Sunday, May 17, 2020

Puisi Akrostik | Warsidah | Ruang Keluarga

Judul Puisi “Ruang Keluarga”

Karya : Rin Muna
Source Image : pixabay.com

Waktu tak mungkin bisa kuputar kembali
Aku hanya dapat menangisi kisah yang hilang
Ragaku tak mungkin bisa menolak takdir
Sisa-sisa air mata yang jadi pelipur lara
Ingin ku kembali ke masa di mana kita bahagia
Dalam rengkuhan cinta yang mendamaikan
Aku rindu saat-saat kita bersama
Hadirkan tawa ceria dalam ruang keluarga

~Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018~

Puisi Akrostik | Jeni Permadi | Hilangnya Cintamu

Judul Puisi “Hilangnya Cintamu”
Karya : Rin Muna
Source Image : pixabay.com

Jiwaku kosong kala kau pergi dan menghilang
Entah berapa waktu harus kunanti hadirmu kembali
Nista yang pernah terucap di antara kita jadi sesalan
Ingin ku kembali pada masa indah kita bersama

Pilu hati ini kala kita memilih untuk sendiri
Emas permata bahkan tak mampu mengganti cerita cinta yang hilang
Rasaku begitu pilu saat kutahu kau sungguh tak kan kembali
Memelukku erat dalam dekapmu seperti dulu
Aku rindu pada cerita cinta kita
Dalam setiap detik hatiku tak terlewat tentangmu
Ingin ku peluk semua cerita cinta kita walau tak utuh lagi


Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018

Puisi Akrostik | Suwarno |

Judul Puisi 

“Opera Kehidupan”

Karya : Rin Muna
Source Image : pixabay.com

Sudah kulalui ribuan hari
Untuk mencipta senyum di bibir mungilmu
Walau kadang sulit untuk kujalani
Aku tetap semangat tanpa keluh
Rasa cinta ini lebih besar dari rasa lelahku
Nantikan keindahan dunia dari senyuman bibirmu
Opera kehidupan jadi hiasan


Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018

Puisi Akrostik | Sutriyah | Arti Bahagiamu Untukku

Judul Puisi 

“Arti Bahagiamu Untukku”

Karya : Rin Muna
Source : pixabay.com

Sudahkah kupahami artiku dalam hidup ini
Untuk memberi bahagia pada insan yang kucintai
Tak mampu ku melangkah menebar kasih
Rasa cinta kadang terhalang oleh ego semata
Inginku bisa lihat bahagiamu sepanjang hariku
Yang tercipta alami bukan karenaku
Aku sadari aku bukanlah sesuatu yang berarti
Hanya berusaha buatmu bahagia walau kadang salah memilih

Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018

Puisi Akrostik | Eka Rojiyah | Jejak Pagiku

Judul Puisi “Jejak Pagiku”
Karya : Rin Muna
Source : pixabay.com

Embun pagi menyejukkan sanubari
Kala kusentuh pucuk-pucuk pagi dengan jemari
Aku ... awali pagiku bersama kicauan burung nan merdu

Ragaku melayang menyambut siang
Otakku berkelana menembus alam
Jejak langkahku berkelana melewati rintang
Ingatanku berkelana dalam ruang-ruang hampa
Yang tiada mampu kutepis dalam setiap hariku
Aku hanya mampu tersenyum
Hapus semua duka dengan rasa syukur

Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018

Puisi Akrostik | Nisrina Fazriah | Dunia Kita

Judul Puisi “ Dunia Kita”
Karya : Rin Muna
Source: pixabay.com

Nada-nada terlantun dalam buaian kasih
Iringi hati yang sedang bahagia
Saat senyum dan tawamu jadi penawar
Rasa gundah dan sesal yang mendera
Ingin kulukiskan semua cerita tentang kita
Nakalmu menjadi pengobat pilu
Aku setia pada sabarku karena nakalmu

Fasih kau ucap kata-kata pelipur lara
Aku tersenyum setiap kali kau bernyanyi
Zaman yang menjadikan dirimu dan diriku bahagia
Rasa suka dan duka yang meleburkan rasa indah
Indah kala tawamu tak henti menghiasi dunia
Aku terlalu naif
Hingga tak kusadari dunia kita begitu indah

Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018

Puisi Akrostik | Kuat Sholeh | Sujud Pada Illahi

Judul Puisi “Sujud Pada Illahi”
Karya : Rin Muna

Source Free Image : pixabay.com

Kulangkahkan kaki sebelum fajar menyingsing
Untuk menuju rumah terindah dalam dunia
Allah yang menuntun setiap langkah kehidupanku
Tempat terindah adalah rumahNya

Setiap hari suara azan berkumandang
Hidupkan jiwa-jiwa yang lelap
Orang-orang yang mencintai Tuhannya
Lelah, letih bekerja seharian tak jadi alasan
Energi positif selalu terpancar
Hari yang indah kala setiap hari mampu bersujud pada Illahi

Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas