Showing posts with label Materi Nulis. Show all posts
Showing posts with label Materi Nulis. Show all posts

Wednesday, July 8, 2020

Mengapa Penulis Harus Rutin Update?


Source: pixabay.com


Hai, teman-teman ...
How are you?
Aku lagi kena insomnia nih.
Ah, sepertinya bukan insom, tapi karena aku banyak minum kopi. Jadi, nggak bisa tidur karena kelakuan aku sendiri.

Saat aku nulis ini, waktu sudah menunjukkan pukul 01.25 WITA. Jelas sudah tengah malam bahkan hampir pagi. Tapi, aku masih saja menatap layar komputer sambil menyunsun kata dan mencari ide yang akan aku tuangkan dalam tulisan.

Sebagai salah satu author webnovel di Novelme, aku dituntut untuk rajin update setiap hari. Mmh ... sebenarnya, bukan hanya tuntutan saja, tapi juga sebuah tantangan buat aku untuk tetap produktif dalam menulis.

Kadang, kesibukan di dunia nyata bikin aku nggak punya banyak waktu untuk nulis. So, aku cuma bisa nulis paling banyak 3 sampai 5 bab sehari. Itu dapet 5 bab sehari kalo lagi kerasukan setan aja. Hahaha.

Tantangan menulis di platform online adalah menulis setiap hari. Ya, setiap hari juga harus update biar pembaca kita nggak kecewa. Mereka tetap mau baca tulisan kita tanpa protes. Misalnya, tiap baca bab kudu bayar dulu pakai koin, dll.

Alasan terbesar kenapa penulis harus rutin update cerita setiap hari adalah pembaca.
Ya, setiap pembaca memiliki persepsi yang berbeda ketika mereka membaca sebuah naskah cerita.


1. Menyayangi Pembaca Kamu

Kalo kamu rutin update, artinya kamu menyayangi pembaca kamu yang nunggu update-an setiap hari. Jangan sampai bikin pembaca kamu kecewa.
Mereka yang udah baca cerita kita. Pasti bakal nunggu bab terbaru yang bakal kita rilis. Kayak novelku "Perfect Hero" yang ada di Novelme, kalo telat update bakal ditodong sama pembaca. Apalagi kalo aku up 3 bab perhari, trus tiba-tiba cuma bisa update 2 bab dalam sehari. Pasti, pembaca juga bakal nanyain tuh. 
So, update cerita kita setiap hari untuk menyayangi pembaca dan bikin mereka betah ada di rumah novel kita.


2. Pembaca kamu akan lebih menghargai kerja keras dan karyamu.

Kalau kita bisa update bab setiap hari. Pembaca bakal menghargai kerja keras kita yang udah menyempatkan banyak waktu buat bikin mereka senang. Menghadirkan sebuah karya tulis yang menghibur dan memiliki kualitas yang baik.
Seorang pembaca yang cerdas, tentunya akan sangat menghargai hasil kerja keras kita. Karena, nulis itu nggak segampang yang dibayangkan. Harus riset, nyari ide dan ngejar jam tayang karena kudu update setiap hari.

Jadi penulis webnovel, tentunya nggak mudah. Kita harus konsisten update setiap hari supaya pembaca kita bisa senang sama karya-karya yang kita tulis.

So, buat kalian yang berniat dan berminat jadi penulis webnovel, kudu rajin update setiap hari biar disayang sama pembaca ya!


Cukup sampai di sini tulisan kecil dari aku.


Sampai ketemu lagi di ruang selanjutnya...
🤗🤗🤗




Monday, June 22, 2020

Cuma Rebahan, Dapet Bonus 400 Ribu dari Novelme



Hai ... Guys ...!
Welcome to my home ...
Mmh ... sorry banget lagi nggak ada hidangan apa-apa nih. 
Tapi, aku mau menghidangkan sebuah cerita dan pengalaman aku menulis di Novelme.

Aku bergabung dengan platform Novelme pada bulan Mei 2019. Nggak kerasa ya, udah setahun aja gabung di Novelme.

Awal gabung, karena tertarik dengan event Novelme. Tapi, pas ngikutin nyaliku langsung menciut. Dah gitu, aku masih nggak paham soal teknis menulis di platform ini. Aku langsung aja nulis novel 12 bab dengan jumlah kata sampai 3000 kata per babnya. Asli, itu standar novel fisik yang biasa dijual-jual di toko buku.
Setelah bergabung dengan komunitas Novelme, akhirnya aku mengerti apa bedanya novel dan webnovel. Nah, aplikasi yang satu ini mengusung jenis karya webnovel yang bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan kata.
Awalnya, aku nggak yakin sama diriku sendiri. Apa bisa ya nulis sebanyak itu? Nulis novel yang cuma 40.000 kata aja nggak kelar-kelar sampai setahun.

Tapi, di Novelme ini beda banget loh. Aku nggak cuma dapetin ilmu dari komunitas menulisnya Novelme. Mereka juga sangat hangat dan saling menyemangati. Editornya juga ramah banget dan banyak ngasih tips menulis. Kalau ada masalah dengan naskah kita, editor pasti langsung kasih masukan ke kita.

Berkat semangat dari temen-temen Novelme, akhirnya aku juga punya semangat lebih buat nulis walau saat itu aku belum mendapatkan apa-apa.
Awal bergabung di Novelme, hanya bisa mendapatkan uang dari event saja alias nggak dapet apa-apa kalau nggak masuk ke Rank TOP 50.

Mmh ... walau nggak dapet apa-apa dan pembacaku sedikit banget. Aku tetep nggak nyerah, buatku semua itu adalah sebuah proses yang harus aku tekuni. Karena, nggak ada hal yang instan. Apalagi untuk membuat tulisan kita menarik pembaca, kita harus banyak berlatih. So, aku nggak pernah menjadikan sebagai sebuah alasan untuk menulis. Kenapa? Karena saat tidak mendapatkan uang, semangat kita untuk menulis akan hilang dengan mudahnya. Sementara, aku ingin membuat sebuah karya tulis yang berasal dari hatiku. Membuat sebuah karya yang bisa dinikmati oleh banyak orang.

Alhamdulillah, kegigihan dan ketekunanku akhirnya membuahkan hasil. Aku mencoba menulis menggunakan nama pena baru di mana orang hanya mengenal karyaku tanpa mengenal siapa pribadiku. Rasanya, jauh lebih nyaman dan mulai mendapat apresiasi dari pembaca.

Di Novelme saat ini juga sudah memberikan banyak apresiasi pada kerja keras penulis. Tidak hanya dengan event Next Top Writer saja. 
Yang tidak menjadi pemenang NTW juga berkesempatan mendapatkan uang loh. Karena selain bab berbayar dan hadiah dari pembaca, Novelme ngasih bonus bulanan buat kamu yang rajin update minimal 1000 kata setiap harinya. Asyik banget kan?
Kamu bisa nulis di hengpong kamu sambil rebahan. Cuma ngeluangin 1-2 jam sehari buat nulis 1000 kata. Di mana lagi bisa santai-santai rebahan aja di rumah dan dapet uang jajan kalau bukan di Novelme.

Tentunya, ada syarat yang harus kamu penuhi untuk bisa mendapatkan uang jajan 400 Ribu itu. Tapi, syaratnya nggak susah, kok. Mudah banget. Yah, bonus itu buat mengapresiasi kerja keras dan ketekunan si penulis. So, kalo kamu nggak tekun dan nggak mau berusaha keras, pastinya akan kesulitan meraihnya karena di awal udah hopeless duluan.



Yuk, jangan sampai ngelewatin kesempatan ini! Kamu bisa belajar menulis di platform ini dan dapet uang jajan...


Download Novelme

Wednesday, June 3, 2020

Jadi Penulis, Nggak Bisa Mapan? Masa Sih?


 


 Hai ... hai ...!
Apa kabar nih? Semoga selalu baik aja setiap harinya ya...


Oh ya, kali ini aku mau berbagi sedikit cerita. Mmh ... sebagai blogger dan juga penulis novel, tentu ada suka-dukanya dong. Terlebih saat awal-awal belajar nulis dan masuk ke dunia penulisan. Kalau niat menulis sudah berkiblat sama uang, kayaknya nggak bakal jadi penulis yang tangguh. Naskahnya baru ditolak sekali, pasti udah nge-down dan nggak mau nulis lagi.

Yah, awalnya juga aku pernah mikir buat berhenti nulis. Lanjut ngerjain kerjaan sehari-hari aja. Jadi ibu rumah tangga sekaligus menjahit. Lumayanlah bisa dapet-dapet uang jajan buat anak-anak. Daripada ngelamun.

Yang namanya jodoh, emang nggak ke mana. Aku tuh udah muter-muter cari tempat nulis yang paling cocok dan nyaman buat aku. Awalnya, aku nulis di GWP ( Gramedia Writing Project ). Tapi, di sana bener-bener stuck banget naskahku. Selain nggak bisa komunikasi dengan CS, pembacanya juga masih bisa dihitung pakai jari. Bahkan penulis yang penjualan novelnya udah best seller, pembaca di sana nggak banyak. Nunggu digaet sama pihak Gramedia? Kayaknya ... nggak bakalan mungkin deh.

Sampai suatu hari, aku baru menyadari ketika ada teman yang bertanya, "Naskahnya mau diapain setelah diposting di sana, Kak?"
Pertanyaan itu bener-bener bikin aku terpukul. Bener juga. Di sana, emang nggak ada ikatan yang jelas. Berharap editor bakal ngelirik naskah aku? Ngimpi sampai sepuluh tahun ke depan pun rasanya nggak mungkin.

Akhirnya, aku nyoba platform orange yang emang nge-hits di kalangan anak muda, yakni Wattpad. Eh, di sana juga aku nggak begitu nyaman. Jelas kalah dengan mereka yang udah punya nama duluan. Di sana, naskah juga nggak ada editor. Asal nulis aja. Bikin aku sulit untuk berkembang.
Setelahnya, aku coba nulis di Storial. Semua naskah yang ada di Wattpad aku pindahin gitu aja ke Storial. Mmh ... masih sama. Aku nggak punya pembaca di sana dan ngajuin bab berbayar ditolak mulu. So, aku emang nggak bakal dapet apa-apa.


Sampai akhirnya, aku ketemu sama Novelme saat aku udah mulai putus asa karena aku sama sekali nggak punya pembaca. Saat itu, aku ngerasa tulisanku emang bener-bener buruk dan nggak ada yang mau baca. 

Saat berada di titik terbawah, Novelme memberikan angin segar untukku. Awalnya, aku tertarik karena ada kompetisi yang hadiahnya lumayan. Sebenarnya, aku bukan ngincar hadiahnya sih. Tapi lebih kayak menantang diri sendiri buat tetep semangat nulis.

Saat itu, aku belum mengenal webnovel. Aku menulis novel yang hanya berisi 12 bab, terdiri dari 37 ribu kata yang aku beri judul "Alluna Wedding Party". Sampai akhirnya, aku bisa merilis webnovel dengan nama pena baru "Vella Nine".

Aku bener-bener nggak nyangka kalau aku bisa dapet uang dari menulis. Di Novelme, aku dapet penghasilan dari penjualan bab berbayar, hadiah pembaca dan bonus bulanan. Dari hasil menulis, aku sudah bisa membeli 1 unit sepeda motor.

Nggak ada yang nggak mungkin kalau kita selalu berusaha dan bekerja keras. Sekarang, aku bahkan berpikir untuk melepaskan semua kegiatanku yang lain dan fokus menjadi full time writer di novelme. Tapi, karena aku masih mencintai dunia seni juga dan banyak orang yang membutuhkanku. Aku akan berusaha menjalani semuanya dengan senang hati. Toh, menulis juga bisa dilakukan sambil bersantai. Bukan pekerjaan yang sulit, hanya saja, butuh riset yang cukup lama dan sedikit rumit.

Di Novelme, hal yang semula nggak mungkin, bisa jadi mungkin.





 Ada banyak hadiah dan bonus yang bisa kamu dapetin di Novelme. Di sana, karya kamu juga banyak diapresiasi oleh pembaca. No kaleng-kaleng and no tipu-tipu, deh. Soalnya, aku juga udah ngerasain sendiri. Bisa dapet uang jajan dari menulis webnovel. Pastinya butuh ketekunan dan kerja keras. Tidak mudah menyerah, apalagi ketika dapet kripik pedas, eh ... kritik pedas maksudnya.

  


 Gimana caranya biar novel kita bisa menghasilkan uang?
Yah, harus konsisten update novelnya setiap hari. Karena, pembaca tuh nggak suka kalau nunggunya kelamaan. Jadi, kudu rajin update biar pembaca kita tetap stay dan setia baca tulisan-tulisan terbaru kita. Kita juga harus bisa membangun kedekatan dengan pembaca. Menyapa melalui media sosial atau footnote tulisan kita. 

Selain itu, kita juga harus mempelajari selera pasar. Jangan sampai kita bikin tema yang nggak marketable sehingga sulit untuk masuk ke dunia pembaca kita. Soalnya, aku udah ngerasain naskahku ditolak mentah-mentah karena tema yang aku pilih nggak marketable. Hahaha ... Padahal, aku udah ambil tema Romance-Culture yang modern. Tapi, tetep aja ditolak. Jadi, selera pasar sangat berpengaruh sama hasil menulis kita.

Sering melakukan evaluasi pada tulisan kita. Kritik dari pembaca, bisa dijadikan salah satu alat untuk mengevaluasi dan berinovasi agar tulisan kita tidak membosankan dan gitu-gitu aja.


So, buruan gabung ke Novelme dan dapetin bonus-bonusnya hanya bermodalkan gadget dan jari tangan kamu. Stay at home, sambil rebahan bisa menciptakan uang loh.



Cukup sampai di sini tulisan dari aku. Sampai jumpa di tulisan berikutnya ... Zaijian ...!




Salam hangat,


Rin Muna









Tuesday, June 2, 2020

Cara Asyik Jadi Penulis Produktif


Hai ... hai ... hai ...!
Apa kabra? Eh, apa kabar?

Tau nggak sih, hari ini tuh alu kesel banget, soalnya hari ini aku cuma bisa nulis 1 bab novel dan 1 artikel buat blog aku.
Biasanya, aku nulis minimal 3.000 kata dalam sehari walau aku banyak kegiatan dan kesibukan.

Entah kenapa, aku ngerasa nulis itu udah kayak narkoba, bikin candu. Hihihi ...

Kalau kata temen penulis yang lain, aku termasuk salah satu penulis yang produktif. Mmh ... aku nggak ngerti ukuran penulis produktif itu seperti apa. Yang jelas, aku memang lebih suka menghabiskan waktuku duduk santai sambil nulis.

Kayak yang lagi aku lakuin sekarang, aku nulis tulisan ini sambil ngajarin Livia belajar mewarnai karena dia masih pendidikan PAUD (Kelompok Bermain).
Walau masih berusia 5 tahun, Livia sangat mengerti kegiatan mamanya sebagai seorang penulis novel. Ia tidak pernah mengganggu saat mamanya sedang menulis di laptop atau pun di hape.

Saat ini, aku sering menghabiskan waktu luangku untuk menulis sebuah webnovel. Yah, karena tuntutan dari pembaca, saat ini aku memang kejar tayang terus. Aku harus menulis minimal 3.000 kata dalam sehari untuk satu webnovelku. Belum lagi menulis artikel atau sekedar curhat di blog ku. Hahaha ...

Karena setiap hari aku memang selalu menghasilkan tulisan, aku sering dijuluki sebagai penulis produktif. Yah, cita-citanya memang pengen bisa konsisten dan produktif menulis sih.

Terus, gimana sih caranya biar kita tuh bisa jadi penulis produktif?
Kadang, kegiatan keseharian kita jadi alasan buat nggak nulis sepatah kata pun. Padahal, kalau nulis status di sosmed, rajin banget loh.

Nah, kali ini aku mau berbagi tips ke kalian, gimana caranya jadi penulis yang produktif.
Simak di bawah ini ya!



1. Nulis kapan pun, di mana pun

Saat aku ada waktu luang, bisa aku gunakan untuk menulis. Tak peduli kapan pun dan di mana pun. Aku nggak punya jam tertentu untuk menulis karena kesibukan aku yang padat banget. Jadi, aku memanfaat waktu kapan pun dan di mana pun untuk menulis. Kadang, di sela-sela menjahit, aku selalu menyempatkan untuk menulis saat istirahat. Atau sebaliknya, saat nulis dan butuh ide, biasanya aku cari kegiatan lain dulu.

Aku juga sering banget nulis di sela-sela acara pertemuan atau rapat. Saat ada waktu untuk istirahat, aku selalu menggunakannya untuk menulis. Maybe, orang-orang akan menilai aku sombong atau introvert banget. Yah, karena aku memang lebih suka ngabisin waktu luangku buat nulis daripada gosipin kehidupan orang lain. 
Kalau mau produktif, bisa nulis kapan aja dan di mana aja. Asalkan ponsel kamu tetep on, kamu bisa mencurahkan isi hatimu di mana saja.

2. Segera mencatat ide

Ide, kadang datangnya di saat yang tak terduga.
Yah, kadang kita sampai uring-uringan nyari ide tapi nggak ketemu. Eh, pas lagi asyik nongkrong di toilet, tiba-tiba aja ide berseliweran di atas kepala. Ngeselin banget kan?
Nah, karena ide itu datengnya tak terduga. Aku perlu mencatat ide yang tiba-tiba muncul. Jangan sampai, ide yang udah berseliweran itu nggak ada yang bisa kita tangkap satu pun. Kudu langsung ditulis tuh ide biar nggak nguap gitu aja.

3. Manfaatkan Media Sosial sebagai sumber Motivasi

Nah, buat kamu yang suka main-main sosmed nih. Bisa banget manfaatin media sosial buat jadi sumber motivasi. Karena di media sosial ada banyak banget penulis yang memotivasi. Yang lebih efektif adalah motivasi dari pembaca. Gunakan media sosial untuk mempromosikan tulisanmu dan mendapatkan motivasi dari pembaca kita. Kritik baik dan buruk menjadikan kita semakin termotivasi lagi loh.


4. Kumpulkan Inspirasi

Setiap hal yang ada di sekitar kita bisa menjadi inspirasi loh. Bahkan rumput yang bergoyang aja bisa jadi inspirasi. Perubahan cuaca juga bisa menjadi inspirasi untuk menulis.
So, kumpulin aja inspirasi sebanyak-banyaknya. Bisa dengan berjalan-jalan, menonton film, baca buku atau mendengarkan curhatan teman kita.

Nah, inilah tips menjadi penulis produktif yang bisa aku share ke kamu.
Semoga bermanfaat dan tetap menulis setiap hari ya!


Jangan lupa, baca webnovel "THEN LOVE" dan "PERFECR HERO" hanya di aplikasi Novelme.





Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas