

Tim Cerdas Cermat Rulika




Punya taman baca itu nggak ada enaknya.
Harus nyiapin segala kebutuhan peralatan belajar mereka tanpa digaji, tanpa minta iuran dari anak-anak. Harus mencurahkan tenaga, pikiran, waktu dan uang untuk menutupi semua kekuarangan keperluan mereka. Kadang waktuku habis buat ngurusin kebutuhan tiap tim, sampai nggak ada waktu buat nyari nafkah keluarga.
Kalau yang dicari materi, mungkin 3 bulan buka taman baca, udah nggak tahan dan pilih tutup aja. Nggak ada untungnya sama sekali.
But, taman baca atau Rulika, sudah berjalan sejak tahun 2018.
Nggak terasa kalau umurnya sudah 5 tahun.
Nggak terasa kalau aku sudah berjalan sejauh ini.
Semua hal yang aku keluarkan untuk kepentingan orang banyak, nggak pernah kuhitung.
Tapi, masih ada yang suka julid.
Katanya, aku foto anak-anak taman baca buat dapetin duit buat diri sendiri. Padahal, foto-foto itu SPJ buat donatur yang udah ngasih sedikit rejekinya buat belikan ATK, pelatihan, fasilitas, dll. Kalau aku nggak foto, ntar dikira uangnya aku makan sendiri lagi. Bahkan, aku sering nombokin kekurangannya.
Kalau dirasa emang enak punya taman baca, mungkin udah ada 10 atau 20 taman baca di kecamatan ini yang ikut bantu mewujudkan program pemerintah.
Kadang pengen berhenti, pengen udahan aja. Lima tahun mengabdi di tengah-tengah masyarakat, rasanya sudah cukup.
Tapi, tiap lihat mereka datang ke sini, ngajak diskusi, ngajak sharing dan selalu nemenin aku bercerita, aku ngerasa sedih buat ninggalin semuanya.
Nggak tahu sampai kapan aku bisa ngurusin semua kegiatan di taman baca ini.
Semoga, Allah senantiasa kasih kekuatan, kesabaran dan rezeki yang melimpah.
Aku ingin seperti Alm. Ibu Roelyta Aminudin yang tetap eksis mengurus kampung literasinya seorang diri sampai akhir hayatnya.
Semoga Allah bisa memberikan hati dan rezeki yang luas untuk generasi penerusku selanjutnya, supaya taman baca tetap hidup, meski nanti aku sudah mati.

Tim Kaligrafi Rulika



Wednesday, April 5, 2023

Daftar Komunitas Binaan Yayasan Rumah Literasi Kreatif

 


Daftar Komunitas Binaan Yayasan Rumah Literasi Kreatif



Berikut ini adalah komunitas-komunitas resmi binaan yang berada di bawah naungan Yayasan Rumah Literasi Kreatif :


1. MAMUJA (Literasi Finansial)

2. TRANS DIGITAL (Literasi Digital)

3. DIVISI SENI BUDAYA RULIKA (Literasi Budaya dan Kewargaan)

4. RULIKA ENGLISH CLUB (Literasi Baca Tulis)

5. PENA KREATIF (Literasi Baca Tulis)




Saturday, February 11, 2023

Akhirnya Bisa Foto Bareng Ibu Naomi Sinta Pasila

www.rinmuna.com 10 Februari 2023


Sudah lama sekali Ibu Sinta berperan membina Rulika setelah Bapak Hidayah Utama Lubis dipindahtugaskan ke luar pulau Kalimantan.
Tapi, baru kali ini aku berkesempatan berfoto langsung dengan beliau. Rasanya, bahagia banget bisa punya kenangan ini. Karena beliau adalah orang yang super sibuk dan sulit untuk ditemui.

Terima kasih untuk ilmu dan pengalamannya hari ini dari Ibu Sinta. Semoga, kami bisa memanfaatkannya dengan baik dan program peningkatan Sumber Daya Manusia yang ada di Samboja memberikan dampak yang besar dalam menghadapi perpindahan Ibukota Negara. Sebab, Samboja akan menjadi range 2 yang menjadi penopang Ibukota Negara Nusantara.

Harapannya, PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga bisa bekerjasama dengan masyarakat binaannya dan program-program yang didukung bisa berkelanjutan serta berdaya saing mandiri.





Friday, February 10, 2023

Musyawarah Rencana Kerja CSR 2023 Pertamina Hulu Sanga-Sanga

www.rinmuna.com


Jum'at, 10 Februari 2023

Pertamina Hulu Sanga-Sanga mengundang semua lurah, kepala desa, UPTD Terkait dan mitra kerja untuk melakukan musyawarah Rencana Kerja CSR 2023. 

Musyawarah ini dibuka langsung oleh Bapak Buhanuddin selaku Camat Samboja dan Ibu Naomi Sinta  Pasila selaku CSR Officer Comrel & CID Zona 9 PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga. Kemudian, dilanjutkan dengan berdiskusi bersama dengan pejabat-pejabat yang hadir untuk mengetahui kebutuhan masing-masing instansi.


www.rinmuna.com



Adapun pejabat yang diundang untuk musyawarah hari ini adalah :
1. Kepala UPT. Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatan Samboja
2. Kepala UPT. Dinas Perkebunan Kecamatan Samboja
3. Kepala UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Samboja
4. Kepala Puskesmas Handil Baru 
5. Kepala Puskesmas Sungai Merdeka
6. Kepala Puskesmas Samboja
7. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Sanipah
8. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Sungai Seluang
9. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Handil Baru
10. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Handil Baru Darat
11. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Muara Sembilang
12. Kepala Desa dan Ketua BPD Desa Beringin Agung
13. Kepala Desa dan Ketua BPD Desa Bukit Raya
14. Kepala Departemen CSR PT. Pertamina Hulu Mahakam
15. Kepala Departemen CSR PT. Singlurus Pratama
16. Kepala Departemen CSR PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
17. Perwakilan PT. Pertamina Training & Consulting
18. Ketua Rulika Bunga Kertas





Di sini, aku hadir sebagai mitra binaan Pertamina Hulu Sanga-Sanga. Rasanya seneng banget karena bisa mendapatkan pengalaman baru, ilmu baru dan bisa mengenal orang-orang penting yang ada di kursi pemerintahan. Antara insecure dan bangga sama diri sendiri, bercampur aduk jadi satu.

Musyawarah seperti ini tentunya disambut dengan baik oleh semua pihak-pihak yang berkepentingan karena pihak-pihak terkait bisa saling bersinergi untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam menunjang keberadaan Ibukota Negara.

Harapannya, PHSS bisa terus mendukung dan memberikan manfaat pada banyak masyarakat di bawah binaannya. Bisa mengangkat potensi daerah dan memberdayakan masyarakat agar Samboja tidak lagi menjadi wilayah yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi, padahal ada banyak perusahaan besar yang beroperasi di wilayah Kecamatan Samboja.




Saturday, January 14, 2023

Kunjungan Kelompok Pendidikan IMPACT SMA K Harapan Bangsa

 



Bulan Oktober 2022, Rulika juga dikunjungi oleh kelompok Pendidikan program IMPACT SMA Kristen Harapan Bangsa.




Mereka melakukan interview tentang pendirian taman baca dan suka-dukanya selama ini.



Selain melakukan wawancara, mereka juga memberikan donasi buku Bahasa Inggris untuk ruang baca di Rumah Literasi Kreatif





Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas