Showing posts with label Rumah Literasi Kreatif. Show all posts
Showing posts with label Rumah Literasi Kreatif. Show all posts

Wednesday, May 13, 2020

Mamuja Peduli Covid-19, Donasikan 100 Pcs Masker Kain untuk Warga Samboja

www.rinmuna.com

Senin, 11 Mei 2020 menjadi hari yang bersejarah dan tidak akan pernah terlupakan dalam hidup kami. Pasalnya, di tengah wabah Covid-19 yang terus meresahkan masyarakat. Mamuja masih diberikan berkah untuk bisa membantu orang lain dengan memberikan donasi Masker Kain Steril product dari Mamuja Gallery.


 Baca juga : Profil Mamuja


Saat semua orang ribut karena masalah pembagian sembako yang tidak merata, kami sibuk di dalam sebuah ruang kecil "Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas" untuk memproduksi masker kain sebanyak 2.235 buah yang merupakan pesanan dari Pertamina Hulu Sanga-Sanga ( 1.650 Pcs) sebagai bagian dari program binaan Pertamina Hulu Sanga-Sanga untuk membantu menyejahterakan UMKM (Usama Mikro Kecil Menengah) yang ada di kecamatan Samboja. Pesanan dari Kecamatan Samboja sebanyak 225 Pcs dan dari SDN 036 Samboja sebanyak 360 Pcs. Total masker yang kami buat sesuai pesanan sebanyak 2.235 Pcs.



Sesuai dengan niat baik kami untuk menyisihkan sebagian keuntungan dengan memberikan masker gratis kepada warga Samboja, maka kami memberikan donasi sebanyak 100 Pcs masker kain yang pendistribusiannya kami serahkan pada salah satu kelompok pemuda yakni KNPI Kecamatan Samboja. Artinya, Mamuja telah memproduksi 2.335 Pcs masker kain dan masih ada beberapa masker yang kami jual secara ecer dan sesuai pesanan pembeli.


Awalnya, aku nggak nyangka kalau bener-bener bisa memproduksi hingga 2.000 lebih masker kain dengan anggota yang hanya 7 orang karena 1 orang  anggota sedang sakit dan tidak bisa bergabung untuk memproduksi masker kain. Alhamdulillah, karena niat baik semua ibu-ibu Mamuja diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Kami bisa mendapat pesanan dan juga menyisihkan sebagian uang yang kami peroleh untuk didonasikan kepada warga yang membutuhkan.

Selain donasi 100 Pcs masker lewat KNPI Kecamatan Samboja, kami juga memberikan donasi masker kain khusus untuk anak-anak balita yang membutuhkan. Kami berikan cuma-cuma selama persediaan masih ada dan yang membutuhkan mau datang ke Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas. Kami tidak bisa mempromosikan ke media sosial kalau ada masker gratis yang kami berikan untuk anak-anak mengingat tenaga kami yang terbatas dalam memproduksi masker. Sehingga, hanya bisa kami berikan kepada orang-orang yang tinggal dekat dengan kami.

Sebelumnya, aku memang ingin sekali bisa bermanfaat selama masa Pandemi Covid-19 ini. Terinspirasi dari Bunda Anne Avantie yang menyulap butiknya menjadi rumah produksi APD untuk tenaga medis yang ada di Indonesia. Aku pikir, aku memang hanya manusia kecil yang akan pernah bisa berguna untuk orang lain. Punya keinginan besar untuk membantu, tapi tak punya modal untuk bisa melakukannya. Tapi, Tuhan tak pernah tidur dan selalu menunjukkan jalan yang terbaik. Sampai akhirnya, kami mendapat pesanan tiba-tiba dalam jumlah besar dan akhirnya bisa menyisihkan sebagian keuntungannya untuk kami donasikan.


 Mamuja juga bisa mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang positif. Saya sangat berharap kalau ke depannya, Mamuja bisa sukses dan menjadi bagian dari Divisi Finansial Taman Bacaan Masyarakat yang patut dicontoh. Karena, produk lokal memang sulit sekali bersaing dengan produk luar. Kebanyakan orang lebih suka membeli barang hasil produksi pabrik yang harganya jauh lebih murah ketimbang produk homemade. Semoga, ke depannya karya-karya lokal bisa lebih dihargai oleh masyarakat luas. Karena semuanya akan kembali kepada masyarakat itu sendiri.

Mengingat kesibukan menjelang lebaran Idul Fitri, maka kami memutuskan untuk menunda pesanan dalam jumlah besar. Hanya menyediakan masker kain yang dijual ecer. Kami baru akan membuka pemesanan kembali usai lebaran Idul Fitri.

Semangat terus untuk ibu-ibu Mamuja. Semoga, karya-karyanya terus mendunia. Selalu memberikan yang terbaik, menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.


Salam berkarya,

Tetap #StayatHome ya! Jangan lupa pakai masker kalau keluar dari rumah.



Much Love,


Rin Muna

Founder Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas





 

Wednesday, April 1, 2020

Mamuja Memproduksi Masker Kain untuk Membantu Memenuhi Kelangkaan Masker


Sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia. Masker menjadi barang yang langka. Bahkan, tenaga medis kekurangan APD.

Masker dan hand sanitizer menjadi barang yang diburu dan diborong oleh masyarakat. Padahal, masker sekali pakai lebih diutamakan untuk tenaga medis yang rentan dan berisiko tinggi tertular wabah Covid-19.

Aku yang tinggal di kampung, tidak begitu ekstrem seperti di perkotaan. Sehingga, aku sendiri bukan termasuk deretan netizen yang memborong masker, handsanitizer dan sembako.

Tapi, buat adikku yang tinggal di Kota Balikpapan, sangat merasakan dampak dari wabah Covid-19.
Dia harus kerja dari rumah. Sampai menyetok beberapa bahan pangan untuk bisa tetap bertahan di dalam rumah. Dia juga bilang kalau kehabisan masker untuk teman-temannya yang tetap harus bekerja di lapangan.

Kelangkaan masker di kota, membuat dia memintaku membuatkan masker kain untuk ia gunakan.
Yah, awalnya aku hanya membuat masker kain karena pesanan dari dia saja sebanyak 2 lusin. Tapi ternyata, bukan hanya adikku yang di kota yang membutuhkannya. Warga di sekitar juga ikut memesan. Termasuk perusahaan tambang terdekat. Mereka tetap harus bekerja dan menyiapkan APD untuk karyawan-karyawannya.

Alhasil, aku mengajak Mamuja untuk ikut berperan aktif menghadapi wabah Covid-19. Akhirnya, kami membuat masker yang ukurannya lebih besar dan lebih tebal untuk melindungi pernapasan kita dari virus Covid-19 yang penyebarannya sangat cepat.

Mamuja adalah komunitas ibu-ibu kreatif yang aku bentuk setahun lalu. Kami bergerak di bidang sosial. Sehingga, ketika ada satu fenomena seperti wabah Covid-19 ini, kami berupaya untuk ikut berperan. Walau tak banyak aksi yang bisa kami lakukan, tapi setidaknya bisa membantu kesulitan masyarakat sekitar.

Walau memproduksi masker. Kami juga tetap Work From Home. Alhamdulillah, mesin jahit bantuan dari Pertamina Hulu Sanga-Sanga sangat berguna bagi Mamuja dan bisa dibawa oleh anggota ke rumahnya untuk memproduksi masker dari rumah.
Banyak sekali kendala yang harus kami hadapi. Terutama kesiapan modal dan bahan baku yang sulit. Karena kami harus pergi ke kota Balikpapan atau Samarinda untuk mendapatkan bahan baku sementara akses menuju dua kota tersebut dibatasi.

Dengan segal keterbatasan, Mamuja tetap bersemangat memproduksi masker yang merupakan pesanan dari teman-teman.

Saya merasa bersyukur dan berterima kasih dipertemukan oleh teman-teman yang memiliki kepedulian besar terhadap masyarakat sekitar. Tidak hanya mengambil keuntungan semata.

Bagiku, Mamuja adalah orang-orang hebat yang memiliki jiwa sosial tinggi. Harapannya, Mamuja bisa terus berkarya, bermanfaat untuk orang banyak dan dapat mensejahterahkan anggotanya. 
Oleh karenanya, aku juga harus lebih aktif dalam memberikan ide-ide baru agar Mamuja tidak berhenti berkarya 




salam manis


@rin.muna

Monday, March 16, 2020

Dari Sampah Plastik Jadi Lampu Cantik

Dok. Pribadi




Di artikel sebelumnya, aku menulis kegiatan Ibu-Ibu Mamuja di Rumah Literasi Kreatif. Silakan klik link di bawah ini:



Dok. Pribadi



Dari sampah-sampah gelas air mineral yang kerap kali dibuang begitu aja bahkan berserakan. Sekarang sudah bisa dipakai untuk lampu hias atau lampion loh. Lihat aja di Rulika ada dua lampion karya ibu-ibu Mamuja. 

Selain mengurangi volume sampah, lampion gelas bekas ternyata juga bisa terlihat cantik juga.

Buat yang suka berkreasi, bisa mencoba bikin lampion ini juga di rumah. Apalagi saat ada hajatan atau konser, biasanya sampah-sampah air mineral bertebaran ke mana-mana dan bisa jadi bunga di lapangan. Bisa tuh coba dipungutin dan kita jadikan barang yang berguna. 

Terutama buat kita yang tinggal di daerah pesisir pantai. Sebisa mungkin, sampah plastik tidak terbawa arus air ketika hujan dan bermuara di lautan. Karena, kehidupan di laut akan terancam. Kita nggak pernah tahu, sudah berapa volume sampah plastik yang masuk ke lautan. Dari hal kecil ini, kita bisa menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi?

Aku yang dulunya gengsi mungutin barang bekas, sekarang dengan pede-nya jadi pemulung setiap kali ada acara. Sampe-sampe, Mamuja dikatain sebagai pemulung.

Aku sih nggak masalah. Asal itu positif dan bermanfaat. Walau jadi pemulung, aku merasa Mamuja menjadi orang yang lebih mulia. Karena saat orang lain buang sampah sembarangan, tanpa sadar merusak alam dan lingkungan. Mamuja masih peduli terhadap lingkungan dengan memungut barang-barang bekas. Walau dipandang rendah oleh orang lain, aku tetap bangga pada mereka yang memiliki jiwa sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

Saat ini, kreasi Mamuja dari barang bekas ini bisa dinikmati di Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas. Sebagai salah satu ikon dan wujud kepedulian Mamuja terhadap lingkunga. Sebab, tak banyak orang yang mau peduli.

Aku sering menitikan air mata jika melihat tempat ini sekarang. Dalam dua tahun, tempat ini sudah bisa berkembang dengan baik. Bahkan, di luar yang aku bayangkan. Kalau bukan karena dukungan dari masyarakat sekitar, aku tidak akan bisa membuat Rumah Literasi Kreatif menjadi rumah bagi mereka yang memiliki minat, bakat dan kreatifitas.

Dua lampu cantik ini mengingatkan diriku sendiri bahwa :

Tidak perlu menjadi lampu kristal untuk terlihat indah dan bercahaya. Tetaplah sederhana untuk bercahaya dan menerangi siapa pun yang ada di sekitarnya.

Saturday, March 14, 2020

Bersama Penari dari Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas


Jum'at lalu, lima gadis cantik ini menarikan tarian tradisional Kalimantan di hadapan Dirjen Kementerian PKP2Trans beserta jajarannya dalam acara "Monitoring Program Pengembangan Masyarakat PT. PHSS di Areal HPL Transmigrasi Samboja" yang diadakan di Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas.

Lima gadis cantik ini adalah penari di Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas. Joice Patricia Angelica Hasibuan, siswa kelas XI SMK Duta Bangsa ini menjadi koordinator penari di taman baca bersama Margaretha Apriliana. Mereka berdua adalah anak muda yang punya semangat berkarya dan menginspirasi. Mereka juga mengajak adik-adiknya ikut serta berpartisipasi dalam melestarikan tarian daerah Kalimantan Timur. Sekalipun berdarah Batak, ia sangat bersemangat melestarikan budaya daerah Kalimantan Timur. Joice dan Margaretha mengajak serta adik kelasnya Lisda dan Selly dari SMP 5 Samboja juga Cinta dari SMA Negeri 1 Samboja.

Harapannya, anak-anak remaja yang punya kegemaran menari bisa terus menyalurkan bakatnya dan berlatih bersama di taman baca. Mereka juga punya kesempatan untuk tampil di luar, sehingga bisa terus aktif dan menginspirasi anak-anak muda lain untuk terus berkarya dan melestarikan budaya daerah.

Terus semangat berkarya dan menginspirasi buat anak-anak remaja ya!

Salam budaya,
@rin.muna

Monday, March 9, 2020

Mamuja Bersama Dirjen Kementerian PKP2Trans (Hari Pramudiono)


Kamis, 05 Maret 2020 menjadi hal yang membahagiakan bagi Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas dan Mamuja. Pasalnya, rumah kami dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam acara penyambutan Dirjen Kementerian PKP2Trans.

Kunjungan kali ini bertujuan untuk melakukan Monitoring Program Pengembangan Masyarakat PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga di Area HPL Transmigrasi Samboja.

Pada kesempatan kali ini, Rumah Literasi Kreatif mendapat bantuan berupa 1 unit mesin jahit yang diberikan langsung oleh Bpk. Hari Pramudiono selaku Dirjen Kementerian PKP2Trans kepada Walrina (Pendiri Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas). Harapannya, bantuan ini bisa bermanfaat untuk ibu-ibu dan anak-anak remaja yang sedang belajar menjahit di rumah literasi kreatif.

Mamuja (Mama Muda Samboja) adalah salah satu klub/komunitas bagian dari rumah literasi sebagai penerapan literasi finansial. Dengan adanya komunitas ini, saya berharap bisa menggali potensi dan kreatifitas ibu-ibu di desa Beringin Agung dan sekitarnya. 

Tepat di tahun pertama, Mamuja mendapatkan sebuah keberuntungan untuk bertemu dengan menteri. Ke depannya, kami berharap kalau Mamuja terus konsisten berkarya dan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Membuat banyak orang terinspirasi untuk membentuk sebuah komunitas kreatif yang memiliki tujuan untuk membangun Desa Beringin Agung bersama-sama.

Saya selaku pendiri Rumah Literasi Kreatif merasa sangat senang karena akhirnya bisa mendapat secercah harapan untuk anak-anak dan warga desa yang beraktifitas di desa Beringin Agung. Selama dua tahun berdiri, saya memfasilitasi kebutuhan rumah literasi setiap bulannya dengan dana pribadi. Dengan adanya kerjasama pihak desa dan pertamina, saya berharap bisa meringankan beban yang saya pikul dan mampu membawa rumah literasi kreatif menjadi tempat yang jauh lebih baik lagi.



Demikian tulisan kecil dari saya tentang foto ini. Semoga foto ini bisa menjadi kenangan yang terus memotivasi diri sendiri dan orang-orang yang ada di sekitar.


Salam literasi,

@rin.muna

Thursday, March 5, 2020

Buktikan Saja dengan Prestasi

Pertama kali buka taman baca, tentu ada yang nyinyir. Di zaman modern gini, masih aja nekat bikin taman baca. Nggak menghasilkan apa-apa. Malah keluar uang banyak buat beli buku, alat tulis dll.

Yah, pernah sih mau nyerah di awal2 karena aku ngerasa dapet bantuan buku sulit banget. Sampai akhirnya program kirim buku gratis dihentikan, aku nggak bisa dpet sumbangan buku dari temen2 di luar jawa krna ongkir mahal. Aku pikir, tutup aja gin taman bacaku. Apalagi aku ini pengangguran dan nggak punya penghasilan tetap.

Tapi, setiap kali ada anak yang datang ke taman baca mau pinjem buku. Aku selalu nggak tega kalau harus nutup taman baca. Mereka yang selalu bikin aku bangkit dan bangkit lagi.

Sampai akhirnya ... Hari ini taman baca bisa menjadi tempat bertemu dan berkumpulnya orang-orang hebat. I feel blue ...

Yang dulu dipandang sebelah mata, sekarang sudah bisa bikin gebrakan baru di lingkungan sekitarku. Aku bisa kayak gini juga bukan karena diriku, tapi karena orang2 yang ada di sekelilingku.

Sejak mendirikan taman baca 2018 lalu. Aku sendiri nggak nyangka kalau bakal dapet beban baru setiap tahunnya.
Jadi Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018.
Jadi Juara Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten 2019

Tahun ini, aku juga sedang ikut berkompetisi lagi. Semoga bisa menang lagi dan membawa nama baik Desa Beringin Agung. 

Tahun ini, tugasku juga makin berat. Kenapa?
Karena aku harus bisa menjadikan Rumah Literasi Kreatif sebagai tempat yang nyama untuk siapa saja dan berkegiatan apa saja seperti di rumah sendiri.

Aku selalu ingat kata mutiara bijak. 
"Tak perlu membalas cacian dengan caci maki pula, balaslah dengan prestasi. Itu sudah cukup membuktikan kalau kamu lebih baik dari orang yang mencacimu."

Tuesday, February 18, 2020

Peduli Terhadap Lingkungan, Mamuja Manfaatkan Sampah Gelas Air Mineral


Mamuja bukan hanya sebuah komunitas kreatif yang menghasilkan karya dan uang. Tapi, sebagai bagian dari penerapan Literasi Finansial di taman baca. Mamuja memiliki peranan penting terhadap lingkungan sekitar. Salah satunya ialah menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya.

Dalam beberapa kegiatan di taman baca dan kegiatan desa. Mamuja menjadi salah satu komunitas yang berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia. Selain melatih kreatifitas di dalam komunitas, Mamuja juga memiliki kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar, baik di bidang pendidikan maupun di bidang lingkungan hidup.



Kami percaya, bahwa komunitas kecil seperti kami tidak menutup kemungkinan bisa melakukan hal-hal besar. Selain berada di daerah pelosok, komunitas ini juga memiliki banyak keterbatasan. Namun, keterbatasan dan kekurangan itu tidak menyurutkan semangat ibu-ibu untuk konsisten berkarya. Terbukti, sudah setahun komunitas Mamuja terbentuk dan telah menghasilkan banyak karya.

Minggu lalu, kami juga membuat sebuah karya daur ulang dari kantong plastik bekas untuk dijadikan bunga. Dari satu buah kantong plastik ukuran besar, bisa menjadi lima tangkai bunga. Pot yang kami gunakan juga menggunakan daur ulang kertas bekas.

Minggu ini, ibu-ibu kreatif berkumpul untuk membuat sebuah karya daur ulang dari barang bekas sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar.  Pertemuan minggu ini, kami membuat lampion dari sampah gelas mineral. Untuk bisa menjadikan satu buah lampion, kami membutuhkan sekitar 166 buah gelas plastik bekas. Itu setara dengan 4 dus air mineral yang berisi 40 gelas. Artinya, dari satu karya lampion, Mamuja sudah membantu mengurangi volume sampah sebanyak 4 dus. Tentunya, hal ini dapat membantu mengurangi volume sampah yang ada di masyarakat.

Pemanfaatan barang bekas ini, merupakan salah satu kegiatan sosial sekaligus membantu mengkampanyekan cinta lingkungan. Mamuja berharap, kegiatan ini bisa menginspirasi setiap ibu rumah tangga dan keluarga untuk memanfaatkan sampah di sekitarnya menjadi barang yang memiliki nilai guna. Sehingga, masyarakat bisa lebih ramah lingkungan mengingat sampah plastik merupakan sampah yang sulit terurai.

Mencintai lingkungan, bisa dimulai dari hal kecil dan dari diri kita sendiri ...



Salam literasi,




Wednesday, February 12, 2020

Kreasi Ibu-Ibu Membuat Mahkota untuk Tari Bali di Rumah Literasi Kreatif


Sebelum tampil menari untuk sebuah acara. Ibu-ibu menyempatkan diri untuk membuat mahkota tari bali. Awalnya, memang sudah punya mahkota. Hanya saja, perlu beberapa tambahan agar mahkota tari pendet yang sederhana bisa terlihat lebih mewah dan indah. 
Aku menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat mahkota. Yakni, payet daun dan kawat emas. Kemudian, ibu-ibu dan beberapa gadis muda ikut membantu menyelesaikan pembuatan mahkota tari bali yang akan digunakan untuk pentas dua hari setelahnya.






Sebenarnya, ada tiga mahkota tari pendet yang akan kami buat. Namun, karena bahan yang digunakan kurang. Akhirnya kami hanya bisa membuat dua buah dengan bahan apa adanya saja. Masih ada satu mahkota lagi yang harus kami buat untuk tarian berikutnya.

Sebagai pemilik Rumah Literasi Kreatif. Aku merupakan fasilitator untuk warga yang ingin berkarya dan berkreasi di taman baca. Oleh karenanya, aku selalu menyediakan bahan-bahan yang mereka butuhkan.

Aku tidak melihat siapa yang datang. Siapa pun bisa berkreasi di taman baca. Selama aku masih bisa membantu, aku akan membantu warga yang mau berperan aktif dan berkegiatan di taman baca yang sekarang mulai bertransisi menjadi rumah literasi kreatif. 

Rumah Literasi Kreatif memiliki banyak program dan kegiatan. Oleh karenanya, kami selalu mendukung semua kegiatan warga yang bersifat kreatif, inovatif dan mampu mengembangkan potensi diri dan daerahnya.

Sampai di sini dulu tulisan dari aku tentang kegiatan-kegiatan di taman baca.

Sampai jumpa di tulisan-tulisan selanjutnya ...





Sunday, February 9, 2020

Kunjungan Rutin SMP Negeri 5 Samboja Ke Taman Baca dalam Meningkatkan Literasi



SMP Negeri 5 Samboja, memiliki agenda rutin untuk berkunjung ke Taman Baca dalam mendukung gerakan Literasi Sekolah. Mereka akan meluangkan waktunya untuk berkunjung dan membaca buku di taman baca.

Ini bukan pertama kalinya SMP Negeri 5 berkunjung ke taman baca. Sudah beberapa kali semenjak taman baca ini dibuka. Rasanya, senang sekali melihat anak-anak dekat dengan buku. Anak-anak remaja seperti ini memang tidak banyak berinteraksi dengan buku-buku karena mereka sudah sibuk dengan gawai yang ada di tangan mereka dan tentunya jauh lebih menarik dari buku.

Namun, mereka masih mau berkunjung ke taman baca dan menyempatkan waktunya untuk membaca buku. Bahkan, ada beberapa anak yang memilih meminjam buku karena belum selesai dibaca dan akan menyelesaikan bacaannya di rumah. Tidak banyak, hanya beberapa anak yang benar-benar suka dengan buku, suka membaca dan menggali informasi dari buku. Sebagian lagi, masih menganggap buku adalah hal yang membosankan dan membaca bukan merupakan bagian dari kebutuhan mereka.

Tak banyak yang bisa aku harapkan. Aku hanya berharap, tempat ini bisa bermanfaat untuk murid-murid yang ada di Desa Beringin Agung. Membuat mereka mengingat tempat ini di masa depan. Bahwa di masa lalu, mereka pernah menjadikan tempat ini sebagai pijakan untuk menimba ilmu dan meraih sukses di masa depan. Sebab, kesuksesan tidak bisa diraih dengan sikap acuh pada sekitar dan buku selalu membawa mereka ke tempat-tempat yang baik dan masa depan yang baik pula.


Terima kasih kepada pihak sekolah dan para guru yang selalu mendampingi dan mendorong murid-muridnya untuk berkunjung ke taman baca. Mungkin saat ini belum terasa manfaatnya, tapi sepuluh tahun ke depan, mereka akan menyadari bahwa literasi (membaca) adalah sebuah kebutuhan hidup dan penting untuk bisa meraih cita-cita mereka.

Cukup sampai di sini catatan kecil dari saya.
Saya berharap, sekolah lain juga berinisiasi untuk mengajak muridnya berkunjung ke perpustakaan atau taman baca yang ada di sekitar.


Salam Literasi,

Rin Muna

1'st Anniversay Mamuja


Tepat pada tanggal 03 Februari 2020. Mamuja genap berusia 1 tahun. Rasanya, perjalanan kami sangat singkat. Aku ngerasa baru kemarin berkumpul dan berkreasi membina komunitas Mamuja. Saat ini, sudah satu tahun.

Apa yang telah kami lakukan belum ada apa-apanya. 1 tahun adalah usia yang sangat muda. Kalau bayi, mungkin masih belajar merangkak atau melangkah. Yah, seperti itulah kami saat ini. Masih banyak hal yang harus kami pelajari untuk bisa berjalan ke depan bersama-sama.

Dalam waktu satu tahun ini, kami berusaha menciptakan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di dalam komunitas kecil ini. Komunitas yang kami bangun bersama-sama, tentunya kami menginginkan komunitas ini bermanfaat untuk anggota komunitas dan menular ke orang-orang di sekitarnya.

Tepat di hari jadi Mamuja yang ke-1, kami mendapat program bantuan CSR dari Pertamina Hulu Sanga-Sanga yang akan membina komunitas ini hingga bisa menjadi komunitas mandiri sebagai salah satu program dari Literasi Finansial di Taman Bacaan Bunga Kertas yang sebentar lagi akan bertransisi menjadi Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas.

Kami selalu berharap, komuniat ini dapat memberikan manfaat dan menginspirasi banyak orang. Menularkan semangat kreatifitas dan inovasi yang tiada hentinya. Semoga, MAMUJA ke depannya semakin dikenal banyak orang. Karya-karyanya terus terlahir dari tangan ibu-ibu kreatif ini dan mampu berjalan seiring dengan perubahan zaman.





Monday, January 20, 2020

Ada Mbak Sophie Razak Berkunjung ke Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas. Seneng Banget deh!

www.rinmuna.com
Rabu, 15 Januari 2020 menjadi salah satu kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Hari itu, Mbak Sophie Razak kebetulan menjadi narasumber untuk pelatihan motivasi wirausaha yang digelar di Desa Beringin Agung.

Usai memberikan pelatihan, beliau menyempatkan diri untuk mampir ke Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas yang ada di rumahku. Saya merasa sangat senang karena beliau mau menyempatkan diri berkunjung ke tempat yang sangat sederhana ini.

Banyak hal yang selalu kami bicarakan setiap kali bertemu. Beliau adalah penulis senior dan juga jurnalis. Saya mengenal beliau saat beliau memberikan Pelatihan Instruktur Literasi di Kota Balikpapan yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Kalimantan Timur. Tentunya, banyak wawasan yang beliau bagikan saat itu, yakni ilmu dan cara membuat sebuah event literasi dan beliau sebagai motivator dari Bisnis Indonesia.

Dari perkenalan tersebut, akhirnya kami sering berbagi. Buatku, Mbak Sophie adalah orang sangat humble. Dia selalu bersedia kapan saja untuk aku ganggu dengan pertanyaan-pertanyaan yang kadang nggak penting gitu. Wkwkwk .... Makasih ya, Mbak! Banyak ilmu yang saya dapat. Terutama, beliau juga bergerak di bidang seni dan sangat menyukai seni.

Saat beliau mampir ke rumah bacaku, aku benar-benar tidak menyangka kalau akhirnya bisa dikunjungi oleh Beliau. Bahkan, aku sendiri belum pernah berkunjung ke Rumah Seni Nirmana. Salah satu rumah seni milik beliau yang setiap minggunya selalu membuka kelas seni atau pun sastra. Aku ingin sekali bisa berkunjung ke sana. Tapi, kegiatan yang semakin padat membuatku belum bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke sana. Aku berharap, suatu hari bisa ke sana dan tetap menjaga silaturahmi dengan beliau.


Terima kasih Mbak Sophie ... sudah mau jauh-jauh masuk ke Desa Beringin Agung. Semoga ke depannya dapat berjumpa lagi dan memberikan motivasi kepada anak-anak muda desa Beringin Agung. Aku senang sekali.

Terima kasih juga karena sudah peduli sama Mbahku. Si Mbah juga selalu senang setiap kali ada teman berkunjung. Jangan kapok berkunjung ke tempatku yang sangat sederhana ini.

Semoga ke depannya, kita bisa lebih sering bersua.











Saturday, October 26, 2019

FGD Inisiasi Kampung Literasi Beringin Agung


Sabtu, 19 Oktober 2019 menjadi hari bersejarah dalam hidupku. Karena, pada hari itu Yayasan Teman Kita dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga bekerjasama untuk membentuk Kampung Literasi di Desa Beringin Agung.
Syarat berdirinya sebuah kampung literasi adalah adanya taman baca atau pojok baca yang sudah berjalan. Kebetulan, taman baca saya berdiri pada bulan Februari 2018 lalu. Baru sekitar satu setengah tahun dan mendapat sambutan baik dari masyarakan Desa Beringin Agung.
Malam itu, kami mangadakan urun rembug Kampung Literasi untuk membahas beberapa perencanaan pendirian Kampung Literasi. Karena, dari enam pola literasi dasar, hanya ada dua literasi yang akan difokuskan di Kampung Literasi Desa Beringin Agung.
Sesuai dengan kearifan lokal Desa Beringin Agung yang mayoritas adalah petani, pekebun dan peternak. Maka, kami sepakat untuk memilih Literasi Sains dan Literasi Finansial untuk difokuskan di Kampung Literasi agar tidak lari dari kedua konsep tersebut.
Literasi sains dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknologi pertanian, teknologi pangan dan sebagainya agar masyarakat Desa Beringin Agung bisa meningkatkan kesejahteraan dari sektor pertanian dan peternakan.
Literasi Finansial sendiri akan langsung bersinergi dengan petani dan peternak. Belajar tentang bagaimana mengelola bahan pangan dan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi di masyarakat.

Tentunya, semua ini akan berhasil ketika seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dalam membangun dan menciptakan Kampung Literasi di Samboja.
Saya sangat terbuka kepada seluruh masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan Kampung Literasi. Dapat berperan aktif, memberikan saran dan kritik untuk kemajuan kegiatan di Desa Beringin Agung.
Saya juga mengharapkan dukungan masyarakat, tak hanya sebagai dukungan dalam bentuk lisan atau tulisan tapi juga bisa mendukung dan berpartisipasi secara nyata dalam kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia di Kampung Literasi Desa Beringin Agung.
Selain Focus Group Discussion, Pertamina Hulu Sanga-Sanga juga memberikan bantuan berupa buku, printer dan permainan edukasi untuk Taman Bacaan Bunga Kertas. Semoga bisa bermanfaat untuk anak-anak di Taman Baca ke depannya.




Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Beringin Agung dan pihak-pihak yang telah banyak membantu Taman Bacaan Bunga Kertas untuk terus berkembang dan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar.


Sekian dan terima kasih ...

Salam manis selalu,


Rin Muna
Founder Taman Bacaan Bunga Kertas


Baca juga : 
Yayasan Teman Kita ft Pertamina Hulu Sanga-Sanga 

Wednesday, September 18, 2019

Kunjungan Sahabat ke Taman Bacaan Bunga Kertas


Hai, temen-temen ...!!!
Hari minggu kemarin, aku kedatangan dua sahabat kecil aku dari kota Balikpapan. Karena kita udah temenan dari zaman SMP, udah kayak sodara banget deh pokoknya.
Dua temen aku ini memang masih jomlo. Si Wahyu, sekarang udah jadi guru di salah satu sekolah dasar yang ada di kota Balikpapan. Sedangkan Rendi, jadi pengusaha UMKM di kota Balikpapan. Mereka datang berkunjung ke taman baca yang merupakan salah satu daerah yang akan menjadi calon ibukota yakni Samboja.
Aku pikir, mereka tuh nggak bakal betah di sini karena suasananya kampung banget. Eh, sekalinya mereka seneng banget ada di sini dari pagi sampe sore. Karena mereka seneng banget lihat aktivitas anak-anak taman baca dari pagi sampai sore yang silih berganti.
Mereka sampai di Samboja sekitar jam setengah sembilan. Jam segitu sih anak-anak belum pada dateng. Jadi, aku suguhin mereka makanan ala kadarnya. Rendy si pengusaha kuliner ini bilang, "baru pertama kali aku makan sayur daun labu. Rasanya enak banget!" Dia sampe nambah loh karena makanan yang satu itu. Yah, namanya juga di kampung. Pasti makanannnya ya apa adanya aja.
Setelah mereka makan, anak-anak mulai berdatangan ke taman baca untuk membaca dan meminjam buku. Si Wahyu yang punya hobi photography langsung ngeluarin peralatannya buat jepret kegiatan anak-anak taman baca. Anak-anak di sini biasa keluar dan masuk sesukanya mereka. Mereka datengnya agak siangan karena pada ngikut orang tuanya ngerewang di acara nikahan tetangga aku.
Waktu berganti siang. Anak-anak yang ke taman baca juga berganti. Kini, giliran anak-anak SMA yang punya project buat bikin konten Youtube. Katanya sih mereka pengen jadi Youtuber. Aku sebagai orang yang dekat dengan mereka, ya selalu ngedukung aja. Mereka datang ke taman baca untuk menyusun skenario. Yah, walau aku sering ngomelin mereka, mereka tetep dateng ke sini buat belajar.
Jadi, si Gugun Cs. datang ke taman baca untuk menyusun skenario drama selanjutnya setelah drama yang berikut ini:

Karena skenario mereka tulis tangan, si Wahyu heran, katanya, "Di tempatku nggak ada anak SMA yang mau kayak gitu." Dia melihat Gugun yang sedang asyik menulis skenario dengan tangannya. Aku sendiri tidak tahu kenapa anak-anak lebih suka menulisnya dengan tangan. Mungkin, karena skenario itu digarap berdua oleh Gugun dan Aisyah. Aisyah adalah salah satu anak taman baca yang juga punya hobi menulis dan melukis sepertiku. Sedangkan Gugun, adalah salah satu anggota teater di sekolahnya, SMA Negeri 1 Samboja.

Anak-anak memang aktif di taman baca. Kenapa sih anak-anak tuh mau ngumpul di taman baca dan nurut sama aku? Pasti itu yang jadi pertanyaan beberapa orang. Aku sih simple aja. Apa yang mereka mau, selama itu positif bakal aku support semampuku. Mereka aku kasih apa yang mereka inginkan dan mereka juga harus punya kontribusi untuk taman baca. Setidaknya, ada karya yang mereka buat yang bisa dinikmati ke depannya.

Seperti saat mereka menari tradisional untuk mengisi acara beberapa waktu lalu. Yah, Taman bacaku memang punya banyak aktivitas lain selain baca buku. Seperti latihan menari, menggambar dan membuat kerajinan tangan. Itulah yang membuat Rendi betah ada di tempat ini. Katanya, banyak banget anak-anak dan nggak pernah  sepi dari siang sampe sore.

Aku sendiri jarang banget dokumentasi aktivitas anak-anak di taman baca. Karena udah asyik aja sama mereka sampe lupa bikin dokumentasi. Yah, tak apalah, biasanya orang lain yang mendokumentasikan kegiatan anak-anak di taman baca seperti saat beberapa media tv dan media cetak berkunjung ke taman baca beberapa waktu lalu.

Seneng sih. Karena banyak temen yang berkenan buat berkunjung di taman baca. Apalagi mereka itu rela dateng jauh-jauh ke sini. Seperti beberapa teman yang berkunjung dari Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong. Taman Baca yang ada di pelosok desa ini mereka jadikan tujuan untuk berlibur sekaligus melihat aktivitas anak-anak taman baca. Kadang malu sih, karena kondisi rumahku yang kayak kandang sapi dan sering dikunjungi teman-teman dari kota.

Sore hari, Rendi dan Wahyu baru kembali ke Balikpapan setelah mengajari dua anak remaja (SMP Negeri 5 Samboja), yakni Bojes dan Ipin untuk belajar cara photography.

Terima kasih untuk Wahyu Ridho dan Rendy Saputera yang sudah berbagi ilmunya ke taman baca. Terima kasih banyak untuk donasi buku-bukunya juga. Semoga bisa bermanfaat untuk anak-anak di taman baca.
Jangan lupa main ke sini lagi ...!
Eh, katanya sih mereka berniat mau main ke sini lagi. Aku juga udah bilang sama mereka, kalau mereka ke sini ... mau aku masakin empis-empis (Makanan Khas Temanggung) karena di sini mayoritas adalah warga transmigrasi dari daerah Temanggung.
Semoga mereka bisa ke sini lagi dan aku juga bisa berbagi cerita lagi sama kalian.

Cukup sampai di sini tulisan dari aku ..
Salam manis selalu ...


Rin Muna
Founder Rumah Literasi Kreatif

Monday, July 22, 2019

Pelatihan PKK Membuat Bunga dari Plastik oleh Mamuja

Minggu, 21 Juli 2019.
Kelompok PKK Desa Beringin Agung melaksanakan pelatihan membuat karya kerajinan tangan dari plastik.
Alhamdulillah ... Mamuja (Mama Muda Samboja), klub ibu-ibu kreatif yang aku bentuk sebagai bagian dari Taman Bacaan Bunga Kertas diberi kepercayaan untuk menjadi pelatih ibu-ibu PKK yang ada di Desa Beringin Agung.
Pelatihan berlangsung dari jam 14.00 s.d 16.00 WITA diikuti oleh anggota PKK.
Ibu-ibu terlihat sangat antusias membuat bunga dari plastik. Karena, bunga dari plastik ini sangat ekonomis, bahannya mudah sekali didapat dan tentunya bisa mengurangi volume sampah di lingkungan. Seharusnya, pelatihan ini menggunakan plastik bekas, namun karena nyari sampah plastiknya lumayan susah, akhirnya kami memilih menggunakan plastik baru untuk belajar. Harapannya, ibu-ibu rumah tangga di wilayah Desa Beringin Agung semakin cerdas dan kreatif dalam memanfaatkan sampah-sampah rumah tangga.
Aku juga turut bahagia karena ibu-ibu mau berpartisipasi dalam dunia kreatif dan lingkungannya. Sebagai salah satu kandidat Pemuda Pelopor Tingkat Nasional, aku harus selalu menumbuhkan semangat warga untuk berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang membangun desa juga mensejahterakan masyarakatnya.
Kegiatan-kegiatan edukasi seperti inilah yang menjadi salah satu kegiatan yang mampu mendorong dan menginspirasi masyarakat luas.
Saya berharap ke depannya Desa Beringin Agung bisa berkembang menjadi desa yang lebih baik dan lebih maju lagi. Seluruh lapisan masyarakat dapat bersinergi dalam membangun desa mandiri.
Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan memang murni kegiatan sosial tanpa mengharapkan imbalan. Bila ada donatur yang memberikan bantuan, langsung saya serahkan ke Taman Baca atau Mamuja untuk pengembangan kegiatan-kegiatan kreatif.
Terima kasih untuk seluruh warga desa Beringin Agung yang telah berkenan memberikan dukungannya untuk saya dan Taman Bacaan Bunga Kertas.
Hasil Karya Pelatihan



Tuesday, July 9, 2019

Kebersamaan Makan Bersama Mamuja


Menciptakan kebersamaan yang paling baik adalah di meja makan, katanya seperti itu.
Itulah alasannya kenapa aku dan Mamuja sering meluangkan waktu makan bersama untuk menciptakan chemistry dan kebersamaan.
Kali ini, kami masak-masak dan makan-makan di rumah Bu Yani. Kebetulan, beliau juga ingin merayakan hari ulang tahun pernikahannya sekaligus rasa syukur karena diberi anugerah kehamilan anak pertama yang sudah dinanti-nanti selama ini.

Terima kasih untuk Bu Yani yang sudah berkenan untuk dihambur-hambur isi dapurnya. Terima kasih atas jamuan yang istimewa. Ayam goreng lalapan, Pempek Palembang dan Rujaknya.
Semoga semakin banyak rejekinya, diberi kesehatan dan terus berkarya bersama Mamuja.



Salam,

Saturday, July 6, 2019

Literasi Digital di Taman Bacaan Bunga Kertas


LITERASI DIGITAL



Literasi Digital adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.
Literasi digital mampu membuat kita berpikir kritis, kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih lancar dan berkolaborasi dengan lebih banyak orang.
Anak-anak mengakses soal yang ada di website dan menjawab langsung (ditulis di buku). Setiap jawaban yang benar akan mendapat poin. Poin yang ada ke depannya bisa ditukar dengan hadiah-hadiah yang disediakan donatur di taman baca.
Referensi Aplikasi Digital:

·         Khan Academy
·         Anak Cerdas
·         Jelajah Seru
·         Ruangguru
·         Busuu
·         101 Lagu Anak-Anak
·         Kumpulan Dongeng
·         Anak Pintar SD
·         Permainan Matematika
·         Billionaire
·         Jokowi Go!
·         Tahu Bulat
·         Tebak Gambar
·         Pandawa Care
·         Qbaca
·         IPusnas
·         KBBI
·         iKaltim
·         Qlue

Literasi Baca Tulis Taman Bacaan Bunga Kertas

LITERASI BACA TULIS



Salah satu di antara enam literasi dasar yang perlu kita kuasai adalah literasi baca-tulis. Membaca dan menulis merupakan literasi yang dikenal paling awal dalam sejarah peradaban manusia. Keduanya tergolong literasi fingsional dan berguna besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki kemampuan baca-tulis, seseorang dapat menjalani hidupnya dengan kualitas yang lebih baik. Terlebih lagi di era yang semakin modern yang ditandai dengan persaingan yang ketat dan pergerakan yang cepat. Kompetensi individu sangat diperlukan agar dapat bertahan hidup dengan baik.
Membaca merupakan kunci untuk mempelajari segala ilmu pengetahuan, termasuk informasi dan petunjuk sehari-hari yang berdampak besar bagi kehidupan. Berkaitan dengan membaca, kemampuan menulis pun penting untuk dimiliki dan dikembangkan. Membaca dan menulis berkolerasi positif dengan kemampuan berbahasa dan penguasaan kosakata.
Kualitas hidup menjadi lebih baik dengan adanya kemampuan baca-tulis. Tanpa literasi baca-tulis yang baik, kehidupan kita akan terbatas, bahkan berhadapan dengan banyak kendala. Oleh karena itu, literasi baca-tulis perlu dikenalkan, ditanamkan, dan dibiasakan kepada masyarakat Indonesia, khususnya oleh para pemangku pendidikan.
Literasi baca-tulis diartikan sebagai pengetahuan dan kemampuan membaca dan menulis, mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis, kemampuan menganalisis, menanggapi, dan menggunakan bahasa.

MAMUJA | Implementasi Literasi Finansial di Taman Bacaan Bunga Kertas


LITERASI FINANSIAL


Literasi Finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar membuat keputusan yang lebih efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
Literasi finansial merupakan kecakapan hidup abad XXI yang meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan taraf hidup sehingga dapat dijadikan penentu kemajuan sebuah bangsa. Strategi peningkatan kecakapan finansial perlu dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh warga sekolah, keluarga dan semua komponen masyarakat. Strategi ini perlu dirumuskan bersama dan disesuaikan dengan konteks kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat yang beragam.
Pada tanggal 03 Februari 2019, Taman Bacaan Bunga Kertas melahirkan sebuah klub ibu-ibu kreatif yang diberi nama Mamuja (Mama Muda Samboja) sebagai salah satu perwujudan atau pengaplikasian Literasi Finansial di Taman Baca. Setiap minggu diadakan pertemuan rutin untuk terus menjaga kebersamaan dan komitmen dalam berkarya bersama-sama. Selain berkumpul di taman baca, para ibu-ibu muda ini juga aktif berkreatifitas di rumah masing-masing dan menghasilkan karya / produk yang memiliki nilai jual sehingga bisa membantu kebutuhan finansial keluarga walau belum terlihat jelas kebermanfaatannya di dalam lingkungan masyarakat.

Struktur Mamuja
Pembina : Walrina
Ketua : Anis Tri Astuti
Sekretaris : Sri Handayani
Bendahara : Utami Relawati
Anggota : Rety, Eny, Erna, Alvia Diana, Suyati, Katiami

Literasi Budaya di Taman Bacaan Bunga Kertas

LITERASI BUDAYA

Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Indonesia memiliki keberagaman dalam hak suku bangsa, bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. Selain itu, sebagai bagian dari dunia global, Indonesia juga mendapat pengaruh budaya dari berbagai negara sebagai dampak pada hubungan kerja sama yang dibangun. Akibatnya, keberagaman yang sudah ada, yang dibawa oleh tiap-tiap suku bangsa di Indonesia menjadi semakin kompleks dengan masuknya pengaruh global.
Kemampuan untuk memahami keberagaman dan tanggung jawab warga negara sebagai bagian dari suatu bangsa merupakan kecakapan yang patut dimiliki oleh setiap individu di abad ke-21 ini. Oleh karena itu, literasi budaya dan kewargaan penting diberikan di tingkat keluarga, sekolah dan masyarakat. Literasi budaya dan kewargaan tidak hanya menyelamatkan dan mengembangkan budaya nasional, tetapi juga membangun identitas bangsa Indonesia di tengah masyarakat global.
Melalui ungkapan dalam bahasa Jawa (memayuhayuningbawono) kita mengenal falsafah hidup bahwa manusia harus mampu menjaga lingkungan hidupnya. Ungkapan tersebut tidak hanya memiliki arti filosofis, tetapi juga menyiratkan bahwa perilaku manusianya merupakan bagian dari suatu budaya.
Kesenian sebagai Produk Budaya             
Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dihasilkan oleh suatu masyarakat. Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar tentunya menghasilkan berbagai bentuk kesenian dari berbagai daerah dengan membawa ciri khas kebudayaan dari daerahnya masing-masing. Berbagai macam bentuk kesenian yang dihasilkan oleh setiap daerah di Indonesia harus dikenalkan kepada masyarakat terutama generasi muda agar mereka tidak tercerabut dari akar budayanya dan kehilangan identitas kebangsaannya.

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas