Saturday, March 9, 2019

12 Jenis Jamur Berbahaya di Sekitarmu

Hai teman-teman ...!
Ketemu lagi sama aku.
Kali ini aku bahas tentang fenomena yang terjadi di sekitarku.
Beberapa waktu yang lalu, kami dibuat heboh oleh beberapa warga yang tiba-tiba berhalusinasi sampai harus mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
Usut punya usut, ternyata mereka keracunan jamur yang mereka konsumsi. Sebelumnya, warga tersebut mencari jamur merang yang biasa tumbuh di janjangan kosong yang berada di area perkebunan sawit. Karena jamur merang salalu diserbu oleh banyak orang setiap hari, bisa saja jamur itu sedang kosong. Akhirnya, mereka memetik jamur yang tumbuh di tanah. Menurut beberapa orang, jamur tanah atau jamur tahi adalah jenis jamur beracun yang tidak layak untuk dikonsumsi.

Dari kejadian tersebut, akhirnya aku mencoba menggali informasi dan mencari tahu jenis jamur yang tidak berbahaya. Maklum, aku juga termasuk salah satu penggemar jamur. Dimasak apa pun, jamur selalu sedap di lidah.

Dilansir dari berbagai sumber, aku berhasil mengumpulkan data jenis-jenis jamur yang tidak baik untuk dikonsumsi karena beracun.


1. Angel Wing (Pleurocybella porrigens)

Selain nama yang cantik, Angel Wing juga memiliki bentuk dan rupa yang cantik pula. Namun, nama dan bentuk yang cantik tidak membuat Angel Wing ramah pada manusia, justru memiliki racun yang mematikan. Dulu, jamur ini sempar dikatakan aman untuk dikonsumsi. Namun, setelah banyak korban jiwa berjatuhan karena memakan jamur ini, maka jamur ini dinyatakan berbahaya. Angel Wing mengandung racun berbahaya yang setara dengan sianida.

2. Deadly Webcap (Cortinarius rubellus)

Sesuai dengan namanya, jamur yang satu ini adalah jenis jamur yang berbahaya. Usai mengonsumsi jamur ini, kalian akan mengalami flu, gagal ginjal, haus, sering buang air, rasa sakit di ginjal dan susah untuk buang air kecil setelah 2 sampai 3 hari. Jika dibiarkan, akibatnya bisa fatal.




3. Panther Cap (Amanita pantherina)

Jamur yang satu ini bisa membuat pemakannya berhalusinasi dan harus mendapatkan penanganan medis di rumah sakit karena sulit disadarkan.








4. Autumn Skillcap (Galerina marginata)



Jamur ini memiliki zat racun yang sama dengan Death Cap yakni amatoxins. Jamur ini dapat menyebabkan diare, muntah-muntah, hypotermia dan kerusakan pada hati.







5. False Morel (Gyromitra esculenta)

Jamur ini dijuluki Human Brain Fungus karena bentuknya yang menyerupai otak manusia. Jamur ini masih bisa dikonsumsi apabila dimasak dengan kematangan yang baik sampai racun gyromitrin yang terkandung dala False morel bisa berkurang. Efek dari mengonsumsi jamur ini hampir sama dengan efek jamur beracun yang lainnya.

6. Podostroma Cornu-Damae

Jamur berwarna orange atau merah ini memiliki racun trichothecene mycotoxins yang sangat mematikan. Kalau dilihat dari bentuknya, sepertinya jamur ini enak dilahap dan rasanya manis seperti wortel. Namun, sesungguhnya mengonsumsi jamur ini dapat merusak organ tubuh. Jamur ini bisa memberikan gejala seperti sakit perut, kulit terkelupas, rambut rontoh, tekanan darah rendah, nekrosis hati, gagal ginjal dan kematian.

7. Conocybe Filaris


Dilihat dari bentuknya, jamur ini terlihat aman karena hampir mirip dengan jamur tiram. Hanya saja warnanya lebih cokelat, berbeda dengan jamur tiram yang berwarna putih bersih.
Jamur ini sangat berbahaya karena mengandung zat mycotoxins. Mengonsumsi jamur ini bisa berujung pada gagal ginjal dan hati.




8. Destroying Angels (Amanita virosa)


Dilihat dari bentuknya, Destroying Angels memiliki warna putih dan cantik seperti aman untuk dikonsumsi. Namun, jamur ini memiliki tekstur yang terlihat kalau jamur ini tidak layak untuk dimasak. Aku sendiri sering menemui jamur ini di kebun atau hutan yang ada di belakang rumah. Bisa dibilang, aku tidak asing lagi dengan bentuk jamur yang satu ini. Sejak kecil, aku sudah tahu kalau jamur ini beracun sehingga aku tidak pernah mencoba untuk memakannya. Jamur ini memiliki efek sangat berbahaya karena tidak ada penawar racunnya.

9. Deadly Dapperling (Lepiota brunneoincarnata)

Dari namanya saja sudah jelas kalau jamur jenis ini adalah jamur yang mematikan. Jamur ini memiliki efek berbahaya seperti keracunan hati dan gagal ginjal.







10. Death Cap (Amanita phalloides)

Jamur ini sangatlah berbahaya karena dapat membuat orang meninggal dunia akbiat gagal ginjal dan kerusakan hati. Tidak ada obat untuk jamur ini. Sehingga, jangan sekali-sekali mencoba untuk mengonsumsi jamur yang satu ini.




11. Coprinus

Jamur beracun yang satu ini bisa kita temukan di bawah pohon pisang. Atau kalau kalian senang memetik jamur merang jangkos sawit, jamur ini biasanya tumbuh berdampingan dengan jamur merang. Sehingga, kamu harus jeli ketika mencari jamur merang jangkos. Karena, tidak semua jamur yang tumbuh di merang jangkos itu bisa dikonsumsi. Ada juga jamur yang mengandung racun.




12. Phallus

Sewaktu masih kecil, aku sering kali memainkan jamur yang satu ini. Baunya jelas tidak sedap dan sulit hilang dari tangan walau sudah dicuci. Dari kejauha, aroma dari jamur ini sudah tercium. Jamur ini berbentuk seperti alat kelamin pria sehingga orang di sini banyak yang menyebutnya jamur k*nt*l. Jamur ini memiliki jaring-jaring yang berwarna kuning atau hijau sedangkan batangnya berwarna putih. Waktu kecil, aku menyebut jamur ini sebagai jamur tuyul. Ini karena doktrin dari orang-orang tua yang membuat dongeng asal-usul jamur ini yang katanya jelmaan tuyul.

Sebenarnya masih ada banyak jenis jamur beracun yang ada di sekitar kita. Hampir semua jenis jamur mengandung racun. Namun, aku tidak bisa menuliskan semuanya karena di alam nyata aku baru menjumpai jenis-jenis jamur yang aku tuliskan. Sehingga aku sendiri sudah tahu bagaimana bentuk, bau dan tekstur jamur tersebut.

Pokoknya, jangan sekali-sekali mengonsumsi jamur yang tumbuh di tanah atau bekas kotoran hewan. Sudah jelas jamur tersebut pasti berbahaya.

Kalau mau aman, konsumsi saja jamur yang sudah biasa dikonsumsi dan dinyatakan aman seperti jamur tiram, jamur merang, jamur kuping dan jamur kancing.

Jangan pernah mencoba-coba memakan jamur beracun ini hanya karena ingin mendapatkan efek halusinasi. Karena jamur ini tidak hanya menimbulkan efek halusinasi tapi juga menyebabkan kematian.



Sumber referensi :
- tahupedia.com
- tentik.com


Pelatihan Kontruksi Bangunan Smart Academy


Beberapa waktu lalu aku mengikuti sebuah pelatihan di Smart Academy Samarinda yakni pelatihan Kontruksi Bangunan.
Selama 3 hari di sana aku mendapatkan banyak ilmu yang semoga saja bisa bermanfaat ke depannya untuk pembangunan desa tempat tinggalku.
Jelas banyak yang bingung kenapa aku bisa mengikuti pelatihan ini. Aku juga tidak mengerti kenapa Pak Kades menunjuk aku untuk mengikuti pelatihan ini. Padahal, sebenarnya aku bukanlah perangkat atau staff desa. Aku hanya menjabat sebagai sekretaris BUMDes (Bahan Usaha Milik Desa).
Dalam waktu 3 hari aku mendapatkan materi merancang bangunan menggunakan aplikasi autocad. Sedikit rumit sih aplikasinya. Tapi karena mungkin aku sudah tidak asing dengan menu-menu dan istilah-istilah di komputer, aku bisa dengan mudah mengikuti materi yang disampaikan oleh Pak Doddy (Dinas PU) yang disampaikan dengan cepat karena waktu kami memang tidak banyak.
Selain diajari menggambar kontruksi bangunan, kami juga belajar menyusun RAB yang baik dan benar.
Tentu saja pengalaman ini menjadi pengalaman yang terbaik buatku. Mengingat cita-cita konyolku sewaktu remaja ingin menjadi seorang arsitek. Namun, karena biaya sekolah arsitek tidaklah murah, aku memilih bekerja di sebuah perusahaan swasta usai lulus sekolah menengah.
Terima kasih untuk waktu dan ilmunya. Semoga ilmunya bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

Cerita Dibalik Karantina Duta Baca Kaltim 2018 [Bersama Junius Andria]


Kamis, 23 Agustus 2018 menjadi awal pertama aku bertemu dan berkenalan dengan Junius Andrianus. Awalnya, aku pikir dia seorang laki-laki ketika melihat namanya sudah ada di atas meja peserta sementara orangnya belum datang.
Kedatangannya membuat aku terkesima dengan senyumannya yang manis dan juga sapaan ramahnya. Tak perlu waktu lama untuk bisa akrab dengannya. Hanya perlu waktu beberapa jam saja. Dia adalah seorang pustawakan di sebuah sekolah di Sangatta. Dia juga merupakan alumni Universitas Mulawarman.
Mbak Juni, kami memanggilnya begitu. Usianya terpaut 5 bulan lebih tua dariku, tapi dia belum menikah sementara aku sudah punya seorang putri berusia 3 tahun. Kami selalu mendengarkan cerita-ceritanya dalam berdiskusi. Aku suka saat dia bercerita. Wawasannya sangat luas. Dia juga sudah menerbitkan beberapa novel. Aku penasaran dengan novelnya yang berjudul “REPLAY” ketika dia menunjukkan Drama Theater yang diangkat dari novel karyanya. Oh My God...! Andai Sangatta itu dekat, aku pasti sudah ke sana cuma untuk baca novelnya. Sayang banget dia nggak bawa novel itu saat karantina.
“Eh, kamu sudah menikah ya?” tanya Juni tiba-tiba.
“Iya, udah punya anak aku,” jawabku sambil tertawa kecil. “Kenapa?”
“Ih, hebat loh. Sudah menikah tapi masih bisa ikut ajang seperti ini. Nggak banyak loh perempuan yang sudah menikah bisa seperti kamu,” tuturnya.
Aku hanya tersenyum menanggapinya.
“Di mana sih dapetinnya?” tanya Mbak Juni menggoda.
“Dapetin apa?” tanyaku.
“Ya... suami yang seperti itu. Pasti laki-laki yang hebat. Bisa bikin kamu sampai sini, bisa support kamu punya Taman Baca juga...” cerocosnya di hadapan finalis yang lain saat kami sedang istirahat.
Aku hanya tersenyum. Tak ingin banyak berbicara tentang kehidupan pribadiku.
“Gimana dulu ceritanya bisa kenal?”
“Hmm...,”Aku memutar bola mata, tak ingin menceritakan apapun, sebab tak ada kisah menarik yang harus diceritakan. Lebih baik mendengarkan cerita-cerita dari Mbak Juni saja. Itu lebih menarik bagiku.
“Mbak Juni juga lebih hebat dari aku kok,” celetukku kemudian. Aku malah mengagumi dia terus menerus setiap kali mendengar dia bercerita.
Sedikit nyambung pembicaraan dengannya soal dunia literasi. Sebab dia seorang pustakawan dan aku memang harus banyak belajar dari dia supaya aku bisa membuat Taman Bacaku lebih terorganisir dengan baik.
Di hari kedua karantina, aku dan dia semakin akrab.
“Hei,,, kamu jadi nginap di mana nanti?” tanya Juni, dia tahu kalau jatah penginapanku sudah habis.
“Tadi Cindy nawarin, Anisa juga nawarin. Lihat aja nanti deh.”
“Kalau kamu tempat Nisa, besok berangkat ke Plaza Mulia bisa barengan. Soalnya kita searah.” Mbak Juni menatapku.
“Oh ya? Ya udah deh nanti aku bilang sama Anisa.”
“Anisa juga minta make up bareng. Soalnya dia nggak bisa make up katanya,” tutur Mbak Juni kemudian.
“Oke deh.”
Akhirnya aku memutuskan untuk menginap di kosan Anisa. Gadis cantik dan baik hati yang juga asyik banget. Sama banget denganku yang suka membiarkan kamar berantakan. Artinya, aku nggak perlu sungkan untuk meletakkan barangku di mana saja yang aku mau. Hahaha...
Sebelum malam Grand Final, kami sudah sibuk menyiapkan segalanya. Anisa yang lupa belum menyertika Jasnya dan tiba-tiba listrik padam. Bikin panik nggak karuan. Berkali-kali mencoba memanaskan air dan menggosok jasnya dengan panci tapi tidak berhasil. Masih tetap kusut. Sementara  waktu terus berjalan.
“Udah, kita ke tempat Mbak Juni aja. Siapa tau sampe di sana listriknya udah nyala.” Aku memberikan saran mengingat kita harus datang tepat waktu.
Anisa langsung mengiyakan, tanpa pikir panjang kami bergegas menuju kosan Mbak Juni.
“Temannya Jo kah?” tanya Ibu Kos ketika kami sampai. Aku dan Anisa saling pandang. Tidak tahu siapa yang dimaksud dengan Jo.
Tiba-tiba adik Mbak Juni, kepalanya nongol dari balik pintu kamar kosan dan memanggil kami. Ternyata, Mbak Juni memang biasa dipanggil Jo.
Oke, akhirnya Kami make up di ruang tengah kosan Mbak Juni, karena mati listrik dan kamar gelap. Jadi, kami memilih untuk make up di luar saja. Anisa dimake-up oleh salah satu temannya, begitu juga Mbak Juni yang dapet jasa make up gratis dari salah satu kawannya. Aku? Aku make up sendiri saja seadanya, hiks... Tapi, aku dibantu pasang bulu mata sama teman Mbak Juni. Terima kasih untuk Mas RangerHijau sudah membantu kami tanpa pamrih.
Dari 24 Finalis, Mbak Juni berhasil masuk ke dalam 15 besar. Namun, nasibnya sama sepertiku, tidak lolos di 15 besar. Tak apa, kami akan tetap berjuang demi literasi. Toh, selama ini aku pun berjuang meningkatkan minat baca secara mandiri. Tidak ada bantuan dari pemerintah atau instansi manapun. Tetap berjalan hingga hari ini. Perjuangan sesungguhnya adalah setelah kompetisi. Seberapa besar kontribusi yang bisa kita berikan untuk meningkatkan minat baca di daerah Kalimantan Timur.

Terima kasih Mbak Juni, untuk cerita-ceritanya, diskusinya dan semuanya deh. Asyik bisa kenal wanita yang cantik, ceria dan humble banget. Mungkin benar kata Mbak Juni, “Buku membuat Si Tua awet muda, Si Muda berwibawa.” Soalnya sering baca buku yang bikin ngakak Mbak, biar awet muda ya?
Aku juga suka bikin tulisan lucu kalo lagi suntuk. Walau kadang garing. :D
Aku selalu spechless setiap kali berhadapan dengan gadis cantik dan cerdas ini. Bawaannya udah terpesona aja. Ah... dia memang paling seksi dengan kecerdasan dan wawasannya yang luas. Aku mah belum ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan wawasan dan karya-karya dia. Perlu banyak berguru dengannya terutama soal kepustakaan.

Next time, semoga kita ketemu lagi ya...!

Salam untuk kawan-kawan literasi di Sangatta...!

7 Jenis Bahan Kaos Yang Perlu Kamu Ketahui

Sumber Ilustrasi : mallonlineindonesia.com
Hai teman-teman ...!
Ditulisan kali ini aku mau bahas soal kaos yang aku pakai hari ini. Kebetulan hari ini cuaca di Kaltim lagi panas-panasnya karena musim kemarau. Dan yang paling fatal, aku jalan keluar di siang hari yang terik pakai kaos berbahan TC (Teteron Cotton). Kebayang kan ya gimana panasnya dan gerahnya saat aku keluar siang hari pakai kaos itu.
Di siang bolong saat lagi panas, terutama untuk daerah tropis, harusnya aku jalan keluar rumah mengenakan kaos berbahan katun combed. Itu jauh lebih nyaman daripada mengenakan kaos berbahan TC. Karena katun combed bahannya dingin dan menyerap keringat, baik digunakan ketika siang hari. Terutama untuk daerah-daerah tropis seperti di Indonesia.
Nah, dari pengalaman aku kali ini, aku belajar untuk memilih bahan kaos sesuai dengan kebutuhan sehari-sehari kita. Hmm ... lebih tepatnya sesuai dengan kondisi di sekitar kita.
Nih, ada 7 bahan kaos oblong atau T-Shirt yang perlu kamu tahu agar kamu nggak salah memilih kain saat bepergian ke luar rumah.

1. Katun (Combed 20s, 24s, 30s)

Kain combed merupakan salah satu kain yang memiliki serat benang halus, nyaman, dingin dan menyerap keringat saat digunakan.
Kain katun combed dibuat dari 100% serat kapas murni yang dibedakan menjadi 3 bagian sesuai dengan jenis benang dan gramasinya (gr/m2). Ada katun combed 20s, 24s, dan 30s. Yang bikin tiga jenis kain ini beda adalah ketebalan dari kain tersebut. Kain combed 30s adalah jenis kain yang paling tipis sedangkan combed 20s merupakan jenis combed yang paling tebal. Biasanya para pelaku usaha distro akan memilih kain cotton combed 20s karena lebih tebal, sehingga tidak mudah melar dan sangat nyaman untuk digunakan.

2. Cardet (20s, 30s)

Kain cardet bisa dibilang sebagai KW 1-nya cotton combed. Karena harganya relatif murah, kain ini digunakan untuk menyasar pasar menengah ke bawah seperti seragan buruh, kaos oblong dan kaos pabrik.

3. Polyester Dan PE
konveksia.com

Kain plyester sangat panas ketika dikenakan. Sehingga kain ini kurang cocok buat kita yang tinggal di iklim tropis. Karena kita tidak akan nyaman saat menggunakan kain tersebut terutama di siang hari. Karena kain ini terbuat dari bahan ester (hasil sampingan minyak bumi yang digunakan sebagai pembuat serat fiberpoly).

4. TC (Teteron Cotton)
konveksia.com

Teteron Cotton merupakan hasil percampuran antara cotton dengan polyester dengan komposisi 35% cotton combed dan 65% polyester. Kain ini sulit menyerap keringat dan terasa panas. Namun , kain ini tidak mudah melar dan tahan kusut walau sudah lama digunakan.

5. Viscose (Rayon)
konveksia

Viscse atau Rayon memiliki tingkat kelembapan yang lebih tinggi dan warna yang lebih baik dibanding kapas. Serat viscose juga lebih lembut dari kapas. Kain ini jarang sekali tersedia di pasaran karena harganya yang lebih mahal dan terkesan mewah.

6. CVC (Cotton Viscose)
konveksia.com

Cotton Viscose mampu menyerap keringat dengan baik dan nyaman digunakan dibanding bahan lain karena tingkat pebyusutan polanya (shrinkage) lebih kecil daripada katun.

7. Hyget (Spandek)
konveksia.com

Hyget terbuat dari plastik dan sangat tipis. Hyget biasanya digunakan untuk mencetak kaos dalam jumlah sangat besar dengan biaya yang kecil seperti pembuatan kaos partai untuk kampanye. Sebenarnya, karakteristik hyget tidak layak untuk dijadikan kaos.

Nah, ini dia 7 jenis bahan kaos yang biasa digunakan untuk membuat kaos oblong atau T-Shirt. Kamu perlu tahu jenis-jenis kain yang kamu beli agar sesuai dengan kondisi cuaca yang ada di lingkunganmu. Terlebih lagi buat kamu yang demen belanja online. Kamu harus bisa bedain mana bahan spandek dan rayon. Kalau tidak bisa bedain, bisa-bisa kamu salah beli karena cuma lihat di gambar doang.
Usahakan memilih bahan kaos yang tepat untuk kamu gunakan. Misalnya, di siang hari yang terik kamu mengenakan kaos berbahan combed 30s dan di malam hari yang dingin kamu mengenakan kaos dengan bahan TC atau PE.
Semoga tulisan kali ini bisa bermanfaat untuk teman-teman dan tidak salah pilih bahan kaos saat bepergian supaya tetap nyaman di perjalanan dan tidak membuat mood kamu rusak.
Terima kasiih ....
Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya!



Sumber referensi : konveksia.com

Thursday, March 7, 2019

Review Buku | Padmini dan Kisah Cinta yang Aneh

Dokumen Pribadi

Judul Buku      : Padmini dan Kisah Cinta yang Aneh
Penulis             : Indah Putri Kaeran & Ariesta Mansoer
Penerbit           : Heart & Soul Media Aksara
Tahun Terbit   : 2018
Isi                     :145 hlm. ; 19 cm
ISBN                : 978-602-52069-5-5
Harga               : Rp, -

Sinopsis :

Padmini dan Kisah Cinta yang Aneh adalah duet novella dua penulis Heart and Soul Publishing House. Indah Putri Kaeran dan Ariesta Mansoer. Keduanya mempersembahkan dua cerita cinta yang berlatar Kota Balikpapan namun pada masa yang berbeda.

Padmini adalah seorang perempuan tangguh yang berhasil melarikan diri dari Tanah Jawa dan melepaskan diri dari penjajahan Belanda. Ia berlayar ke Kalimantan untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi. Di daerah kecil bernama Balikpapan, Padmini menyandarkan hidupnya dengan membuka sebuah warung di tepi jalan. Di warung itulah ia bertemu dengan Misgiman, seorang pria asal Madiun yang tidak diterima di masyarakat karena dianggap sebagai anggota dari Muso (PKI) pada masa itu, namun Padmini melihatnya begitu berbeda, Misgiman lah pria yang mampu membuat hatinya berbeda. Ketika Misgiman tidak mengunjungi warungnya, ia merasa sedih dan rindu. Berbeda dengan pelanggan lain yang biasa minum es sirup di warungnya. Pada akhirnya mereka saling jatuh cinta dan menikah.

Meta adalah seorang gadis biasa yang selalu membenci sebuah sekolah bernama Smansa. Salah satu sekolah yang sebenarnya menjadi favoritnya. Namun, kegagalannya masuk ke sekolah Smansa membuatnya menjadi membenci apa pun yang berhubungan dengan sekolah tersebut. Terlebih lagi ia sering kali bertemu dengan Sadam. Adik kelas yang bersekolah di Smansa. Entah kenapa, keduanya sering bertemu tanpa sengaja. Diam-diam Meta selalu mengagumi Sadam, adik kelas yang ganteng dan berprestasi. Namun, Sadam sudah memiliki kekasih yang jauh lebih cantik dan seksi ketimbang Meta. Hal ini membuat perasaan Meta semakin tidak karuan. Ia tidak ingin mengakui kalau sebenarnya ia jatuh cinta pada Sadam. Sadam ternyata diam-diam juga menyukai Meta. Namun, saat Sadam menyatakan perasaannya, Meta justru menolak dengan alasan tidak ingin pacar-pacaran. Hal ini membuat Sadam menjaga jarak dengan Meta. Dan di saat itu, Meta baru menyadari kalau dia benar-benar mencintai sosok Sadam dalam hidupnya.


Kelebihan Buku :

Ceritanya sangat menarik. Ada dua cerita cerita cinta pada masa yang berbeda. Padmini dengan ceritanya di masa lampau dan Meta dengan cerita cinta kekinian ala anak abege. Di sini saya seperti berada di rumah sendiri karena menggunakan banyak dialeg Bahasa Balikpapan dalam cerita "Kisah Cinta yang Aneh". Juga dialeg dan kehidupan orang jawa dalam cerita "Padmini". Ada dua kebudayaan yang dikemas dalam buku ini. Padmini yang merupakan perantauan dari Pulau Jawa dan Meta yang merupakan masyarakat asli Balikpapan. Dua-duanya terlihat berbeda dan menjadikan buku ini unik juga menyenangkan. Alur ceritanya sederhana dan menyenangkan.

Kekurangan Buku :

Hampir tidak ada kekurangan dalam buku ini. Semuanya dikemas dengan baik. Memang tidak ada karya yang sempurna, sebab kesempurnaan hanya milik-Nya. Buku ini pastinya memiliki kekurangan. Hanya saja kekurangan-kekurangan itu tertutupi dengan alur cerita menarik di dalamnya.



Untuk Komunitas Kacaku




Jin, Kita Hidup Berdampingan

Source : pixabay.com

Hampir setiap hari aku dibuat uring-uringan. Entah apa yang terjadi dengan diriku. Aku merasa ada hal aneh, tidak seperti biasanya.
Usai menjalankan sholat, punggungku selalu menghangat. Bukan hanya itu, kepalaku juga seringkali sakit. Apa aku terlalu banyak memikirkan hal-hal berat dalam hidupku? Beberapa kali aku mencoba bertemu dengan dokter. Kata dokter, tensiku rendah. Jadi, dia hanya memberiku obat penambah darah. Namun, sakit di kepalaku tak kunjung reda. Setiap obat habis, aku selalu kembali menemui dokter. Dia hanya memberiku antibiotik dan obat pereda nyeri saat tensiku normal.
Lama-kelamaan aku mulai malas berobat ke dokter, puskesmas atau rumah sakit. Obat-obatan yang aku konsumsi tidak membuat kondisi kesehatanku membaik. Aku rasa, tubuhku akan semakin rusak jika aku terlalu banyak mengonsumsi obat. Terlebih rasa sakitnya masih bisa aku tahan karena hanya sesekali terasa sakit yang tidak bisa aku tahan.
Kalau sudah kumat, rasanya aku ingin memecahkan kepalaku saja. Ini sudah aku alami sejak 12 tahun yang lalu. Hanya saja, dulu sakitnya tidak sesering sekarang.
Dua tahun belakangan ini Punggungku juga sering sakit, sakitnya terasa sampai ke ulu hati. Setiap kali periksa ke dokter, selalu dibilang aku kurang olahraga. Padahal, aku termasuk orang yang tidak bisa diam dan banyak kegiatan yang aku lakukan. Apakah aktivitasku yang padat masih butuh olahraga? Aku juga sering melakukan kegiatan mengepel lantai, nguras bak mandi atau apa saja yang bisa membuat aktivitasku mengeluarkan keringat. Masih saja dibilang kurang olahraga sama dokter. Aku coba mengikuti senam, tapi tetap saja rasa sakitku tak hilang juga.
Tak ada hal lain yang bisa aku lakukan selain pasrah. Selama rasa sakitnya bisa ditahan, aku tidak akan mengeluhkan rasa sakitku pada keluarga atau pun teman dekatku.
Sabtu sore aku mengunjungi orang tua suamiku seperti biasa. Tidak ada hal yang aneh. Aku sudah menganggap mertuaku seperti orang tuaku sendiri. Dia juga menyayangiku seperti anaknya sendiri. Kebetulan, mertuaku memang memiliki usaha warung kelontong.
Ibu seringkali bercerita soal warungnya yang sering sepi akhir-akhir ini. Beberapa orang yang memiliki kelebihan penglihatan, bilang kalau ada yang tidak beres dengan warung ibu mertuaku. Beberapa kali beliau memang bercerita dan aku juga tidak mengerti harus berbuat apa. Hanya bisa memberi saran untuk berprasangka baik pada tetangga yang juga baru membuka usaha yang sama.
Ternyata, keluhan ibu mertuaku sampai juga ke telinga suamiku. Hari berikutnya aku diajak suamiku pergi bersilaturahmi ke rumah salah satu ustadz yang bisa melakukan ruqyah untuk membantu usaha ibu mertuaku.
Aku dibuat terkejut karena tujuan awalku ingin membersihkan rumah mertuaku yang dibilang orang diberi sihir atau guna-guna oleh orang lain, namun ustadz tersebut justru menganalisa penyakit yang ada di dalam tubuhku. Beliau bilang, sakit yang aku alami adalah penyakit non medis. Jika penyakit medis, tentunya beliau akan menyarankan aku mengunjungi dokter medis, bukan dokter non medis.
Selama beberapa jam kami banyak bercerita.
Aku memang sudah mengetahui beberapa hal sebelum bertemu dengan ustadz tersebut, hanya saja aku tidak ingin berprasangka buruk pada orang lain. Beliau bilang aku termasuk kuat karena bisa melawan rasa sakit itu selama ini.
Ada beberapa hal yang membuatku terkejut. Yang pertama, ada orang yang menyukaiku sejak aku masih remaja dan dia mengirim jin untuk memikatku. Yang kedua, ada rekan kerja yang juga mengirimkan jin untuk menyakitiku. Aku tidak heran karena bisa dibilang posisiku di kantor memang lumayan bagus dan sering kali cekcok dengan rekan kerja. Tapi, aku tidak mau suudzon pada siapa pun. Bagiku, mereka semua baik dan memberikan pengalaman kerja yang baik. Semua masalah yang terjadi mengajarkan aku untuk bijak dan dewasa dalam bersikap. Kalau mereka terlanjur benci denganku, bagiku tak masalah. Asal hatiku tidak pernah benar-benar membenci orang lain.

Yang ketiga, ada seseorang yang ingin memisahkan rumah tanggaku dengan bantuan jin. Aku tidak tahu siapa pelakunya dan aku tidak terlalu peduli. Yang keempat, ada seseorang yang sengaja menanamkan tanah kuburan dan tali pocong di rumahku agar usahaku sepi (sama persis seperti rumah mertuaku). Aku tahu siapa pelakunya, tapi aku sama sekali tidak punya keinginan untuk membalas. Aku justru ingin sekali bisa bersedekah dan membantu dia. Yang jelas, orang yang mengirimkan ilmu sihir ke rumahku dan ke rumah mertuaku adalah dua orang yang berbeda.
Aku percaya tidak percaya ini bisa terjadi. Tapi, aku harus percaya dan yakin kalau jin itu memang ada. Jin diciptakan untuk menggoda dan menyesatkan manusia. Sehingga banyak pula jin yang bisa diajak bekerjasama untuk menyakiti orang lain. Padahal, jin dan manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Az-Zariyat ayat 56:
"Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku."
Kita tidak bisa memungkiri kalau kita juga hidup berdampingan bersama para jin. Kalau aku tidak percaya adanya jin dan alam ghaib, itu artinya aku tidak mempercayai adanya Allah SWT.
Karena aku termasuk orang yang tidak bisa melihat makhluk ghaib, hatiku masih saja sering tidak yakin ada makhluk ghaib di sekitarku. Atau bisa dibilang aku justru takut dengan mereka jika mereka menampakkan diri.
Haduh ... kalau mau bahas soal alam ghaib dan kehidupan jin, sepertinya aku tidak akan sanggup. Karena ilmu pengetahuanku soal agama pun tidak begitu baik. Aku tidak pernah punya keberanian membahas apa pun soal agama, apalagi jika pertanyaan atau pernyataanku justru menimbulkan perdebatan. Lebih baik aku berdiam diri saja, takut terpancing emosi, nanti dajjal akan mudah masuk ke dalam tubuhku.
Bagaimana tidak? Saat ini jin-jin itu sudah masuk ke dalam tubuhku dan menguasai pikiranku.
Sayangnya, ustadz tersebut hanya bisa mengobati sakit di kepala dan ulu hatiku terlebih dahulu. Beliau bilang, aku harus datang lagi secara bertahap agar dia bisa mengeluarkan seluruh jin dan sihir yang ada di dalam tubuhku.
Sampai hari ini, suamiku belum juga mengajak untuk kembali bersilaturahmi ke rumah ustadz tersebut. Aku hanya mencoba menjaga sholat dan dzikirku agar tidak terus menerus diganggu oleh jin yang dikirim seseorang ke rumahku.
Namun, aku bukanlah muslim yang taat. Semakin aku ingin sholat, semakin kuat pula aku menolak keinginan tersebut. Walau tiap malam aku selalu membaca surah Yaasiin, namun tidak membuat keadaanku menjadi lebih baik. Memang benar, sakit di kepala dan ulu hatiku tidak pernah kumat lagi. Hanya saja, kini punggungku selalu terasa panas. Rasanya seperti di panggang di depan tungku api. Atau lebih tepatnya seperti panasnya diolesi cabai. Rasanya pedas, panas dan ... tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata.
Terlebih ketika aku sedang sholat. Aku merasa tidak nyaman dan tidak khusyuk menjalankannya. Karena pungggungku terasa sangat panas, tubuhku terus berkeringat, di dalam perutku seperti ada benda yang bergerak, jemari kaki dan tanganku keram. Sehingga sholatku seringkali tidak khusyuk.
Ya Allah ... sepertinya aku tidak mampu melawan jin yang ada di dalam tubuhku seorang diri. Aku memang membutuhkan orang lain sebagai perantara untuk bisa menyembuhkanku dari sakit yang aneh ini. Hanya Allah yang bisa menolongku, hanya Allah. Kalau ada ustadz, dialah orang istimewa yang menjadi perantaranya.
Ingin sekali aku bercerita pada teman atau keluarga tentang penyakit aneh yang aku alami. Tapi ... rasanya di zaman sekarang ini, terlalu aneh jika bercerita tentang hal ghaib atau sesuatu yang tak kasat mata. Aku pasti ditertawakan habis-habisan. Hari gini masih percaya sama dukun? Eits, wait! Yang percaya sama dukun itu bukan aku. Tapi orang lain yang berniat jahat sama aku. Karena tidak mampu bersaing secara sehat, dia pakai dukun yang bekerjasama dengan jin.
Kamu nggak akan pernah tahu rasanya saat kamu tidak mengalaminya sendiri. Sampai hari ini aku masih berharap ditemukan dengan orang yang bisa membantuku sembuh karena Allah. Jika Allah mengizinkan, aku ingin jin-jin jahat kiriman orang lain itu bisa pergi meninggalkanku. Atau, jika mereka memang tidak ingin pergi, jangan menyakitiku dan jangan tunduk pada perintah manusia, tunduklah pada perintah Allah SWT. Kita bisa hidup berdampingan tanpa harus menyakiti, sama-sama beribadah kepada Allah.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu berbuat kebaikan dan taat beribadah karena Allah, bukan karena hal duniawi semata.


Ditulis oleh Rin Muna untuk Penakata
East Borneo, 05 Maret 2019



Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas