Showing posts with label Belajar Nulis. Show all posts
Showing posts with label Belajar Nulis. Show all posts

Tuesday, February 15, 2022

5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Penulis Pemula

 

 

 


 

Hai ... Hai ...!

Kamu lagi suka nulis dan lagi belajar nulis?

Sebelum kamu terjun ke dunia tulis-menulis yang lebih profesional, kamu harus tahu 5 hal penting di bawah ini sebagai penulis pemula. 

Sebagai seorang penulis, kamu ingin namamu dikenal dan abadi 'kan? 

[Kalau ghostwriter, nggak masuk daftar karena dia menulis untuk orang lain, bukan atas nama dirinya sendiri]

So, simak beberapa hal di bawah ini supaya kamu makin semangat menulisnya dan tetap menjadi author yang beretika.

 

1. Plagiat

 

 Plagiat adalah hal paling mengerikan dalam dunia karya. Entah itu tulisan, gambar atau syair lagu. Sebagai seorang penulis, kita dilarang menyadur karya penulis lain dalam bentuk apa pun. Kalau kamu masih belajar, mungkin kamu akan mengikuti penulis lain terlebih dahulu. Itu sah-sah saja. But, jangan dibagikan kepada orang lain, cukup untuk dirimu sendiri sebagai pembelajaran. Apalagi sampai dikomersilkan. It's crazy! Aku kurang respect sama penulis-penulis yang tidak beretika seperti ini. Selain merugikan penulis aslinya, mereka juga merugikan pembaca, loh. Nggak sayang sama pembaca sampai ngasih bacaan berbayar hasil plagiat dari buku lain. 

Di Novelme adalah salah satu tempat berkompetisi dan menjadi sarangnya para plagiator. Bahkan, plagiatornya bisa lebih terkenal dari penulis aslinya. Di Novelme juga, para plagiator ini masih diberi panggung untuk tetap berkompetisi. Padahal, kasusnya sudah diselidiki dan Novelme langsung take-down karya mereka. Kalau karya sudah di-takwdown, aku sudah tidak akan percaya dengan dalih atau pernyataan pembelaan dalam bentuk apa pun. Secara hukum, dia sudah salah dan tidak berani mempertahankan argumen dan karyanya. Kalau tidak plagiat, seorang penulis akan berani mempertahankan karyanya tetap muncul di publik.

So, kalian yang sedang belajar nulis. Hindari banget yang satu ini!


2. Meminta Penulis Lain Membaca Tulisanmu

 Tidak ada salahnya kalau kamu meminta orang lain membaca tulisanmu. But, meminta penulis lain yang jam terbangnya sudah tinggi untuk membaca tulisanmu. Itu adalah sebuah ketidakmungkinan. Karena si penulis ini sudah pasti sibuk nulis, mana mungkin dia mau baca tulisanmu. Sama seperti aku ini. Aku suka baca-baca karya Boy Chandra, Tere Liye, Asma Nadia, Andrea Hirata, dsb. Meski aku ada dalam satu komunitas bersama mereka ... ya nggak mungkin juga penulis sekelas mereka mau baca tulisanku. Penulis yang masih satu level sama aku atau penulis pemula saja belum tentu mau baca tulisanku karena mereka sudah sibuk nulis dan selera baca mereka pasti tinggi. So, pikir-pikir dulu kalau kamu mau minta penulis lain baca ceritamu! Lebih baik, kamu minta temen, saudara, tetangga atau temen sekolah buat baca tulisanmu dan minta pendapat mereka. Okay? Itu lebih nyaman dan membuatmu tidak merasa insecure. Kamu juga nggak akan berpikir negatif karena author yang kamu minta buat baca tulisanmu, lagi nggak ada waktu untuk itu.


 

3. Malas

 Kalau kamu masih malas, kubur dalam-dalam keinginanmu untuk menjadi penulis. Penulis itu nggak boleh malas. Terutama malas untuk membaca dan belajar. Kamu bisa baca karya author-author yang terkenal untuk bisa dapet inspirasi menulis. Karena kamu akan kesulitan menyusun kalimat ketika kamu tidak menguasai banyak kosakata. So, kalau bener-bener mau jadi penulis ... harus rajin baca dulu! Jangan malas, ya! Setelahnya, harus rajin menulis setiap hari. Oke?


 

4. Mengeluh

 Hmm ... kalau yang satu ini ... kamu juga pasti mengalaminya saat menjadi penulis pemula. Iya 'kan? Karyanya pengen dikenal, tapi nggak ada yang mau baca. Udah coba minta orang lain untuk baca, mereka cuek aja. Jangankan mau kasih bab berbayar, dikasih gratis aja mereka nggak mau baca. Sedih 'kan? Rasanya pengen ngeluh terus.

But, kamu jangan sedih, jangan ngeluh! Harus bangkit dan terus belajar menggapai keinginanmu. Waktu yang kamu gunakan untuk mengeluh, bisa kamu gunakan untuk berkarya dan mengasah kemampuanmu secara perlahan. Banyakin aja karyamu, suatu saat ... kamu akan menemukan pembacamu sendiri!

So, berhentilah berkeluh kesah karena penulis famous yang lain itu sudah melewati banyak proses dan rasa sakit. Tetap semangat dan positif thinking!


 

5. Promosi di Lapak Author Lain Tanpa Izin 

Hmm, kalau mau bahas yang ini tuh agak membingungkan, ya? Kalau nggak dikasih izin promo, ntar dikira sombong. Dikasih izin, tapi makin banyak yang promo. Hahaha. Maybe, kalau promo di postingan media sosial dan sebagainya, nggak masalah. Promosilah pada tempatnya supaya kalian terlihat sebagai penulis yang beretika. Bayangin aja ketika penulis lain promo di kolom review novel di aplikasi. Apa yang dilakukan pembaca? Mereka protes abis-abisan ke penulis karena review buku itu isinya promosi semua. Sementara, yang mereka mau, isi review itu ya tentang review buku itu. So, kalau mau promosi, gunakan cara yang elegan. Kalian itu nggak baca bukunya, tapi komen promo di kolom review buaaanyaak banget! Kalau kalian jadi authornya, kalian risih atau nggak? Apalagi dapet protes dari pembaca. Rasanya, gimana gitu. Iya 'kan? 

So, kalian hindari promosi di aplikasi atau tempat review novel yang sudah disediakan oleh aplikasi. Kalian kalau mau numpang promo, bisa cari media sosial authornya, disapa baik-baik, diajak berteman dan kalian bisa izin tag promosi ke akunnya author itu. Ini bagian dari etika menulis. 

 

Jadilah penulis yang baik, penulis yang beretika dan terus menginspirasi!


Much Love,

@rin.muna



Wednesday, April 7, 2021

3 Cara Mudah Membuat Deskripsi Novel yang Menarik



Hai ... hai ...!
Apa kabar nih?

Pernah ke toko buku?

Kalau cari buku, apa sih yang pertama kali kalian lihat?

Yang pertama, pasti lihat judul dan covernya. Selanjutnya, kita akan melihat sinopsis, blurb atau deskripsi tentang novel tersebut. Ini adalah salah satu persoalan besar yang terlihat sepele. Karena deskripsi novel akan menentukan pembaca akan memilih membeli novelmu atau tidak. 

Jujur, kalau pergi ke toko buku, aku juga selalu membaca deskripsinya terlebih dahulu. Setelahnya, barulah akan memutuskan untuk membacanya atau tidak. So, dari ribuan atau jutaan buku yang ada ... kita harus bisa bikin deskripsi novel yang menarik.


Kali ini, aku mau ngasih tips tentang deskripsi novel supaya menarik perhatian pembaca.

Gimana sih caranya biar deskripsi novel kita itu bisa menarik?

Simak tips yang ada di bawah ini ya!


1. To the Point

Buatlah deskripsi kamu itu langsung ke intinya. Nggak usah bertele-tele. Buat kalimat semenarik mungkin untuk membuat pembaca penasaran dan ingin membaca karya kamu. Kamu bisa lihat contoh deskripsi novel "Perfect Hero" karya Vella Nine.




2. Bangun Citra Novelmu

    Dengan membangun citra novelmu di deskripsi novel, akan menarik minat pembaca untuk membaca cerita dalam novel tersebut. Kamu bisa memberikan gambaran secara keseluruhan dalam novel kamu dan tetap membuat penasaran pembaca. Kamu bisa lihat contoh deskripsi novel "Travelling ke Hatimu" karya Jun Akhena.




3. Tambahkan Kutipan dari Novelmu

     Kutipan novel yang diletakkan di deskripsi novel akan membuat pembaca tertarik saat membacanya dan ingin membuka bab-bab novel yang kamu tulis. Kamu bisa lihat contoh novel "My Mysterious Husband" karya Nawila ini:




 Nah, itu dia 3 tips bikin deskripsi novel yang menarik!

Semoga bermanfaat!



Much Love,

@vellanine.tjahjadi


Monday, March 15, 2021

5 Manfaat Menjadi Penulis




Banyak orang yang menganggap bahwa menulis adalah sesuatu yang membosankan. Sehingga, tidak banyak orang yang berkecimpung di dunia kepenulisan. Padahal, menulis adalah bagian dari hidup kita. Kita tidak bisa terlepas dari tulisan atau teks dalam kehidupan sehari-hari.

Buat kamu yang selalu bertanya, apa sih manfaatnya jadi penulis? Hanya buang-buang waktu dan tidak mendapatkan apa-apa.

Eits ...! Menulis itu hobi. Buatku saat ini, menulis bukan sekadar hobi saja, tapi juga habbit dan passion. Karena banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menjadi penulis.

Apa aja sih manfaatnya jadi penulis?

Yuk, simak tulisan di bawah ini!

  • Wawasan Luas

 Orang yang suka menulis, pastinya akan mencari banyak referensi atau bahan bacaan yang akan dijadikan tulisan. Semakin banyak menulis, orang itu pasti akan semakin banyak membaca. Dengan banyak membaca, wawasan yang dimiliki seorang penulis akan menjadi semakin luas. Terlebih ketika kalian menjadi penulis novel sepertiku. Kalian harus bisa mencipatakan karakter/tokoh  dengan berbagai profesi. Untuk membuat tokoh itu hidup, penulis harus bisa menjadi seorang pengusaha, dokter, tentara, ibu rumah tangga, anak-anak dll. dengan sudut pandang dan pemikiran mereka masing-masing. Oleh karenanya, menjadi penulis bisa menambah wawasan kalian semua untuk terus berkarya.

 

  • Bisa Menjadi Influencer dalam Kebaikan

Penulis bisa menjadi seorang influencer juga, loh. Kenapa? Karena penulis bisa membuat tulisan persuasi. Mengajak para pembacanya untuk melakukan sesuatu. Terutama dalam mengajak ke dalam kebaikan. Ada banyak sekali situs penulis yang mengajak dan mempengaruhi orang-orang untuk ikut serta dalam melakukan aksi kemanusiaan lewat tulisan. Terlebih, saat tulisan-tulisan sudah dikenal banyak orang. Tentunya, kita akan lebih baik dan lebih mudah dalam menebarkan kebaikan.

 

  • Menambah Income

 Banyak orang yang menganggap bahwa menulis tidak menghasilkan apa-apa. Tidak akan bisa ngasih kita makan. Itulah yang aku rasakan saat aku memutuskan terjun di dunia kepenulisan. Tidak ada hasilnya. Aku justru sering merogoh kocek dari kantong sendiri untuk mencetak buku-buku karyaku secara indie. Kalau tidak ada yang beli bukunya, otomatis aku tidak akan mendapatkan uang. 
Tapi, tidak menyerah begitu saja. Aku tetap terus menulis, memperbanyak tulisan agar terbiasa dengan banyak kosakata. Sampai akhirnya, tulisan-tulisanku bisa menghasilkan uang. Entah itu dari adsense atau dari penjualan bab berbayar. Semuanya bisa menghasilkan uang dari menulis asalkan tekun dan ingin terus belajar. Eh, jadi influencer juga bisa dapat uang, loh. Aku juga biasa mendapatkan uang dengan membuat artikel persuasif, loh. Beberapa perusahaan akan mencari penulis yang tulisannya bagus dan kekinian untuk membuat tulisan yang bisa mempengaruhi banyak orang, terutama kebutuhan pasar yang terus berkembang.
 
  • Melatih Skill Berkomunikasi

 Selain untuk menambah wawasan dan menambah income. Menulis juga bisa melatih skill berkomunikasi. Kenapa? Karena kita bisa memiliki banyak kosa kata saat kita bertemu dengan orang baru. Komunikasi dua arah yang baik adalah ketika kita tidak pernah kehabisan bahan untuk dibicarakan. Karena, kita memiliki pengetahuan dan nyambung ketika bertemu dengan orang baru, meski memiliki dunia yang berbeda. Rasanya keki banget saat kita berada dalam satu ruangan, tapi kita nggak bisa bicara banyak karena keterbatasan pengetahuan yang kita miliki. Iya, nggak?

  • Memperluas Relasi / Jaringan Pertemanan

 Kalau kata Kak Andrei Aksana, penulis bukanlah orang yang introvert. Penulis yang sesungguhnya adalah orang-orang ekstrovert yang suka dengan hal-hal baru dan keramaian. Dia akan menjadi introvert ketika sudah mendapatkan inspirasi di luar sana dan berhadapan dengan laptop atau komputer untuk menyusun sebuah naskah.
So, menjadi penulis akan memperluas relasi/jaringan pertemanan. Karena kita bisa bergabung dengan beberapa komunitas penulis yang begitu luas.
Dengan begitu, jaringan pertemanan kita juga akan semakin luas. Tidak hanya dikenal karena karya-karyanya, tapi juga pribadinya.
 
 
Nah, itu dia 5 manfaat menjadi seorang penulis.
Menurut kamu, masih ada lagi nggak manfaatnya jadi seorang penulis?
Kalau ada, silakan komentar di bawah ya!
 
 
Siap jadi penulis? 
Harus siap, dong!
 
 
Much Love,
@rin.muna

Tuesday, December 29, 2020

8 Cara Meminimalisir Plot Hole dalam Novel

 


 

Hai ... hai ...!

Ketemu lagi sama Kak Rin yang sok sibuk, hehehe.

Mohon dimaklumi kalau sekarang sulit untuk ngasih materi di grup atau menyapa-nyapa kalian semua. Karena lagi punya bayi yang super aktif, bikin Kak Rin harus fokus mengurus anak-anak dan juga keiatan sosial yang ada di daerahku.

Hmm, kali ini aku mau sharing sedikit tentang ilmu kepenulisan yang aku dapat. Semoga, kalian nggak bosen baca tulisanku yang berantakan ini.

Tarik napas dulu dan baca tulisan ini dalam keadaan rileks. 

Supaya kalian bisa mencerna kata-kata yang aku tuliskan dengan baik.

Aku mau bahas tentang Plot Hole. Plot Hole itu apa sih? Plot hole adalah sebuah lubang kesalahan dalam alur cerita. Namanya juga plot, artinya alur atau jalan cerita yang kita tulis. Kalo jalannya bolong, berarti kita akan bikin pembaca jadi terperosok. So, penulis juga harus berhati-hati karena plot hole kadang bikin pembaca kita tersesat. Artinya, free writing juga nggak asal-asalan nulisnya, kudu masuk akal.

 

Plot hole biasanya sering terjadi karena penulis tidak fokus atau terburu-buru dalam menulis cerita. Terlebih, untuk penulis webnovel / novel series yang harus tayang setiap hari dengan ratusan bahkan ribuan bab. Kemungkinan untuk plot hole, itu sangat besar. Tidak semua penulis bisa melakukan persiapan dan teliti saat menulis novel ratusan bab.


Untuk itu, aku akan berbagi sedikit cara meminimalisir plot hole dalam novel kalian. Baca tips di bawah ini ya!



1. Meminimalkan Kebetulan-Kebetulan

 

    Sebagai penulis, harus memiliki persiapan saat menulis cerita. Sesuaikan dengan outline atau catatan-catatan yang kalian punya. Minimalkan adegan kebetulan. Kenapa? Karena adegan kebetulan itu pastinya akan mempengaruhi cerita selanjutnya jika tidak ada pengaruhnya pada bab selanjutnya yang akan kita tulis.


2. Carilah Solusi yang masuk akal untuk masalah dalam novelmu.

    Setiap konflik yang kita buat dalam novel, harus masuk akal dalam penyelesaiannya. Karena saat membuat teka-teki konflik, harus ada jawaban dan solusi yang masuk akal. Misalnya, ketika seseorang dibunuh di sebuah rumah sakit atau hotel dengan latar waktu tahun 2020. Jangan buat semuanya nggak ketahuan karena tahun dengan teknologi modern sudah ada CCTV di mana-mana dan bisa dicek semua pergerakan orang asing di sana. Jadi, penyelesaian masalahnya bisa menggunakan CCTV untuk menemukan pembunuhnya.

   
3. Pastikan kamu sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan besar dalam novelmu.

    Dalam sebuah novel yang naskahnya panjang, kamu harus menyiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan besar yang kamu buat dan akan dimunculkan di bab berapa. Jika ingin membuat pembaca penasaran, bisa berikan clue dari pertanyaan-pertanyaan itu terlebih dahulu agar kita tidak kebingungan ketika ingin menyelesaikan sebuah konflik.


4. Pastikan kamu sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil dalam novelmu.

    Dalam novelmu, pasti ada pertanyaan-pertanyaan kecil yang timbul dan harus sudah terjawab di bab berikutnya. Jangan menumpuk banyak pertanyaan. Gunakan outline sebagai panduan menulis ceritamu dan juga catatan-catatan kecil jika outline yang sudah kamu buat mengalami perubahan.


5. Gunakan transisi untuk menghindari lompatan waktu, berikan petunjuk tentang lewatnya hari, bulan dan tahun.

    Alur waktu adalah hal yang paling penting dalam sebuah cerita. Untuk webnovel dengan bab yang panjang, aku saranin untuk gunakan alur maju saja. Jangan terlalu banyak flashback karena itu akan sangat membingungkan untuk pembaca dan juga penulisnya. Gunakan saja alur maju, si tokoh masa itu yang bercerita tentang masa lalu.


6. Pastikan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam urutan logis waktu, kecuali novelmu memiliki genre yang tidak biasa.

    Untuk genre novel biasa seperti Perfect Hero, aku selalu berusaha untuk menggunakan urutan waktu yang logis. Tahun lahir tokoh tidak boleh lebih dahulu dari tanggal pernikahan kedua orang tuanya. Terlebih saat ada hubungan cerita dengan masa lalu.Karena, fiksinya Perfect Hero hampir ke real life story

    Kalau ditanya, apakah tokohnya sungguhan ada? Kalian cek saja kehidupan Crazy Rich Surabaya! Aku menggunakan kota itu sebagai latar novel, bukan tanpa alasan. Aku juga menggunakan alur waktu di tahun 2017 dan seterusnya. Jadi, ketika si tokoh nonton film di bioskop, aku tidak mungkin memunculkan film yang dirilis setelah tahun 2018. Alur waktu dan semuanya harus logis. Perlu banyak riset untuk bisa membuat alur waktu yang detil dengan jumlah bab yang ratusan.

    Kalau penulis genre fantasy, time traveller dan sejenisnya ... tentu bisa berimajinasi sebebas-bebasnya dan tidak terpaku pada alur waktu dan tempat yang sesuai di dunia nyata. 

    Artinya, menulis cerita fiksi juga nggak asal-asalan. Tetap harus melakukan riset, tetap harus menentukan alur waktu yang sesuai.



7. Pastikan perilaku karakter dalam novelmu sesuai dengan kepribadiannya.

    Nah, ini yang biasanya bikin penulis yang udah nulis banyak tokoh itu pusing. Pusing dengan banyaknya karakter yang dia ciptakan. Kenapa? Aku ngerasain sendiri, sih. 

    Aku perlu bekerja keras untuk membuat kepribadian si tokoh itu tidak berubah ketika menghadapi konflik. Aku pakai contoh di Novel aku aja ya, karena aku lebih mudah untuk mengingatnya. 

    Ada lima Hero yang ada di novel Perfect Hero. Yeriko, Chandra, Lutfi, Satria dan Arjuna. Setiap tokoh punya karakter dan kehidupan yang berbeda. Punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

    Itu baru 5 tokoh utama. Belum lagi sama pasangannya, kedua orang tua mereka, teman-teman bisnis, teman sekolah dan lain-lain. Secara, kita hidup di dunia ini juga bertemu dengan banyak orang. Hanya orang-orang tertentu yang setiap hari bertemu dengan kita. Kita akan terus bertemu dengan orang berbeda setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun. Udah nggak terhitung berapa tokoh "Perfect Hero" yang sudah menginjak bab 700 di bulan ke-8. Yang jelas, kalau nggak panda menguatkan karakter, kadang tokoh itu bisa tertukar kepribadiannya.


8. Periksa semua detail agar informasi yang kamu berikan tetap konsisten.

    Untuk penulis novel fisik yang jumlah katanya nggak lebih dari 100rb kata dan masih bisa melakukan perubahan, tentunya akan lebih mudah sebelum novelnya dirilis. Tapi ... untuk penulis webnovel yang dituntut untuk rilis minimal 3 bab sehari, harus bener-bener punya pegangan untuk yang satu ini supaya cerita dalam novel kita tetap konsisten.

    Saat kita ingin memberikan informasi tapi tidak mengetahui detailnya, itu bener-bener bikin sakit kepala. Selain kita harus nyari ide, kita juga harus riset secara bersamaan. Makanya, jadi penulis webnovel itu nggak mudah. Tingkat setress-nya jauh lebih tinggi karena setiap hari harus rilis dan berhadapan langsung sama pembaca. Udah kayak nulis skenario sinetron.

    Supaya bisa tetap konsisten, tentunya harus punya detil informasi setiap adegannya. Jangan terlalu banyak menggunakan bahasa ilmiah kalau sebenarnya otaknya pas-pasan kayak aku. Karena cuma akan bikin banyak plot hole di cerita kamu.

 

 

Udah, ah ...

Sampai di sini aja ya ocehan dari aku.

Aku udah ngantuk banget dan harus istirahat. Supaya, bisa nulis novel lagi untuk besok pagi.

 

Jangan lupa baca "Perfect Hero" hanya di aplikasi Novelme atau Novelaku ya!

Udah bab 733 loh...

Kamu akan ngerasain gimana amazingnya menulis cerita dengan episode yang puanjaaang banget! Sampai-sampai, semua reader setianya Perfect Hero selalu mengaitkan novel ini dengan sinetron "Ikatan Cinta" yang belum pernah aku tonton sekali pun. Maklum ya, penulis ya sibuknya ngehalu sama nulis doang. Belum sempat mau nonton sinetron karena harus update bab setiap hari.

 

Thanks udah mau baca tulisannku yang acak-acakan ini...

Sekarang, kalian boleh muntah setelah baca ini!

 

Ups, aku nggak tanggung jawab!

 

Kabooor dulu, guys!

 

Bye-bye!! 




______________________________________________
🅒Copyright. 
Dilarang mengutip atau menyebarluaskan konten blog ini tanpa mencantumkan link atau kredit penulis.



Thursday, July 2, 2020

6 Cara Ampuh Mengatasi Writer's Block



Hai guys...!!
How are you today?
Semoga selalu sehat ya...

Oh ya, aku ke sini karena lagi writer's block nih... biasanya, aku selalu nulis novel minimal 3000 kata dalam sehari. Kalo ide lagi lancar tuh. Kalo nggak, ya gini ... suka kelimpungan seharian saat aku lagi nggak punya ide sedikitpun buat nulis. 

Terkadang ide dengan mudahnya ngalir kayak kran bocor. Terkadang juga udah kayak PDAM mati seharian. Kagak ada yang bisa dipake mandi. Badan bau seharian.. euuuh...!!!

Kamu pernah nggak sih ngerasain kayak gini juga?
Kalo pernah, sharing dong gimana cara ngatasinnya?

Kalo aku sih.. punya beberapa cara yang bisa aku lakuin biar kalimat writer's block itu nggak nangkring kelamaan dalam diriku.

Berikut ini, 6 cara yang bisa aku lakuin kalo aku lagi Writer's Block alias males semales-malesnya. 
Simak di bawah ini ya!

1. Rehat Sejenak

Writer's block juga bisa disebabkan karena kita sudah memforsis otak kita untuk bekerja seharian menggali ide yang ada di pikiran kita. Kita butuh rehat sejenak buat ngembaliin suasana hati kita. Biar pikiran kita fresh lagi dan mudah dapetin ide. Alangkah baiknya kalau kita ... mmh ... jalan-jalan sejenak sambil gandengan tangan. Asyiiik ...!!!
Cara ini termasuk salah satu cara yang efektif buat ngilangin kejenuhan yang bikin kita jadi writer's block.


2. Menulis sesuka hati & Diedit lain waktu

Menulislah sesuka hati ...!
Eh, kenapa aku bilang kayak gini? 
Karena ... salah satu alasan yang bikin penulis writer's block adalah terlalu takut dengan bahasa penulisan yang kita gunakan. Takut kalo diksi yang kita pakai nggak tepat. Takut kalau pembaca nggak suka baca tulisan kita atau bahkan kita bakal dapet kripik pedas dari pembaca.
Kekhawatiran ini merupakan salah satu hambatan dalam menulis. Membuat kita nggak bisa leluasa mencurahkan ide dan imajinasi kita karena terhalang oleh dinding kaidah kepenulisan.
So, coba aja menulis sesuka hati dulu. Abis itu, bisa deh kita edit lagi tuh tulisan. Soalnya kita emang sering banget nulis kata berulang waktu menulis.
Kalau kita nggak mikirin salah atau bener, biasanya kita bisa lebih mudah mencurahkan ide yang ada di kepala kita dalam bentui tulisan.

3. Mencari Inspirasi lewat buku atau film

Writer's Block juga bisa disebabkan karena ide di kepala kita nggak jalan. Apalagi penulis novel kayak aku. Kadang, bingung banget mau mulai adegan dari mana. Miskin ide ini yang jadi kendala besar banget buat aku. Apalagi aku emang penulis fiksi yang kudu mikirin adegan mana dulu yang harus aku buat.

Salah satu cara untuk bisa mengembalikan kita dari posisi stuck nulis adalah dengan mencari inspirasi lewat buku atau film. 
Baca buku, kita bisa dapetin kosakata baru dan menambah koleksi kata-kata di otak kita. Kadang juga suka bingung mau menggambarkan suatu keadaan dengan kalimat apa.
Selain baca buku, nonton film atau drama yang kita sukai juga bisa memberikan inspirasi. Terutama, untuk memperkaya adegan yang ada dalam cerita kita.



4. Membuat kerangka penulisan

Mmh ... yang satu ini adalah hal penting yang harus kita siapin sejak awal kita nulis adalah kerangka karangan. Kenapa? Karena kadang kita mikir keras buat nulis adegan selanjutnya. Terus, benang merah konfliknya mau kita taruh di mana.
Apalagi untuk seorang penulis webnovel seperti aku yang harus update tulisan setiap hari. Nggak bisa kalau mau ngerombak naskah dari awal ketika kita melakukan kesalahan. So, aku selalu siapin outline matang-matang. Tujuannya juga supaya tidak terpengaruh dengan komen dan kritik dari pembaca. Sekalipun tulisan kita bertujuan untuk menyenangkan pembaca, tapi konflik yang kita buat juga harus dimulai dan diakhiri dengan baik. Jangan sampai kita kebingungan mau nulis cerita selanjutnya karena nggak punya panduan menulis.

5. Hilangkan perfeksionisme

Perfeksionisme adalah hal yang selalu diinginkan oleh setiap penulis. Menulis sesempurna mungkin. Jangan sampai ada diksi atau tanda baca yang buruk!

Ah, untuk penulis profesional, hal ini mungkin berlaku. Tapi, nggak berlaku buat aku yang selalu dikejar deadline setiap hari.
Kalau aku harus menulis naskah dengan kaidah penulisan yang super perfect, mungkin aku nggak bisa ngejar deadline karena selalu kepikiran untuk tidak melakukan kesalahan. Akhirnya, lebih banyak mikir ketimbang eksekusi naskahnya.


6. Hilangkan rasa khawatir akan opini orang lain.

Poin yang ke-enam ini bener-bener bisa mengatasi writer's block buat aku. Why? Karena mood nulis aku bener-bener terpengaruh saat aku mendapatkan komentar buruk dari pembaca. 

Apa yang bakal kamu lakukan saat ada yang bilang tulisanmu nggak bermutu? Membosankan? Dan bla bla bla ...?
Ada banyak komentar buruk yang sering kita terima. Padahal, untuk menulis 1 bab saja kita membutuhkan kerja keras. Kita harus nyari ide cerita, mikirin adegan apa yang mau kita ciptakan, mikirin karakter tokohnya seperti apa saat beradu dalam satu adegan, mikirin awal dan akhirnya harus seperti apa dan lain sebagainya. Belum lagi kalau kita harus riset.

Saat kerja keras itu tiba-tiba diejek dan dihina sama orang lain. Rasanya pasti nge-down banget kan? Rasanya pengen berhenti nulis saat itu juga!!!
Tapi, kalau kita kayak gitu terus, selamanya kita nggak bisa berkarya dengan baik. So, kita harus kebal dengan opini orang lain. Nggak boleh khawatir cerita yang kita tulos bakal dihujat sama orang lain. Ambil baiknya aja. Kalau ada yang ngasih saran baik, bisa kita gunakan untuk meningkatkan kualitas tulisan kita.



Nah, itu dia 6 tips dari aku biar kalian bisa terbebas dari Writer's Block.
Kalau kalian, ada tips lain yang lebih ampuh bisa sharing di kolom komentar ya!
Kali aja bisa menambah ilmu buat akundan yang lainnya juga.


Terima kasih sudah berkunjung ke rumahku yang sederhana ini.



Salam peluk hangat,

-Kak Rin as Vella Nine-


Tuesday, May 26, 2020

4 Manfaat Menulis Bagi Kesehatan Mental


Hai ... hai ...!
Apa kabar nih?
Ketemu lagi sama Kak Rin yang suka nulis. Nulis apa aja lah, suka-suka.
Kalau kamu, demen nulis juga atau nggak sih?
Jangan bilang, nggak demen nulis tapi setiap hari update story di media sosial. 
Itu sih, namanya juga nulis, bukan nangis. Hehehe

Kalau aku, emang demen nulis dari dulu. Dari masih duduk di bangku eSDe. Awalnya, suka nulis diary doang. Sampai sekarang, nulis udah candu buat aku. Rasanya, kayak ada yang kurang kalau sehari aja nggak nulis.

Dulu, waktu belajar nulis, setidaknya aku harus menargetkan diriku sendiri. Membuat tulisan minimal 100 kata dalam sehari. Di mana? Oh ... jelas di status facebook atau Whatsapp aja. Tulisan ngasal yang kadang bisa bikin perasaan kita lebih baik setelah kita tuliskan di status/story media sosial.

Sama halnya dengan beberapa orang yang demen curhat di media sosial. Kadang, mereka menyinggung seseorang, kadang juga mengingatkan diri sendiri tapi orang lain tersinggung. Secara nggak sadar, ternyata tulisan story yang dibuat di media sosial ikut mempengaruhi kesehatan mental kita loh. Karena, kadang kita baru merasa lega setelah meluapkan emosi kita di media media sosial. Padahal, dengan begitu kita malah menunjukkan pada semua orang tentang kelemahan diri kita sendiri.

Tapi, di situlah salah satu manfaat menulis. Nggak harus menulis buku. Menuliskan isi hati di media sosial, sama halnya dengan kita menulis di sebuah buku diary. Yah, buku diary yang terbuka untuk umum. Semua orang bisa membaca kisah hidup kita.

Ternyata, menulis memang punya banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat menulis untuk kesehatan mental kita:



1. Membantu Menuangkan Emosi
     
      Nah, manfaat yang satu ini pasti semua udah ngerasain. Terlebih kalau kamu udah suka main media sosial. Hampir semua hal akan diluapkan melalui sebuah tulisan. Saat kita merasakan kekesalan, kesedihan, kebahagiaan dan sebagainya, kita sering kali membuat status/story di media sosial. Kenapa? Padahal, kalau dipikir-pikir, orang lain nggak akan benar-benar peduli dengan keseharian kita. Tapi, perasaan kita menjadi lebih lega saat sudah menuangkannya lewat sebuah tulisan.

2. Membuat Pikiran menjadi terbuka

      Orang yang suka menulis, biasanya akan suka membaca dan memiliki pengetahuan yang luas. Tak perlu lah mencontoh seorang penulis profesional yang emang ilmu kepenulisannya udah tinggi. Aku kasih contoh sederhana di keseharian kita aja sebagai orang awam yang nggak ngerti sama sekali tentang kaidah penulisan yang baik dan benar. Saat kita bikin story/status di media sosial. Secara otomatis, orang-orang akan berkomentar tentang apa yang sudah kita tulis. Terkadang, komentar mereka bisa membuat pikiran kita menjadi lebih terbuka. Bagi seorang penulis, sebuah tulisan bisa membuat kita membuka diri dan membuat pikiran kita menjadi lebih baik.


3. Memperbaiki Kualitas tidur.

       Tulisan mampu memperbaiki kualitas tidur yang kurang baik. Kalau awalnya kita sulit untuk tidur, dengan menulis kita akan menjadi lebih mudah untuk beristirahat. 
       Asalkan bukan menulis dalam keadaan deadline ketat atau kejar target tulisan kayak aku, hahaha. Karena, aku punya banyak deadline tulisan setiap harinya dan memang harus pandai mengatur waktu untuk istirahat dan menulis.

4. Menajamkan Imajinasi dan Kreatifitas.

       Ternyata, menulis juga bisa menajamkan daya imajinasi dan kreatifitas kita dalam menulis. Kadang, kita sering berimajinasi tentang sesuatu yang tidak pernah kita alami di dunia nyata. Misalnya, kita ingin sekali pergi ke bulan menggunakan sayap ( padahal, nggak mungkin ), maka kita bisa menuangkan imajinasi dengan tulisan dan menghasilkan sebuah karya tulis (kreatifitas) bergenre fantasy yang sangat indah. Membayangkan sesuatu yang indah, sangat mempengaruhi kondisi kesehatan mental kita. Sebab, kita bisa melupakan kekesalan atau kekecewaan yang kita alami saat kita sedang menulis atau berimajinasi tentang dunia lain yang tak pernah kita alami sebelumnya.



Nah, itu dia manfaat menulis untuk kesehatan mental kita. Biasanya, orang-orang yang suka menulis, tidak akan terpengaruh banyak hal negatif yang terjadi di dunia nyata. Bisa jadi, kamu adalah orang yang sibuk menulis hingga tak menghiraukan perkataan buruk orang lain tentang dirimu. Sehingga, kita bisa terus berpikir positif dan tidak memikirkan hal yang tidak-tidak.

Demikian tulisan kecil dari aku.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya!

Bye-bye ...!



Sumber referensi : www.dosenpsikologi.com

Tuesday, May 19, 2020

5 Cara Ampuh Mengatasi Kejenuhan dalam Menulis



www.rinmuna.com

 Hai ... hai ... hai ...!
Kayaknya udah lama banget nih aku nggak share tips menulis karena aku lumayan sibuk dengan project webnovel aku di Novelme. Setiap harinya, aku kudu update minimal 3.000 kata buat novel aku. Mmh ... sebenarnya nggak berat sih nulis segitu, yang bikin berat itu ngais-ngais idenya.

Karena hampir setiap hari aku nulis, otomatis banyak waktu yang aku habiskan hanya dengan duduk di depan komputer. Mmh ... karena selain menulis novel, aku juga aktif menulis blog aku. Eh, nggak aktif-aktif banget sih. Kadang, cuma nyampah doang di blog. Lebih sering ditinggalin dan banyak sarang laba-labanya. Oh, My God! Bener-bener nggak terawat rumah aku yang satu ini.

Buat kamu yang juga demen alias suka nulis, pernah nggak sih ngerasa bosan atau jenuh sama tulisan sendiri. Kadang, stuck sampe di situ doang. Kehabisan ide, kehabisan kata-kata dan kehabisan waktu cuma buat mikir doang, nggak buruan di-eksekusi.

Kalau aku, walau setiap hari sudah jadi kebiasaan aku menulis, kadang masih jenuh juga loh. Padahal, kalo sehari aja nggak nulis, rasanya kayak ada yang kurang gitu. Ibaratnya, kayak makan sehari tiga kali, terus tiba-tiba nggak makan seharian karena menu makanannya itu-itu lagi. Tahu lagi, tahu lagi. Atau tempe lagi, tempe lagi. Akhirnya, aku sendiri ngerasa bosan.

Nah, kalau kita sendiri udah ngerasa bosan waktu menulis. Jangan deh dipaksain buat menulis cerita. Pasti, ceritanya bakalan monoton dan yang baca juga bosan.

Aku punya tips buat kamu buat ngatasin kejenuhan alias kebosanan dalam menulis.
Simak tipsnya di bawah ini ya!



1. Ubah Kebiasaan

Mmh ... salah satu cara supaya bikin kita nggak bosan adalah mengubah kebiasaan. Misalnya, kita terbiasa menulis di dalam kamar yang sepi (asal jangan hati yang sepi!). Coba deh sesekali nulis di tempat lain. Bisa pilih taman terdekat atau kafe, biar nggak jenuh karena suasana baru bisa memunculkan ide baru juga loh. 
Kalau kamu terbiasa menulis pakai PC/Laptop, coba deh sesekali nulis pakai handphone kamu sambil jalan-jalan di sekitar rumah. Menikmati pemandangan sekitar yang sering kamu lewatkan karena sering menghabiskan waktu di dalam rumah aja.

2. Mempersiapkan diri dengan baik

 Salah satu masalah penulis dalam menulis adalah ketidaksiapan dari diri sendiri. Ketidaksiapan dalam menulis membuat lelah mental dan fisik. Oleh karenanya, kita harus mempersiapkan segalanya dengan baik. Pastikan kalau kita sudah memiliki cukup ide untuk menulis. Ide-ide ini bisa kita dapatkan dari membaca buku, menonton film, mendengarkan curahatan teman dan lain-lain.  Saat menulis, pastikan juga kamu sudah memiliki outline yang teratur dan rapi supaya ide cerita kamu juga nggak berantakan.


3.Tulis Hal yang Membuat Kamu Penasaran

Saat kita menyukai suatu hal, kita pasti akan mencari tahu hal yang kita sukai. Rasa penasaran ini bisa  membuat kita lebih semangat lagi dalam menulis. Kenapa? Karena kita bisa memasukan informasi yang kita dapat ke dalam ide cerita. Misalnya, kamu sedang tertarik dengan dunia bonsai. Maka, kamu bisa menggunakannya untuk ide cerita kamu biar kamu nggak jenuh karena bisa menuliskan hal-hal update yang sedang terjadi dalam dirimu.

4. Membaca

Terkadang, topik yang mau kita angkat dalam tulisan sudah pernah kita buat. Kalau kita tulis lagi, pastinya akan terasa membosankan dan membuat kita enggan untuk menulis. Oleh karenanya, kita bisa menyelingi waktu menulis kita dengan membaca buku. Membaca buku memberikan banyak manfaat buat penulis. Selain mendapatkan ide baru, kita juga akan mendapatkan kosa-kata baru supaya tulisan kita nggak monoton dan membosankan untuk dibaca.
 
5. Beristirahat / Beraktivitas Lain

Terkadang, kelelahan juga bisa menyebabkan kita bosan. Istirahatlah sejenak dan lanjutkan menulis ketika mood kita sudah lebih baik dari sebelumnya. Kalau aku, biasanya memilih untuk berbaring sejenak ketika sudah menyelesaikan satu bab novel atau satu artikel. Karena, setelah mengolah ide dan kata-kata, otak kita juga butuh istirahat.
Selain berbaring, biasanya aku menyelingi dengan aktivitas lain sambil memikirkan ide cerita yang akan aku tulis selanjutya. Terkadang, aku memilih aktivitas lain di dalam atau pun di luar ruangan. Misalnya, mencuci piring, memasak, menjahit atau nge-gosip dengan tetangga juga boleh. Hahaha.


Nah, itulah lima tips dari aku buat ngatasin kejenuhan kita dalam menulis. Karena, menjadi penulis produktif harus tetap menghasilkan karya setiap hari dan tidak bisa membiarkan diri sendiri tenggelam dalam kejenuhan. Harus segera diatasi supaya tetap bisa melahirkan karya-karya setiap harinya.


Sampai jumpa di lain waktu dan tips menulis lainnya ya!

Jangan lupa download aplikasi Novelme dan baca novel aku yang berjudul "THEN LOVE" dan "PERFECT HERO"! Kamu juga bisa gabung jadi penulis di Novelme dan mendapat banyak keuntungan loh. Caranya gampang banget. Cukup daftarkan diri kamu di website tulis.novelme.com dan persiapkan karya kamu. Aku bakalan bantu terus sampai bisa menerbitkan sebuah novel online yang enak buat dibaca.

Terima kasih,


Salam karya


Rin Muna
 

Wednesday, May 13, 2020

Kenapa Jatuh Cinta Sama Novelme?



www.rinmuna.com

Kak Rin, kenapa milih nulis di Novelme?

Aku seringkali mendapat pertanyaan yang satu ini. Kenapa ya?

Eh, kenapa ya nanyanya kenapa? Hahahah ...  udahlah, nggak usah hirauin pertanyaanku yang rada sakau itu.

Mending, fokus aja ke jawabannya. Aku tulis ini Cuma ingin berbagi pengalamanku sama temen-temen semuanya.



Aku ... awalnya bukanlah seorang penulis murni. Penulis murni adalah orang yang full time menulis seperti seorang seniman murni.

Aku bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai admin pembukuan. Menulis, hanya menjadi bagian dari hobby dan sama sekali nggak terpikirkan bakal dapet duit dari nulis. Yang aku pikirin saat itu adalah ... bagaimana aku bisa mewariskan sesuatu untuk anakku. Sesuatu yang bisa dia kenang dan tidak akan hilang begitu saja sampai ratusan tahun ke depan. Awalnya, Cuma iseng-iseng aja belajar nulis. Eh, lama-lama jadi candu.



1.       Berawal dari Status di Facebook



Kalau ditanya, kapan mulai nulis, aku sendiri nggak pernah tahu. Yang jelas, aku adalah salah satu orang yang suka berceloteh di facebook dan twitter pada masa itu.

Saat itu, aku memang suka membaca novel dan salah satu penulis favorite aku adalah Tere Liye. Ada hal yang menggelitik dan menyentuh hatiku sehingga aku memutuskan untuk belajar menulis dengan sungguh-sungguh.

Dalam salah satu acara jumpa fans, Tere Liye pernah berkata kalau status di Facebook kita bisa menjadi sebuah novel kalau dikumpulin. Bener banget kan?

Bayangin aja kalau setiap mau melakukan sesuatu kita selalu update status facebook. Bangun tidur, mau mandi, mau makan, mau berak sampai mau tidur lagi, kita selalu aja bikin status.

Anggap aja, kita menulis minimal 100 kata dalam sehari. Maka, kita sudah menulis 1000 kata dalam sepuluh hari, 3000 kata dalam sebulan, 30.000 kata dalam 10 bulan dan 60.000 ribu kata dalam kurun waktu 20 bulan. Artinya, kita bisa menghasilkan 1 novel hanya dalam waktu 2 tahun, Cuma ngumpulin status facebook doang. Produktif banget kan?

Itulah salah satu pemantik semangatku dan membuatku belajar menulis novel.


2.       Ikut Lomba Menulis Sejak SD


Kalau ditanya, kapan mulai suka nulis? Aku pasti bakal jawab sejak kelas tiga SD. Tapi, saat itu aku sama sekali nggak pernah serius atau pun bercita-cita menjadi seorang penulis. Tapi, aku sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dan menjadi juara 1 lomba Sinopsis se-Kecamatan Samboja. Dulu, menang lomba mah seneng baanget. Sayangnya, piagam aku nggak disimpan dengan baik dan entah ke mana. Jadi, aku bener-bener nggak punya kenangan masa kecil. Orang tuaku bukanlah tipe orang tua yang suka membanggakan prestasi anaknya dan tidak pernah menyimpan piagam-piagamku dengan baik. Berbeda dengan aÄ·u yang sendirinya gila prestasi dan senang berkompetisi.

Saat itu, aku masih terlalu kecil dan tidak menyadari bakat menulisku memang sudah ada. Aku juga suka menulis diary, mencurahkan isi hati dalam bentuk syair atau puisi. Nggak kayak zaman sekarang yang kalau punya masalah, ngedumel lewat sosmed. Yah, termasuk aku juga karena ngikutin trend. Wkwkwk ...



3.       Pernah Bercita-Cita Menjadi Novelis



Kalau ditanya soal cita-cita, waktu SD aku bercita-cita jadi guru atai dokter. Kenapa? Karena saat itu, guru Cuma memperkenalkan beberapa profesi yang umum. Padahal, ada banyak profesi di dunia ini. Tapi, di sekolah kita dikenalkan oleh profesi yang itu-itu aja. Dokter, Guru, Tentara, Polisi, Presiden. Yah, itu-itu lagi. Sama sekali nggak tahu tentang profesi lain. So, wajar kalau waktu SD, aku punya cita-cita jadi guru.

Setelah beranjak remaja, aku tetep aja suka nulis. Nulis buku diary. Bahkan, aku seringkali nge-remake novel yang udah aku baca dan aku tulis ulang pakai tangan. Maklum, saat itu belum punya komputer atau mesin ketik. Jadi, ya nulis tangan aja. Hasil tulisan tanganku itu sering banget dipinjam sama temen buat dibaca-baca dan akhirnya menghilang entah ke mana. Selalu saja begitu sampai beberapa kali.

Saat aku duduk di bangku SMA, aku bercita-cita menjadi seorang novelis. Kenapa? Yah, nggak tahu juga. Mungkin karena aku suka nulis. Mungkin juga karena novelis itu kerjaannya santai. Cuma menghayal doang bisa dapet duit. Selain itu, aku bisa mengubah kehidupan seseorang di dalam sebuah novel.



4.       Sempat Hopeless



Waktu akhirnya aku kerja di salah satu perusahaan, aku bener-bener hopeless. Saat itu, aku mengubur dalam-dalam keinginanku untuk menjadi seorang novelis. Apalagi, saat aku mengetahui kalau masuk dalam dunia kepenulisan itu tidaklah mudah. Nggak ada orang yang mau baca tulisanku. Nyoba buat nulis lagi, tapi setelahnya langsung nge-down lagi karena karyaku bener-bener buruk. Jangankan mau baca, lihatnya aja orang sudah malas.

Selain itu, juga harus bersaing dengan penulis-penulis senior. Aku yang nggak punya ilmu sama sekali, sering banget dihina karna karyaku emang jelek banget. Bahkan sampai sekarang, aku masih ingat sama penulis yang udah meremehkan dan menghina tulisanku. Aku bersyukur, dari dia ... akh akhirnya punya semangat untuk membuktikan kalau aku bisa berkarya lebih baik dari dia.



5.       Serius Belajar Nulis Sejak Tahun 2016



Mungkin, semua orang mengira kalau aku emang udah demen nulis dari kecil. Demennya emang bener sih. Tapi ... aki justru serius belajar nulis sejak tahun 2016. Saat aku sudah punya satu orang anak. Sebelumnya, aku Cuma gabung-gabung di komunitas penulis dan Cuma jadi pembaca doang.

Saat itu, aku coba buat ngirim naskah puisi aku ke FAM Indonesia. Salah satu penerbit buku Indie. Alhamdulillah, naskahku terpilih untuk dibukukan. Aku wajib membeli satu eksemplar buku terbit. Bagiku nggak masalah, yang penting ... aku bisa mewariskan buku-buku itu untuk anak cucuku kelak.



6.       Menjelajah Semua Platform Online



Karena masih belajar nulis, banyak hal yang harus aku pelajari. Aku emang pengen banget jadi novelis. Ceritanya sih, nulis novel di platform sana-sini. Tapi, nggak ada yang cocok. Pembacanya minim banget dan kalah sama penulis senior yang udah lama di platform tersebut. Aku sampai beberapa kali memindahkan novelku. Yah, karena nggak ada perjanjian yang mengikat karyaku di platform-platform itu. Akhirnya, aku pindah-pindahin gitu aja sesukaku. Hampir semua sudah aku coba dan nggak ada satu pun platform yang cocok dan bikin aku nyaman.

Sampai akhirnya, aku nemuin Novelme di akun instagram dan langsung deh aku coba-coba buat gabung di platform tersebut.



7.       Alluna Wedding Party, Novel Pertama yang Kelar Aku Tulis di Novelme


Saat itu, aku nggak tahu apa bedanya novel dan webnovel. Aku pikir, di Novelme itu semuanya adalah novel  yang standar. Setidaknya terdiri dari 100rb kata. Ternyata ... di sana bisa menulis ratusan bab dan ratusan ribu kata. Aku juga mengetahuinya dari komunitas novelme. Alhasil, novelku selanjutnya aku tulis sebanyak 262 bab dan mengandung 421.537 kata. Ini merupakan pencapaian yang baik buat aku.



8.       Jatuh Cinta Sama Novelme



Awal menulis, aku cuma menyalurkan hobby aku aja. Nggak pernah terpikir kalau akan mendapatkan uang beneran dari menulis sebuah novel. Aku bener-bener jatuh cinta sama platform yang satu ini karena telah menghargai jerih payah penulis. Selain itu juga sangat menjaga hak cipta penulisnya. Beberapa kasus plagiarisme memang sempat masuk ke Novelme dan diselesaikan dengan cepat oleh pihak Novelme.

Semenjak bergabung dengan Novelme, aku sampai kepikiran menjadi seorang penulis full time. Why? Karena, hasil dari menulis novel bisa buat jajan dan hasilnya juga lumayan. Dari hasil menulis, aku sudah bisa beli 1 unit sepeda motor dan sisanya aku simpan.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, pekerjaan yang paling cocok memang menulis. Kenapa? Karena menjadi seorang penulis nggak harus keluar rumah dan berinteraksi dengan orang banyak. Selain bisa tetap mengurus rumah dan anak, juga menghasilkan uang tanpa mengabaikan anak-anak.

Novelku yang rilis selanjutnya, mendapat sambutan baik dari pembaca. “Perfect Hero” yang aku rilis sejak 20 April 2020, kini sudah dibaca sebanyak 184.4 Ribu kali sampai 12 Mei 2020. Belum genap sebulan, sudah bisa masuk ke Ranking 18 Kategori Novel Terpopuler. Juga mendapat sambutan baik dari para pembaca Novelme. Rasanya, seneng banget dan bikin aku makin jatuh cinta sama Novelme.



Kamu juga bisa jadi penulis di Novelme dan dapet uang jajan kayak aku. Caranya gampang banget. Tinggal Download Aplikasi Novelme dan Daftar Jadi Penulis lewat website : tulis.novelme.com


Selamat Mencoba!

Semua bisa jadi penulis dan menghasilkan uang loh....

Salam Literasi,







Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas