Friday, June 28, 2019

Remaja Memikirkan Tentang Seksualitas serta Pernikahan


pixabay.com

Hai ... bunda...!
Punya anak remaja? Seperti apa sih menyikapi perubahan pada anak-anak di usia remajanya.
Tentunya ada banyak perubahan pada diri remaja baik secara fisik maupun perilaku.
Ada satu hal yang perlu kita perhatikan sebagai orang tua yang memiliki anak remaja.
Salah satunya adalah pemikiran tentang seksualitas dan pernikahan.

Remaja memiliki sebuah tantangan besar untuk bisa memahami seksualitasnya sendiri dan mempelajari peran-peran yang ia lakoni ialah peran maskulin atau feminin. Hal yang pantas dan tidak pantas dalam berhubungan dengan lawan jenis. Bagaimana remaja itu sendiri menangani pikiran-pikiran dan perasaan seksualnya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali diabaikan oleh orang tua namun tak bisa diabaikan oleh remaja tersebut.

Munculnya seksualitas remaja adalah bagian dari dirinya, tentang siapa dia. Berhubungan dengan lawan jenis adalah suatu kenyataan yang selalu ada. Kebanyakan remaja memiliki sebuah impian untuk menikah dan memiliki sebuah keluarga.

Orang tua sejatinya menjadi salah satu tempat yang nyaman bagi anak-anak remaja untuk bisa mengungkapkan perubahan dalam diri dan perasaannya tanpa harus merasa akan mendapatkan komentar pedas apalagi merasa diintervensi oleh orang tuanya. Kita bisa memulai dengan percakapan normal untuk membahas persoalan-persoalan yang berhubungan dengan seksualitas, pacaran dan pernikahan.

Selain memberikan pendidikan seksual di dalam keluarga sejak usia remaja. Orang tua dan lingkungan masyarakatnya harus bisa bersinergi dalam memberikan ruang bagi remaja untuk belajar dan mendiskusikan aspek penting dari perkembangan remaja dengan cara terbuka juga penuh dengan kepedulian.

Anak-anak remaja yang memiliki nilai kepedulian dalam kehidupan sehari-harinya, maka ia adalah anak remaja yang peka terhadap perubahan di sekitar dan mampu menempatkan dirinya dalam lingkungan yang positif.

Anak remaja adalah anak yang selalu ingin dipahami. Oleh karenanya, ketika ia melakukan sebuah kesalahan, ia tidak langsung menceritakan kesalahannya pada kedua orang tuanya. Sebab, sebagian orang tua memang beranggapan bahwa anak tidak boleh melakukan sebuah kesalahan apalagi hal yang memalukan. Hal seperti itulah yang akhirnya remaja tidak nyaman untuk bercerita dengan orang tuanya, sehingga lebih memilih tempat lain untuk bisa membantu mengeluarkan dari masalah. Namun, hal seperti itu tetaplah menimbulkan masalah karena pada akhirnya ia akan mencari tempat lain (kelompok/geng/teman) untuk bisa membuatnya nyaman dan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam hati remaja. Pertanyaan dengan jawaban yang salah dapat membuat seorang akhirnya salah memilih tujuan hidup mereka.

Oleh karenanya, peran serta orang tua sangat dibutuhkan dalam memahami dan menanggapi setiap permasalahan yang sedang di hadapi.





Buku referensi : The Five Love Languange of Teenagers


Saturday, June 22, 2019

Pengalaman Pertama Mengikuti Seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten

Kamis, 20 Juni 2019 adalah sebuah perjalanan yang patut untuk aku abadikan dalam hidupku.
Pukul 04.00 pagi aku sudah bersiap untuk berangkat ke kantor Dispora Kab. Kukar. Awalnya Pak Kades sepakat berangkat usai sholat subuh, tapi sampa jam 05.30 WITA belum juga datang menjemputku. Ternyata, beliau masih menunggu salah satu staff desa yang awalnya tidak mau ikut berangkat ke Tenggarong. Alhasil, aku berangkat dari rumah hampir jam setengah 6. Untungnya pihak Dispora memberikan kompensasi waktu atas ketidakdisiplinanku. Terlebih lagi, Pak Kades salah alamat, beliau membawaku ke kantor Dispora lama, sementara kantor Dispora sudah pindah ke wilayah Stadion Aji Imbut.

Pertama kali aku masuk kota tenggarong, aku sedikit tercengang karena ada beberapa bangunan yang aku lihat tidak selesai dikerjakan alias mangkrak. Padahal, ada beberapa taman kota yang konsepnya terlihat sangat menarik.

Aku juga tercengang ketika masuk ke stadion Aji Imbut yang terkenal sebagai stadion termahal versi 6 Stadion Termahal di Asia Tenggara. Sebelum masuk ke sini, yang terlintas di pikiranku adalah sebuah stadion dengan berbagai fasilitas lengkap, baik dan ramai pengunjung. Aku membayangkan stadion ini seperti supermarket atau Bandara Internasional. Eh, ternyata sangat jauh dari yang aku bayangkan. Stadion ini seperti bangunan mati. Hampir semua bangunannya terlihat tidak pernah tersentuh aktivitas manusia. Pantas saja kalau Mitra Kukar tak mau lagi memakai stadion ini sebagai rumah latihan mereka. Padahal, bangunan di sini termasuk bangunan yang lengkap. Tapi, entah kenapa tidak terawat sama sekali dan ini sangat disayangkan. Terlebih lagi bagi orang dari kampung sepertiku, melihat bangunan sebesar ini terbengkalai begitu saja.

Apakah APBD tidak cukup untuk membiayai perawatan gedung sebesar ini? Lalu, pemerintah diam saja dan membiarkan bangunan ini mangkrak. Sepertinya gedung ini hanya akan diperbaiki dan dipoles menjelang laga nasional atau internasional. Kalau melihat kondisinya, miris sekali. Padahal, bisa saja pemerintah membuat sekolah di dalamnya supaya aktivitas di stadion ini bisa hidup daripada dibiarkan mangkrak, hanya membuat kondisi gedung rapuh termakan cuaca.

Yah, itulah pengalaman pertama kali aku masuk ke Stadion Aji Imbut. Aku merasa payah karena aku tidak bisa melakukan apa-apa. Rasanya hati ini sudah nggak sabar pengen cabutin rumput kalau melihat rumput yang sudah meninggi di taman stadion tersebut. Tapi, memang begitulah kondisinya. Orang yang setiap hari ada di dalamnya saja mungkin tidak akan bisa merawat stadion sebesar itu hanya dengan tenaga beberapa orang.

Bukan hanya bangunan luar, tapi ruangan di dalamnya juga terlihat tidak begitu terawat. Saat aku baru sampai, aku langsung pamit ke kamar kecil dan ... kalau nggak kebelet banget karena udah 2 jam menahan pipis di dalam mobil, aku nggak bakal mau masuk ke toilet. Tak perlu aku gambarkan kondisinya seperti apa. Aku hanya berharap di sini ada sekolah, ada banyak murid-murid nakal yang dihukum membersihkan seluruh toilet yang ada di stadion ini supaya toiletnya layak untuk digunakan.

Oke, cukup di sini kesan pertama aku masuk ke stadion Aji Imbut. Kalau mau bahas kekurangannya, tulisanku tidak akan selesai dalam waktu seminggu.
Aku mau cerita soal pengalaman presentasi Pemuda Pelopor yang aku jalani di sana. Alhamdulillah, presentasi berjalan dengan baik. Komentar juri ada yang positif dan ada yang negatif. Positifnya, saya mendapat ilmu baru dan bisa memperbaiki kekurangan saya ke depannya. Negatifnya, ada kritik juri yang benar-benar menjatuhkan mental saya. Karena apa? Mungkin cukup aku yang tau bagaimana mentalku begitu jatuh ketika juri menyampaikan kritik sembari tersenyum sinis. It's oke ... apa yang aku lakukan mungkin tidak sesuai dengan harapan mereka. Tapi, yang aku lakukan selama ini bukan untuk pemerintah, aku melakukannya untuk masyarakat. Selama masyarakat di sekitar memberikan dukungan positif, artinya aku tidak boleh berhenti melangkah.

Ini pertama kalinya aku mengikuti seleksi dan memang mengerjakan presentasinya seorang diri tanpa pendampingan. Sehingga, aku hanya berpikir bagaiamana cara menyampaikan presentasi hanya dalam waktu maksimal 15 menit. Aku hanya menampilkan penjelasan-penjelasan secara deskriptif dan itu adalah salah satu kesalahanku.

It's oke ... apa pun hasilnya nanti, aku yakin kalau juri melakukannya untuk mendapatkan yang terbaik. Dan ini menjadi sebuah pengalaman yang berharga bagiku. Terlebih aku bisa bertemu dengan Pak Ahmad Junaidi dan foto bersama beliau. Hal yang selama ini sulit aku lakukan karena setiap kali bertemu dengan beliau di dalam sebuah acara di mana aku tidak mungkin mengakrabkan diri. Walau aku tahu beliau tidak pernah keberatan bila aku menyapa, tapi aku selalu menjaga posisiku sebagai perempuan dan masyarakat biasa. Ada saatnya aku bertegur sapa dan diskusi, ada saatnya aku tidak mengganggu acara inti beliau.

Terima kasih untuk Kepala Desa Beringin Agung, Bapak Zazuli, S.Pd.I dan Eks. Camat Samboja, Bapak Ahmad Junaidi yang telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada kami, Saya  dan Adi Saputera, perwakilan dari Samboja untuk mengikuti seleksi Pemilihan Pemuda Pelopor di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Semoga apa yang saya lakukan bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.








Wednesday, June 19, 2019

Musikalisasi Puisi by Duo Azizah - Taman Bacaan Bunga Kertas

Musikalisasi puisi Ultah Desa Beringin Agung ke-34.
Selasa, 18 Juni 2019 merupakan hari perayaan Ulang Tahun Desa Beringin Agung yang ke-34.
Taman Bacaan Bunga Kertas ikut berpartisipasi dalam mengisi acara Ulang Tahun Desa Beringin Agung. Selain menampilkan Tarian Dayak, Pameran Kriya, Pameran Buku dan Pameran Lukisan. Taman Baca juga mempersembahkan penampilan Duo Azizah dalam musikalisasi puisi.

Duo Azizah menyanyikan lagu Indonesia Pusaka dan Tanah Airku yang diselingi dengan puisi "Desaku".

Ada hal yang mengejutkan saat mereka akan menampilkan lagu wajib. Konsep awal yang kami buat adalah menyanyikan lagu Indonesia Pusaka dan Tanah Airku. Namun, saat acara berlangsung kami diminta untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Jelas saja tanpa persiapan. Tiba-tiba aku harus menjadi dirigen dan kami menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama para tamu undangan tanpa diiringi musik. Untungnya, semua undangan tetap khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama.
Usai penampilan musikalisask puisi dari Duo Azizah, langsung dilanjutkan Tarian Dayak yang juga dibawakan oleh remaja-remaja puteri Taman Bacaan Bunga Kertas.
Dalam kesempatan kali ini, Taman Baca diberikan banyak andil untuk berpartisipasi. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya karena harus menyiapkan semuanya hanya dalam waktu satu minggu.
Selain sibuk menjadi panitia lomba, saya juga harus sibuk mempersiapkan ibu-ibu Mamuja yang mendapat pesanan 200 souvenir dan karya untuk dipamerkan. Saya juga harus menyiapkan anak-anak di divisi seni rupa untuk menyiapkan karyanya. Juga anak-anak remaja puteri yang akan menampilkan musikalisasi puisi dan tarian dayak.

Minggu ini merupakan minggu yang sangat melelahkan karena kegiatan yang sangat padat.
Tapi, saya merasa senang karena masyarakat mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan yang ada di taman baca dan anak-anak remaja juga dengan senang hati berperan aktif di dalam kegiatan taman baca.

Ini adalah awal yang baik dan semoga ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi. Bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar walau aku sendiri tidak mendapatkan apa-apa. Bayarannya adalah senyum kebahagiaan dan prestasi mereka.

Terima kasih untuk anak-anak remaja taman baca. Tetap aktif berkreasi, tetap solid menjadi keluarga dan sahabat. Tetap menjadi kebanggaan orang tua dan masyarakat sekitar.


Salam Literasi ..!

Pameran Pertama Mamuja (Mama Muda Samboja)


Samboja, 18 Juni 2019 merupakan hari ulang tahun Desa Beringin Agung Samboja yang ke-34 sekaligus menjadi momen pertama kalinya Mamuja (Mama Muda Samboja) dari Taman Bacaan Bunga Kertas menggelar pameran untuk pertama kalinya.

Mamuja merupakan salah satu klub atau divisi kreatif ibu-ibu muda di Samboja sebagai bagian dari pelaksanaan program literasi finansial.

Dalam pameran kali ini, ibu-ibu membawa serta semua karya-karya tangannya untuk dipamerkan. Karya Mamuja terlihat beragam. Mulai dari bunga plastik, bunga flanel, bunga sedotan, tas dan dompet rajut, tas dan dompet dari talikur, tempat tisu, tempat permen, karya seni rupa dan lain-lain.

Anggota Mamuja yang aktif dalam pameran adalah Anis (ketua), Rety, Yani, Alvina, Uut, Erna, Enny, Suyati dan saya sendiri /Rin Muna (Founder).

Ini merupakan pengalaman pertama kali mengikuti pameran dalam rangka memeriahkan hari jadi Desa Beringin Agung yang ke-34. Antusias ibu-ibu sangat tinggi dan saya bahagia melihatnya karena mereka mau merelakan waktu dan tenaganya untuk memberikan sumbangsih di acara ultah Desa yang ke-34.

Harapan ke depannya... Mamuja terus aktif berkarya dan bisa memiliki outlet / galeri sendiri sebagai wadah untuk menjual karya ibu-ibu muda samboja ini.

Semoga... kegiatan seperti ini terus aktif dan menjadi kegiatan rutin di taman baca sebagai bagian dari literasi finansial.

Terima kasih untuk teman-teman yang selalu mengajakku untuk mengisi waktu-waktu luangku dengan hal yang berkualitas.

Penari Dayak TBM Bunga Kertas Samboja

Borneo Dancer from @tbm.bungakertas
Selasa, 18 Juni 2018 merupakan salah satu momen yang tidak terlupakan bagi remaja puteri Taman Bacaan Bunga Kertas Desa Beringin Agung. Pasalnya, ini pertama kalinya bagi mereka tampil untuk mengisi acara HUT Desa Beringin Agung yang ke-34.

Beberapa minggu yang lalu, mereka sudah berlatih di taman baca untuk persiapan pentas. Senang rasanya karena akhirnya bisa menampilkan kesenian Tradisional ini di tengah-tengah masyarakat umum dan para tamu undangan.

Tari Dayak ini tampil pada acara pembukaan. Ada 6 remaja puteri yang menarikan tarian ini yakni Joice, Margaretha, Ella, Esti, Evi dan Imel. Keenam remaja puteri ini tampil percaya diri menarikan tari tradisional Dayak.

Tari-tarian tradisional ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan asli Kalimantan Timur. Walau kami tinggal di wilayah pesisir dan bukan merupakan warga suku dayak. Tapi, kami juga ikut peduli dalam melestarikan kebudayaan asli wilayah Kalimantan Timur.

Dengan penampilan pertama mereka, saya berharap akan banyak yang tertarik dan bergabung dalam klub kesenian taman baca untuk bisa melestarikan budaya asli Kalimantan. Sekalipun warga desa Beringin Agung adalah masyarakat suku jawa. Tapi, kami juga ingin melestarikan budaya asli Kalimantan Timur.

Dengan aktifnya anak-anak remaja berkegiatan di Taman Baca. Maka, program penanaman Literasi Budaya sebagai pola dasar literasi di taman baca sudah mulai berjalan walau belum maksimal.



Samboja, 18 Juni 2019

Saturday, June 15, 2019

Cinta yang Ternoda


Pagi ini hujan turun teramat deras, menyatu dengan derasnya air mata yang jatuh membasahi pipi. Aku begitu sakit saat aku tahu bahwa orang yang aku cintai justru memilih wanita lain untuk menjadi pasangan hidupnya.

Aku dan Riko sudah berpacaran selama 3 tahun sejak kami masih sama-sama kuliah. Aku pikir hubungan kami akan baik-baik saja. Ternyata tidak.

Riko adalah sosok pria yang baik di mataku. Tak pernah sekalipun kami bertengkar serius. Dia pria yang baik, bijaksana dan romantis. Aku ingat bagaimana cara ia memberikan kejutan-kejutan kecil yang selalu membuatku terkesan. Setiap hari yang aku jalani bersamanya selalu terasa indah.

Semua keindahan hubungan kami itu benar-benar sirna hanya dalam sekejap. Dunia rasanya gelap gulita. Aku seperti tidak pernah menemukan siang dalam hari-hariku. Aku terlalu sakit ditinggalkan begitu saja oleh pria yang kuanggap baik, ternyata bisa menyakitiku lebih dari sakitnya kematian.

Dua hari yang lalu, Riko memberikan aku secarik kertas undangan. Aku pikir, dia mengajakku pergi ke pernikahan teman seperti biasanya. Aku tidak menyangka kalau itu adalah hari pernikahannya dia. Kamu tahu, bagaimana rasanya ketika pacarmu sendiri memberikan undangan pernikahannya dengan wanita lain? Sakit. Sangat sakit.

"Maafin aku ...!" Riko hanya menatapku kosong sementara aku menangis histeris karena secarik kertas undangan yang ia berikan padaku.

"Kenapa kamu tega sama aku?" tanyaku bersama derai air mata. Entah kenapa dia tega melakukannya padaku. Bahkan seluruh keluarganya juga berhasil membohongiku. Bagaimana tidak, seminggu yang lalu aku masih bersilaturahmi ke rumah orang tua Riko. Status kami masih pacaran. Hubungan kami masih baik-baik saja. Ibunya juga bersikap baik padaku. Aku sama sekali tidak tahu kalau mereka sudah menyiapkan pernikahan untuk Riko dan wanita yang tidak aku kenal.

"Aku sayang sama kamu. Kamu bilang, kamu sayang sama aku. Kenapa kamu malah nikah sama cewek lain? Kamu jahat banget! Kamu punya hati apa nggak sih!?" makiku tanpa sadar memberontak dan memukuli tubuhnya sesukaku.

Riko sama sekali tidak membalas atau pun mencegah. Ia membiarkan aku menampar, memukuli dadanya dan menangis sejadi-jadinya. Ia tahu, aku jauh lebih sakit daripada aku melukainya dengan kuku atau benda tajam.

"Aku sayang sama kamu. Dan nggak akan pernah berubah."

"BOHONG!!!"

"Kita sama-sama cinta tapi kita nggak berjodoh. Aku minta maaf ... ini semua salahku." Riko menahan air matanya untuk bisa keluar, namun bisa aku lihat kalau sudut-sudut matanya juga basah.

"BAJINGAN!!!"

"Maki aku sesukamu. Kalau perlu, bunuh aku sekarang juga!" teriak Riko.

"Kalo kamu cinta sama aku, kenapa kamu nikah sama orang lain? Kamu selingkuh di belakang aku, hah!? Aku kira kamu cowok baik. Nyatanya kamu jauh lebih jahat dari yang aku kira."

"Aku nggak bisa menolak pernikahan ini."

"Kenapa? Orang tua jodohin kamu? Aku pikir ortu kamu suka sama aku. Mereka selama ini baik sama aku. Udah anggep aku kayak anaknya sendiri. Aku nggak nyangka kalau mereka juga sejahat ini sama aku."

"Bukan salah mereka. Mereka nggak jahat! Aku yang jahat! Mereka sayang sama kamu seperti yang kamu lihat."

"Terus kenapa kamu tega ngelakuin ini sama aku?"

"Aku nggak bisa nolak. Mama sama Papa juga nggak setuju aku nikahin dia. Tapi ...." Riko terdiam beberapa saat. Suaranya tercekat dan air matanya mengalir deras saat menatapku. Pundaknya naik turun menahan emosinya. "Dia hamil dan aku harus bertanggung jawab." Riko menjatuhkan lututnya ke lantai. Merangkul kaki dan mengecup ujung jemari kakiku. "Maafin aku. Aku udah berdosa karena menghianati cinta sucimu. Aku menyesal karena tergoda dengan nikmatnya nafsu yang ia tawarkan."

Aku serasa tersambar petir jutaan voltase saat mendengar kalimat-kalimat menyakitkan itu keluar dari mulut Riko. Aku tidak percaya kalau ia telah melakukan hal sekotor itu di belakangku. Untuk apa kami berpacaran kalau dia tidur dengan wanita lain. Ini gila! Benar-benar gila. Dia main gila di belakangku dan dia masih bersikap baik dan manis. Ini lebih menyakitkan dari apa pun.

Siapa aku sekarang?
Cuma jadi perempuan tak berguna yang mengurung diri di dalam kamar selama dua hari.
Aku malu ... malu bertemu dengan siapa pun termasuk ibuku.
Aku tidak tahu harus berkata apa.
Semua orang pasti akan bertanya kenapa Riko menikah dengan wanita lain?
Kalau wanita yang bukan menjadi pacarnya sudah dihamili ... semua orang akan berpikir kalau aku adalah wanita murahan yang sudah menyerahkan tubuhku pada Riko. Padahal, aku sama sekali tidak pernah melakukannya. Mungkin hal itu juga yang membuat Riko akhirnya berpaling, karena aku tidak mau melakukan hal bodoh dan menghancurkan masa depanku. Maka dia pilih wanita lain untuk bisa memuaskan nafsunya.

Tapi, persepsi orang tidak akan berubah. Zaman sekarang, mana ada perempuan yang masih mempertahankan keperawanannya untuk laki-laki yang menjadi suaminya. Sex after married menjadi hal yang tabu di zaman sekarang ini. Dan kamu hanya akan jadi bahan tertawaan teman-temanmu saat kamu bilang belum pernah melakukan hubungan seks di luar nikah. Ini aku alami selama aku berpacaran dengan Riko. Mungkin saja Riko lebih tertarik dengan gaya hidup teman-temannya ketimbang mempertahankan prinsip kesucian dalam sebuah hubungan. Dan hal itu yang membuatnya memilih tidur dengan perempuan lain.

Aku tidak menyangka kalau laki-laki lebih memilih wanita yang bisa memberinya kenikmatan sebelum menikah ketimbang wanita yang mempertahankan kesuciannya sampai dia benar-benar dinikahi oleh pria yang mencintainya.

Mungkin benar kalau wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik. Tuhan telah menunjukkan padaku kalau Riko bukanlah laki-laki yang baik untukku. Aku harap ... Tuhan akan mempertemukan aku dengan laki-laki baik. Laki-laki yang bisa menjaga dan mencintaiku dengan ketulusan hati karena Allah SWT.

Tapi ... aku tetap hancur saat ini. Bahkan aku tidak sanggup menghadapi hari esok. Aku tak sanggup menatap matahari walau begitu kurindukan kehangatannya. Aku terlalu hancur dan tak mampu bangkit lagi. Selamat tinggal Riko ... selamat tinggal kenangan tentang kita.




Ditulis oleh Rin Muna
Samboja, 15 Juni 2019



Friday, June 14, 2019

Rindu yang Tak Termiliki



Aku rindu ...
Pada waktu yang tak mengizinkan aku merindu.

Aku rindu ...
Pada angin yang tak mengizinkan aku menyapa.

Aku rindu ...
Pada hari yang tak mengizinkan bersela.

Aku rindu ...
Pada cinta yang tak mengizinkan bersama.

Aku rindu ...
Pada kamu yang tak kan sempat aku miliki.

Aku rindu ...
Pada kamu yang tak henti mengusik hati ini.

Aku rindu ...
Sebab kau bagai udara, tak pernah terlihat tapi selalu kubutuhkan.




Ditulis oleh Rin Muna
Samboja, 14 Juni 2019

5 Situs Penulis Novel Populer dan Bisa Menghasilkan Uang


Kamu suka menulis novel?
Suka menulis novel online atau hanya menyimpan karya kamu di laptop?
Kalau aku .. suka menulis novel online.
Kamu sukanya nulis di mana?
Ada banyak platform menulis novel online yang tersedia di Indonesia. Mulai dari yang paling populer sampai yang biasa-biasa aja. Setiap platform memiliki keunggulan dan ciri khas masing-masing. Dan setiap penulis selalu memilih tempat yang paling nyaman untuk menulis.
Aku termasuk salah satu orang yang senang mencoba hal-hal baru. Termasuk mencoba platform menulis yang tersedia di Indonesia.

Ada berapa sih platform menulis yang kamu tahu?
Aku hanya tahu beberapa saja, di antaranya sebagai berikut:

1. Wattpad ( www.wattpad.com)

Semua penulis pasti familiar dengan platform yang satu ini. Wattpad merupakan platform menulis novel yang paling populer dan menjadi favorite anak-anak zaman now. Platform orange ini sangat terkenal dengan kisah-kisah mature atau kisah-kisah romantis. Kalau saya perhatikan, yang menjadi favorite di platform ini adalah cerita bergenre fan-fiction di mana selalu menceritakan boyband atau girlband favorite. Selain itu, Wattpad juga menyajikan cerita-cerita yang lainnya seperti cerita anak. Aku pernah menulis buku cerita anak di wattpad dan tidak memiliki pembaca. Otomatis cerita tersebut aku hapus dan aku pindahkan ke platform lain yang lebih ramah dengan cerita anak dan kisah-kisah inspiratif. Keunggulan Wattpad adalah bisa menulis dan membaca melalui aplikasi ataupun web, Artinya, buat kamu yang memori ponselnya terbatas, kamu bisa mengakses wattpad lewat web dan tidak perlu menginstall aplikasi di Playstore. Wattpad juga memiliki thumbnail foto yang menarik ketika link halaman buku kita share di media sosial. Sehingga bisa menarik pembaca lebih banyak jika penulis pandai memilih thumbnail. Wattpad juga menjadi tempat favorit penulis karena beberapa cerita dari wattpad telah diangkat ke layar lebar. Wattpad memang platform paling menarik, tapi aku belum serius bermain di wattpad karena beberapa alasan. Beberapa karyaku yang ada di wattpad justru aku pindahkan ke platform lain.

2. Gramedia Writing Project (www.gwp.co.id)

Gramedia Writing Project awal mulanya adalah sebuah kompetisi penulis agar bisa masuk ke penerbit mayor dan bukunya bisa diterbitkan oleh pihak Gramedia. Siapa yang tidak tahu Gramedia, penerbit mayor paling populer dan menjadi incaran banyak penulis. Kenapa? Karena buku-buku terbitan Gramedia adalah buku-buku yang berkualitas. Artinya, penulis yang telah berhasil menembus Gramedia adalah penulis yang sudah memiliki kualitas tulisan yang bagus. Awalnya, aku memposting beberapa bukuku di platform ini. Namun, GWP tidak sepopuler Wattpad.
Platform ini memiliki banyak kekurangan. Pertama, GWP tidak memiliki aplikasi untuk pembaca sehingga tidak banyak pembaca yang berminat membaca tulisan di GWP. Untuk bisa mendapatkan pembaca, aku harus berinteraksi dengan penulis lain dan hal itu jelas menyulitkan bagiku yang memiliki banyak kesibukan di dunia nyata. GWP juga seringkali down, bahkan pernah tidak bisa diakses sama sekali karena kemungkinan belum melakukan pembayaran domain. Artinya, GWP tidak terlalu mendapat perhatian serius dari pihak Gramedia. Sebenarnya aku paling suka menulis di sini karena tulisan yang terupload sudah sama persis dengan apa yang aku ketik di ms. word. Termasuk paragraf menjorok ke dalam yang ada dalam buku. Sehingga, aku merasa e-book dari GWP sudah terlihat sempurna dan enak untuk dibaca seperti buku fisik. Sayangnya ... GWP tidak pernah ada kepastian akan ke mana naskah kita sebab tidak ada admin yang menyentuh para penulis secara langsung. Artinya ... tidak ada kejelasan dari pihak Gramedia Writing Project untuk naskah kita dibukukan atau tidaknya walau kita sudah menulis buku selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sampai sekarang aku belum pernah mengintip perkembangan dari platform yang satu ini. Padahal, Gramedia adalah penerbit mayor yang menjadi incaran banyak penulis untuk bisa menerbitkan bukunya.

3. Cabaca (cabaca.id)

Aplikasi yang satu ini aku tahu dari salah satu teman penulis sekaligus editor di Heart & Soul Publishing House. Di platform ini aku hanya menjadi reader untuk penulis. Aku tidak pernah memasukkan naskahku ke Cabaca.id karena aplikasi Cabaca tidak bisa diinstall di ponselku. Aku juga membaca cerita temanku lewat web. Karena selain menggunakan aplikasi, platform ini bisa diakses langsung melalui web. Di sini, penulis mendapatkan royalty apabila bukunya mendapatkan banyak pembaca. Pembaca juga hanya bisa membaca gratis 3 bab awal dari buku yang akan kita baca. Bab selanjutnya, kita harus membeli kerang untuk bisa membaca karya-karya penulis. Menurutku, ini merupakan platform yang baik karena menghargai ide penulisnya. Pembaca juga memahami bahwa ide selalu ada harganya. 
Di sini, naskah yang masuk juga melalui proses review oleh editor. Jadi, naskah yang sudah terbit adalah naskah yang telah melalui proses review. Buatku, naskah yang sudah melalui proses review oleh editor adalah naskah yang baik. Karena terkadang aku menemukan beberapa bacaan di beberapa platform yang tidak perlu review dan aku mengalami zonk. Ide dan isi cerita menarik, tapi penggunaan EBI, PUEBI dan SPAI masih berantakan. Terutama pada tanda baca yang amburadul dan bikin males buat bacanya. Lihatnya saja aku sudah malas, apalagi mau baca. Hehehe ... aku harap penulis bisa menulis dengan gaya santai tanpa mengabaikan PUEBI. Atau setidaknya, sembari mempelajari Bahasa Indonesia dengan baik dan benar agar tidak hanya isi cerita yang bagus tapi kualitas tulisannya juga bagus.

4. Storial ( www.storial.co )

Storial adalah salah satu platform menulis yang bisa berkolaborasi bersama teman dalam satu buku. Oh ... My God! Di sini kita bisa nulis bareng-bareng loh. Kalau di platform lain lebih individual, di sini kita bisa mendapat teman untuk berkolaborasi dan saling melengkapi. Buat kamu yang masih belajar menulis, kamu bisa mengajak penulis senior untuk berkolaborasi agar kualitas tulisanmu menjadi lebih baik. Storial juga bekerjasama dengan nulisbuku.com untuk menerbitkan karya-karya penulis yang ada di dalam platform ini. Beberapa karya penulis telah diterbitkan oleh Storial dan telah melalui proses editing. Buku yang diterbitkan secara online dan buku fisik pastinya akan jauh berbeda. 

Saat ini, storial menjadi tempat paling favorite buat aku. Kenapa? Karena platform ini lengkap banget. Aku bisa menulis sendiri, bisa kolaborasi dengan teman juga. Platform ini juga bisa diakses melalui aplikasi dan web. Penulis juga memiliki kesempatan bukunya diterbitkan oleh pihak storial. Selain itu ... Bab ke-6 dan seterusnya ... penulis udah dapet royalty dengan syarat minimum pembacanya adalah 500. Asiik banget kan? Kalau buku kamu populer, udah pasti kamu dapet banyak keuntungan di sini. Kalau buku aku sendiri, masih jauh dari kata populer karena aku sadar kalau kualitas tulisanku masih jauh di bawah standar dan masih harus belajar banyak.

Kekurangan dari Storial adalah thumbnail gambar yang tidak muncul saat kita share link ke media sosial. Buatku, link yang tidak bisa mencantumkan thumbnail gambar tidak begitu menarik untuk dilihat apalagi diklik oleh pembaca.

5. Novelme ( www.novelme.id )

Novelme merupakan platform baru di dunia kepenulisan online. Platform ini berhasil menarik banyak penulis di dalamnya karena hadiah yang nilainya lumayan untuk penulis. Tapi, tidak mudah juga untuk bisa mencapai ranking 1 atau mendapatkan pembaca yang setia. Bukumu harus menarik, kamu harus rajin upload dan share ke medsos supaya pembacamu mau kasih bintang buat bukumu. Kalau tidak, maka rank kamu akan jatuh alias terjun payung. Ini aku alami karena kesibukan aku di dunia nyata yang cukup menyita waktuku. Novelku yang sudah ada di rank 13 harus terjun payung ke ranking 83 di bulan berikutnya karena aku langsung menyelesaikan novelku dan tidak lagi membuka platform ini. Sebab aku tahu aku tidak akan masuk ke dalam 10 besar dan membiarkan novelku berada di rank paling bawah. Aku meninggalkan Novelme dan kembali fokus dengan naskahku yang aku posting di platform lain. Kalau dulu aku selalu memindahkan naskah lamaku, sekarang aku memilih membuat cerita baru setiap kali aku mencoba platform baru. Yah, walau kadang ceritanya sering nyeleneh dan nggak nyambung sama sekali. Hahaha...

Platform ini masih punya banyak kekurangan. Buku-buku hanya bisa diakses via aplikasi dan penulis hanya bisa menulis ceritanya via web PC. Untuk share postingan juga tidak muncul thumbnail gambar dan kurang menarik perhatian. Badan untuk penulisan naskahnya juga masih banyak kekurangan. Aku tidak bisa membuat paragraf yang menjorok ke dalam, tidak bisa membuat kalimat tulisan italic ataupun bold. Aku lebih suka kalau platform itu ramah dengan Ms. Word. Karena lembar kerjaku memang Microsoft Word dan akan menjadi lebih baik apabila sebuah platform menulis bisa bekerja seperti Ms. Word. Yah, setidaknya e-book benar-benar seperti buku fisik yang sudah diterbitkan penerbit-penerbit populer. Rasa membaca bukunya akan lebih dapat. Karena sangat jauh berbeda rasanya ketika membaca e-book dengan membaca buku fisik. Aku lebih nyaman membaca buku fisik karena lebih rapi, enak dilihat dan tidak ada notifikasi dari aplikasi lain yang kadang mengganggu.

Nah ... itu dia 5 platform untuk penulis novel paling populer sampai saat ini. Kamu paling suka yang mana?

Oke, cukup sampai di sini dulu. Di atas itu adalah 5 platform penulis novel yang sudah aku coba dan aku gunakan. Aku memang sering mencoba beberapa platform untuk mencari di mana tempat paling nyaman untuk menulis tanpa harus mengganggu aktifitasku di dunia nyata. Aku tidak bisa jika harus menghabiskan separuh hariku untuk berbalas komentar atau sekedar basa-basi. Karena aku tahu, menulis tidak selamanya menghasilkan uang. Sementara dapurku juga harus kuisi dengan sesuap nasi dan segelas susu untuk anakku. Oleh karenanya aku tetap harus bekerja keras walau menulis adalah hal yang paling aku sukai.

Kalau kamu sendiri sukanya menulis di platform apa?
Komen di bawah dong untuk platform yang belum aku tahu. Siapa tahu aku bisa mencobanya dan langsung jatuh cinta sama platform yang kamu rekomendasikan.
Sampai hari ini, aku masih nyaman menulis di Novelme dan Kompasiana. Selain menulis untuk blog pribadiku.


Baca Juga : Kenapa Jatuh Cinta Sama Novelme?


Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas