Labels
Wednesday, December 22, 2021
Khasiat Buah Ciplukan, Bukan Cipukan!
Ciplukan memiliki nama latin Physalis angulata L. Tanaman ini banyak tumbuh di kebun, tegalan, tepi jalan, semak, atau hutan. Ciplukan memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah. Buuh tersebut terkenal dengan nama morel berry di Inggris, ceplukan di Jawa, cecendet di Sunda, keceplokan di Bali, dan leletokan di Minahasa.
Buah ciplukan mudah ditemukan di semak-semak, pinggir sawah, kebun, atau di pekarangan. Buah ini memiliki ukuran kecil tetapi memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah manfaat buah ciplukan yang jarang diketahui:
- Mencegah kanker
- Menurunkan risiko penyakit jantung koroner
- Mencegah stroke
- Mengatasi tekanan darah tinggi
- Meningkatkan kesehatan mata
- Mengatasi peradangan
- Mengobati rematik
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Menguatkan tulang
- Melindungi hati dan ginjal
- Baik untuk ibu hamil dan perkembangan janin
- Membantu mengatasi diabetes
- Menyembuhkan flu dan batuk
- Membantu penyakit paru-paru
- Obat asma
- Mengobati penyakit kulit
- Menurunkan suhu panas akibat demam
- Mengobati kanker payudara
- Menjaga kesehatan kulit
- Mencegah penuaan dini
Sumber: Research Gate, NCBI
https://wartakota.tribunnews.com/2019/01/24/mengapa-harga-buah-ciplukan-sekilo-rp-500-ribu-ternyata-ini-rahasianya?page=2
Website vs Marketplace : Pilihan atau Sinergi?
Hai ... hai ... hai ...!
Buat kalian yang suka ngelayap di dunia maya, di internet atau sering ngobrol sama Mbak Google. Udah pada ngerti belum tentang website dan marketplace?
Apa bedanya website dan media sosial?
Apa bedanya marketplace dan media sosial?
Apakah marketplace atau website juga termasuk media sosial atau sebaliknya?
Kalau di pikiran kalian ada pertanyaan di atas, mari kita ngopi bareng sambil ngobrolin soal website dan marketplace. Biar pahamnya sama-sama alias nggak paham sendiri doang.
Menurut wikipedia, website adalah sekumpulan halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada server yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Website dapat diakses melalui jaringan seperti internet maupun LAN ( Local Area Network) melalui alamat internet yang disebut URL. Situs yang dapat diakses publik di internet disebut dengan World Wide Web (www.)
Website atau Situs Web dibagi menjadi 3 bagian, yakni :
1. Website Statis
Situs web statis merupakan situs web yang memiliki isi tidak dimaksudkan untuk diperbarui secara berkala sehingga pengaturan ataupun pemutakhiran isi atas situs web tersebut dilakukan secara manual. Ada tiga jenis perangkat utilitas yang biasa digunakan dalam pengaturan situs web statis:
- Penyunting teks merupakan perangkat utilitas yang digunakan untuk menyunting berkas halaman web, misalnya: Notepad atau TextEdit.
- Penyunting WYSIWYG merupakan perangkat lunak utilitas penyunting halaman web yang dilengkapi dengan antar muka grafis dalam perancangan serta pendisainannya, berkas halaman web umumnya tidak disunting secara lengsung oleh pengguna melainkan utilitas ini akan membuatnya secara otomatis berbasis dari laman kerja yang dibuat oleh pengguna. perangkat lunak ini misalnya: Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver.
- Penyunting berbasis templat merupakan beberapa utilitas tertentu seperti Rapidweaver dan iWeb, pengguna dapat dengan mudah membuat sebuah situs web tanpa harus mengetahui bahasa HTML, melainkan menyunting halaman web seperti halnya halaman biasa, pengguna dapat memilih templat yang akan digunakan oleh utilitas ini untuk menyunting berkas yang dibuat pengguna dan menjadikannya halam web secara otomatis.
2. Website Dinamis
Situs web dinamis merupakan situs web yang secara spesifik didisain agar isi yang terdapat dalam situs tersebut dapat diperbarui secara berkala dengan mudah. Sesuai dengan namanya, isi yang terkadung dalam situs web ini umumnya akan berubah setelah melewati satu periode tertentu. Situs berita adalah salah satu contoh jenis situs yang umumnya mengimplementasikan situs web dinamis.
Tidak seperti halnya situs web statis, pengimplementasian situs web dinamis umumnya membutuhkan keberadaan infrastruktur yang lebih kompleks dibandingkan situs web statis. Hal ini disebabkan karena pada situs web dinamis halaman web umumnya baru akan dibuat saat ada pengguna yang mengaksesnya, berbeda dengan situs web statis yang umumnya telah membentuk sejumlah halaman web saat diunggah di server web sehingga saat pengguna mengaksesnya server web hanya tinggal memberikan halaman tersebut tanpa perlu membuatnya terlebih dulu.
Untuk memungkinkan server web menciptakan halaman web pada saat pengguna mengaksesnya, umumnya pada server web dilengkapi dengan mesin penerjemah bahasa skrip (PHP, ASP, ColdFusion, atau lainnya), serta perangkat lunak sistem manajemen basisdata relasional seperti MySQL.
Struktur berkas sebuah situs web dinamis umumnya berbeda dengan situs web statis, berkas-berkas pada situs web statis umumnya merupakan sekumpulan berkas yang membentuk sebuah situs web. Berbeda halnya dengan situs web dinamis, berkas-berkas pada situs web dinamis umumnya merupakan sekumpulan berkas yang membentuk perangkat lunak aplikasi web yang akan dijalankan oleh mesin penerjemah server web, berfungsi memanajemen pembuatan halaman web saat halaman tersebut diminta oleh pengguna.
3. Website Interaktif
Domain
Domain menggunakan kata-kata bertujuan supaya penggunaannya lebih mudah diingat daripada harus menghafal urutan angka-angka yang panjang. Oleh sebab itu, para ahli Internet membuat sistem penamaan domain dalam bentuk kata untuk pengganti urutan angka-angka tersebut.
Bagian-bagian dari domain.
- nama domain
- extension (ekstensi) yang digunakan
Subdomain
Subdomain jika analogikan sebagai sebuah buku, dalam sebuah buku ada bab dan juga ada subbab yang merupakan bagian dari sebuh bab. Begitu juga dengan domain, subdomain merupakan halaman bagian dari sebuah domain. Contohnya http://id.wikipedia.org/ wikipedia.org merupakan sebuah domain dan id adalah subdomain dari domain wikipedia.org tersebut.Top Level Domain
Top Level Domain Name adalah deretan kata dibelakang nama domain. Ada dua macam Top Level Domain, yaitu Global Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD). Contoh gTLD adalah seperti .com (dotcommercial), .net (dotnetwork), .org (dotorganization), .edu (doteducation), .gov (dotgoverment), dan .mil (dotmilitary). Sedangkan ccTLD adalah TLD yang diperuntukkan untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id).Second Level Domain (SLD)
Second Level Domain Name (SLD) adalah nama domain yang anda daftarkan. Misalnya nama domain yang anda daftarkan adalah domainku.com, maka domainku adalah SLD dan .comnya adalah TLD.Third Level Domain
Third Level Domain adalah nama sebelum Second Level Domain dan Top Level Domain. Misalnya nama domain yang anda miliki adalah domainku.com, maka anda dapat menambahkan nama lain sebelum domainku, yaitu mail.domainku.com atau search.domainku.com.Jenis Domain
Domain dibedakan dalam beberapa tipe sesuai dengan tujuan dan kegunaan masing-masing. Kita bebas dalam memilih dan menggunakan domain yang kita inginkan (kecuali beberapa domain yang harus memiliki izin khusus) namun penggunaan domain harus dipertanggung jawabkan penggunaannya. Ada baiknya penggunaan domain sesuai dengan content dari blog atau situs web. Misalnya domain .info, benar-benar digunakan sebagai media informasi. Berikut adalah jenis-jenis domain:GTLD (Generic Top Level Domain)
Domain jenis ini adalah sebenarnya milik Amerika, namun karena domain-domain GTLD sering digunakan sehingga terlihat seperti domain standar untuk alamat Internet.Contoh GTLD:
- .com: digunakan untuk kepentingan komersial atau perusahaan.
- .net: digunakan untuk kepentingan network infrastruktur.
- .org: digunakan untuk kepentingan organisasi.
- .info: digunakan untuk kepentingan informasional situs web.
- .name: digunakan untuk kepentingan keluarga atau perorangan.
- .edu: digunakan untuk kepentingan pendidikan (terbatas hanya untuk pendidikan).
- .mil: digunakan untuk kepentingan militer (terbatas hanya untuk militer).
- .biz: digunakan untuk kepentingan bisnis.
- .tv: digunakan untuk entertainment seperti televisi, radio, majalah, dan lain-lain.
- .travel:digunakan untuk kepentingan bisnis pariwisata.
ccTLD’s (Country Coded Top Level Domains)
Domain yang disediakan untuk masing-masing negara seperti:- Korea menggunakan: .kr
- Indonesia menggunakan: .id
- Singapura menggunakan: .sg
- Malaysia menggunakan: .my
- China menggunakan: .cn
- .or.id: digunakan untuk organisasi.
- .co.id: digunakan untuk komersial.
- .go.id: digunakan untuk pemerintahan (khusus pemerintahan dan harus ada izin dari pemerintah bersangkutan).
- .ac.id: digunakan untuk pendidikan seperti universitas.
- .sch.id: digunakan untuk sekolah.
- .net.id: digunakan untuk Internet provider.
- .web.id: digunakan untuk umum.
.id
Mulai 1 Mei 2007, pengelolaan domain .id sepenuhnya berada di tangan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk komunitas teknologi informasi di Indonesia.
URL (uniform resource locator)
URL adalah singkatan dari uniform resource locators yang berarti suatu “pathname” untuk mengidentifikasi sebuah dokumen di web. Di dalam URL terdapat informasi nama mesin/host (dalam hal ini komputer) yang akan diakses, nama dokumen beserta logical pathnamenya serta jenis protokol yang akan digunakan untuk melakukan akses ke web.
Pengertian URL (uniform resource locator) adalah rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber seperti dokumen dan gambar di Internet. URL pertama kali diciptakan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 agar penulis-penulis dokumen dokumen dapat mereferensikan pranala ke World Wide Web. Sejak 1994, konsep URL telah dikembangkan menjadi istilah Uniform Resource Identifier (URI) yang lebih umum sifatnya.
Contoh dari URL adalah sebagai berikut:
URL mempunyai beberapa bagian penting, di antaranya yaitu:
- Protokol
- Alamat Server/ Penyedia
- Path File
Fungsi atau kegunaan URL
- Sebagai pengidentifikasi sebuah dokumen di situs web.
- Untuk memudahkan kita dalam mengakses suatu dokumen melalui situs web.
- Untuk memberikan penamaan terhadap suatu berkas atau dokumen pada situs web.
- Memudahkan kita untuk mengingat suatu alamat situs web.
Server web
Penggunaan paling umum server web adalah untuk menempatkan situs web, namun pada praktiknya penggunaannya diperluas sebagai tempat peyimpanan data ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi kelas bisnis.
Layanan web
Penyedia jasa Internet
ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan Internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel (modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT.
Pusat data
Mesin pencari web
Mesin pencari memungkinkan kita untuk meminta content media dengan kriteria yang spesifik (biasanya yang berisi kata atau frasa yang kita tentukan) dan memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut. Mesin pencari biasanya menggunakan indeks (yang sudah dibuat sebelumnya dan dimutakhirkan secara teratur) untuk mencari file setelah pengguna memasukkan kriteria pencarian.
Dalam konteks Internet, mesin pencari biasanya merujuk kepada WWW dan bukan protokol ataupun area lainnya. Selain itu, mesin pencari mengumpulkan data yang tersedia di newsgroup, basis data besar, atau direktori terbuka seperti DMOZ.org. Karena pengumpulan datanya dilakukan secara otomatis, mesin pencari berbeda dengan direktori Web yang dikerjakan manusia.
Sebagian besar mesin pencari dijalankan oleh perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan basis data tertutup, yang paling populer adalah Google (MSN Search dan Yahoo! tertinggal sedikit di belakang). Telah ada beberapa upaya menciptakan mesin pencari dengan sumber terbuka, contohnya adalah Htdig, Nutch, Egothor dan OpenFTS.
Penjelajah web
Meskipun penjelajah web terutama ditujukan untuk mengakses Internet, sebuah penjelajah juga dapat digunakan untuk mengakses informasi yang disediakan oleh server web dalam jaringan pribadi atau berkas pada sistem berkas. Beberapa penjelajah web yang populer adalah Google Chrome, Firefox, Internet Explorer, Opera, dan Safari.
Apa itu Marketplace?
Marketplace adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Sebenarnya online marketplace memiliki konsep yang kurang lebih sama dengan pasar tradisional. Pada dasarnya, pemilik marketplace tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang dijual karena tugas mereka adalah menyediakan tempat bagi para penjual yang ingin berjualan dan membantu mereka untuk bertemu pelanggan dan melakukan transaksi dengan lebih simpel dan mudah. Transaksinya sendiri memang diatur oleh marketplacenya. Kemudian setelah menerima pembayaran, penjual akan mengirim barang ke pembeli. Salah satu alasan mengapa marketplace terkenal adalah karena kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan. Banyak yang menggambarkan online marketplace seperti department store.Pertama kali marketplace mulai menjadi popular pada tahun 1995. Pada tahun itu, Amazon dan eBay mulai terkenal dan banyak orang yang menggunakannya. Di tahun itu juga sebuah bank di Amerika bernama The Presidential Bank meluncurkan online banking pertama. Pada tahun 1998, PayPal diluncurkan dan memberi kemudahan lebih banyak untuk transaksi online. Di Asia sendiri, Jack Ma meluncurkan Alibaba di China pada tahun 1999.
Wednesday, December 15, 2021
Langkah Kecilku untuk Indonesia
Semua hal besar, selalu berawal dari hal kecil. Bahkan kokohnya Gunung Semeru, berawal dari debu dan pasir yang saling menyatu.
Begitulah kiranya, aku ingin memberikan manfaat di setiap tetes kehidupan yang aku miliki.
Awalnya, aku suka melihat reality show di salah satu stasiun televisi swasta. Bisa dibilang, aku menjadi deretan penggemar presenter acara itu. But, kalau mau ketemu beliau hanya punya dua jalan ... menjadi orang yang menginspirasi atau penuh dengan sensasi.
"Oke. Aku putuskan untuk memilih jalan yang pertama!"
But, gimana memulainya?
Bingung 'kan?
Sama. Aku juga bingung.
Lebih bingung lagi, ketika aku menjadi pengangguran dan tidak tahu harus bagaimana memulai diriku untuk menjadi sebuah inspirasi. Wanita kecil yang tinggal di desa terpencil sepertiku, apa yang bisa dibanggakan orang lain? Terlebih untuk menjadi sebuah inspirasi, aku harus melakukan begitu banyak hal.
Sampai akhirnya, aku berkelana dan Tuhan mempertemukan aku dengan seseorang yang menginspirasi. Dari beliau, aku terinspirasi untuk membuat sebuah taman bacaan. Setelah berkonsultasi beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk membuat taman bacaan di desaku dengan modal nekat. Kenapa dibilang modal nekat? Karena saat itu, aku hanya memiliki 50 buah buku koleksi pribadi. Kualitas bukunya pun tidak begitu bagus. Hanya beberapa bahan bacaan saja. Saat itu, internet belum masuk desa dan minat baca anak-anak di desa cukup besar.
Dari modal 50 buah buku itu, aku mendapatkan bantuan buku dari teman-teman penulis di seluruh Nusantara. Tidak terhitung berapa banyak kepedulian mereka. Aku sangat berterima kasih pada mereka yang begitu peduli, tanpa mengharapkan balasan.
Dengan modal 50 buah buku, kertas HVS dan pensil warna, aku berhasil mengembangkan taman bacaku secara perlahan. Aku tidak ingin terlalu cepat. Ada banyak proses yang harus kulalui. Terutama, modal untuk membuat kegiatan sosial ini. Terlebih saat itu, aku memang tidak memiliki finansial yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, aku masih kesulitan.
Lalu, kenapa malah buka taman baca? Sudah jelas kalau kegiatan sosial itu tidak akan menghasilkan rupiah, malah kita yang keluar uang untuk kegiatan tersebut. Modal nekat banget 'kan?
Aku berpikir, ingin bersedekah tidak harus menunggu jadi kaya. Kalau aku tidak ditakdirkan untuk kaya, artinya aku tidak akan bersedekah seumur hidupku. Aku tidak punya uang banyak yang bisa aku sedekahkan. Oleh karenanya ... selain senyuman, aku memilih bersedekah ilmu dan buku. Ilmu yang masih terbatas dan buku yang masih terbatas pula. Namun, aku sudah berniat untuk terus meningkatkan diri dengan lebih banyak belajar. Supaya aku bisa bermanfaat dan membantu banyak orang. Setidaknya, aku bisa menjadi tempat bertanya yang baik. Tempat berbagi cerita atau sekedar bercanda tawa.
Aku membuka taman baca di teras rumahku untuk pertama kalinya pada 18 Februari 2018. Di tahun 2018, aku mendapatkan gelar Juara Favorite pada ajang pemilihan Duta Baca Kaltim. Sebuah prestasi yang tidak pernah terpikirkan olehku saat itu karena aku sudah memiliki seorang anak. Bisa dibilang, aku sudah berkeluarga. Rasanya, tidak mungkin mendapatkan gelar seperti itu. Sementara, di luar sana masih banyak anak muda berbakat yang lebih layak mendapatkannya.
Pada tahun 2019, aku kembali mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Kukar bidang Pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora).
Di tahun 2019 pula, kegiatan sosial yang aku lakukan secara pribadi ini dilirik oleh salah satu perusahaan swasta. Setelah berdiskusi beberapa kali untuk menyatukan visi dan misi, akhirnya perusahaan tersebut mempercayakan program sosialnya di taman bacaan kecilku yang akhirnya berubah nama menjadi Rumah Literasi Kreatif (Rulika) Bunga Kertas.
Pada tahun 2020, Rulika mendapatkan penghargaan kategori Gold dalam ajang CSR Indonesian Award dan Kukar CSR Award 2020.
Pada tahun 2021, Rulika kembali mendapatkan penghargaan kategori Gold dalam ajang Indonsian Sustainablity Development Award 2021.
Semua prestasi yang didapatkan oleh rumah bacaku itu adalah hasil kerja keras dan keaktifan warga dalam berkegiatan sosial di Rumah Literasi Kreatif. Berkat dukungan mereka semua, Rulika berhasil membawa nama baik desa dan semua masyarakat yang terlibat di dalamnya.
Dari proses inilah, aku mulai belajar banyak hal. Belajar tentang kehidupan dan cara menghidupkan.
Meski sedikit tertatih karena tuntutan program yang semakin tinggi, aku tetap berusaha untuk melangkah. Tidak boleh berhenti meski terkadang butuh waktu untuk beristirahat.
Saat ini, aku aktif sebagai seorang penulis platform dan tetap berusaha untuk aktif dengan kegiatan rumah bacaku pula.
Di Rumah Literasi Kreatif, ada 6 pola dasar literasi yang diterapkan, yakni:
1. Literasi Baca Tulis
2. Literasi Berhitung
3. Literasi Sains
4. Literasi Digital
5. Literasi Finansial
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
Dari 6 literasi tersebut. Yang paling aktif adalah Divisi Literasi Finansial. Di tahun kedua membuka taman baca, saya dan ibu-ibu kreatif membentuk sebuah kelompok yang disebut MAMUJA. MAMUJA merupakan bagian dari RULIKA dan sebagai penerapan Literasi Finansial.
Mamuja terdiri dari ibu-ibu kreatif dengan bakat yang beragam. Mereka semua aktif belajar menjahit, membuat tas rajut, dompet, membuat kue dan sebagainya. Semua kegiatan itu dilakukan untuk mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat dan membantu perekonomian keluarga. Aku juga menjadi bagian dari mereka yang juga menerima manfaatnya.
Selama ini, kami masih tidak tahu bagaimana memulai sebuah bisnis kecil-kecilan dengan mudah. Sampai akhirnya, aku menemukan aplikasi Super App di salah satu media sosial. Aplikasi ini sangat bermanfaat dan memudahkan untuk ibu-ibu yang sedang memulai berbisnis online maupun offline. Cara mendapatkan barangnya mudah, murah dan dikirim langsung oleh kurir Super satu hari setelah pemesanan. Ini sangat membantu dan memudahkan untuk saya dan teman-teman dalam memulai usaha. Kalian semua juga bisa mencobanya dengan cara mendownloas aplikasi Super di Playstore atau App Store, loh.
Inilah langkah kecilku yang aku mulai untuk Indonesia. Meski tak besar, setidaknya bisa bermanfaat untuk orang-orang terdekat.
Sampai di sini catatan kecil perjalananku.
Semoga bermanfaat untuk kalian dan bisa menginspirasi!
Much Love,
@rin.muna
Wednesday, December 1, 2021
Tetap Cinta Buku di Tengah Derasnya Arus Digitalisasi
November Fever
Bab 3 - Pukulan untuk Ayah
“Rindu, kamu kenapa?” tanya Edi begitu melihat istrinya terbaring di sofa ruang tamu. Ia terpaksa pulang ke rumah setelah mengetahui kalau istrinya jatuh pingsan di rumahnya.
Rindu hanya mengerdip sekilas. Ia tidak memiliki tenaga untuk menjawab pertanyaan dari suaminya itu.
“Bundamu kenapa, Yu?” tanya Edi.
Ayu hanya menutup wajahnya sambil sesenggukkan.
“Kita ke rumah sakit, sekarang!” ajak Edi sambil mengangkat kepala Rindu.
Rindu menggelengkan kepala perlahan. “Nggak usah! Aku cuma perlu istirahat sebentar aja.”
“Kamu ini kenapa? Ada pikiran yang mengganggumu?” tanya Edi. Ia mengedarkan pandangannya. Menatap satu pembantu dan supir di rumahnya. “Ibu kenapa?”
Dua orang pekerja di rumah keluarga itu tidak berani menjawab pertanyaan dari tuan rumahnya itu. Mereka hanya melirik ke arah Roro Ayu yang terduduk di lantai, tepat di bawah kaki ibunya.
“Mas, tolong telepon si Sonny!” pinta Rindu lirih.
Edi mengangguk. Ia segera merogoh ponsel di saku jasnya dan mencari nomor telepon Sonny yang ada di ponselnya.
“Ayah, jangan! Jangan telepon Sonny!” pinta Ayu sambil meraih tangan ayahnya. Mencegahnya untuk menelepon Sonny. “Jangan, Yah! Aku mohon ...!”
“Sonny itu tunanganmu. Dia harus tahu, Ay!” sahut Rindu sambil berusaha mengumpulkan kekuatannya kembali.
“Ini ada apa?” tanya Edi kebingungan.
“Katakan pada ayahmu, Ayu!” pinta Rindu lirih.
Edi langsung menatap tajam ke arah puterinya yang tiba-tiba terisak begitu saja.
“Ada apa, Ay?” tanya Edi.
“Hiks ... hiks ... hiks ...” Ayu hanya bisa menangis. Ia tidak bisa mengatakan apa pun di depan ayah yang begitu menyayangi dan mencintainya. Selalu mendidiknya menjadi wanita yang baik dan begitu melindunginya.
“Ayu, katakan! Apa yang sudah kamu perbuat sampai bikin bundamu seperti ini?” tanya Edi meninggikan nada suaranya.
Ayu terisak mendengar suara ayahnya yang semakin meninggi.
“Cepat katakan, ini ada apa!?” seru Edi semakin tak sabar.
“Ayu hamil, Yah,” jawab Ayu lirih. Nyaris tak terdengar oleh suara orang-orang yang ada di sana.
“Apa!?” Edi menatap wajah Ayu yang masih terisak di bawahnya.
“Ayu hamil,” jawab Ayu sambil sesenggukan.
DEG!
Edi terpaku di tempatnya. Dadanya tiba-tiba terasa sangat sakit. Ia merasa, mendapat pukulan begitu besar dari puterinya sendiri.
Edi langsung menatap layar ponselnya dan segera menyambungkan ke nomor telepon Sonny.
“Ayah, tolong jangan bilang ke Sonny!” pinta Ayu.
“Dia harus bertanggung jawab!” sahut Edi penuh amarah dan segera melangkah pergi, menjauh dari puterinya agar ia bisa bicara pada Sonny dengan leluasa.
“Halo ...!” sapa Sonny begitu panggilan telepon dari Edi tersambung.
“Kamu bisa pulang ke Surabaya?” tanya Edi pelan.
“Masih banyak pekerjaan, Pa. Minggu depan baru bisa pulang ke Surabaya. Ada apa?” tanya Sonny.
“Papa mau, pernikahan kalian dipercepat. Minggu ini!” pinta Edi.
“Bukankah kita sudah sepakat untuk menikah dua tahun lagi? Aku masih belum menyelesaikan praktik dokter pertamaku, Pa. Masih harus ...”
“Nikah siri pun tidak apa-apa kalau memang status pernikahan akan menghalangi karirmu!” pinta Edi. Ia mencoba untuk tetap tenang meski dalam hatinya berkecamuk.
“Kenapa harus terburu-buru, Pa? Saya ...”
“Gimana nggak keburu-buru kalau kalian berdua saja sudah tidak bisa menahan diri?” sambar Edi.
“Maksud Papa?”
“Ayu hamil. Percepat pernikahan kalian! Papa tunggu kamu dua hari lagi. Papa akan siapkan semuanya di sini. Nggak bisa ditunda, Son. Perut Ayu lama-lama akan membesar," jawab Edi.
“Ha-hamil!?”
“Iya. Apa kamu sebagai tunangannya Ayu, tidak mau bertanggung jawab?” tanya Edi.
Hening.
“Sonny Pratama ...! Apa kamu dengar Papa?”
“Eh!? Dengar, Pa. Aku akan pulang ke Surabaya sore ini.”
“Baguslah.” Edi langsung mematikan panggilan teleponnya. Ia segera masuk kembali ke ruang tamu untuk menghampiri Rindu dan puterinya.
“Sonny akan segera pulang sore ini juga. Begitu dia sampai, langsung menikah saja! Papa akan persiapkan semuanya!” tutur Edi sambil menatap wajah Ayu.
Ayu masih terisak di tempatnya. Ia semakin merasa bersalah karena anak yang ia kandung bukanlah anak dari Sonny. Akankan Sonny menerima anak ini begitu saja? Ia sudah menghancurkan kesucian cinta yang selama ini mereka jaga. Ia tidak punya muka untuk bertemu dengan tunangannya itu.
“Pa, aku tidak mau menikah dengan Sonny,” tutur Ayu lirih.
Edi yang sedang menghubungi beberapa orang untuk membantu menikahkan puterinya, langsung memutar kepalanya menatap Ayu. “Apa? Kamu bilang apa? Dia sudah menghamili kamu dan kamu tidak mau menikah dengan dia, hah!?”
Ayu menarik napas dalam-dalam. “Ini bukan anak Sonny,” ucapnya lirih sambil mengumpulkan kekuatan untuk menerima hukuman dari ayahnya sendiri.
“APA!?” Edi semakin terpukul saat mengetahui jika puterinya hamil dengan pria lain. Ini benar-benar pukulan yang sangat besar baginya. Ia tidak menyangka jika puterinya yang ia anggap baik dengan segudang prestasi, ternyata terlibat dalam pergaulan bebas.
“Papa sudah sering bilang untuk menjauhi Arlita. Teman kamu yang satu itu, memang selalu memberikan pengaruh buruk. Tega sekali kamu melukai hati ayahmu seperti ini!” seru Edi.
“Pa, maafin Ayu ... ini semua nggak seperti yang ayah pikirkan.”
“Ayah dan bundamu ini kurang apa, Yu? Semua yang kamu minta, selalu kami berikan. Apa yang kurang? Materi, pendidikan, kasih sayang ... semuanya kami berikan untuk kamu. Kenapa kamu masih menjajakan diri di luar sana, hah!?” teriak Edi dengan mata memerah, penuh dengan kekecewaan terhadap puteri semata wayangnya itu.
Ayu semakin terisak mendengar kalimat terakhir yang terucap dari bibir ayahnya.
Edi menghela napas. Ia melangkah cepat ke arah dapur dan kembali ke hadapan Ayu dengan sebilah pisau di tangannya.
“Mas Edi ...! Tolong jangan lukai Ayu!” Rindu langsung bangkit dari sofa dan memeluk puterinya. Meski telah membuat orang tuanya terpukul, ia tetap sangat menyayangi puterinya itu. “Dia tetap anak kita, Mas. Jangan lukai dia!”
Edi menarik napas perlahan. Ia mengulurkan bagian tumpul pisau itu ke hadapan wajah Ayu. “Ayah tidak sanggup menahan semua aib keluarga ini, Yu. Ayah sangat malu. Keluarga kita begitu dihormati. Bagaimana jika semua orang tahu kalau puteri kesayangan ayah ini ternyata wanita jalang? Kamu sudah mencoreng nama baik keluarga. Tidak ada gunanya lagi ayahmu ini hidup karena sudah gagal. Daripada kamu berbuat seperti ini, lebih baik kamu bunuh Ayah!”
Ayu menengadahkan kepala sambil menggeleng. Ia terus menangis sambil menatap wajah papanya. Ia langsung menjatuhkan kepalanya tepat di punggung kaki ayahnya itu. “Maafin ayu, Yah! Ayu nggak mau kayak gini. Ayu nggak seperti yang ayah pikirkan. Ayu terpaksa melakukan ini karena orang itu lagi mabuk dan menodai Ayu. Ayu bukan wanita jalang seperti yang ayah bilang,” ucapnya sambil terisak.
Edi menarik napas dalam-dalam. “Kamu diperkosa oleh orang lain?”
Ayu mengangguk-anggukkan kepala.
“Kenapa nggak bilang dari awal? Kita bisa lapor ke polisi kalau kamu sudah mendapatkan pelecehan?”
“Ayu takut, Yah ...! Ayu malu ...!” lirih Ayu sambil terisak.
“Bilang ke Ayah. Siapa orang yang sudah berani melecehkan dan menghamili anak Ayah ini!”
Ayu masih terisak dan tak sanggup menyebut nama pria brengsek yang telah menodainya.
“Ayu, bilang ke kami! Kami pasti akan membantumu,” bisik Rindu sambil merengkuh pundak Ayu agar bangkit dari lantai.
Ayu menarik cairan di hidungnya sambil mengusap air mata. “Dia itu ... Nanda.”
“Nanda? Nanda anaknya Andre? Teman sekolah kamu yang bajingan itu?” tanya Edi.
Ayu hanya menitikan air mata mendengar pertanyaan dari Edi.
“Sudahlah. Kamu jangan nangis lagi! Aku akan temui Andre dan meminta pertanggungjawaban atas perbuatan puteranya itu!” Edi langsung melangkahkan kakinya keluar dari rumah. Ia menelepon seseorang sambil masuk ke dalam mobilnya.
((Bersambung...))
Terima kasih sudah jadi sahabat setia bercerita!
Nantikan kisah selanjutnya, ya!
MuchLove,
@vellanine.tjahjadi
DAFTAR BACAAN :
Bab 2 - Bayi yang Tak Diinginkan
Bab 5 - Menolak Pernikahan Kontrak
Bab 6 - Hari Pertama Jadi Mantu
______________________
Dilarang keras menyalin, memperbanyak dan menyebarluaskan konten ini tanpa mencantumkan link atau izin tertulis dari penulis.
©Copyright www.rinmuna.com
______________________
Dilarang keras menyalin,mengutip, memperbanyak dan menyebarluaskan konten ini tanpa mencantumkan link atau izin tertulis dari penulis.
©Copyright www.rinmuna.com
Monday, November 22, 2021
Oishi Juice x Mie Ayam Bakso Samboja
Wednesday, November 17, 2021
Bab 2 - Bayi yang Tak Diinginkan
Satu bulan kemudian ...
Ayu menatap dua garis merah pada testpack di tangannya dengan tubuh gemetaran. Dia adalah gadis yang belum menikah dan tidak pernah melakukan hubungan berlebihan dengan Sonny yang telah menjadi tunangannya setelah berpacaran selama tujuh tahun.
“Aku harus gimana?” tubuh Ayu merosot ke lantai seiring dengan air matanya yang jatuh berderai membasahi pipinya. Ia terus mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga kesucian cintanya dengan baik. Rasa bersalah pada tunangannya, keluarganya dan sahabatnya ... kini telah menjadi selimut kelam yang akan mengawali penderitaan hidupnya.
Ayu berusaha untuk bangkit dari lantai kamar mandi setelah air matanya nyaris habis dan tidak bisa keluar lagi. Ia menyiram seluruh tubuhnya dengan air di kamar mandi. Membersihkan setiap inchi tubuhnya yang kini terasa sangat kotor. Ia terus menangis setiap kali menggosok tubuhnya yang begitu menjijikkan.
Ayu segera mengganti pakaiannya begitu ia sudah selesai mandi. Memoles wajahnya dengan make-up tipis dan bergegas keluar dari dalam kamarnya.
“Roro Ayu , mau ke mana malam-malam begini?” tanya Bunda Rindu yang melihat puterinya buru-buru melangkah keluar dari rumah.
“Eh!? Ada urusan, Bunda. Mau ketemu sama temen. Bahas kerjaan,” jawab Ayu berdalih. Ia segera berpamitan dan keluar dari dalam rumahnya.
Ayu mengendarai mobilnya perlahan menuju ke Virgina Regency. Ia langsung memarkirkan mobilnya begitu ia sampai di mansion milik keluarga Nanda.
“Malam, Tante ...!” sapa Ayu begitu seorang pelayan membukakan pintu untuknya. Ia langsung menghampiri Tante Nia, mama Nanda.
“Hei, Roro Ayu ...!? Gimana kabarnya? Sudah lama nggak main ke sini. Mau cari Nanda?”
Ayu mengangguk. “Ada hal penting yang mau aku bicarakan sama dia.”
“Nanda masih di atas. Jam segini, biasanya dia lagi siap-siap mau kencan sama pacarnya. Datengin aja ke kamarnya!”
“Tapi ...” Ayu menggigit bibir sambil menatap lantai dua rumah tersebut.
“Nggak papa. Keburu dia berangkat, nggak sempat bicara lagi sama Nanda. Dia suka marah kalau waktu kencannya diganggu.”
Ayu mengangguk. Ia melangkah perlahan menaiki anak tangga dan menghampiri pintu kamar Nanda. Nanda adalah sahabat baik Sonny. Berteman sejak kelas satu SMA hingga mereka bekerja, tentunya Ayu sudah sangat hafal dengan keadaan rumah pria itu karena sering berkumpul di sini setiap kali Sonny pulang dari Jakarta.
Tok ... tok ... tok ...!
KLEK!
Nanda tertegun saat melihat Ayu tiba-tiba sudah ada di depan kamarnya. Ia langsung tersenyum sambil melipat kedua tangan dengan tubuh bersandar di bibir pintu. “Tumben ke sini? Kangen sama aku? Pengen main lagi kayak malam itu? Ketagihan? Enak mana, punyaku atau punya Sonny?”
Ayu menatap kesal ke arah Nanda. “Sonny bukan cowok brengsek kayak kamu!”
Nanda manggut-manggut. “Iya. Aku percaya. Dia memang alim. Mau apa ke sini? Aku mau jalan sama Lita.” Ia menarik gagang pintu dan menutup pintu kamarnya dari luar.
Ayu memundurkan langkahnya agar Nanda tidak terlalu dekat dengannya. “Aku mau ngomong penting sama kamu.”
“Ngomong aja! Kamu punya waktu dua menit buat ngomong.” Ia menatap arloji di tangan kirinya.
“Nggak perlu selama itu. Aku cuma mau bilang kalau aku ... hamil.”
“Hahaha. Kamu hamil? Buat apa laporan ke aku? Emangnya aku dokter kandungan?” sahut Nanda sambil tertawa lebar.
“Ini anak kamu, Nan.”
Seketika, Nanda menghentikan tawanya. “Anakku?”
Ayu mengangguk.
Nanda menahan tawa sambil menatap wajah Ayu. “Udah banyak cewek yang ngaku-ngaku hamil anakku. Bisa aja, itu anak dari cowok lain. Kamu itu tunangannya Sonny. Mana ada yang bakal percaya kalau itu anakku. Kamu mau buat lelucon?”
“Aku nggak pernah ngelakuin hubungan seperti itu sama siapa pun selain kamu, Nan.”
“Kamu kira, aku percaya? Udahlah, nggak usah bikin lelucon di hadapanku. Nggak lucu, Ay! Kamu jangan pura-pura jadi cewek polos buat dapetin seorang Ananda Putera Perdanakusuma. Cowok paling ganteng, paling kaya dan paling populer di negeri ini. Siapa yang nggak mau jadi pasanganku, hah!? Jangan pakai trik bayi untuk mendapatkanku! Aku masih terlalu muda untuk jadi seorang ayah,” ucap Nanda penuh percaya diri. Ia langsung melangkah melewati tubuh Ayu begitu saja.
“Kamu nggak mau ngakuin anakmu sendiri, Nan?” seru Ayu .
Nanda memutar kepalanya menatap Ayu . “Aku ini masih muda. Nggak mungkin jadi ayah. Kalau memang dia anakku. Gugurkan aja! Toh, kita juga punya pasangan masing-masing,” sahutnya. Ia segera menuruni anak tangga dan bergegas keluar dari rumah karena sudah memiliki janji kencan dengan Arlita, kekasihnya yang juga sahabat baik Roro Ayu .
DEG!
Jantung Ayu berhenti berdetak begitu mendengar kalau Nanda justru memintanya menggugurkan kandungannya. Hatinya yang sudah luka, kini kembali dilukai oleh pria itu. Ia tidak tahu, apa yang harus ia lakukan saat ini. Bayi di dalam perutnya butuh seorang ayah, tapi ia tidak mungkin meminta pertanggungjawaban pada tunangan yang tidak pernah melakukan hubungan berlebihan dengannya.
Ayu kembali menitikan air mata sambil melangkah perlahan menuruni anak tangga rumah mewah tersebut.
“Ay, kamu kenapa?” tanya Tante Nia sambil menatap Ayu yang melangkah perlahan sambil menitikan air mata. “Nanda menyinggung kamu?”
“Eh!?” Ayu buru-buru mengusap air matanya. “Nggak papa, Tante. Ayu pamit pulang dulu!” Ia langsung berlari keluar dari dalam rumah tersebut dan masuk ke mobilnya.
Ayu menggenggam setir dan menjatuhkan kepalanya, kemudian terisak kembali karena Nanda tidak mau mengakui jika bayi yang ada di dalam perutnya adalah darah dagingnya. “Aku harus gimana?”
“Ayu , kamu kuat! Kamu kuat! Kalau Nanda nggak mau bertanggung jawab, nggak papa. Kamu punya pekerjaan, kamu nggak akan kesulitan menghidupi anakmu,” tutur Ayu mencoba menyemangati dirinya sendiri.
“Tapi gimana dengan keluargaku? Gimana kalau bunda dan ayah tahu kalau aku hamil? Aku harus gimana menghadapinya? Aku nggak mungkin bisa menyembunyikan kehamilanku ini terus-menerus,” gumam Ayu . Haruskah ia menggugurkan kandungannya sendiri?
Ayu menarik napas dalam-dalam dan menjalankan mobilnya perlahan tanpa arah hingga larut malam. Ia benar-benar menyesal telah pergi ke pesta ulang tahun Nanda malam itu. Jika waktu bisa diputar, ia ingin berdiam diri di rumah. Menghabiskan waktu untuk bercerita bersama Sonny meski hanya lewat panggilan video.
***
Satu minggu setelahnya ...
“Roro, bunda pinjam pemotong kuku kamu. Bunda lupa taruh punya bunda di mana.” Bunda Rindu masuk ke dalam kamar Ayu.
“Ambil aja di laci nakas!” sahut Ayu yang sedang bercermin sambil menyisir rambutnya.
Bunda Rindu langsung melangkah menghampiri meja nakas dan menarik laci tersebut. Ia mencari pemotong kuku di dalamnya. Namun, matanya tiba-tiba tertuju pada pregnancy test strips bergaris dua merah di sana. Ia meraih benda kecil itu dengan tangan gemetar.
Ayu melebarkan kelopak matanya saat ia teringat kalau ia juga meletakkan testpack ke dalam laci nakas. Ia buru-buru memutar tubuhnya dan berlari menuju ke sana untuk mencegah bundanya mendapatkan benda paling keramat yang ada di kamarnya saat ini.
DEG!
Terlambat. Bunda Rindu sudah memegang testpack itu di tangannya dengan tangan gemetar seperti terserang tremor.
“Bunda, aku ...”
“Kamu hamil?” tanya Bunda Rindu lirih.
“Bunda, aku bisa jelasin semuanya. Aku ...”
“KAMU HAMIL!?” Nada suara Bunda Rindu meninggi karena Ayu berusaha untuk berdalih dan tidak menjawab pertanyaannya.
Ayu terdiam dan menundukkan kepala. Ia meremas jemari tangannya sambil mengangguk kecil.
“Anak siapa? Sonny?” tanya Bunda Rindu.
Ayu tidak menjawab pertanyaan bundanya.
“Jawab, Ro! Kenapa kamu menyembunyikan kehamilan kamu? Kamu dan Sonny sudah bertunangan. Bukannya kalian sendiri yang sepakat untuk tidak menikah sebelum Sonny menyelesaikan koasnya?”
Ayu menundukkan kepala sambil menitikan air mata. Ia tidak sanggup mengungkapkan kebenaran di hadapan orang tuanya sendiri.
“Sonny tahu soal ini?”
Ayu menggeleng.
“Biar bunda yang ngomong langsung sama Sonny. Kalian harus menikah secepatnya!” tutur Bunda Rindu sambil melangkah keluar dari kamar Roro Ayu .
Ayu buru-buru mengejar langkah bundanya. Ia tidak ingin kalau bundanya meminta pertanggungjawaban pada Sonny dan membuat pria itu membencinya. “Bunda, tunggu ...!”
“Bunda, bunda ...! Dengerin Roro dulu! Ini bukan anaknya Sonny.”
“APA!?” Bunda Rindu menghentikan langkahnya. Tubuhnya seakan tersambar petir ribuan volt saat mendengar kalau bayi yang dikandung oleh Roro Ayu bukanlah anak dari tunangannya. Ia selalu berusaha menjadi orang tua yang baik untuk puterinya. Ia benar-benar merasa gagal saat mengetahui kalau puteri kebanggaannya telah melakukan perbuatan yang begitu hina. Sudah bertunangan, tapi malah hamil dengan pria lain.
“BUNDA ...!” seru Ayu saat tubuh Bunda Rindu tiba-tiba merosot ke lantai. Ia langsung menangkap tubuh bundanya sambil menangis. “Maafin Ay, Bunda ...!” bisiknya lirih sambil menitikan air mata.
“Tell me ...! Siapa ayah dari anak ini?” tanya Bunda Rindu di sisa-sisa tenaganya yang nyaris sirna karena pukulan yang begitu besar dari puteri semata wayangnya.
Ayu terisak sambil memeluk tubuh bundanya. Ia tidak sanggup mengatakan siapa ayah dari bayi yang sedang ia kandung saat ini karena Nanda pun sudah menolak kehadirannya. “Aku nggak tahu, Bunda ...!” lirihnya penuh luka.
((Bersambung...))
Terima kasih sudah jadi sahabat setia bercerita!
Tunggu kelanjutannya di postingan selanjutnya ya...
MuchLove,
@vellanine.tjahjadi
DAFTAR BACAAN :
Bab 2 - Bayi yang Tak Diinginkan
Bab 5 - Menolak Pernikahan Kontrak
Bab 6 - Hari Pertama Jadi Mantu
______________________
Dilarang keras menyalin, memperbanyak dan menyebarluaskan konten ini tanpa mencantumkan link atau izin tertulis dari penulis.
©Copyright www.rinmuna.com