Labels
Sunday, October 16, 2022
Thursday, July 14, 2022
Alhamdulillah ...! Nurul Jadid Jadi Juara 3 Hadrah Putri
Alhamdulillah, setelah berlelah-lelah selama berbulan-bulan, akhirnya terbayarkan juga ketika Hadrah Nurul Jadid berhasil menjadi juara 3 untuk lomba hadrah dalam acara MTQ ke-43 Desa Bukit Raya.
Nurul Jadid adalah group hadrah yang didirikan oleh LPTQ Desa Beringin Agung pada tahun 2015.
Group hadrah dan rebana ini sudah sering mengisi acara-acara pengajian, pernikahan atau khitanan.
Group hadrah Nurul Jadid juga selalu ikut meramaikan perhelatan MTQ setiap tahunnya.
Semoga, dengan menjadi juara tahun ini membuat anggota semakin bersemangat untuk berkarya dan mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.
Saturday, June 18, 2022
Manasik Haji 2022 Kecamatan Samboja Diwarnai Hujan Deras
Tuesday, February 15, 2022
Dapur Jadi Sumber Belajar, Berantakan is No Problem!
Wednesday, January 19, 2022
I Haven't Previlege
Sukses dari nol untuk mereka yang punya previlege itu sudah biasa.
Beberapa hari lalu, aku melihat video podcast dari Deddy Corbuzier yang membahas tentang previlege seseorang yang sukses dan tidak pernah di-ekspose ke luar.
Banyak orang yang bisa meraih kesuksesan berkat dukungan keluarga dan mereka bilang kalau mereka memulai semuanya SENDIRI dari nol.
Yeah, sendiri di sini dalam arti yang seperti apa? Apakah effort orang tua yang begitu besar untuk memberikan pendidikan yang baik terhadap mereka itu tidak ada nilainya? Nilainya di angka nol, padahal mereka sekolah di sekolah yang baik dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang baik pula.
Tidak semua orang memiliki previlege untuk berada di puncak kesuksesan. Ada banyak orang yang bisa sukses tanpa previlege dan itu tidak banyak. Hanya sedikit. Lihat saja para orang sukses yang namanya berada di papan teratas dan selalu menjadi motivasi banyak orang, tidak ada satu pun dari mereka yang tidak menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mereka semua punya previlege, meski katanya kesulitan untuk membayar uang kuliah, mereka tetap mendapatkan dukungan secara moral atau pendidikan dari keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Apakah pendidikan yang diberikan orang tua itu tidak termasuk sebuah previlege? Sesuap nasi atau seliter bensin yang membawa mereka menempuh pendidikan, tidak termasuk previlege?
Sukses dari nol untuk mereka yang punya previlege itu beda dengan sukses dari nolnya orang yang tidak punya previlege.
Bagaimana kisah hidup perjuangan orang yang tidak punya previlege dan bisa sukses? Susah sekali untuk mendapatkan yang seperti ini. Sebab, ada banyak orang yang mengatakan dia sedang memulai bisnisnya dari nol dan dia tinggal di rumah mewah berharga di atas 800 jutaan. It's previlege yang tidak pernah mereka akui di depan banyak orang.
Bagaimana dengan kita yang tidak punya previlege, tapi ingin sukses? Rasanya memang sangat berat. Karena untuk menjadi sukses, semua faktor lingkungan kita itu harus mendukung. Mulai dari pendidikan, lingkaran pergaulan, jaringan, dukungan orang tua dan keluarga dan biaya yang kita butuhkan untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Untuk mereka yang punya previlege, pinjam uang lima juta ke bank tidak akan khawatir karena mereka yakin punya sesuatu yang bisa menjadi jaminan kalau dia bisa mengembalikan uang tersebut. Misalnya rumah orang tua, kendaraan pribadi (meski hadiah orang tua) dan lain-lain.
Bagaimana dengan yang tidak punya previlege? Tentunya tidak percaya diri untuk meminjam modal di bank atau orang lain. Lah, wong untuk makan besok saja, masih kesusahan. Apalagi mau pinjam uang untuk modal usaha? Orang yang tidak punya previlege, sukses itu hanya ada di angan-angan karena tidak ada faktor yang mendukung. Pendidikan tidak tinggi, hanya modal pendidikan gratis 12 tahun dari pemerintah dengan fasilitas pendidikan yang apa adanya. Dari faktor pendidikan saja, kita sudah tertinggal jauh, apalagi ditambah dengan faktor lain-lainnya. Sukses itu kayak khayalan, yang saat kita bangun, dia tetap menjadi sebuah khayalan belaka.
Itulah sebabnya, aku tidak pernah iri dengan pencapaian mereka yang sudah jauh lebih sukses dari aku dan punya previlege. I think, itu wajar. Mereka sudah punya modal besar yang aku tidak punya, salah satunya adalah modal pendidikan. Bohong banget kalau pengusaha sukses itu tidak memiliki ilmu bisnis untuk mencapai kesuksesannya. Mereka sudah punya bagian dari satu hal (previlege) dalam hidup mereka.
Begitu juga dengan dunia yang sedang aku geluti. Aku adalah seorang penulis novel yang dituntut memiliki wawasan luas dan ilmu yang banyak. Sedangkan aku tidak memiliki apa itu previlege. Tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan fasilitas pendidikan tinggi dan faktor lain yang mendukung untuk menambah wawasan pengetahuan mereka.
Jangankan mau sekolah tinggi atau kuliah, untuk beli satu buah buku saja ... mikir! Why? Karena uang yang aku punya sekarang, cuma cukup untuk makan sampai besok. Sisanya, masih harus cari utangan. Ya, mau nggak mau cuma bisa baca buku gratis di perpustakaan atau pinjam sama temen. Karena aku emang hobby baca, hanya keterbatasan modal untuk beli buku yang bikin aku akhirnya kurang membaca. Ini juga salah satu alasan kenapa aku buka sebuah taman baca gratis. Karena aku pernah ada di posisi di mana aku ingin baca buku, tapi tidak mampu untuk membelinya.
Kalau dibilang sukses, aku masih jauh dari kata itu. Tapi setidaknya, aku bisa lebih berada di depan dibandingkan dengan yang lain. Tanpa memiliki previlege, aku bisa membuktikan bahwa kerja kerasku membuahkan hasil yang cukup. Cukup untuk makan keluarga dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Aku tidak punya previlege seperti yang lain. Aku tidak menempuh pendidikan tinggi. Hanya lulusan SMA dengan modal sekolah gratis dari pemerintah. Saat itu, aku juga tinggal di sebuah panti asuhan hanya karena ingin bersekolah seperti yang lain. Keinginanku untuk kuliah juga tidak kesampaian karena kedua orang tuaku yang hanya bekerja sebagai petani kecil, tidak mampu membiayai kuliahku. Juga masih ada dua adikku yang masih bersekolah dan butuh banyak biaya.
Setelah lulus sekolah, aku bekerja sebagai admin keuangan di salah satu perusahaan swasta. Gajiku tidak banyak. Harus berbagi untuk nenek-kakek yang harus aku rawat, juga untuk kedua orang tuaku yang juga hidupnya berada di bawah garis kemiskinan sementara dua adikku masih bersekolah. Selama tujuh tahun bekerja di perusahaan, aku tidak mendapatkan apa-apa. Bahkan untuk membeli sebuah sepeda motor saja, harus menyisihkan uang dengan credit selama tiga tahun. Saat itu, rasanya sangat berat. Tapi tetap bisa terselesaikan.
Hidupku yang begitu berat, memaksaku untuk melakukan banyak pekerjaan. Jika boleh memilih, aku ingin hidup santai dan punya banyak uang, hahaha. Tapi jelas itu tidak bisa.
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berhenti bekerja. Meski tidak diizinkan untuk resign, aku tetap bersikeras dengan dalih ingin menjadi penulis novel, padahal saat itu aku tidak tahu sama sekali kalau menulis novel bisa menghasilkan uang. Karena aku harus mengurus puteri kecilku dan dua nenek-kakek yang sudah tidak bisa bekerja dan berpenghasilan. Hidupku semakin berantakan karena aku tidak punya pekerjaan, begitu juga dengan suamiku. Kami sama-sama pengangguran.
Aku memaksa diri untuk melakoni kerja serabutan. Di saat sedang jatuh-jatuhnya, aku malah melakukan hal gila dengan membuka sebuah taman baca yang tidak menghasilkan apa pun, malah mengeluarkan banyak uang untuk biaya operasional dan menunjang kebutuhan taman baca. Rasanya membuatku semakin menggila, tapi anak-anak taman baca adalah hiburan terbaik buatku saat aku memikirkan kesulitan hidup yang tidak ada jalan keluarnya.
Sampai akhirnya, aku bertemu dengan Novelme setelah aku berjalan ke sana ke mari tak tentu arah. Aku sudah mencoba untuk menulis di GWP, Storial, Wattpad dan blog saat itu. Tidak ada hasilnya karena tidak tahu harus bagaimana dan tidak ada feedback dari platform. Maybe, karena tulisanku saat itu memang tidak menjual dan tidak layak untuk dibaca.
Di Novelme, aku hanya mencoba peruntungan untuk ikut kompetisi menulis NTW Season 1 dan alhamdulillah, masuk lima puluh besar pun tidak. Bagaimana bisa jadi juara NTW yang hanya dipilih tiga orang teratas saja. Saat itu, penulis teratas utama adalah Shanty Milan yang tulisannya sudah terkenal di mana-mana. Karya pertama yang aku baca di Novelme adalah karya beliau.
Di Novelme aku dihubungi oleh editor dan diminta untuk membuat alur cerita yang menarik dan dibimbing oleh tim editor. Aku bahagia sekali mendapat sambutan baik dari editor dan mau membimbingku dengan telaten. Sampai akhirnya, Novelme meluncurkan fitur bab berbayar. Di situlah aku mulai mendapatkan penghasilan dari menulis.
Pertama kali mendapatkan hasil penjualan bab berbayar, hanya berkisar 1 jutaan dalam sebulan dan aku sudah bahagia banget mendapatkannya karena itu adalah nilai paling besar yang aku dapatkan sepanjang sejarah menulisku. Hingga akhirnya, aku bisa merasakan menerima penghasilan sekitar 1 jutaan sehari. Membuat diriku bisa terbilang sukses dalam dunia kepenulisan. Meski belum sukses besar seperti yang lain, tapi sudah cukup sukses untuk aku yang baru belajar menulis ini. Aku juga tidak menyangka akan mendapatkan uang ratusan juta hanya dari satu novel saja. Dan saat ini, menulis menjadi bagian dari profesionalitas. Aku dituntut untuk terus menulis cerita. Bukan karena uang, tapi karena pembaca yang selalu merindukan tulisanku. Uang yang mereka keluarkan untukku adalah sebuah bentuk penghargaan dan rasa kasih sayang mereka terhadapku agar aku bisa tetap melanjutkan hidup.
Dari menulis novel di platform, kini aku sudah bisa membangun sebuah rumah untuk keluarga kecilku. Membeli sebuah sepeda motor, laptop, handphone, furniture dan lain-lain. Uang jajan anak-anak pun aku dapat dari menulis novel. Saat ini, aku juga masih harus survive sebagai single mom. Aku dan suamiku akhirnya bercerai karena permasalahan pelik. Yang jelas bukan masalah finansial karena aku tidak pernah menuntut itu darinya.
Semua penderitaan yang ada di balik kesuksesan menulisku, tidak perlu diceritakan semuanya. Mungkin, aku akan bercerita selengkapnya suatu hari nanti saat aku sudah berada di titik sukses dalam hidupku. Karena saat ini, aku masih merintis karirku untuk menjadi seorang yang sukses dari nol, tanpa sebuah previlege.
Satu hal yang harus aku buktikan, kalau aku juga bisa setara dengan mereka yang mendapatkan fasilitas pendidikan di perguruan tinggi.
I haven't previlege. But, I have effort to be succes.
Untuk sukses, harus melewati banyak hal dan penderitaan. Itulah ujian dari Tuhan yang harus kita jalani supaya kita bisa menjadi orang yang sukses. So, kalian semua jangan pernah menyerah! Terutama untuk para kaula muda yang masih memiliki banyak peluang untuk sukses. Banyak belajar, banyak membaca buku, banyak berteman dengan orang-orang yang berwawasan dan banyak berdoa. Semoga kita semua bisa sukses dalam peran hidup masing-masing.
Jika menulis adalah jalan suksesmu, maka kamu akan mendapatkannya asal tidak pernah menyerah untuk menjalani rasa sakit dan perjuangannya. Buktikan pada dunia bahwa orang yang tidak punya previlege juga punya kesempatan untuk menjadi sukses.
Jika kalian tidak percaya, ini adalah rumahku pada tahun 2015. Saat itu, aku masih belajar menulis dan belum menjadi apa-apa. Belum punya penghasilan dari menulis walau hanya Rp 1,- saja.
Saat ini, aku sudah punya penghasilan dari menulis dan rumahku dibangun dari hasil uang menulis novel. Rasanya masih tidak percaya jika pencapaianku bisa sebesar ini. Aku harap, kalian yang tidak memiliki previlege, bisa memiliki semangat lebih dari apa yang sudah aku lakukan. Bisa sukses dalam dunia yang kamu inginkan dan bisa menjadi inspirasi banyak orang.
Much Love,
Rin Muna
Wednesday, December 22, 2021
Bunker di Depan KUA Samboja, Bukti Peninggalan Sejarah Perang Dunia II
Website vs Marketplace : Pilihan atau Sinergi?
Hai ... hai ... hai ...!
Buat kalian yang suka ngelayap di dunia maya, di internet atau sering ngobrol sama Mbak Google. Udah pada ngerti belum tentang website dan marketplace?
Apa bedanya website dan media sosial?
Apa bedanya marketplace dan media sosial?
Apakah marketplace atau website juga termasuk media sosial atau sebaliknya?
Kalau di pikiran kalian ada pertanyaan di atas, mari kita ngopi bareng sambil ngobrolin soal website dan marketplace. Biar pahamnya sama-sama alias nggak paham sendiri doang.
Menurut wikipedia, website adalah sekumpulan halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada server yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Website dapat diakses melalui jaringan seperti internet maupun LAN ( Local Area Network) melalui alamat internet yang disebut URL. Situs yang dapat diakses publik di internet disebut dengan World Wide Web (www.)
Website atau Situs Web dibagi menjadi 3 bagian, yakni :
1. Website Statis
Situs web statis merupakan situs web yang memiliki isi tidak dimaksudkan untuk diperbarui secara berkala sehingga pengaturan ataupun pemutakhiran isi atas situs web tersebut dilakukan secara manual. Ada tiga jenis perangkat utilitas yang biasa digunakan dalam pengaturan situs web statis:
- Penyunting teks merupakan perangkat utilitas yang digunakan untuk menyunting berkas halaman web, misalnya: Notepad atau TextEdit.
- Penyunting WYSIWYG merupakan perangkat lunak utilitas penyunting halaman web yang dilengkapi dengan antar muka grafis dalam perancangan serta pendisainannya, berkas halaman web umumnya tidak disunting secara lengsung oleh pengguna melainkan utilitas ini akan membuatnya secara otomatis berbasis dari laman kerja yang dibuat oleh pengguna. perangkat lunak ini misalnya: Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver.
- Penyunting berbasis templat merupakan beberapa utilitas tertentu seperti Rapidweaver dan iWeb, pengguna dapat dengan mudah membuat sebuah situs web tanpa harus mengetahui bahasa HTML, melainkan menyunting halaman web seperti halnya halaman biasa, pengguna dapat memilih templat yang akan digunakan oleh utilitas ini untuk menyunting berkas yang dibuat pengguna dan menjadikannya halam web secara otomatis.
2. Website Dinamis
Situs web dinamis merupakan situs web yang secara spesifik didisain agar isi yang terdapat dalam situs tersebut dapat diperbarui secara berkala dengan mudah. Sesuai dengan namanya, isi yang terkadung dalam situs web ini umumnya akan berubah setelah melewati satu periode tertentu. Situs berita adalah salah satu contoh jenis situs yang umumnya mengimplementasikan situs web dinamis.
Tidak seperti halnya situs web statis, pengimplementasian situs web dinamis umumnya membutuhkan keberadaan infrastruktur yang lebih kompleks dibandingkan situs web statis. Hal ini disebabkan karena pada situs web dinamis halaman web umumnya baru akan dibuat saat ada pengguna yang mengaksesnya, berbeda dengan situs web statis yang umumnya telah membentuk sejumlah halaman web saat diunggah di server web sehingga saat pengguna mengaksesnya server web hanya tinggal memberikan halaman tersebut tanpa perlu membuatnya terlebih dulu.
Untuk memungkinkan server web menciptakan halaman web pada saat pengguna mengaksesnya, umumnya pada server web dilengkapi dengan mesin penerjemah bahasa skrip (PHP, ASP, ColdFusion, atau lainnya), serta perangkat lunak sistem manajemen basisdata relasional seperti MySQL.
Struktur berkas sebuah situs web dinamis umumnya berbeda dengan situs web statis, berkas-berkas pada situs web statis umumnya merupakan sekumpulan berkas yang membentuk sebuah situs web. Berbeda halnya dengan situs web dinamis, berkas-berkas pada situs web dinamis umumnya merupakan sekumpulan berkas yang membentuk perangkat lunak aplikasi web yang akan dijalankan oleh mesin penerjemah server web, berfungsi memanajemen pembuatan halaman web saat halaman tersebut diminta oleh pengguna.
3. Website Interaktif
Domain
Domain menggunakan kata-kata bertujuan supaya penggunaannya lebih mudah diingat daripada harus menghafal urutan angka-angka yang panjang. Oleh sebab itu, para ahli Internet membuat sistem penamaan domain dalam bentuk kata untuk pengganti urutan angka-angka tersebut.
Bagian-bagian dari domain.
- nama domain
- extension (ekstensi) yang digunakan
Subdomain
Subdomain jika analogikan sebagai sebuah buku, dalam sebuah buku ada bab dan juga ada subbab yang merupakan bagian dari sebuh bab. Begitu juga dengan domain, subdomain merupakan halaman bagian dari sebuah domain. Contohnya http://id.wikipedia.org/ wikipedia.org merupakan sebuah domain dan id adalah subdomain dari domain wikipedia.org tersebut.Top Level Domain
Top Level Domain Name adalah deretan kata dibelakang nama domain. Ada dua macam Top Level Domain, yaitu Global Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD). Contoh gTLD adalah seperti .com (dotcommercial), .net (dotnetwork), .org (dotorganization), .edu (doteducation), .gov (dotgoverment), dan .mil (dotmilitary). Sedangkan ccTLD adalah TLD yang diperuntukkan untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id).Second Level Domain (SLD)
Second Level Domain Name (SLD) adalah nama domain yang anda daftarkan. Misalnya nama domain yang anda daftarkan adalah domainku.com, maka domainku adalah SLD dan .comnya adalah TLD.Third Level Domain
Third Level Domain adalah nama sebelum Second Level Domain dan Top Level Domain. Misalnya nama domain yang anda miliki adalah domainku.com, maka anda dapat menambahkan nama lain sebelum domainku, yaitu mail.domainku.com atau search.domainku.com.Jenis Domain
Domain dibedakan dalam beberapa tipe sesuai dengan tujuan dan kegunaan masing-masing. Kita bebas dalam memilih dan menggunakan domain yang kita inginkan (kecuali beberapa domain yang harus memiliki izin khusus) namun penggunaan domain harus dipertanggung jawabkan penggunaannya. Ada baiknya penggunaan domain sesuai dengan content dari blog atau situs web. Misalnya domain .info, benar-benar digunakan sebagai media informasi. Berikut adalah jenis-jenis domain:GTLD (Generic Top Level Domain)
Domain jenis ini adalah sebenarnya milik Amerika, namun karena domain-domain GTLD sering digunakan sehingga terlihat seperti domain standar untuk alamat Internet.Contoh GTLD:
- .com: digunakan untuk kepentingan komersial atau perusahaan.
- .net: digunakan untuk kepentingan network infrastruktur.
- .org: digunakan untuk kepentingan organisasi.
- .info: digunakan untuk kepentingan informasional situs web.
- .name: digunakan untuk kepentingan keluarga atau perorangan.
- .edu: digunakan untuk kepentingan pendidikan (terbatas hanya untuk pendidikan).
- .mil: digunakan untuk kepentingan militer (terbatas hanya untuk militer).
- .biz: digunakan untuk kepentingan bisnis.
- .tv: digunakan untuk entertainment seperti televisi, radio, majalah, dan lain-lain.
- .travel:digunakan untuk kepentingan bisnis pariwisata.
ccTLD’s (Country Coded Top Level Domains)
Domain yang disediakan untuk masing-masing negara seperti:- Korea menggunakan: .kr
- Indonesia menggunakan: .id
- Singapura menggunakan: .sg
- Malaysia menggunakan: .my
- China menggunakan: .cn
- .or.id: digunakan untuk organisasi.
- .co.id: digunakan untuk komersial.
- .go.id: digunakan untuk pemerintahan (khusus pemerintahan dan harus ada izin dari pemerintah bersangkutan).
- .ac.id: digunakan untuk pendidikan seperti universitas.
- .sch.id: digunakan untuk sekolah.
- .net.id: digunakan untuk Internet provider.
- .web.id: digunakan untuk umum.
.id
Mulai 1 Mei 2007, pengelolaan domain .id sepenuhnya berada di tangan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk komunitas teknologi informasi di Indonesia.
URL (uniform resource locator)
URL adalah singkatan dari uniform resource locators yang berarti suatu “pathname” untuk mengidentifikasi sebuah dokumen di web. Di dalam URL terdapat informasi nama mesin/host (dalam hal ini komputer) yang akan diakses, nama dokumen beserta logical pathnamenya serta jenis protokol yang akan digunakan untuk melakukan akses ke web.
Pengertian URL (uniform resource locator) adalah rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber seperti dokumen dan gambar di Internet. URL pertama kali diciptakan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 agar penulis-penulis dokumen dokumen dapat mereferensikan pranala ke World Wide Web. Sejak 1994, konsep URL telah dikembangkan menjadi istilah Uniform Resource Identifier (URI) yang lebih umum sifatnya.
Contoh dari URL adalah sebagai berikut:
URL mempunyai beberapa bagian penting, di antaranya yaitu:
- Protokol
- Alamat Server/ Penyedia
- Path File
Fungsi atau kegunaan URL
- Sebagai pengidentifikasi sebuah dokumen di situs web.
- Untuk memudahkan kita dalam mengakses suatu dokumen melalui situs web.
- Untuk memberikan penamaan terhadap suatu berkas atau dokumen pada situs web.
- Memudahkan kita untuk mengingat suatu alamat situs web.
Server web
Penggunaan paling umum server web adalah untuk menempatkan situs web, namun pada praktiknya penggunaannya diperluas sebagai tempat peyimpanan data ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi kelas bisnis.
Layanan web
Penyedia jasa Internet
ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan Internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel (modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT.
Pusat data
Mesin pencari web
Mesin pencari memungkinkan kita untuk meminta content media dengan kriteria yang spesifik (biasanya yang berisi kata atau frasa yang kita tentukan) dan memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut. Mesin pencari biasanya menggunakan indeks (yang sudah dibuat sebelumnya dan dimutakhirkan secara teratur) untuk mencari file setelah pengguna memasukkan kriteria pencarian.
Dalam konteks Internet, mesin pencari biasanya merujuk kepada WWW dan bukan protokol ataupun area lainnya. Selain itu, mesin pencari mengumpulkan data yang tersedia di newsgroup, basis data besar, atau direktori terbuka seperti DMOZ.org. Karena pengumpulan datanya dilakukan secara otomatis, mesin pencari berbeda dengan direktori Web yang dikerjakan manusia.
Sebagian besar mesin pencari dijalankan oleh perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan basis data tertutup, yang paling populer adalah Google (MSN Search dan Yahoo! tertinggal sedikit di belakang). Telah ada beberapa upaya menciptakan mesin pencari dengan sumber terbuka, contohnya adalah Htdig, Nutch, Egothor dan OpenFTS.
Penjelajah web
Meskipun penjelajah web terutama ditujukan untuk mengakses Internet, sebuah penjelajah juga dapat digunakan untuk mengakses informasi yang disediakan oleh server web dalam jaringan pribadi atau berkas pada sistem berkas. Beberapa penjelajah web yang populer adalah Google Chrome, Firefox, Internet Explorer, Opera, dan Safari.
Apa itu Marketplace?
Marketplace adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Sebenarnya online marketplace memiliki konsep yang kurang lebih sama dengan pasar tradisional. Pada dasarnya, pemilik marketplace tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang dijual karena tugas mereka adalah menyediakan tempat bagi para penjual yang ingin berjualan dan membantu mereka untuk bertemu pelanggan dan melakukan transaksi dengan lebih simpel dan mudah. Transaksinya sendiri memang diatur oleh marketplacenya. Kemudian setelah menerima pembayaran, penjual akan mengirim barang ke pembeli. Salah satu alasan mengapa marketplace terkenal adalah karena kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan. Banyak yang menggambarkan online marketplace seperti department store.Pertama kali marketplace mulai menjadi popular pada tahun 1995. Pada tahun itu, Amazon dan eBay mulai terkenal dan banyak orang yang menggunakannya. Di tahun itu juga sebuah bank di Amerika bernama The Presidential Bank meluncurkan online banking pertama. Pada tahun 1998, PayPal diluncurkan dan memberi kemudahan lebih banyak untuk transaksi online. Di Asia sendiri, Jack Ma meluncurkan Alibaba di China pada tahun 1999.
Wednesday, December 1, 2021
November Fever
Sunday, November 7, 2021
Self Love
Mainan Buatan Si Mbah
Wednesday, September 29, 2021
Musyawarah Masyarakat Desa, Puskesmas Sungai Merdeka, Samboja
Saturday, August 7, 2021
Tolak Angin Care, Jadi Andalan di Masa Pandemi
Huft ...!
Kalian ngerasa atau nggak sih kalau pandemi Covid-19 ini sudah berlalu sangat lama di negeri ini. Alih-alih vaksinasi bisa menekan penyebaran virus, eh ... malah makin merajalela. Semakin hari, terasa semakin mencekam.
Dunia tidak sedang baik-baik saja. Itu bisa kita rasakan di sekeliling kita. Hampir setiap hari, selalu ada berita kematian. Rasanya, penyakit begitu mudah menyerang tubuh kita. Saat satu orang keluarga sakit, semuanya ikut sakit.
Kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda. Setahun setengah dipaksa untuk bekerja di dalam rumah alias Work From Home. Membuat aku hampir tidak pernah tahu bagaimana dunia luar. Apa yang sedang terjadi di sana. Setiap mau bepergian, selalu khawatir. Khawatirnya bukan karena takut terserang virus. Tapi khawatir jika aku bisa membawa virus untuk orang-orang di sekitarku yang imun tubuhnya nggak kuat.
Yah, selama setahun setengah ini berada di rumah. Aku sendiri ngerasa imun tubuhku juga menurun. Bayangin aja, harus terkurung di dalam rumah. Tingkat kebosanan dan stress juga makin tinggi. Aktivitas makin berkurang. Tiap hari cuma main di kamar, baring-baring nggak jelas. Nggak tahu apa yang harus dilakukan. Yah, gitu-gitu aja selama setahun. Nggak pernah beraktivitas di luar, bikin aku ngerasa kalau tubuh ini butuh untuk bergerak supaya tetap sehat.
Mau bergerak gimana kalau setiap hari dianjurkan untuk di rumah. Selama PSBB sampai PPKM, aku bener-bener nggak pernah keluar. Sampai sekarang juga belum dapet jatah vaksinasi karena aku selalu ngerasa tubuh ini nggak fit. Daripada makin sakit, mending aku ngurung diri di rumah.
Akhir-akhir ini ... aku ngerasa badanku sering meriang. Meski kita memilih untuk ada di dalam rumah, tapi tetap aja nggak bisa menghindar ketika tetangga atau teman dekat bikin acara. Yah, mau nggak mau ... ketemu sama kerumunan banyak orang yang mungkin aja bawa covid-19. Kalau udah meriang-meriang atau nggak enak badan, aku pilih untuk di dalam rumah aja. Nggak ketemu sama siapa-siapa dulu. Kalau pun ada perlu keluar, aku harus prokes ketat.
Meski sudah berusaha ikuti aturan prokes, tetep aja nggak bisa menghindar dari sakit. Rasanya bukan cuma aku ... hampir semua keluarga berganti-gantian meriang dan flu. Harapannya, semoga bukan virus yang sudah berhasil mengacaukan seisi dunia ini.
Di saat kayak gini, andalan terbaikku cuma Tolak Angin Care. Yah, aku selalu bawa Tolak Angin Care ini ke mana-mana. Selain untuk meredakan perut kembung dan masuk angin. Tolak Angin Care bener-bener cocok di badan. Setelah pakai, badan rasanya enteng dan enak banget. Bisa mengatasi pegal-pegal dan masuk angin. Terlebih, aku yang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, kurang bergerak dan kurang sinar matahari. Bentar-bentar selalu aja sakit, lemes dan suntuk.
Tolak Angin Care Roll On - Produk Sidomuncul
Yah, terpaksa banget deh ... Tolak Angin Care jadi salah satu andalanku di saat pandemi kayak gini. Kenapa? Karena sakit dikit aja udah worry banget! Khawatir kalau terpapar covid-19 dan nggak imun tubuh aku nggak mampu buat nahan. So, aku selalu sedia Tolak Angin Care di mana pun. Di rumah atau di perjalanan, Tolak Angin Care cocok banget jadi temen setia. Simple dibawa ke mana-mana dan nggak ribet.
Aku suka banget sama Tolak Angin Care ini...
Kalau kamu, sudah coba produk yang satu ini atau belum?
Bagi juga pengalaman kamu di kolom komentar, ya!
Kalian bisa beli produk ori lewat situs resmi PT. Sidomuncul, loh.
Silakan klik https://www.sidomunculstore.com/shop/detail/55/tolak-angin-care-10-ml-minyak-angin-aromaterapi-hilangkan-gatal dan nikmati aromatherapy yang menenangkan ini!
MuchLove,
@rin.muna
Tuesday, June 22, 2021
Pembinaan Siaga Aktif Germas
Friday, May 28, 2021
Kisahku dan Dedikasinya (Selamat Jalan Pak Slamet)
“Rin, ojo tegang-tegang! Nanti
cepet tua kalo keakehan mikir!” Pak Slamet langsung memijat pundakku begitu ia
masuk ke kantor.
“Enaknya, Pak! Sering-sering aja
pijitin!” sahutku sambil terkekeh geli.
“Malah keenakan!” dengus Pak
Slamet. Ia langsung menarik salah satu kursi kosong yang tak jauh dari tempat dudukku,
kemudian duduk tepat di sampingku.
“Dari afdeling, Pak?” tanyaku
sambil menatap layar ponsel.
“Iya. Dari mana lagi? Masa dari
warung janda?”
“Halah, biasane juga mampir
warung janda,” sahut Pak Mesdi sambil terkekeh geli.
Kami semua yang ada di dalam
ruangan ini, ikut tertawa lebar.
“Ohh ... Pak Met, ya ...
diam-diam suka ke warung janda juga!” seru kerani yang lainnya.
“Cuma ngopi aja,” sahut Pak Slamet
sambil mengeluarkan buku agendanya.
“Rin, BKM ada masalah apa nggak?”
tanya Pak Slamet.
“Nggak ada sih, Pak. Tapi ini
anggaran bapak sudah mau habis, loh. Over budget untuk pekerjaan piringan.”
“Kok, bisa?” tanya Pak Slamet.
“Ya nggak tahu, Pak. Kemarin
pengajuan dananya gimana? Pasti copas, nih!” tuduhku ngasal sambil menahan
tawa.
“Kayak nggak tahu aja, Rin. Wes
mumet neng lahan, suruh bikin laporan lagi. Tambah mumet,” sahut Pak Slamet.
“Suruh kerani bapak, lah. Apa
gunanya gaji kerani kalau asistennya masih repot ngurusin laporan?” sahutku.
“Kamu aja yang jadi keraniku!”
sahut Pak Slamet.
“Hahaha. Lawan dulu Bos Besarnya,
Pak. Kalo boleh jadi keraninya Pak Met. Aku mau aja. Kerjaannya santai dan
nggak banyak. Daripada kayak gini, mumet juga aku, Pak,” sahutku.
Aku bekerja di kantor sebagai Kerani
Pembukuan. Tapi, bukan hanya mengerjakan laporan pembukuan saja. Di perusahaan
perkebunan yang memiliki keterbatasan anggaran. Kami sebagai kerani harus bisa
semuanya. Tapi, memang tidak semua kerani. Kalau kata bosku, aku adalah joker
di perusahaan. Salah satu kerani yang bisa mengerjakan semua pekerjaan di semua
divisi. Mulai dari laporan harian kerani sampai penyusunan budget perusahaan.
Hampir setiap hari, asisten
lapangan akan mengecek laporan yang sudah masuk ke akunku. Hanya akunku yang
bisa melihat semua transaksi perusahaan melalui sistem yang sudah terintegrasi
(Integrated Plantation System; iPlas), sehingga asisten kerap mengecek laporan
bersamaku. Kadang, aku juga sering berantem dengan asisten karena data lapangan
yang masuk ke akunku tidak sinkron. Hal biasa, tapi memang harus terjadi demi
kebaikan bersama.
Pak Slamet adalah asisten yang
paling aktif pergi ke kantor. Kalau istilah candaan kami, mereka rindu sama
aku. Rindu karena modus. Minta baikin laporan dan sebagainya.
Setiap jam dua siang, saat karyawan
lapangan sudah pulang kerja. Asisten akan pergi ke kantor untuk mengecek
laporan. Terkadang, mereka juga terpaksa datang saat aku menelepon. Aku hanya
menelepon ketika ada masalah dalam laporan yang masuk, sementara laporan harus
segera dikunci. Supaya tidak banyak revisi yang memberatkan sistem kami.
Sebenarnya, aku tidak tega kalau
harus menyuruh asisten harus bolak-balik ke kantor dan lapangan yang jaraknya
tidak dekat. Tapi itulah perjuangan seorang asisten lapangan. Menjadi atasan
yang dibenci karyawan karena keputusannya. Menjdi bawahan yang dimaki-maki
atasan karena belum menjalankan prosedur dengan baik. Kalau kata KTU, posisi
kami ini serba salah. Di atas ditojok sama bos, di bawah di dodos sama karyawan.
Hahaha.
Yah, mau diapakan lagi. Sudah nasib
kami yang berada di posisi tengah-tengah seperti ini.
Seperti saat ini, Pak Slamet
tiba-tiba datang ke kantor untuk mengecek laporannya.
“Haduh, Rin ... pusing aku. Di
lahan banyak masalah. Di kantor banyak masalah. Di rumah juga mumet. Mau mindahin
sekolahnya anakku, biayanya banyak banget,” keluh Pak Slamet.
Aku menanggapi ucapannya. Kami
bercerita sambil mengecek laporan yang ada di komputerku. Meski sambil
mengerjakan laporan, sesekali aku sering mendengar keluhan atasan kami. Mungkin,
ada beban hidup yang tak bisa mereka katakan pada orang lain, bercerita adalah
salah satu cara untuk melepaskannya perlahan. Dan aku hanya bisa menjadi
pendengar yang baik.
Pak Slamet ... setiap ke kantor,
bukan hanya curhat masalah pekerjaan dan pendidikan anak-anaknya. Tapi juga kerap
memberi nasehat padaku. Aku bisa membeli sepede motor, juga berkat saran
beliau. Biasanya, aku memilih jalan kaki dari rumah ke kantor atau ke mess. Saat
itu, gajiku hanya 1,3 juta. Tidak berani kredit motor karena aku harus
menghidupi nenek-kakek, dua orang tua dan adik-adikku. Tapi akhirnya, aku
memberanikan diri mengambil cicilan motor berkat saran dari dia.
Banyak hal yang tidak bisa aku
lupakan. Meski hanya sebagai rekan kerja, tapi kami sudah sepertu keluarga.
Kami bukan hanya berbagi suka-duka. Kami juga saling support, sering berantem.
Tapi tetap berjalan bersama-sama untuk saling support.
Saat aku tahu beliau sakit, aku
merasa iba. Tubuhnya semakin kurus dan ringkih. Tatapan matanya tak lagi
bercahaya. Tapi dia tetap semangat setiap hari. Bahkan, selalu menyempatkan
diri datang ke kantor hanya untuk menghibur kami.
Hari ini ... rasanya masih tak
percaya kalau beliau benar-benar sudah pergi untuk selamanya. Meski sudah 4
tahun aku resign dan tidak lagi menjadi bagian dari keluarga AMS/Gama Group,
tapi dedikasi atasan-atasanku tak kan pernah terlupakan.
Pak Slamet, bukan hanya rekan kerja
yang baik. Dia banyak memberi nasehat. Selalu menghibur meski kami tahu dia sedang
lelah. Baginya, anak-anak di kantor sudah seperti anaknya sendiri. Menjadi
tempat untuk menenangkan diri saat ia sudah lelah di lahan.
Hari ini ... tanggal 28 Mei 2021
adalah hari pemakaman beliau. Meski sudah 4 tahun tak lagi bekerja bersama.
Tapi kami sudah menjadi rekan kerja selama 7 tahun. Bagiku, dia sudah seperti seorang
ayah. Selalu memberi nasehat, menceritakan pengalamannya, mengajak diskusi, membuat
kami tertawa bersama, membuat kami merasakan kehangatan sebuah keluarga di
dunia kerja.
Selamat jalan, Pak Slamet ...!
Terima kasih untuk dedikasinya
selama ini. Terima kasih untuk semua ilmu dan pengalamannya. Mungkin, semua
ilmu yang pernah kamu berikan tak terlihat, tapi bisa dirasakan oleh orang
banyak. Kamu mengajarkan aku untuk kuat menghadapi masalah, berani mengambil
resiko. Hingga hari ini, mentalku yang kuat terbentuk karena peran darimu juga.
“Cintailah perusahaan tempatmu
bekerja. Meski tidak membuatmu kaya, tapi memberikanmu hidup.”
Kutipan ini seringkali kudengar
di tempatku bekerja. Kutipan sederhana yang membuat kami terus bekerja dengan
hati, memberikan dedikasi kepada perusahaan demi keluarga dan si buah hati.
Membuat kami selalu bekerja dengan sungguh-sungguh. Tak mudah pergi meski
banyak orang yang ingin menjatuhkan dan menyakiti.
Selamat jalan, Pak Slamet ...!
Banyak pelajaran hidup yang telah
beliau berikan. Pelajaran hidup yang tidak pernah terlupakan adalah ...
“Tetap semangat dan jangan menyerah pada
hidup. Yang hidup, akan terus menghadapi ujian kehidupan. Kalau sudah tidak
diuji, maka sudah waktunya untuk pulang.”
Tulisan
kecil ini aku persembahkan untuk mendiang Pak Slamet (Asisten Afdeling PT. Alam
Jaya Persada, PT. Tritunggal Sentra Buana – AMS GAMA GROUP)
Thursday, March 25, 2021
My Hope
Hai hai...!
Apa kabarnya nih teman-teman? Semoga semuanya baik-baik aja
ya. Hari ini aku ingin bercerita tentang perjalanan aku bersama dengan sosok
Mungil yang ada di foto ini. Dia adalah gadis kecil yang hadir dalam hidupku.
Dia selalu jadi semangat dalam hidupku.
Di tengah kesibukan ku, aku mengajak dia pergi ke salah satu
pantai karena kebetulan di sana ada kegiatan Camp yang diselenggarakan oleh
Yayasan teman kita untuk pelatihan anak-anak remaja di desa beringin Agung.
Aku selalu bahagia mengajak dia pergi ke tempat-tempat wisata
yang edukatif. Karena di sana, anakku tidak hanya bahagia menikmati wisata
saja. Dia juga bisa belajar banyak hal tentang kehidupan sehari-hari dan
tentang kehidupan masa depan yang akan dihadapi nanti.
Bagiku dia adalah sebuah harapan. Harapan tentang masa depan
dan cita-cita yang tidak pernah terwujud selama hidupku. Ada harapan besar yang
aku inginkan untuk dia. Tidak sulit, Tidak harus menjadi pengusaha sukses atau
menjadi pegawai negeri yang punya gaji tetap. Aku hanya ingin anakku bisa
menghadapi masa depan kelak dengan baik. Mampu bersaing dengan zaman yang
semakin canggih dan dituntut serba cepat.
10 atau 20 tahun lagi, Mungkin semuanya tidak akan seperti
ini. Zaman akan berubah, pola pikir manusia akan berubah, cara bekerja pun akan
berubah banyak. Yang harus aku lakukan adalah mempersiapkan Dia sedini mungkin.
Mempersiapkan mentalnya sejak kecil supaya dia menjadi anak yang tangguh meski
diterpa badai, meski harus menjalani banyak ujian dan tantangan dalam hidupnya.
Aku selalu ingin anak-anakku bisa keluar melihat dunia. Dunia
yang begitu luas, dunia yang tidak pernah dilihat oleh ibunya sebelumnya.
Supaya dia tahu tahu bagaimana menjadi manusia yang sesungguhnya. Supaya dia
tahu bagaimana membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Supaya dia tahu
jalan mana yang akan dipilih untuk masa depannya.
Terkadang kita sebagai orang tua selalu memiliki rasa ingin
menguasai anak-anak kita. Tidak perlu mendengarkan apa yang mereka inginkan,
yang kita mau anak-anak kita selalu menuruti apa yang kita inginkan. Padahal belum tentu mana kita bahagia dengan
pilihan orang tuanya.
Oleh karenanya bagi anak-anak adalah harapan. They are my
Hope. Mereka adalah harapan-harapan ku. Harapanku yang aku inginkan untuk
mereka, bukan untukku. Karena merekalah yang akan menghadapi masa depan, bukan
aku lagi.
Sebab ada rasa takut yang begitu besar menyelimutiku. Aku
takut mereka tidak bisa menghadapi masa depan. Masa sekarang saja rasanya sudah
sangat sulit. Bersaing dengan begitu banyak orang, bukan jutaan lagi tapi
miliaran.
Zaman sekarang, kita sulit membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk. 20 tahun lagi, Mungkin dunia akan lebih kejam dari ini. Itulah
mengapa harapan terbesarku adalah membuat anak-anak Mengerti bagaimana dunia di
luar sana. Membuat mereka tangguh yang tetap kuat menghadapi masalah hidup sebesar apapun.