Thursday, February 15, 2024

Wednesday, February 14, 2024

Perbedaan Proper Nouns dan Common Nouns

 


-        Proper Nouns  adalah kata yang ditulis dengan huruf besar/ huruf kapital. Huruf kapital digunakan untuk menunjukkan nama orang, nama tempat atau nama benda tertentu. Termasuk nama-nama hari, bulan, institusi, organisasi, agama, teks kitab suci dan pengikutnya.

o  Contoh Proper Nouns: Mr. Yeriko live in Keputih, Surabaya. He is President Director of Galaxy Group and everyday wok in Galaxy Office Center.

-         Common Nouns  adalah kata yang ditulis menggunakan huruf kecil. Biasanya digunakan sebagai kata ganti dan lain-lain.

o  Contoh Common Nouns : Mrs. Ayuna go to the office everyday.


Tuesday, February 13, 2024

Harga Beras Naik, Bansos Solusinya ? 11 Menteri Ini Sangat Seksi Untuk Mengendalikan Harga Beras!

 



Rasanya, sudah sangat lama aku tidak menganalisa kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Selama beberapa tahun belakangan ini, aku hanya memperhatikan semua kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah. Tapi, udah gatel banget pengen bersuara tentang bagaimana sistem kebijakan pemerintah yang semakin hari semakin menyengsarakan dan membodohi rakyat sendiri.

Salah satu hal yang membuat aku tertarik untuk membahasnya adalah berita yang dirilis oleh media Tempo pada 12 Februari 2024 pukul 23.00 tentang kenaikan harga beras premium. 

Beras Mahal, Erick Thohir: Seluruh Dunia Juga Naik, Makanya Pemerintah Hadir dengan Bansos

Saya percaya, Tempo bukanlah media kaleng-kaleng. Setiap berita yang dirilis oleh Tempo memiliki kredibilitas yang baik dan mampu dipertanggungjawabkan fakta di lapangannya. Oleh karenanya, aku selalu tertarik untuk membaca informasi di media nasional ini.

Kenapa tiba-tiba aku pengen bahas? Karena aku adalah anak seorang petani dan pembahasan kali ini ada hubungannya dengan beras yang menjadi satu-satunya hasil produksi bagi petani di Indonesia.

Mahalnya harga beras, solusinya bansos, sudah tepat, kah?

Menurut data informasi yang ada, harga beras premium mencapai Rp 15.750 per kilogram sedangkan beras bulog mencapai Rp 10.900 per kilogram. 

(Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1832666/diminta-turunkan-margin-penjualan-beras-aprindo-bayar-dulu-dong-rafaksi)

Kenaikan harga beras ini, seharusnya berdampak pada kesejahteraan petani yang ada di Indonesia. Kenyataannya, petani di Indonesia tidak merasakan kesejahteraannya karena harga pupuk dan racun yang sangat tinggi, sehingga petani harus mengeluarkan biaya yang besar untuk produksi, belum lagi ketika harus dihadapkan dengan gagal panen karena faktor iklim, hama atau bencana. Hal ini, kemudian menjadi sebuah pertanyaan besar dalam pikiranku. 

Erick Thohir, sebagai seorang menteri, memberikan jawaban yang tidak memberikan solusi terhadap apa yang dikeluhkan oleh masyarakat. Padahal, beliau adalah seorang menteri yang kapasitas kecerdasannya tentu sangat baik. Namun, kenapa kemudian menjadi bodoh ketika ia berada di bawah kekuasaan Presiden Jokowi?

Kenapa aku bilang bodoh? Karena seharusnya pemikiran dia lebih luas dari aku yang cuma lulusan SMA dan tidak memiliki pengalaman dalam hal kepemimpinan negara. Aku hanya seorang ibu rumah tangga yang setiap hari duduk di rumah, tapi aku punya akses informasi yang luas dan mataku terbuka untuk melihat semua hal dari berbagai perspektif, sehingga aku bisa menganalisa setiap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, begitu juga dengan perubahan kepemimpinan negara beserta kebijakan-kebijakannya.

Aku masih belum paham, kenapa pemerintah selalu menjawab solusi permasalahan dengan BANSOS?

Semakin ke sini, aku merasa ini adalah bagian dari propaganda pemerintah untuk mengendalikan sebagian kecil rakyatnya. Tapi itu semua tidak memberikan solusi atas permasalahan secara keseluruhan.

Kita bisa analisa dari pernyataan Erick Thohir tentang Bansos yang diberikan kepada 22 Juta keluarga sebanyak 10 kilogram. Aku rasa, 10 kilogram ini tidak didistribusikan setiap bulan.

Mari kita pakai perhitungan berdasarkan data!

Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 270.203.917 jiwa sesuai data sensus BPS pada tahun 2020. Kalau 22 juta keluarga yang mendapatkan bansos 10 kilogram, artinya hanya 8,15% penduduk Indonesia yang mendapatkan bansos. Lalu, bagaimana dengan 81,5% masyarakat Indonesia yang harus tercekik dengan harga beras mahal?

Kalau dilihat datanya, distribusi bansos itu sangat kecil jika dibandingkan oleh jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan. Artinya, target penerima bansos memang ditujukan kepada penduduk lansia, anak yatim-piatu, gelandangan dan difable. Kategori penduduk yang menerima bansos adalah penduduk yang sudah tidak bisa mencari nafkah lagi. Sementara, dari data BPS yang ada, jumlah penduduk berusia di atas 50 tahun sudah lebih dari 22 juta jiwa. Artinya, bansos yang disalurkan oleh pemerintah adalah kewajiban negara untuk menjamin kehidupan mereka sesuai dengan Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara."

Jadi, berdasarkan data di atas, bansos bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kenaikan harga beras. Harga beras, sama sekali tidak ada hubungannya dengan bansos karena bansos memang sudah menjadi kewajiban negara sesuai undang-undang.

Lalu, apa peran negara untuk mengatasi masalah ini?

Presiden, memiliki banyak menteri-menteri yang memegang posisi strategis. Jika semua menterinya bisa bekerjasama dengan baik, maka harga beras di Indonesia bisa dikendalikan oleh pemerintah. Pangan adalah salah satu ketahanan nasional yang perlu dijaga. Jika harganya terus naik, maka itu adalah bentuk kegagalan dari kinerja kabinet-kabinet di bawah pimpinan presiden.

Untuk melakukan perencanaan yang baik, kita butuh imajinasi. Maka, kita harus membuka mata dari banyak sisi.

Aku mau kasih gambaran, tentang bagaimana proses kebijakan pemerintah bisa berjalan dengan baik dan bisa mengendalikan harga pangan di Indonesia.

Mari kita lihat dulu, menteri-menteri yang ada di kabinet Presiden Jokowi dan seharusnya memiliki peran dalam pertahanan pangan nasional!

Selanjutnya, pada 28 April 2021, Presiden Joko Widodo melantik dua menteri kabinet berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/P Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Pengubahan Kementerian serta Pengangkatan Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024. Melalui pengubahan terbaru ini, Kepala Negara sekaligus memperkenalkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Investasi.

( Sumber: https://www.presidenri.go.id/)







Potret-potret di atas adalah deretan menteri yang sepertinya memiliki peranan penting dalam pengendalian harga-harga pangan di Indonesia, terutama beras sebagai kebutuhan pokok masyarakatnya.

Dalam hal pengadaan beras, Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan seharusnya yang menjadi sorotan utama masalah ini. Lalu, kenapa Erick Thohir justru yang mengklarifikasi soal kenaikan harga beras? Apa hubungannya? Tentu ada hubungannya. Semua menteri yang aku kutip di atas, ada hubungannya dengan pengendalian kenaikan harga beras di Indonesia.

Menurutku, 11 menteri ini sudah sangat seksi jika mereka bisa bekerja sama dengan baik untuk mengendalikan kebutuhan pangan sebagai salah satu ketahanan nasional.

Aku mau mulai dari dasar dulu. Yakni, Bapak Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Visi dari Pertahanan ialah “Terwujudnya indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”. Salah satu misinya ialah mewujudkan keamanan sosial yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian indonesia sebagai negara kepulauan.

Kata-kata yang aku garis bawahi memiliki makna kemandirian ekonomi, dasar utamanya ialah kemandirian pangan itu sendiri. Bagaimana Pertahanan Keamanan bisa berjalan dengan baik jika prajuritnya kelaparan? Jadi, Menteri Pertahanan memiliki peran yang sangat besar untuk mengintervensi menteri-menteri lainnya dalam hal pertahanan pangan. Termasuk pengendalian harga beras, ketersediaan lahan pertanian, akses permodalan untuk petani, penyediaan pupuk dan racun yang mudah, dan lain-lain.

Setelah Menteri Pertahanan, ada Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional yang dijabat oleh Suharso Monoarfa. Kementerian ini tentunya ikut bertanggung jawab dalam perencanaan penyediaan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Ketersediaan lahan, fasilitas penunjang pertanian dan pertanian modern menjadi bagian dari tugas kementerian ini. Berikan fasilitas-fasilitas teknologi modern kepada petani-petani Indonesia yang teknologi itu dihasilkan dari mahasiswa-mahasiswa lulusan teknologi pertanian. Semua perencanaan ketersediaan pangan, menjadi tugas dari kementerian ini yang kemudian akan dijalankan oleh menteri-menteri lainnya sebagai pelaksana.

Kemudian, ada Menteri Agraria dan Tata Ruang yang dijabat oleh Hadi Tjahjanto.  Salah satu fungsi kementerian ini ialah: 

  1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang, infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum keagrariaan/pertanahan, penataan agraria/pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah, serta penanganan masalah agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;

Artinya, pengadaan lahan pertanian yang memadai bagi masyarakat, seharusnya menjadi tanggung jawab dari Menteri Agraria. Menteri Agraria seharusnya menyediakan lahan yang mudah dan luas bagi petani untuk mengembangkan pertaniannya. Bukan menyingkirkan para petani dari tanahnya untuk dibangun pabrik-pabrik yang dikuasai oleh beberapa kelompok elite negeri ini. Petani adalah profesi yang suci dan perlu proses yang panjang. Jika petani-petani di Indonesia difasilitasi oleh negara dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia memiliki sumber pangan yang sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan 270 juta jiwa penduduk Indonesia. Menteri Agraria bertanggung jawab untuk mengadakan lahan seluas-luasnya bagi petani-petani di seluruh Indonesia.


Setelah Menteri Agraria dan Tata Ruang berhasil menyediakan lahan pertanian yang mudah dan luas, maka saatnya Menteri Pertanian bekerja. Saat ini, Menteri Pertanian dijabat oleh Andi Amran Sulaiman. Untuk tugas dan fungsinya, sepertinya semua orang sudah tahu dan sudah jelas. Menteri Pertanian bertanggung jawab pada semua proses pertanian. Menyalurkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh para petani. Menyediakan pupuk yang mudah dan murah. Meningkatkan kualitas hasil pertanian. Serta memberikan jaminan atas kegagalan panen yang disebabkan oleh faktor alam. Kegagalan panen para petani, sudah seharusnya menjadi tanggung jawab negara agar ketahanan pangan bisa terus terjaga.

Indonesia memiliki wilayah pertanian yang luas. Dari data BPS, ada sekitar 10,2 juta hektar lahan produksi padi dengan capaian produksi sebesar 30,90 juta ton per tahunnya. (Sumber: https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/10/16/2037/luas-panen-dan-produksi-padi-di-indonesia-2023--angka-sementara-.html ). 

Jika 270 juta jiwa itu mengonsumsi beras maksimal 0,25kg setiap harinya. Maka, dibutuhkan 67.500 ton beras per hari. 67.500 ton x 30 hari = 2.025.000 ton kebutuhan per bulan. Jika dikalikan setahun, maka kebutuhan beras masyarakat Indonesia adalah 24,3 juta ton per tahunnya. Tentunya, nilai ini belum ditambah dengan adanya WNA yang tinggal dan mengonsumsi pangan di Indonesia. Artiya, 30,9 juta ton produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tetap, sehingga pemerintah masih harus melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan, bukannya meningkatkan jumlah produksi dan kualitas beras dalam negeri. Tentunya, peran kementerian pertanian akan selalu menjadi sorotan dalam hal ini.

Apakah peran Menteri Agraria dan Menteri Pertanian dalam meningkatkan ketersediaan lahan dan kualitas pertanian di Indonesia sudah berjalan dengan baik?

Setelah Menteri Pertanian, aku mau bahas soal tupoksi Menteri Investasi. Dan aku baru tahu kalau ternyata di kabinet Jokowi ada 2 menteri yang ada hubungannya dengan investasi. Yakni, Luhut Binsar Panjaitan (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) dan Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal). Kita punya 2 menteri yang begitu seksi dalam bidang investasi. Lalu, kenapa harga beras masih sangat tinggi? Jika negara memiliki investasi dalam perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan pertanian, tentunya pemerintah juga mendapatkan keuntungan di perusahaan-perusahaan itu. Aku masih belum paham ke mana arah investasi ini. Karena seharusnya, mereka juga bisa terlibat dalam investasi agribisnis, bukan hanya komoditi sawit, tapi juga padi dan lain-lain. Bukankah akan lebih cepat perekonomiannya jika negara bisa membantu permodalan usaha para petani?

Menteri Investasi tentunya tidak bisa lepas dari peran Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Menteri Koperasi dan UKM dijabat oleh Teten Masduki. Menteri koperasi memiliki peranan yang sangat seksi dan bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat petani. Menteri Koperasi bisa memberikan akses permodalan kepada petani, juga berperan sebagai penyalur kebutuhan pangan kepada masyarakat. Kementerian ini bisa turun ke lapangan langsung untuk mengumpulkan hasil panen dan mendistribusikan kepada masyarakat. Jika posisi ini bisa dipegang langsung oleh negara, tentunya negara bisa memberikan subsidi dan mengendalikan harga pasar. Jadi, negara bisa mengambil alih dalam menentukan harga pasar, tanpa merugikan pengusaha lain. Pengusaha akan tetap dengan usahanya dan negara hadir sebagai pendamping untuk menutupi kekurangan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

Kemudian, yang terakhir ada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Airlangga Hartanto), Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan) dan Menteri BUMN (Erick Thohir). Aku jadikan mereka dalam satu pembahasan karena tiga menteri ini akan selalu berkaitan. Ketika Menteri Agraria dan Menteri Pertanian berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, maka ketiga menteri ini berperan penting dalam penjualan produk-produk pertanian. Seharusnya, menteri-menteri ini bisa mengupayakan produk-produk Indonesia ramai berada di luar negeri, bukan meramaikan produk-produk luar negeri di Indonesia. Hal ini, tentu akan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat sampai ke tingkat ekonomi terkecil.

Dalam berita utama di atas, Erick Thohir juga menyinggung soal perang di Palestine yang memengaruhi harga beras di seluruh dunia. Kalau untuk negara lain, hal itu bisa dimaklumi karena akses distribusi logistik ke negara mereka harus melintasi wilayah perang dan terpengaruh dengan konflik. Negara-negara itu juga bukan negara agraris seperti Indonesia. Sehingga, negara-negara lain perlu melakukan ekspor beras dan wajar harganya tinggi. 

Lalu, bagaimana dengan Indonesia yang begitu kaya dengan lahan pertanian dan sumber daya alamnya? 

Selayaknya, Indonesia yang sudah merdeka selama 78 tahun, memiliki kemandirian pangan di dalam negeri. Sehingga, Indonesia tidak akan terpengaruh dengan adanya perang di Eropa, di mana Indonesia sama sekali tidak menggunakan jalur perdagangan mereka. Jika bicara transport, Indonesia juga negara penghasil minyak bumi yang tidak akan bergantung pada negara lain. Kecuali Indonesia memang impor beras dari luar negeri dalam jumlah besar. Jika impor beras tinggi, maka kinerja dari menteri-menteri di atas perlu dipertanyakan lagi. Benar, bukan?




Pengertian Membaca dengan Teknik Scaning/Skining

  


Teknik Scanning adalah membaca memindai yang sangat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat. Tentunya teknik scanning ini sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari atau pun dalam mengerjakan tugas karena zaman sekarang, kita memang dituntut untuk melakukan hal serba cepat. Dengan teknik scanning, kita bisa mencari nomor telepon yang kita butuhkan tanpa harus membaca hal-hal lain yang tidak kita butuhkan. Teknik scanning sangat membantu dalam mencari informasi nomor telepon, kata pada kamus, entri pada indeks, angka-angka statistik, acara televisi dan sebagainya. Kita tidak perlu membuang-buang waktu membaca hal lain yang tidak kita butuhkan.


Kelebihan dan Kekurangan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

 



Pengalaman yang saya peroleh dari metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah yang paling baik dan paling tepat untuk mendapatkan pengetahuan dan memahami informasi tertulis yang disajikan di dalam buku atau artikel. Dengan teknik SQR ini, saya bisa lebih mendalami materi yang ingin saya baca dan mendapatkan pengetahuan lebih dari yang saya inginkan.

Kelebihan teknik SQ3R adalah memahami lebih dalam materi atau artikel yang kita baca. Mendapatkan informasi yang lebih baik dan mampu menerapkan kembali atau menulis ulang isi dari artikel atau materi yang kita gunakan menggunakan bahasa sendiri /  tidak sama persis dengan materi yang sudah tersaji.

Kekurangan teknik SQ3R adalah soal efisiensi waktu. Bagi yang ingin mendapatkan informasi dengan cepat, teknik SQ3R tidak begitu efektif. Banyak waktu yang terbuang untuk beberapa orang yang memiliki kesibukan yang padat dan hanya membutuhkan pokok informasinya.

 

(Sumber : Materi Bahasa Indonesia, Anang Santoso, dkk, Penerbit Universitas Terbuka)

Keinginan Kecil dari Malaikat Kecil

 



Pukul 15.00 WITA aku dibuat panik ketika tiba-tiba putera kecilku terserang demam tinggi. Sebenarnya, sudah tiga hari lalu dia demam, tapi belum aku bawa periksa ke dokter. Aku selalu menyiapkan termometer dan obat penurun panas di rumah. Hal itu aku lakukan untuk jaga-jaga ketika anak tiba-tiba demam. 

Hal yang paling membuat panik adalah ketika anak demam tinggi dan sudah berlangsung lebih dari 3 hari. Akhirnya, aku meminta tolong pada seseorang untuk membawa puteraku berobat ke bidan praktik yang berada di wilayah kilometer tiga puluhan, aku lupa persisnya di kilometer berapa, tapi aku memang beberapa kali pergi ke sana untuk membawa anak atau keluargaku berobat.

Ada hal yang begitu membuat hatiku tersentuh dan terenyuh ketika kami berada di tengah perjalanan. Putera kecilku yang bernama Arga, dalam kondisi demam tinggi dan sangat lemas, tiba-tiba minta masuk ke kawasan militer "Kompi Kavaleri" yang berada di wilayah kilometer 28. Arga sangat suka dengan tentara dan apa pun yang berhubungan dengan tentara. Entah apa yang membuatnya begitu menyukai hal yang berbau tentara ini, mungkin ... karena kakek buyut Arga adalah seorang mantan pejuang (ABRI) yang memiliki dedikasi untuk negeri ini. Aku rasa, hal inilah yang membuat Arga begitu menyukai tentara dan dia memiliki jiwa pemberani.

Karena sudah malam dan Kavaleri bukanlah tempat yang bisa diakses secara umum, akhirnya aku memutuskan untuk turun dan mengajak Arga untuk foto bersama di depan kompi tersebut. Hal ini aku lakukan untuk mengabadikan momen masa kecilnya, supaya bisa ia lihat kelak ketika ia sudah dewasa.

Jujur, aku nggak pernah masuk ke kawasan militer sejak aku sudah tidak lagi tinggal di panti asuhan (kebetulan pemilik panti asuhan tempat tinggalku adalah seorang tentara). Aku juga tidak berani mengambil sembarang foto, karena aku tidak tahu kawasan ini bisa dipublikasikan atau tidak. Sehingga, aku harus meminta izin terlebih dahulu pada petugas pos penjagaan untuk mengambil foto di depan pintu masuk Kavaleri tersebut. 

Alhamdulillah, kami diberikan izin untuk mengambil foto di sini dan aku bisa mengabadikan cerita bersama putera kecilku ini. Aku juga bisa kembali ke rumah dengan perasaan bahagia karena setelahnya, demam tinggi Arga bisa langsung reda dan dia bisa tidur dengan nyenyak.

Tak ada harapan lain dari seorang ibu selain melihat anak-anaknya baik-baik saja dan hidup bahagia.

Jika suatu hari nanti Tuhan menakdirkan Arga untuk kembali ke tempat ini, semoga dia kembali dengan menggendong prestasi dan kebanggaan untuk orang tuanya, juga untuk negeri ini. Aamiin ...




Monday, February 12, 2024

VIRAL FILM "DIRTY VOTE" YANG BONGKAR PRAKTIK KECURANGAN PENGUASA NEGARA


Hai... hai ...!
Assalamualaikum, temen-temen ...!
Udah lama banget nih aku nggak nulis di blog ini dan menyapa kalian para pembaca.
Kali ini, aku mau bahas soal film dokumenter yang baru dirilis sekitar beberapa jam lalu di Youtube dan langsung ditonton oleh jutaan orang.

11 Februari 2024 adalah masa tenang pemilu dan film ini dirilis di H-3 menjelang pemilu. Sebenarnya, aku nggak kaget dengan kemunculan film ini, karena sebelumnya, aku udah tahu tentang kabar ini dari temen-temen jurnalis. Hanya saja, aku nggak tahu apa isi filmnya dan bagaimana jalan ceritanya.
Saat dikirimi link film "Dirty Vote" Dirty Vote Official oleh salah satu teman jurnalis, aku sedang tidak berada di rumah. Aku baru buka link film ini saat aku sudah sampai rumah di malam hari.
Awalnya, aku nggak tertarik dengan film ini karena aku sudah muak dengan politik di Indonesia. Aku lihat tumbnailnya, sepertinya nggak begitu menarik, tidak seperti film dokumenter sebelumnya yang berjudul "Sexy Killers" yang pernah diputar untuk nobar di taman bacaku sebelum dirilis di Youtube. Aku pikir ... males, ah ... pusing banget mikirin politik yang penuh dengan trik dan propaganda.

Tapi, temenku bilang ... kamu wajib nonton ini!
Akhirnya ... meski udah capek dan pengen istirahat, aku nonton juga film ini. 
Ternyata, ada banyak kejutan di film ini...

Hal yang paling mengejutkan adalah pernyataan Presiden Jokowi tentang keberpihakannya pada salah satu paslon, begitu juga dengan menteri-menteri dalam kabinet Jokowi. 
Aku hanya geleng-geleng kepala menonton film ini. Begitu terstrukturnya kecurangan politik yang ada di Indonesia, dan semuanya memilih untuk diam. Membiarkan penguasa dzalim dan kotor terus berkuasa untuk melancarkan kepentingan mereka.


Film ini bener-bener membuka mata hati kita tentang bagaimana sosok pemimpin negara yang semakin haus dengan kekuasaannya. Kalian bisa analisa sendiri dari film dokumenter itu. Kalian tonton, dan lihat apa yang sebenarnya terjadi. Ketika kalian menonton film ini, posisikan diri kalian sebagai orang yang netral dan tidak memihak kepada siapa pun. Buka mata dan hati kalian tentang bagaimana buruknya politik di Indonesia. Buatku pribadi, Pak Jokowi adalah sosok pemimpin yang baik dan punya banyak prestasi, termasuk prestasinya dalam mengubah undang-undang dan mengobrak-abrik konstitusi negara melalui kewenangan dan kekuasaannya. 

Film ini bikin aku merenung dalam waktu yang begitu lama.
Apa yang bisa aku lakukan melihat kecurangan-kecurangan yang ada di depan mata dan begitu terang-terangan? Diam aja? 
Emang bisa bikin apa? Kita hanya rakyat biasa, nggak punya kewenangan untuk mengubah konstitusi apalagi ketika sudah dikuasai politik dinasti. 
Kalau kamu ... apa yang akan kamu lakukan? Apa cuma bisa berdiam diri kayak aku juga?

Untuk seluruh perempuan-perempuan Indonesia, jadilah ibu cerdas yang akan melahirkan anak-anak cerdas. Supaya bangsa ini tidak terus tenggelam dalam kebodohan dan dijadikan bidak catur para penguasa-penguasa dzalim.







 

Rumahku Tahun 2015 ( Sebelum Mengenal Ilmu Sedekah Jariyah)

  




Semua orang tahu bagaimana proses perjalanan hidupku. 

Aku hanyalah anak seorang petani, yang tidak mampu membiayai pendidikan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi. Jangankan untuk punya rumah mewah, untuk makan sehari-sehari saja sangat susah.

Tahun 2015, aku masih bekerja di sebuah perusahaan swasta. Aku masih tinggal di rumah kayu milik kakekku. Rumah ini sudah berdiri sejak tahun 1985, ketika mereka transmigrasi untuk pertama kalinya. Beberapa bagian memang sudah diubah karena usia kayunya memang sudah rapuh. Yah, beginilah potret dari rumah mungilku di desa. Sangat jauh dari kata nyaman.

Di tahun itu, aku masih harus berjuang untuk hidup. Ditambah, aku punya seorang puteri yang baru saja aku lahirkan. Bisa memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja, aku sudah sangat bersyukur. Tidak pernah memiliki keberanian untuk memiliki rumah yang mewah. Itu adalah hal yang sangat menakutkan dalam hidupku yang sangat pas-pasan.


Sampai akhirnya ... titik balik dalam hidupku terjadi.

Aku yang sedang kesulitan ekonomi, justru melakukan hal gila dengan membuka sebuah taman baca yang aku dedikasikan untuk sosial masyarakat. Saat itu, aku dicemooh banyak orang. Hidup sangat miskin, untuk apa membuka taman baca? Toh, sudah tidak ada orang yang minat untuk membaca. Hanya ingin menjadi bahan tertawaan orang saja.


Aku diam dan terus melakukan apa yang ingin aku lakukan.

Sampai akhirnya ... Tuhan memberikan reward atas ketulusan dan dedikasiku selama ini. Bagiku, apa yang diberikan oleh Allah saat ini adalah hasil dari apa yang aku berikan untuk orang banyak. Memang, mengabdikan diri untuk masyarakat itu tidak ada bayarannya. 

Ketika banyak orang bilang "HARI GINI MASIH SOSIAL? KITA BUTUH MAKAN, COY!" 

Dan aku memperhatikan, mereka adalah orang yang sangat bekerja keras untuk bisa makan. Bahkan, mereka tidak berhenti bekerja keras, meski setiap bulan mereka mendapatkan penghasilan. Mereka tidak punya banyak waktu bersantai, apalagi menyisihkan sedikit rezekinya untuk orang lain. Sama persis saat aku bekerja di perusahaan selama 7 tahun dan tidak bisa mendapatkan rezeki lebih selain gaji.

Hitung-hitungan Allah itu berbeda dengan hitung-hitungan manusia. Allah punya hitungan rezeki yang mustahil jika disandingkan dengan perhitungan manusia. 

Aku percaya, Allah tidak akan menghitung berapa banyak rezeki yang Dia curahkan ke kita, asalkan kita juga tidak perhitungan menggunakan rezeki yang Allah berikan untuk jalan kebaikan.

Aku  percaya kalau Allah tidak akan membiarkan aku kelaparan, meski hari ini memang sedang terasa sulit. 

Semua kesulitan itu Allah jawab dengan begitu cepat. Di tahun 2018, aku mendirikan sebuah taman baca yang aku dedikasikan untuk masyarakat. Aku menyisihkan sebagian uang yang aku punya untuk membeli buku, alat tulis, alat lukis dan barang-barang yang diperlukan untuk taman baca. Sampai-sampai, aku tidak punya tabungan sedikitpun untuk diriku sendiri.

Akhir tahun 2018, PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga datang dan memberikan support besar untuk taman bacaku. Karena aku seorang ibu rumah tangga yang tidak tahu apa-apa, merekalah yang mengurus semuanya dan Allah permudah. Taman baca mendapatkan beberapa bantuan untuk renovasi.

Karena posisi taman baca yang berada di teras rumahku, secara otomatis menempel dengan rumah pribadiku. Ketika dilakukan renovasi, rumahku ikut terbongkar. Saat itu aku menangis karena aku tidak tahu harus memperbaiki rumahku menggunakan apa. Sementara, dana yang diberikan oleh Pertamina hanya untuk pembangunan taman baca, bukan untuk fasilitas pribadi.

Di saat kalut, Allah langsung menjawab doa-doaku. Aku yang tidak punya apa-apa sama sekali. Langsung diberikan kejutan dari Allah berupa 20% royalty menulis novel di platform online. Nilainya sekitar 200juta rupiah. Aku langsung bersyukur pada Allah dan menggunakan uang tersebut untuk membangun rumah baru. Supaya anak-anakku bisa istirahat dengan nyaman tanpa harus khawatir dengan atap bocor maupun banjir.

Alhamdulillah ... saat ini aku bisa tinggal di rumah yang nyaman, meski jauh dari kata mewah.


Aku tidak pernah takut tidak makan ketika mengabdikan diriku sebagai aktivis sosial di masyarakat. Karena aku percaya ... Allah akan terus mengirimkan malaikat-malaikatnya mendampingiku, selama aku tulus membantu. Aku tidak pernah menyesali apa yang sudah kulakukan, meski hasilnya sangat menyakitkan. Aku percaya ... Allah akan membukakan pintu rezeki dari semua penjuru, ketika kita bisa mengabdikan diri kita untuk bermanfaat bagi orang lain.

Ini adalah potret rumahku di tahun 2023


Kalau mau lihat kondisi rumahku yang sekarang, bisa dilihat di Channel Youtube Rin Muna. Aku sering bagi keseharianku di kanal Youtube. Ini adalah pengalaman nyata dalam hidupku yang begitu ajaib.

Salam sukses selalu ...

Semoga yang baca ceritaku ini, bisa mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.



Aamiin...






Sunday, December 10, 2023

RULIKA DANCER : Implementasi Literasi Budaya dan Kewargaan

 



Literasi memiliki makna yang sangat luas. Tak hanya sekedar baca-tulis. Literasi merupakan kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan berliterasi, manusia dapat menjalankan perannya dengan baik dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ada banyak pola literasi yang diterapkan di Indonesia. Salah satunya ialah literasi budaya dan kewargaan. Literasi budaya merupakan sebuah kemampuan memahami dan bersikap terhadap budaya Indonesia sebagai identitas suatu bangsa.

Yayasan Rumah Literasi Kreatif berkomitmen untuk membangun kecakapan generasi muda melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler kreatif. Menjadikan generasi muda memiliki wawasan yang luas, kreatif dan mampu mempertahankan identitas bangsa. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Rulika untuk mendukung pelestarian budaya sebagai identitas bangsa ialah dengan membentuk kelompok seni budaya . Terdapat beberapa kelompok seni budaya di Rumah Literasi Kreatif, seperti: Kelompok Kaligrafi, Kelompok Musik, dan Kelompok Tari. 

Kelompok tari yang ada di Rumah Literasi Kreatif diberi nama Rulika Dancer. Rulika Dancer telah dipercaya untuk mengisi acara di beberapa kesempatan dan terus berusaha meregenerasi. Tahun ini, Rulika Dancer diberi kesempatan untuk menampilkan seni tari pada event "Expo Nusantara Samboja Barat 2023" yang diselenggarakan pada hari Minggu,  10 Desember 2023. Kelompok tari ini merupakan kelompok tari yang aktif setelah dua generasi sebelumnya. Kelompok tari generasi 3 ini terdiri dari: Rika (SMP Negeri 5), Tasya (SMP Negeri 5), Indri (SMP Negeri 5), Neisya (SMP Negeri 5), Fallen (SMP Negeri 5), Asras (SMP Negeri 5), Faiz (SMP Negeri 5), dan Aspar (SMP Negeri 5). 

Harapannya, Rulika bisa terus aktif dalam memfasilitasi pendidikan non-formal bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang memiliki kecerdasan non-akademik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Rulika selalu berusaha untuk menjadi tempat atau berkumpul, belajar, berkarya dan ajang  aktualisasi diri dalam berbagai bidang literasi. 



Monday, December 4, 2023

Pendiri TBM Cahaya Ilmu Memberikan Kenang-Kenangan untuk Rumah Literasi Kreatif (RULIKA)


Minggu, 03 Desember 2023

Pagi hari, seperti biasa, aku selalu sibuk membereskan rumah. Setelah mengantar dua anakku ke sekolah, hal yang aku lakukan adalah membereskan rumah. Entahlah, berberes rumah seolah menjadi pekerjaan yang tidak ada habisnya bagi ibu rumah tangga sepertiku.
Belum usai membereskan rumah, tiba-tiba aku kedatangan salah satu warga yang juga memiliki jabatan sebagai anggota BPD di desaku. Beliau datang untuk berkoordinasi terkait kegiatan RT karena secara kebetulan aku ditunjuk untuk menjadi ketua RT.03 di Desa Beringin Agung. Ada banyak masukan dan bimbingan dari beliau yang saya dengarkan dengan seksama untuk kepentingan masyarakat.
Cukup lama kami berbincang banyak hal. Aku tidak menghitung berapa lama kami duduk untuk bicara. Tapi aku merasa itu cukup lama, mungkin sudah lebih dari 30 menit.
Di sela-sela pembicaraan kami, tiba-tiba terdengar suara motor tua terparkir di halaman rumahku. Aku penasaran siapa yang datang. Kemudian, aku terkejut saat mengetahui kalau yang datang adalah Kai H. Ahmad Ismail. Beliau usianya sudah sangat tua, tapi masih sangat bersemangat mengendarai sepeda motor dan menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk sampai ke rumahku. Bahkan, di usianya yang sudah menginjak 90 tahun, beliau masih semangat membuat sebuah taman bacaan gratis yang diberi nama "Cahaya Ilmu".
Aku selalu terkesan dengan kegigihan dan support beliau, terutama untuk pergerakan taman baca yang aku dirikan. Beliau kerap memberi buku, kenang-kenangan, dan lain-lain.
Kalo ini, beliau membawa sebuah bingkai kenang-kenangan untuk Rumah Literasi Kreatif. Beliau bilang kalau masih punya utang sama aku. Padahal, aku tidak merasa memberikan utang sama-sekali ke beliau. Ternyata, beliau ingin memberikan kenang-kenangan karena beberapa waktu lalu aku memberikan kenang-kenangan untuk taman baca beliau ketika kunjungan bersama anak-anak taman bacaku.

Aku bersyukur, di tengah-tengah kesibukanku, aku masih bertemu dengan banyak orang untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Mendengarkan banyak cerita di luar sana.

Aku harap, apa yang aku lakukan semasa hidupku ini, bisa bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingku, juga untuk orang-orang yang memiliki kepedulian penuh terhadap perkembangan kegiatan Rumah Literasi Kreatif.



TTD,


Rin Muna
Founder Rulik

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas