Sunday, January 16, 2022

Bab 6 - Hari Pertama Jadi Mantu

 




BAB 6

HARI PERTAMA JADI MANTU

 

“Roro Ayu, layani suamimu dengan baik!”  perintah Bunda Rindu saat mereka berada di meja makan untuk menikmati sarapan pertama kalinya.

Ayu langsung menarik piring dari atas meja dengan kasar dan mengambilkan nasi dan lauk untuk  Nanda. Wajahnya, tetap saja tak mau bersahabat dengan suaminya itu.

“Kamu sudah memutuskan menerima lamaran keluarga  Nanda. Bersikap baiklah pada suamimu!” perintah Edi.

“Ayah, ayah tahu kalau aku nggak mau menikah. Bukankah ayah sendiri yang bilang kalau aku bisa membesarkan anak ini tanpa ayahnya. Aku rela menanggung malu seumur hidupku daripada harus berumah tangga dengan orang yang tidak mencintaiku  seumur hidupnya,” tutur Ayu sambil menahan kesal.

“Roro Ayu, nggak baik bicara seperti itu! Nanda sudah jadi suamimu. Sebagai seorang istri, kamu harus tetap berbakti dan menurut pada suamimu.”

Ayu menghela napas dan mengangguk terpaksa. Ia meraih susu hangat yang disiapkan oleh pelayan rumahnya dan menyodorkannya pada Nanda. Ia memaksa bibirnya untuk tersenyum ke arah Nanda, pria yang kini berstatus sebagai suaminya.

Nanda tersenyum menatap wajah Roro Ayu. Meski ia tidak mencintai  wanita itu, ia sudah berjanji untuk memperlakukannya dengan baik. Walau bagaimana pun, Roro Ayu adalah ibu dari calon anaknya.

“Ayu, apa kamu masih pergi bekerja hari ini?” tanya Edi tanpa menatap wajah puterinya  itu.

“Masih, Ayah.”

“Bukankah sudah sepakat untuk berhenti bekerja? Wanita-wanita di keluarga Hadyoningrat tidak ada yang bekerja. Mereka memiliki kewajiban mengurus keluarga dengan baik,” tutur Edi. “Pria yang bertugas memenuhi semua kebutuhan finansial keluarga.”

Nanda terdiam sambil menikmati makanan di hadapannya. Ia tidak ingin membatasi Roro Ayu dan juga tidak melarangnya untuk bekerja. Namun, aturan dari keluarga bangsawan ini sepertinya tidak bisa ia bantah. Benar-benar malapetaka baginya jika harus hidup dalam aturan kuno dan kedisplinan. Ia terbiasa hidup bebas tanpa aturan dan diatur oleh siapa pun.

“Ayah tidak mau tahu. Ini hari terakhirmu bekerja. Jika kamu masih memaksa untuk bekerja, maka suamimu yang harus melakukan pekerjaan rumah. Bagaimana?”

Nanda langsung mengangkat kepalanya. “Ayah tenang saja! Ayu tidak akan bekerja setelah hari ini.”

Edi manggut-manggut. “Amora Internasional adalah perusahaan besar. Kamu tidak mungkin tidak sanggup menghidupi puteriku ‘kan? Ayah bertugas mencari nafkah, ibu bertugas menjaga moral keluarga.  Itu aturan dalam keluarga kami secara turun-temurun.”

Nanda dan Ayu mengangguk bersamaan.

“Kehamilanmu di luar pernikahan, bukan hanya mencoreng nama baik keluarga, tapi juga bukti kalau ibumu tidak bisa menjaga moral keluarga,” tutur Edi.

“Ayah ...!?” Rindu mengernyitkan dahi ke arah Edi. Ia ingin mengelak, tapi tatapan tajam suaminya itu berhasil membungkam mulutnya dalam sekejap.

“Jadikan ini sebagai pelajaran untuk kalian!” pinta Edi. “Kalian akan segera menjadi orang tua. Harus belajar bagaimana menjadi contoh untuk anak-anak kalian kelak.”

“Anak-anak? Satu anak saja aku  tidak mau, Ayah!” protes Ayu dalam hati. Ia melanjutkan makannya hingga habis sembari mendengar begitu banyak nasihat dari ayahnya.

 

Usai sarapan bersama, Nanda segera mengajak Ayu untuk masuk ke dalam mobilnya dengan  sikap yang begitu manis. Ia buru-buru menjalankan mobil tersebut meninggalkan kediaman keluarga  Hadyoningrat yang penuh aturan-aturan menjengkelkan.

“Yu ...!”

Hening.

“Ayu ...!”

Hening.

“AYUU ...! Kamu budeg?”

Ayu masih saja bergeming.

“Aku nggak  tahan sama aturan keluarga kamu yang banyak banget. Kalau  sudah menikah, apa kamu boleh tinggal  saja bersama suamimu?” tanya Nanda.

Ayu mengangguk kecil.

“Baguslah.” Nanda langsung menepikan mobilnya dan membuka laci dashboard. Ia mengeluarkan beberapa brosur dari sana dan menyodorkan ke  hadapan Ayu.

“Pilih rumah mana yang kamu suka! Aku  akan membelikannya untukmu dan kita keluar dari rumah keluarga. Kita  bisa bebas melakukan apa saja tanpa intervensi mereka,” pinta Nanda.

“Biar kamu juga bisa bebas ketemu Arlita?”

“Kamu  tahu kalau dia pacarku. Nggak perlu ditanya lagi.”

“Kita sudah menikah.  Kamu nggak putusin dia?”

“Ini sudah zaman apa, Ay? Punya istri dan pacar sekaligus, sudah jadi hal biasa,” jawab Nanda santai.

Ayu menarik napas perlahan sambil memejamkan matanya. Meski ia tidak mencintai Nanda, tapi hatinya tetap saja tidak rela jika Nanda memperlakukannya seperti ini. Menduakan ia secara terang-terangan.

“Aku juga tidak akan melarangmu berpacaran dengan Sonny. Kalian masih bisa seperti dulu. Status pernikahan kita itu cuma selembar kertas. Nggak akan memengaruhi perasaan kita ke pasangan masing-masing,” tutur Nanda.

Ayu membuang wajahnya ke luar jendela. Pria di sampingnya itu benar-benar menjijikkan. Entah dari mana datangnya karma buruk dalam hidupnya hingga ia harus menikah dengan pria yang tidak pernah mencintainya dan tidak  akan pernah.

“Yu, cepet kamu pilih rumahnya!  Jangan kelamaan! Aku udah nggak tahan tinggal di  rumah keluargamu.”

“Tinggal di rumah keluargamu saja. Setelah satu minggu, masih ada acara unduh mantu.”

“HAH!? Unduh mantu apaan?” tanya Nanda.

“Suami memboyong istri ke rumah orang tuanya.”

“Masih bagian dari adat pernikahan?” tanya Nanda lagi.

Ayu  mengangguk kecil.

“Setelah itu, berapa lama kita bisa keluar dari rumah?” tanya Nanda.

“Empat puluh hari,” jawab Ayu lirih.

“Empat puluh hari? Lama banget? Kupingku keburu berdarah dengerin ceramah dari orang tuaku,” tanya Nanda sambil mengusap telinganya sendiri.

Ayu terdiam sambil menatap beberapa brosur di tangannya.

“Yu, aku udah pilihkan beberapa rumah mewah untukmu. Aku nggak akan kasih rumah murahan. Ayahmu pasti akan berpikir macam-macam, menganggapku tidak mampu menghidupimu,” tutur Nanda sambil mengemudikan mobilnya.

“Aku nggak perlu rumah dari kamu,  Nan,” sahut Ayu.

“Yu, kamu bisa nggak bekerja sama denganku kali ini? Ini masalah rumah tangga kita. Kalau kamu masih nggak mau milih, aku akan lakukan sendiri! Aku akan pilih rumah tanpa meminta persetujuanmu,” tutur  Nanda.

Ayu langsung meletakkan brosur-brosur itu ke atas dashboard. “Kamu saja yang pilih!” Ia kembali bersandar, melipat kedua lengannya di depan dada dan memejamkan mata.

Nanda menghela napas sambil melirik Ayu. Kemudian menatap jalanan kota Surabaya yang begitu ramai saat pagi hari.

“Jam berapa pulang kerja? Aku jemput kamu,” tanya Nanda begitu ia memarkirkan mobilnya di depan kantor kerja Ayu.

“Jam lima,” jawab Ayu sambil melepas safety belt di tubuhnya.

“Kamu harusnya sudah resign hari ini. Masi kerja full?”

“Aku belum resign,” jawab Ayu sambil meraih gagang pintu mobil dan membukanya.

“Yu, ayahmu bisa marah sama aku kalau kamu masih bekerja. Kalau kamu nggak resign hari ini, aku yang akan masuk ke perusahaanmu dan ngajukan surat resign,” tutur Nanda.

Ayu langsung memutar kepalanya menatap Nanda. Ia tidak ingin pria itu ikut campur dengan urusan pekerjaannya, apalagi semakin mempermalukan diri dengan statusnya yang tiba-tiba berubah. “Nggak perlu. Aku akan ajukan resign hari ini.”

Nanda tersenyum lega. “Gitu, dong!”

Ayu balas tersenyum. Ia berpikir sejenak sambil menggigit bibir bawahnya. Meski tidak cinta, ia tetap harus berbakti pada suaminya. Setelah berpikir selama beberapa detik, ia akhirnya mengulurkan tangannya. Mencium punggung tangan suaminya itu sebelum ia benar-benar keluar dari dalam mobil.

“Manis,” celetuk Nanda sambil tersenyum begitu Ayu sudah keluar dari mobil. Ia bergegas menyalakan mesin mobil dan pergi meninggalkan pelataran kantor tempat Ayu bekerja selama dua tahun terakhir.

 

 


((Bersambung...))


Terima kasih sudah menjadi sahabat setia bercerita dan selalu dukung karya author!



MuchLove,

@vellanine.tjahjadi



 

 DAFTAR BACAAN :

 Bab 1 - Pesta Malapetaka 

Bab 2 - Bayi yang Tak Diinginkan

Bab 3 - Pukulan untuk Ayah

 Bab 4 - Tak Ingin Berdamai

Bab 5 - Menolak Pernikahan Kontrak

Bab 6 - Hari Pertama Jadi Mantu

Bab 7 - Tak Harmonis

Bab 8 - Mulai Cemburu

Bab 9 - Membangun Hubungan

 ______________________


Dilarang keras menyalin, memperbanyak dan menyebarluaskan konten ini tanpa mencantumkan link atau izin tertulis dari penulis.

©Copyright www.rinmuna.com




Bab 5 - Menolak Pernikahan Kontrak

 






BAB 5

MENOLAK PERNIKAHAN KONTRAK

 

“Ay, aku mau bicara!” Nanda langsung menarik Ayu dan membawanya masuk ke dalam mobil.

“Nggak ada yang perlu dibicarakan di antara kita, Nan,” sahut Ayu dingin.

“Dia ... beneran anakku?” tanya Nanda sambil melirik perut Ayu.

Ayu tak menyahut pertanyaan Nanda. “Dia tidak diinginkan sama ayahnya sendiri. Aku anggap, ayahnya sudah mati.”

Nanda menelan salivanya dengan susah payah. Bayangan Arlita yang akan bertunangan dengannya, bergelayut di pelupuk mata.

Ayu menghela napas, ia meraih gagang pintu dan bermaksud untuk keluar dari sana. “Kita  menikah saja.”

“Sejak dulu, kedua orang tuaku tidak menyukaimu. Begitu pun aku. Aku tidak ingin melakukan pernikahan karena terpaksa. Aku sudah memutuskan, akan membesarkan anak ini meski tanpa ayah,” tutur Ayu lirih.

“Mamaku tidak berhenti menangis dan jatuh sakit karena ancaman ayahmu. Bisakah kamu punya hati sedikit, Ay? Kita menikah saja. Ini bukan hal sulit. Aku akan berikan apa saja yang kamu mau.”

“Aku nggak butuh apa pun dari kamu, Nan.”

“Ay, kamu jangan memaksa aku untuk bersikap kasar!” pinta Nanda.

“Pukul saja kalau itu bisa  membuatmu puas, Nan!” pinta Ayu sambil menyodorkan wajahnya ke arah Nanda.

“Kamu ...!?” Nanda menatap wajah Ayu sambil menahan amarah. Ia tidak menyangka jika wanita itu sangat sulit untuk ia hadapi. Ia menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan matanya. “Kamu mau apa? Apa pun aku turuti.”

“Matiin aku atau kamu yang mati!” pinta Ayu.

“Ay, kamu ...!? Kamu udah gila, ya? Kamu cuma hamil, Yu. Kita menikah saja dan semuanya selesai. Kenapa kamu buat semuanya jadi rumit? Kamu sengaja mau bikin masalah sama aku?”

“Masalah ini kamu yang buat, Nan. Kalau barangmu nggak nakal, aku nggak akan hamil!”

“Kamu yang mengantarkan dirimu ke  kamarku malam itu. Kenapa kamu salahin aku?”

“Kamu paksa aku dan anggap aku sebagai Arlita. Iya ‘kan? Kamu jangan menyalahkan aku, Nan. Maksud aku baik. Aku cuma mau kasih hadiah ke kamu dan ...”

“Sudah, sudah. Perempuan kerasa kepala kayak kamu, nggak akan ngerti maksudku!”

Ayu mendengus kesal dan berusaha  keluar dari dalam mobil tersebut.

“Ay, aku belum selesai ngomong!” Nanda menyambar pergelangan tangan  Ayu.

“Nan, aku udah capek sama semua ini. Aku nggak punya alasan untuk menikah sama kamu meski bayi ini anakmu.”

“Mamaku sakit, Ay. Apa kamu nggak punya hati?” tanya Nanda.

Ay menghela napas. Ia sangat membenci Nanda, tapi wajah  Tante Nia yang begitu lembut dan baik, membuat hatinya bergejolak.

“Kita menikah saja. Bagaimana kalau  kita buat perjanjian? Aku akan berikan semuanya untukmu,” pinta Nanda sambil menyodorkan dokumen kontrak pernikahan.

Ay tersenyum melihat dokumen kontrak yang diajukan oleh Nanda. Melihat judulnya saja, ia merasa itu sebuah penghinaan baginya.

Nanda bernapas lega saat Ay tersenyum menatap dokumen yang ada di tangannya. Ia terlihat bersemangat dan menyodorkan pena ke hadapan Ayu. “Setuju?”

Ayu tersenyum manis ke arah Nanda.

KREEEK ...!

Ia langsung merobek dokumen tersebut dan melemparkan ke arah  Nanda. Membuat pria itu, tertegun sejenak sembari menahan amarahnya.

“Aku nggak butuh pernikahan kontrak! Kamu hanya akan menjadikan aku janda di masa depan!? Lebih baik, aku tidak pernah menikah denganmu seumur hidup! Masih ada Sonny yang mencintai aku dan mau menggantikan posisimu sebagai ayah dari anak ini! Jangan temui aku lagi untuk mengajukan pernikahan gila!” seru Ayu kesal sambil membuka pintu mobil Nanda.

Nanda menarik kasar lengan Ayu. Dengan cepat, ia menarik tengkuk Ay dan menyambar bibir wanita itu dengan kasar.

“Mmh ... mmh ... mmh ...” Ayu berusaha memberontak. Namun, kedua tangan Nanda memegang erat tubuhnya hingga tak mampu bergerak.

Nanda terus menciumi bibir Ay dengan liar dan menurunkan ritmenya perlahan. Mengulum lembut bibir wanita itu hingga membuat Ayu tak lagi bergerak untuk melawannya.

Bodohnya, Ayu malah merasa nyaman dengan sentuhan bibir Nanda hingga membuatnya justru membalas sentuhan itu tanpa sadar.

Nanda tersenyum sinis sambil melepaskan ciumannya. “Malam itu kamu menikmatinya, Ay. Apa kamu lupa? Kita melakukannya bersama-sama. Jangan hanya menyalahkan aku saja,” bisiknya.

Ay melirik kesal ke arah Nanda sambil mengatur napasnya yang tak teratur.

“Kita menikah  saja, oke? Aku akan memperlakukan kamu dengan baik. Soal cinta, kita bisa melakukannya perlahan. Bagaimana?” tanya Nanda lembur sambil merapikan anak rambut Ayu yang berantakan.

Ayu tak menyahut. Ia segera keluar dari dalam mobil tersebut dan meninggalkan Nanda begitu saja.

Nanda tersenyum lega. Ia menjalankan mobilnya meninggalkan tempat tersebut untuk mempersiapkan lamaran.

 

...

 

Setelah melewati perdebatan panjang dan rentetan persyaratan yang  rumit, keluarga Nanda dan Roro Ayu menggelar sebuah prosesi pernikahan. Pernikahan yang hanya dipersiapkan dalam waktu satu minggu, dipaksa untuk diadakan secara mewah, lengkap dengan prosesi adat yang tidak bisa ditinggalkan oleh keluarga Roro  Ayu.

Ayu melemparkan sunduk mentul dan aksesoris lainnya ke atas meja rias begitu prosesi adat pernikahan selesai. Atas nama kemanusiaan, ia akhirnya menyetujui pernikahannya dengan Nanda.

“Yu, aku sudah memberikan pernikahan mewah dan mahar yang begitu banyak untukmu. Kenapa wajahmu masih tak bersahabat. Aku tidak enak dengan keluarga besarku. Mereka akan berpikir, kamu tidak bahagia menikah denganku,” tutur Nanda sambil menghampiri Ayu.

“Aku memang tidak bahagia.”

“Tidak bisakah bersandiwara sebentar saja, Yu? Aku sudah memenuhi semua syarat dari keluargamu, juga syarat darimu. Apa masih tidak bisa membuatmu bahagia?” tanya Nanda. Ia nyaris kehilangan kesabaran menghadapi Ayu yang tidak mau menurut dengannya meski saat ini status mereka sudah sah menjadi suami-istri.

“Aku tidak bisa berpura-pura bahagia. Biar saja seluruh dunia tahu kalau aku tidak bahagia menjadi istrimu,” sahut Ayu ketus.

“Kamu ...!?” Nanda menyambar leher Ayu dan menekannya. “Jangan buat kesabaranku habis, Yu. Aku bisa saja mencelakaimu dengan mudah,” ucapnya sembari menekan leher Ayu.

“Bunuh aku saja, Nan! Itu jauh lebih baik,” tutur Ayu sambil menatap tajam ke arah Nanda.

Nanda menatap mata Ayu yang menyiratkan banyak luka. Ia langsung melepaskan genggamannya dan melangkah pergi dari kamar pengantin tersebut.

Ayu menghela napas sambil menahan air matanya untuk jatuh. Ia menoleh ke arah ponselnya yang berbunyi.

“Selamat untuk pernikahanmu hari ini. Maaf, aku tidak bisa datang untuk mengucapkan selamat. Aku kirimkan hadiah pernikahan untuk kalian. Semoga kalian hidup bahagia. Terima kasih, sudah menjadi bagian dari rencana masa depanku yang begitu indah.”

“Hiks ... hiks ... hiks ...” Ayu langsung terisak begitu ia membaca pesan yang dikirimkan Sonny untuknya.  Ia benar-benar merasa sangat bersalah. Sebab, ia tidak mampu menjaga kesucian cinta yang sudah mereka jalin bertahun-tahun lamanya.

 

 

 ((Bersambung...))


Terima kasih sudah menjadi sahabat setia bercerita dan selalu dukung karya-karya author!


MuchLove,

@vellanine.tjahjadi



 DAFTAR BACAAN :

 Bab 1 - Pesta Malapetaka 

Bab 2 - Bayi yang Tak Diinginkan

Bab 3 - Pukulan untuk Ayah

 Bab 4 - Tak Ingin Berdamai

Bab 5 - Menolak Pernikahan Kontrak

Bab 6 - Hari Pertama Jadi Mantu

Bab 7 - Tak Harmonis

Bab 8 - Mulai Cemburu

Bab 9 - Membangun Hubungan

 ______________________


Dilarang keras menyalin, memperbanyak dan menyebarluaskan konten ini tanpa mencantumkan link atau izin tertulis dari penulis.

©Copyright www.rinmuna.com



Wednesday, December 22, 2021

BAB 4- Tak Ingin Berdama

 




BAB 4

TAK INGIN BERDAMAI

 

“Andre ...! Mana anakmu yang bajingan itu!” seru Edi sambil menerobos masuk ke dalam rumah Andre, ayah kandung Nanda sekaligus kolega bisnisnya. Di belakangnya, juga ada beberapa pria berpakaian preman.

“Mas Edi? Ada apa?” Andre langsung menghampiri Edi yang meneriaki dirinya dengan wajah penuh amarah.

“Ada apa, Mas Edi? Kenapa ke sini bawa preman seperti ini?” tanya Nia lembut.

“Mana anak kalian!?” seru Edi tak sabar.

“Nanda lagi keluar, Mas. Duduk dulu!” pinta Nia dengan tubuh gemetaran. Ia terus mencengkeram lengan suaminya saat melihat Edi begitu emosi.

Di saat bersamaan, Nanda melangkah santai memasuki rumahnya sembari memainkan kunci mobil di tangannya.

“Itu Nanda, Mas,” bisik Nia sambil menatap tubuh puteranya.

Edi memutar tubuhnya dan menatap tajam ke arah Nanda. Beberapa orang preman yang ia bawa, langsung menyambar tubuh Nanda.

“Ada apa ini?” seru Nanda, ia berusaha memberontak. Namun, kekuatannya tak mampu menandingi empat preman yang sudah memegang erat tubuhnya.

Edi melangkah menghampiri Nanda dengan tangan mengepal.

BUG!

Satu pukulan tangan  Edi mendarat keras di wajah Nanda hingga membuat lapisan kulit di bibir pria muda itu pecah, mengucurkan darah segar di sana.

“Nanda ...!” seru Nia  sambil berlari menghampiri puteranya.

“Mas Edi, ini ada apa? Kenapa pukul anak kami? Kami bisa laporkan Anda ke polisi!” seru Andre sambil berusaha melindungi puteranya.

“Pukulan ini belum seberapa jika dibandingkan dengan pukulan untuk keluarga kami!” sahut Edi dengan mata berapi-api.

Nanda balas menatap Edi dengan perasaan campur aduk. Terlebih, sang ibu terisak di hadapannya sembari memeluk kepalanya. Memohon belas kasihan pada orang-orang di sana agar melepaskan puteranya.

“Nak, apa yang sudah kamu perbuat di luar sana?” tanya Nia sambil menatap  wajah  Nanda dengan derai  air mata.

“Aku nggak ngapa-ngapain, Ma,” jawab Nanda lirih.

“DIA MENGHAMILI PUTERIKU!” seru Edi sambil menunjuk wajah Nanda penuh amarah.

DEG!

Nia langsung memutar kepalanya. Ia tidak percaya jika Nanda menghamili puteri dari keluarga  bangsawan yang begitu terhormat. Terlebih, mereka sudah memiliki pasangan masing-masing. Puteranya juga akan segera bertunangan dengan kekasihnya.

“Nan, semua ini nggak bener ‘kan?” tanya  Nia. “Roro Ayu itu tunangan  sahabatmu. Kalian sudah bersahabat  sejak lama. Kamu juga akan segera bertunangan dengan Lita. Pasti bukan kamu pelakunya ‘kan?”

Nanda menggelengkan kepala. “Mana mungkin aku menghamili dia. Mungkin, itu anak Sonny.”

“Sonny tidak pernah meniduri puteriku! Aku  sudah konfirmasi dengan dia,” sahut Edi.

“Mungkin dari pria lain,” sahut Nanda sambil mengumpulkan keberaniannya. Ia masih tidak percaya jika Ayu mengandung anak darinya. Ada banyak wanita yang ia tiduri selama ini dan tidak ada satu pun yang tidak bisa ia atasi. Puteri keluarga bangsawan ini memang sangat berbahaya dan nyaris menghancurkan kesenangan hidupnya.

“Kalau kamu masih tidak mengakui perbuatanmu, aku akan melaporkanmu ke polisi!”  tegas Edi.

Andre tersenyum sambil menghampiri Edi. “Mas Edi, ini bisa kita selesaikan baik-baik. Bisa aja, mereka diam-diam saling suka. Kita bisa menjadi besan. Bagaimana?”

“Aku tidak sudi punya menantu bajingan seperti dia!” seru Edi.

“Tenang dulu, Mas! Bukankah Mas Edi ke sini mau minta pertanggungjawaban? Kalau memang Roro Ayu mengandung anak Nanda, aku akan segera melamar,” tutur Andre.

“Aku bukan sedang meminta pertanggungjawaban! Aku sedang membuat perhitungan dengan kalian!”

“Kita  berteman sudah lama. Ini bisa diselesaikan baik-baik, Mas. Anak muda zaman sekarang, sudah umum seperti ini. Bagaimana kalau kita nikahkan saja mereka? Toh, mereka juga belum resmi memiliki pasangan,” tutur Andre.

Sementara itu, Nia masih terus menangkup wajah Nanda sambil terisak. Ia tidak percaya jika puteranya telah menyinggung keluarga bangsawan hingga membuat mereka sangat murka.

“Sonny bersedia bertanggung jawab dan mengakui anak itu sebagai anaknya. Aku tidak sudi punya menantu bajingan dan pecundang seperti ini! Lebih baik, bayi itu tidak pernah mengetahui siapa ayah sebenarnya!” seru Edi.

“Kasih dia pelajaran!” perintah Edi pada anak buahnya.

Satu orang pria langsung menyeret Nia menjauh dari puteranya. “Nanda ...! Mas Andre ...! Tolong lakukan sesuatu! Mas Edi, jangan pukul puteraku lagi!” pintanya terisak dengan perasaan tak karuan.

“Mas Edi, walau bagaimanapun, bayi itu tetap keturunan keluarga kami. Nanda akan bertanggung jawab menikahi Ayu dan merawat anak itu dengan baik,” tutur Andre.

“Aku lebih suka kalau dia tidak bertanggung jawab. Setelah puas menghajarnya, aku akan melaporkan dia ke polisi!” tegas Edi.

“Mas Edi, tolong ampuni Nanda! Jangan sampai dia dipenjara! Apa pun syaratnya, akan kami penuhi,” pinta Nia sambil berlutut dan memeluk kaki Edi.

“Ma ...!?” Nanda langsung dipenuhi amarah ketika melihat mamanya bersujud di kaki orang lain untuk membelanya. “Oom ... aku akan bertanggung jawab menikahi Ayu!”

Edi tersenyum sinis menatap Nanda. “Apa itu artinya kamu  sudah mengakui kalau kamu meniduri puteriku? Lebih tepatnya, memperkosa dia!?”

Nanda menelan saliva mendengar pertanyaan Edi. Kemudian, mengangguk kecil.

“Menikah atau tidak, semua keputusan ada di  tangan puteriku. Aku tidak akan membiarkan dia menikah dengan pria yang tidak mencintai dia! Soal bayi dalam perutnya, aku bisa menghidupi dan merawat dia meski tanpa seorang ayah! Aku anggap, ayah dari bayi itu sudah mati!” tutur Edi  sambil menatap  wajah Nanda.

Edi melirik Andre yang berdiri di belakangnya. “Aku mau lihat ketulusanmu dalam meminta maaf dan menyayangi puteriku! Jika tidak bisa, ke penjara sajalah!” ucapnya sambil bergegas pergi meninggalkan kediaman keluarga tersebut.

 

 

((Bersambung...))

 

Nantikan bab selanjutnya!

Jangan lupa follow di menu paling bawah blog ini!

 

 

MuchLove,

@vellanine.tjahjadi

 

 

 DAFTAR BACAAN :

 Bab 1 - Pesta Malapetaka 

Bab 2 - Bayi yang Tak Diinginkan

Bab 3 - Pukulan untuk Ayah

 Bab 4 - Tak Ingin Berdamai

Bab 5 - Menolak Pernikahan Kontrak

Bab 6 - Hari Pertama Jadi Mantu

Bab 7 - Tak Harmonis

Bab 8 - Mulai Cemburu

Bab 9 - Membangun Hubungan

 ______________________


Dilarang keras menyalin, memperbanyak dan menyebarluaskan konten ini tanpa mencantumkan link atau izin tertulis dari penulis.

©Copyright www.rinmuna.com


Khasiat Buah Ciplukan, Bukan Cipukan!







Ciplukan memiliki nama latin Physalis angulata L. Tanaman ini banyak tumbuh di kebun, tegalan, tepi jalan, semak, atau hutan. Ciplukan memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah. Buuh tersebut terkenal dengan nama morel berry di Inggris, ceplukan di Jawa, cecendet di Sunda, keceplokan di Bali, dan leletokan di Minahasa.

Buah ciplukan mudah ditemukan di semak-semak, pinggir sawah, kebun, atau di pekarangan. Buah ini memiliki ukuran kecil tetapi memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah manfaat buah ciplukan yang jarang diketahui:
  1. Mencegah kanker
  2. Menurunkan risiko penyakit jantung koroner
  3. Mencegah stroke
  4. Mengatasi tekanan darah tinggi
  5. Meningkatkan kesehatan mata
  6. Mengatasi peradangan
  7. Mengobati rematik
  8. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  9. Menguatkan tulang
  10. Melindungi hati dan ginjal
  11. Baik untuk ibu hamil dan perkembangan janin
  12. Membantu mengatasi diabetes
  13. Menyembuhkan flu dan batuk
  14. Membantu penyakit paru-paru
  15. Obat asma
  16. Mengobati penyakit kulit
  17. Menurunkan suhu panas akibat demam
  18. Mengobati kanker payudara
  19. Menjaga kesehatan kulit
  20. Mencegah penuaan dini

Sumber: Research Gate, NCBI


https://wartakota.tribunnews.com/2019/01/24/mengapa-harga-buah-ciplukan-sekilo-rp-500-ribu-ternyata-ini-rahasianya?page=2

Website vs Marketplace : Pilihan atau Sinergi?



Hai ... hai ... hai ...!
Buat kalian yang suka ngelayap di dunia maya, di internet atau sering ngobrol sama Mbak Google. Udah pada ngerti belum tentang website dan marketplace?

Apa bedanya website dan media sosial?
Apa bedanya marketplace dan media sosial?
Apakah marketplace atau website juga termasuk media sosial atau sebaliknya?

Kalau di pikiran kalian ada pertanyaan di atas, mari kita ngopi bareng sambil ngobrolin soal website dan marketplace. Biar pahamnya sama-sama alias nggak paham sendiri doang.


Apa itu Website?


Menurut wikipedia, website adalah sekumpulan halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada server yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi.

Website dapat diakses melalui jaringan seperti internet maupun LAN ( Local Area Network) melalui alamat internet yang disebut URL. Situs yang dapat diakses publik di internet disebut dengan World Wide Web (www.)

Website atau Situs Web dibagi menjadi  3 bagian, yakni :

1. Website Statis

Situs web statis merupakan situs web yang memiliki isi tidak dimaksudkan untuk diperbarui secara berkala sehingga pengaturan ataupun pemutakhiran isi atas situs web tersebut dilakukan secara manual. Ada tiga jenis perangkat utilitas yang biasa digunakan dalam pengaturan situs web statis:
  • Penyunting teks merupakan perangkat utilitas yang digunakan untuk menyunting berkas halaman web, misalnya: Notepad atau TextEdit.
  • Penyunting WYSIWYG merupakan perangkat lunak utilitas penyunting halaman web yang dilengkapi dengan antar muka grafis dalam perancangan serta pendisainannya, berkas halaman web umumnya tidak disunting secara lengsung oleh pengguna melainkan utilitas ini akan membuatnya secara otomatis berbasis dari laman kerja yang dibuat oleh pengguna. perangkat lunak ini misalnya: Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver.
  • Penyunting berbasis templat merupakan beberapa utilitas tertentu seperti Rapidweaver dan iWeb, pengguna dapat dengan mudah membuat sebuah situs web tanpa harus mengetahui bahasa HTML, melainkan menyunting halaman web seperti halnya halaman biasa, pengguna dapat memilih templat yang akan digunakan oleh utilitas ini untuk menyunting berkas yang dibuat pengguna dan menjadikannya halam web secara otomatis.

2. Website Dinamis

Situs web dinamis merupakan situs web yang secara spesifik didisain agar isi yang terdapat dalam situs tersebut dapat diperbarui secara berkala dengan mudah. Sesuai dengan namanya, isi yang terkadung dalam situs web ini umumnya akan berubah setelah melewati satu periode tertentu. Situs berita adalah salah satu contoh jenis situs yang umumnya mengimplementasikan situs web dinamis.
Tidak seperti halnya situs web statis, pengimplementasian situs web dinamis umumnya membutuhkan keberadaan infrastruktur yang lebih kompleks dibandingkan situs web statis. Hal ini disebabkan karena pada situs web dinamis halaman web umumnya baru akan dibuat saat ada pengguna yang mengaksesnya, berbeda dengan situs web statis yang umumnya telah membentuk sejumlah halaman web saat diunggah di server web sehingga saat pengguna mengaksesnya server web hanya tinggal memberikan halaman tersebut tanpa perlu membuatnya terlebih dulu.
Untuk memungkinkan server web menciptakan halaman web pada saat pengguna mengaksesnya, umumnya pada server web dilengkapi dengan mesin penerjemah bahasa skrip (PHP, ASP, ColdFusion, atau lainnya), serta perangkat lunak sistem manajemen basisdata relasional seperti MySQL.
Struktur berkas sebuah situs web dinamis umumnya berbeda dengan situs web statis, berkas-berkas pada situs web statis umumnya merupakan sekumpulan berkas yang membentuk sebuah situs web. Berbeda halnya dengan situs web dinamis, berkas-berkas pada situs web dinamis umumnya merupakan sekumpulan berkas yang membentuk perangkat lunak aplikasi web yang akan dijalankan oleh mesin penerjemah server web, berfungsi memanajemen pembuatan halaman web saat halaman tersebut diminta oleh pengguna.


3. Website Interaktif





Domain


DNS Strom
Domain adalah adalah alamat sebuah situs web, sebenarnya alamat dari situs-situs yang eksis di Internet ini bentuk dasarnya berupa angka-angka, contohnya 17.125.135.147 bila angka ini diketik di addres bar di penejelajah web maka akan terbuka situs web Google, contoh lain 72.30.38.140 kalau ini yang diketik maka akan terbuka Yahoo. Penggunaan angka-angka ini sering disebut dengan alamat IP padahal itu sebenarnya adalah alamat domain.
Domain menggunakan kata-kata bertujuan supaya penggunaannya lebih mudah diingat daripada harus menghafal urutan angka-angka yang panjang. Oleh sebab itu, para ahli Internet membuat sistem penamaan domain dalam bentuk kata untuk pengganti urutan angka-angka tersebut.
Bagian-bagian dari domain.
  • nama domain
  • extension (ekstensi) yang digunakan
Contohnya: wikipedia.org yang menjadi nama domain adalah wikipedia dan ekstensi yang digunakan adalah .org. Pada awalnya, ekstensi domain tidak begitu banyak, sekarang ekstensi domain sudah sangat banyak di antaranya (.com, .edu, .co.id, .gov, .org dan sebagainya). Pemberian extensi terhadap sebuah domain tidak boleh sembarangan terutama untuk .edu, .gov, .go.id dan berbagai ekstensi yang hanya disediakan bagi lembaga pendidikan dan pemerintah saja.

Subdomain

Subdomain jika analogikan sebagai sebuah buku, dalam sebuah buku ada bab dan juga ada subbab yang merupakan bagian dari sebuh bab. Begitu juga dengan domain, subdomain merupakan halaman bagian dari sebuah domain. Contohnya http://id.wikipedia.org/ wikipedia.org merupakan sebuah domain dan id adalah subdomain dari domain wikipedia.org tersebut.

Top Level Domain

Top Level Domain Name adalah deretan kata dibelakang nama domain. Ada dua macam Top Level Domain, yaitu Global Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD). Contoh gTLD adalah seperti .com (dotcommercial), .net (dotnetwork), .org (dotorganization), .edu (doteducation), .gov (dotgoverment), dan .mil (dotmilitary). Sedangkan ccTLD adalah TLD yang diperuntukkan untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id).

Second Level Domain (SLD)

Second Level Domain Name (SLD) adalah nama domain yang anda daftarkan. Misalnya nama domain yang anda daftarkan adalah domainku.com, maka domainku adalah SLD dan .comnya adalah TLD.

Third Level Domain

Third Level Domain adalah nama sebelum Second Level Domain dan Top Level Domain. Misalnya nama domain yang anda miliki adalah domainku.com, maka anda dapat menambahkan nama lain sebelum domainku, yaitu mail.domainku.com atau search.domainku.com.

Jenis Domain

Domain dibedakan dalam beberapa tipe sesuai dengan tujuan dan kegunaan masing-masing. Kita bebas dalam memilih dan menggunakan domain yang kita inginkan (kecuali beberapa domain yang harus memiliki izin khusus) namun penggunaan domain harus dipertanggung jawabkan penggunaannya. Ada baiknya penggunaan domain sesuai dengan content dari blog atau situs web. Misalnya domain .info, benar-benar digunakan sebagai media informasi. Berikut adalah jenis-jenis domain:

GTLD (Generic Top Level Domain)

Domain jenis ini adalah sebenarnya milik Amerika, namun karena domain-domain GTLD sering digunakan sehingga terlihat seperti domain standar untuk alamat Internet.
Contoh GTLD:
  • .com: digunakan untuk kepentingan komersial atau perusahaan.
  • .net: digunakan untuk kepentingan network infrastruktur.
  • .org: digunakan untuk kepentingan organisasi.
  • .info: digunakan untuk kepentingan informasional situs web.
  • .name: digunakan untuk kepentingan keluarga atau perorangan.
  • .edu: digunakan untuk kepentingan pendidikan (terbatas hanya untuk pendidikan).
  • .mil: digunakan untuk kepentingan militer (terbatas hanya untuk militer).
  • .biz: digunakan untuk kepentingan bisnis.
  • .tv: digunakan untuk entertainment seperti televisi, radio, majalah, dan lain-lain.
  • .travel:digunakan untuk kepentingan bisnis pariwisata.

ccTLD’s (Country Coded Top Level Domains)

Domain yang disediakan untuk masing-masing negara seperti:
  • Korea menggunakan: .kr
  • Indonesia menggunakan: .id
  • Singapura menggunakan: .sg
  • Malaysia menggunakan: .my
  • China menggunakan: .cn
Untuk Indonesia terbagi menjadi beberapa sub domain seperti:
  • .or.id: digunakan untuk organisasi.
  • .co.id: digunakan untuk komersial.
  • .go.id: digunakan untuk pemerintahan (khusus pemerintahan dan harus ada izin dari pemerintah bersangkutan).
  • .ac.id: digunakan untuk pendidikan seperti universitas.
  • .sch.id: digunakan untuk sekolah.
  • .net.id: digunakan untuk Internet provider.
  • .web.id: digunakan untuk umum.

.id

.id adalah top-level domain kode negara Internet untuk Indonesia. Sejak 1 September 2005, domain .id dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia. Sebelumnya domain .id dikelola melalui kerjasama antara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan pengelola domain .id (ccTLD-ID).
Mulai 1 Mei 2007, pengelolaan domain .id sepenuhnya berada di tangan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk komunitas teknologi informasi di Indonesia.

URL (uniform resource locator)


Contoh URL
URL adalah Uniform Resource Locator, yaitu cara penamaan alamat file di Internet. URL merupakan serangkaian karakter (dapat berupa huruf, angka, ataupun simbol) yang sesuai dengan format standar yang sudah ditentukan, URL digunakan untuk menunjukkan alamat/ address suatu sumber yang ada. URL biasa disebut dengan nama domain, contohnya http://www.ensiklopedia.com. URL diciptakan pertama kalinya oleh Tim Berners-Lee yaitu pada tahun 1991.
URL adalah singkatan dari uniform resource locators yang berarti suatu “pathname” untuk mengidentifikasi sebuah dokumen di web. Di dalam URL terdapat informasi nama mesin/host (dalam hal ini komputer) yang akan diakses, nama dokumen beserta logical pathnamenya serta jenis protokol yang akan digunakan untuk melakukan akses ke web.
Pengertian URL (uniform resource locator) adalah rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber seperti dokumen dan gambar di Internet. URL pertama kali diciptakan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 agar penulis-penulis dokumen dokumen dapat mereferensikan pranala ke World Wide Web. Sejak 1994, konsep URL telah dikembangkan menjadi istilah Uniform Resource Identifier (URI) yang lebih umum sifatnya.
Contoh dari URL adalah sebagai berikut:
  1. http://www.wikipedia.org/
  2. http://www.ensiklopedia.com/
URL mempunyai beberapa bagian penting, di antaranya yaitu:
Protokol
Tanpa adanya protocol yang tepat maka kita tidak akan dapat mengakses URL, contoh protokol yaitu: http://, https://, ftp://
Alamat Server/ Penyedia
Dalam mengakses URL tentunya kita harus mengetahui alamat server/ penyedianya. Contohnya yaitu: temukanpengertian.blogspot.com
Path File
Merupakan tempat/ lokasi file yang akan kita tuju. Contohnya kita ingin melihat halaman pada sebuah situs web pada blog ini maka file pathnya yaitu:

Fungsi atau kegunaan URL

  • Sebagai pengidentifikasi sebuah dokumen di situs web.
  • Untuk memudahkan kita dalam mengakses suatu dokumen melalui situs web.
  • Untuk memberikan penamaan terhadap suatu berkas atau dokumen pada situs web.
  • Memudahkan kita untuk mengingat suatu alamat situs web.

Server web

Server web atau peladen web dapat merujuk baik pada perangkat keras ataupun perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP atau HTTPS atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu situs web dalam layanan ke pengguna dengan menggunakan aplikasi tertentu seperti peramban web.
Penggunaan paling umum server web adalah untuk menempatkan situs web, namun pada praktiknya penggunaannya diperluas sebagai tempat peyimpanan data ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi kelas bisnis.

Layanan web

Layanan web merupakan fenomena yang sangat panas saat ini karena, banyak kelebihan yang ditawarkan oleh layanan web terutama interoperabilitas tinggi dan penggunaannya yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun selama mesin kita terhubung oleh jaringan Internet salah satunya.

Penyedia jasa Internet

Penyedia jasa Internet (disingkat PJI) (bahasa Inggris: Internet service provider disingkat ISP) adalah perusahaan atau badan yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyedia jasa Internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke Internet, pendaftaran nama domain, dan hosting.
ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan Internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel (modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT.

Pusat data

Pusat data (bahasa Inggris: data center) adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan (misalnya AC dan ventilasi).

Mesin pencari web

Mesin pencari adalah program komputer yang dirancang untuk membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam komputer, misalnya dalam sebuah server umum di web (WWW) atau dalam komputer sendiri.
Mesin pencari memungkinkan kita untuk meminta content media dengan kriteria yang spesifik (biasanya yang berisi kata atau frasa yang kita tentukan) dan memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut. Mesin pencari biasanya menggunakan indeks (yang sudah dibuat sebelumnya dan dimutakhirkan secara teratur) untuk mencari file setelah pengguna memasukkan kriteria pencarian.
Dalam konteks Internet, mesin pencari biasanya merujuk kepada WWW dan bukan protokol ataupun area lainnya. Selain itu, mesin pencari mengumpulkan data yang tersedia di newsgroup, basis data besar, atau direktori terbuka seperti DMOZ.org. Karena pengumpulan datanya dilakukan secara otomatis, mesin pencari berbeda dengan direktori Web yang dikerjakan manusia.
Sebagian besar mesin pencari dijalankan oleh perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan basis data tertutup, yang paling populer adalah Google (MSN Search dan Yahoo! tertinggal sedikit di belakang). Telah ada beberapa upaya menciptakan mesin pencari dengan sumber terbuka, contohnya adalah Htdig, Nutch, Egothor dan OpenFTS.

Penjelajah web

Penjelajah web (bahasa Inggris: web browser) adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan sumber informasi di Internet. Sebuah sumber informasi diidentifikasi dengan pengidentifikasi sumber seragam (bahasa Inggris: uniform resource identifier) yang dapat berupa halaman web, gambar, video, atau jenis konten lainnya.
Meskipun penjelajah web terutama ditujukan untuk mengakses Internet, sebuah penjelajah juga dapat digunakan untuk mengakses informasi yang disediakan oleh server web dalam jaringan pribadi atau berkas pada sistem berkas. Beberapa penjelajah web yang populer adalah Google Chrome, Firefox, Internet Explorer, Opera, dan Safari.




Apa itu Marketplace?

Marketplace adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Sebenarnya online marketplace memiliki konsep yang kurang lebih sama dengan pasar tradisional. Pada dasarnya, pemilik marketplace tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang dijual karena tugas mereka adalah menyediakan tempat bagi para penjual yang ingin berjualan dan membantu mereka untuk bertemu pelanggan dan melakukan transaksi dengan lebih simpel dan mudah. Transaksinya sendiri memang diatur oleh marketplacenya. Kemudian setelah menerima pembayaran, penjual akan mengirim barang ke pembeli. Salah satu alasan mengapa marketplace terkenal adalah karena kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan. Banyak yang menggambarkan online marketplace seperti department store.
Pertama kali marketplace mulai menjadi popular pada tahun 1995. Pada tahun itu, Amazon dan eBay mulai terkenal dan banyak orang yang menggunakannya. Di tahun itu juga sebuah bank di Amerika bernama The Presidential Bank meluncurkan online banking pertama. Pada tahun 1998, PayPal diluncurkan dan memberi kemudahan lebih banyak untuk transaksi online. Di Asia sendiri, Jack Ma meluncurkan Alibaba di China pada tahun 1999.
Sudah lewat dua dekade dan industri marketplace terus berkembang. Sekarang, Anda bisa menemukan banyak marketplace untuk berbagai kategori; mulai dari baju sampai bahan kerajinan. Di Indonesia sendiri, kita sudah memiliki beberapa marketplace lokal terkenal seperti Tokopedia dan Bukalapak. Kedua marketplace ini sudah sangat sukses di Indonesia sampai mereka menjadi 2 dari 4 Startup Unicorn di Indonesia. (Source : dewaweb.id)









Wednesday, December 15, 2021

Langkah Kecilku untuk Indonesia

 

 

 

 Semua hal besar, selalu berawal dari hal kecil. Bahkan kokohnya Gunung Semeru, berawal dari debu dan pasir yang saling menyatu.

Begitulah kiranya, aku ingin memberikan manfaat di setiap tetes kehidupan yang aku miliki.  

Awalnya, aku suka melihat reality show di salah satu stasiun televisi swasta. Bisa dibilang, aku menjadi deretan penggemar presenter acara itu. But, kalau mau ketemu beliau hanya punya dua jalan ... menjadi orang yang menginspirasi atau penuh dengan sensasi.

"Oke. Aku putuskan untuk memilih jalan yang pertama!"

But, gimana memulainya?

Bingung 'kan?

Sama. Aku juga bingung.

Lebih bingung lagi, ketika aku menjadi pengangguran dan tidak tahu harus bagaimana memulai diriku untuk menjadi sebuah inspirasi. Wanita kecil yang tinggal di desa terpencil sepertiku, apa yang bisa dibanggakan orang lain? Terlebih untuk menjadi sebuah inspirasi, aku harus melakukan begitu banyak hal.

Sampai akhirnya, aku berkelana dan Tuhan mempertemukan aku dengan seseorang yang menginspirasi. Dari beliau, aku terinspirasi untuk membuat sebuah taman bacaan. Setelah berkonsultasi beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk membuat taman bacaan di desaku dengan modal nekat.  Kenapa dibilang modal nekat? Karena saat itu, aku hanya memiliki 50 buah buku koleksi pribadi. Kualitas bukunya pun tidak begitu bagus. Hanya beberapa bahan bacaan saja. Saat itu, internet belum masuk desa dan minat baca anak-anak di desa cukup besar.


Dari modal 50 buah buku itu, aku mendapatkan bantuan buku dari teman-teman penulis di seluruh Nusantara. Tidak terhitung berapa banyak kepedulian mereka. Aku sangat berterima kasih pada mereka yang begitu peduli, tanpa mengharapkan balasan.


Dengan modal 50 buah buku, kertas HVS dan pensil warna, aku berhasil mengembangkan taman bacaku secara perlahan. Aku tidak ingin terlalu cepat. Ada banyak proses yang harus kulalui. Terutama, modal untuk membuat kegiatan sosial ini. Terlebih saat itu, aku memang tidak memiliki finansial yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, aku masih kesulitan.

Lalu, kenapa malah buka taman baca? Sudah jelas kalau kegiatan sosial itu tidak akan menghasilkan rupiah, malah kita yang keluar uang untuk kegiatan tersebut. Modal nekat banget 'kan?

Aku berpikir, ingin bersedekah tidak harus menunggu jadi kaya. Kalau aku tidak ditakdirkan untuk kaya, artinya aku tidak akan bersedekah seumur hidupku. Aku tidak punya uang banyak yang bisa aku sedekahkan. Oleh karenanya ... selain senyuman, aku memilih bersedekah ilmu dan buku. Ilmu yang masih terbatas dan buku yang masih terbatas pula. Namun, aku sudah berniat untuk terus meningkatkan diri dengan lebih banyak belajar. Supaya aku bisa bermanfaat dan membantu banyak orang. Setidaknya, aku bisa menjadi tempat bertanya yang baik. Tempat berbagi cerita atau sekedar bercanda tawa.

Aku membuka taman baca di teras rumahku untuk pertama kalinya pada 18 Februari 2018. Di tahun 2018, aku mendapatkan gelar Juara Favorite pada ajang pemilihan Duta Baca Kaltim. Sebuah prestasi yang tidak pernah terpikirkan olehku saat itu karena aku sudah memiliki seorang anak. Bisa dibilang, aku sudah berkeluarga. Rasanya, tidak mungkin mendapatkan gelar seperti itu. Sementara, di luar sana masih banyak anak muda berbakat yang lebih layak mendapatkannya.

Pada tahun 2019, aku kembali mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Kukar bidang Pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora).

Di tahun 2019 pula, kegiatan sosial yang aku lakukan secara pribadi ini dilirik oleh salah satu perusahaan swasta. Setelah berdiskusi beberapa kali untuk menyatukan visi dan misi, akhirnya perusahaan tersebut mempercayakan program sosialnya di taman bacaan kecilku yang akhirnya berubah nama menjadi Rumah Literasi Kreatif (Rulika) Bunga Kertas.

Pada tahun 2020, Rulika mendapatkan penghargaan kategori Gold dalam ajang CSR Indonesian Award dan Kukar CSR Award 2020. 

Pada tahun 2021, Rulika kembali mendapatkan penghargaan kategori Gold dalam ajang Indonsian Sustainablity Development Award 2021.


Semua prestasi yang didapatkan oleh rumah bacaku itu adalah hasil kerja keras dan keaktifan warga dalam berkegiatan sosial di Rumah Literasi Kreatif. Berkat dukungan mereka semua, Rulika berhasil membawa nama baik desa dan semua masyarakat yang terlibat di dalamnya.


Dari proses inilah, aku mulai belajar banyak hal. Belajar tentang kehidupan dan cara menghidupkan.

Meski sedikit tertatih karena tuntutan program yang semakin tinggi, aku tetap berusaha untuk melangkah. Tidak boleh berhenti meski terkadang butuh waktu untuk beristirahat.

Saat ini, aku aktif sebagai seorang penulis platform dan tetap berusaha untuk aktif dengan kegiatan rumah bacaku pula.

Di Rumah Literasi Kreatif, ada 6 pola dasar literasi yang diterapkan, yakni:

1. Literasi Baca Tulis

2. Literasi Berhitung

3. Literasi Sains

4. Literasi Digital

5. Literasi Finansial

6. Literasi Budaya dan Kewargaan


Dari 6 literasi tersebut. Yang paling aktif adalah Divisi Literasi Finansial. Di tahun kedua membuka taman baca, saya dan ibu-ibu kreatif membentuk sebuah kelompok yang disebut MAMUJA. MAMUJA merupakan bagian dari RULIKA dan sebagai penerapan Literasi Finansial.

Mamuja terdiri dari ibu-ibu kreatif dengan bakat yang beragam. Mereka semua aktif belajar menjahit, membuat tas rajut, dompet, membuat kue dan sebagainya. Semua kegiatan itu dilakukan untuk mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat dan membantu perekonomian keluarga. Aku juga menjadi bagian dari mereka yang juga menerima manfaatnya.

Selama ini, kami masih tidak tahu bagaimana memulai sebuah bisnis kecil-kecilan dengan mudah. Sampai akhirnya, aku menemukan aplikasi Super App di salah satu media sosial. Aplikasi ini sangat bermanfaat dan memudahkan untuk ibu-ibu yang sedang memulai berbisnis online maupun offline. Cara mendapatkan barangnya mudah, murah dan dikirim langsung oleh kurir Super satu hari setelah pemesanan. Ini sangat membantu dan memudahkan untuk saya dan teman-teman dalam memulai usaha. Kalian semua juga bisa mencobanya dengan cara mendownloas aplikasi Super di Playstore atau App Store, loh.


Inilah langkah kecilku yang aku mulai untuk Indonesia. Meski tak besar, setidaknya bisa bermanfaat untuk orang-orang terdekat.


Sampai di sini catatan kecil perjalananku.

Semoga bermanfaat untuk kalian dan bisa menginspirasi!



Much Love,

@rin.muna

Wednesday, December 1, 2021

Tetap Cinta Buku di Tengah Derasnya Arus Digitalisasi


Hampir dua tahun dilanda pandemi, membuat rumah baca yang aku dirikan juga terkena dampaknya. Sepi. Nyaris tidak ada yang datang sekedar membaca buku atau bermain.
Semua anak sibuk dengan gawai masing-masing dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya untuk belajar online.
 
Kali ini, aku sedikit lega karena akhirnya ... masih ada yang mau berkunjung untuk sekedar membaca buku. Meski koleksi buku-buku di taman baca ini belum diperbaharui. Di tengah derasnya arus digitalisasi, buku fisik menjadi sesuatu yang terabaikan dan tidak begitu diminati. Namun, beberapa anak masih berminat membaca buku. Terutama untuk mereka yang belum mengenal gawai atau orang tua mereka membatasi penggunaan gawai pada anak-anaknya.

Banyak hal yang bisa diambil oleh anak-anak yang mencintai buku. Membaca buku cerita bisa menambah wawasan, bisa menginspirasi dan membangun karakter pada anak. Oleh karenanya, setiap anak-anak membaca buku, aku selalu memilah buku bacaan yang akan mereka pinjam. Ada banyak komik dari anak-anak sampai dewasa. Sehingga, aku membatasi bacaan mereka. Anak-anak SD belum aku izinkan membaca komik remaja sekelas Naruto. Aku lebih menyarankan mereka untuk membaca atau meminjam buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) dan beberapa buku dongeng untuk dibaca.


Tak banyak anak yang suka dengan buku. Hanya segelintir anak saja. Tapi itulah anak-anak yang akan menjadi bagian dari perubahan. Anak yang mencintai buku sejak kecil, karakternya akan terlihat berbeda saat dewasa. Ia memiliki wawasan yang lebih luas jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. 

Aku berharap, akan semakin banyak anak yang mencintai buku di tengah derasnya arus digitalisasi. Meski kita dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, bukan berarti kita mengabaikan apa yang seharusnya menjadi dasar pembelajaran dan pembentukan karakter pada anak.


Yuk, ajak anak-anak kalian untuk mencintai dan menghargai buku juga! Karena, buku akan menjadi jalan bagi mereka meraih kesuksesan di masa depan. Tidak ada buku yang tidak bermanfaat. Semua buku adalah ilmu dan selalu ada hal baik yang bisa dipetik, ada hal buruk yang bisa dijadikan pelajaran.

Terima kasih untuk kalian yang pernah menginjakkan kaki ke taman baca, meski sekedar untuk mencari tempat pelarian atas kepenatan hari-hari kalian!
Semoga, kalian akan terus mengingat tempat ini dan akan menjadikannya sebagai tempat yang pernah menjadi salah satu pijakan kakimu untuk meraih kesuksesan!


Much Love,



Rin Muna

November Fever


November tahun ini adalah November paling berat sepanjang hidupku.
Tepat di tanggal 09 November, aku mendapatkan surat panggilan resmi dari Pengadilan Agama. Mungkin, inilah kado yang tidak akan pernah terlupakan selama tiga puluh tahun aku terlahir di dunia.
 
Saat akhir bulan, aku dihadapkan oleh banyak hal sekaligus. Deadline tugas mata kuliah "Sastra Inggris" yang terlanjur aku ambil, deadline nulis novel dan harus kejar 30rb kata di akhir bulan, acara haulan almarhum kakek yang juga bikin sibuk karena harus masak-masak, panggilan sidang kedua dari Pengadilan Agama, dan anak kedua sakit. 
 
Tiga hari di akhir November kali ini, menjadi hari-hari yang begitu heroik. Entah kenapa semuanya terjadi bersamaan dan sama-sama harus di-prioritaskan. 
Perasaanku campur aduk tak karuan. Malam sebelum aku pergi ke Pengadilan Agama Tenggarong adalah malam yang membuatku tak bisa tidur semalaman. Ingin menangis pun rasanya sudah tidak sanggup saat melihat anak keduaku terkulai lemas karena sakit. Rasanya, duniaku mau runtuh saat itu juga.
 
Di saat perasaan dan kondisi puteraku belum membaik, aku kembali dihadapkan dengan kenyataan kalau aku harus menempuh perjalanan jauh ke kota Tenggarong. Jadwal sidang sudah tidak bisa diundur lagi karena ini adalah sidang terakhir.

Akhirnya, aku membawa si kecil yang sedang sakit untuk ikut serta. Aku menggendongnya di dalam mobil. Kubawa bersama sang kakak dan ibuku agar ada yang membantu menjaganya saat aku masuk ke ruang sidang.

Selama menanti sidang berlangsung, perasaanku sangat cemas. Aku khawatir jika anakku sakit lagi. Sehari sebelumnya, dia sudah terkulai lemas. Seolah nyawanya hanya tinggal separuhnya saja. Itulah yang membuatku sangat khawatir.

Alhamdulillah ...
Aku senang melihat kondisinya yang sudah membaik. Dia suka jalan-jalan dan naik mobil. Jadi, dia lumayan terhibur sepanjang perjalanan dan kembali ceria. Suhu tubuhnya perlahan turun dan normal.

Melihatnya bisa duduk sendiri dan bermain ceria seperti di gambar, aku sangat bahagia. Artinya, Allah masih memberiku kepercayaan untuk menjaga amanahnya. Membesarkannya dengan baik, merawatnya, memberi pendidikan dan kehidupan yang baik.

Meski harus survive sebagai single mother, aku tetap bahagia dan lega menjalanin kehidupan ini.
Hal paling berat yang membebani hidupku, akhirnya terlepas.
Aku bisa fokus mengejar cita-citaku, mengejar impian untuk anak-anakku tanpa rasa khawatir, tanpa rasa takut.

Aku sudah lelah ...
Dan aku percaya, anak-anak akan tetap bahagia meski dibesarkan oleh orang tua tunggal. 
Daripada harus memaksakan diri menjalani kehidupan yang tidak harmonis, akan berdampak buruk pada mental anak-anak.

Dan sejak hari ini, akulah yang memutuskan ... aku akan berjalan sendiri meski tertatih-tatih. Ada saatnya, aku akan beristirahat dan berbaring dengan tenang dalam keabadian.



Salam hangat dariku,


Rin Muna

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas