Saturday, September 14, 2019

Saturday, August 31, 2019

Jika Samboja Tak Jadi Ibukota, Bagaimana Nasib Hutan di Kalimantan



Semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi pemindahan Ibukota, Samboja tiba-tiba menjadi berita di mana-mana.

Ya, Samboja adalah salah satu wilayah yang sempat dikucilkan dan kerap dibully karena dianggap tidak ada di peta. Bahkan, hampir semua lokasi wisata di Samboja lebih banyak diklaim oleh kota Balikpapan dan menjadi salah satu tujuan wisata dari wisatawan Balikpapan.
Samboja itu di mana sih?

Samboja memang bersebelahan dengan kota Balikpapan. Oleh karena itu, banyak paket wisata di Balikpapan yang menawarkan pemandangan wisata Samboja yang menjadi salah satu tujuan wisata para turis.

Samboja memiliki banyak tempat wisata, mulai dari Bukit Bangkirai, Orang Utan Survival sampai pantai-pantai yang indah.

Sepanjang jalan tentu kita bisa melihat bahwa Bukit Soeharto yang ada di wilayah Samboja adalah hutan lebat yang merupakan salah satu paru-paru dunia. Lalu, bagaimana jika Samboja menjadi ibukota? Bagaimana nasib hutan yang ada di Samboja dan Kalimantan.

Saat ini, banyak orang yang tiba-tiba peduli dengan lingkungan di Kalimantan. Seolah-olah ibukota adalah satu-satunya alasan hilangnya hutan Kalimantan yang merupakan  paru-paru dunia.

Mereka bahkan tidak tahu bagaimana kondisi yang sebenarnya. Apakah hutan Kalimantan yang dibilang paru-paru dunia itu kondisinya masih baik?

Aku tinggal di Samboja. Di lingkungan yang dulu asri, dingin, banyak pepohonan dan udaranya sejuk. Tapi, beberapa tahun terakhir suasana itu terenggut dengan hadirnya tambang batubara yang merajalela. Tak usah jauh-jauh, di dekat rumahku saja ada aktivitas pertambangan di tengah pemukiman. Belum lagi jalan depan rumah yang menjadi salah satu jalan untuk hauling batubara. Hutan Kalimantan bahkan sudah dirusak sebelum menjadi ibukota. Terlebih wilayah Samboja yang bukan hutan konservasi. Bukit Soeharto yang merupakan hutan lindung dan konservasi saja nasibnya mengenaskan. Bagaimana dengan hutan yang ada di Samboja dan beberapa hutan yang ada di Kalimantan.

Cobalah sejenak melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam. Melihat begitu padatnya aktivitas tambang batubara di Kalimantan. Kalau hanya melihat bagian luarnya, memang benar di jalan provinsi semuanya masih terlihat hutan. Tapi siapa sangka kalau ada banyak aktivitas pertambangan yang ada di Samboja.

Awalnya, aku kurang setuju dengan pemindahan ibukota ke Samboja karena akan mengakibatkan rusaknya alam dan lingkungan. Tapi, setelah melihat konsep forest in the city, aku rasa tidak terlalu buruk untuk kondisi di lingkungan Samboja. Aku justru berharap, pemindahan ibukota ke Kalimantan bisa mengurangi aktivitas pertambangan batu bara karena beralih fungsi menjadi wilayah kerja pemerintahan dan tentunya tetap harus memerhatikan aspek ekologi.

Jadi, jangan menjadi orang yang tiba-tiba peduli lingkungan hanya untuk mengkritik pemerintahan terkait pemindahan ibukota. Kemarin, waktu tambang batubara masuk dan merajalela, kalian ke mana? Membiarkan saja aktivitas tambang batu bara berjalan dan dengan bangganya menjadi pekerja di perusahaan batu bara dengan gaji besar. Kalau memang peduli dengan lingkungan dan hutan di Kalimantan, seharusnya sudah kita lindungi keberadaaan hutan sejak belasan tahun lalu sebelum tambang batubara merajalela.

Samboja, sekalipun tidak menjadi ibukota, alam dan lingkungannya akan tetap rusak oleh aktivitas pertambangan dan juga pertambahan jumlah penduduknya itu sendiri.

Tari Warok Ponorogo




Tari Warok merupakan salah satu tarian daerah yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Warok adalah salah satu penari dalam pertunjukan reog Ponorogo. Warok tak bisa dipisahkan dengan Reog Ponorogo. Warok adalah pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan kebajikan dan kejahatan dari cerita kesenian reog.
Warok merupakan para manggala sakti atau para ksatria yang patriotik untuk membela negara, berbudi luhur, berwatak jujur, bertanggung jawab serta rela berkorban untuk kepentingan orang lain. Warok merupakan sosok sakti yang memiliki banyak ilmu, kaweruh luhur dan sakti mandraguna.

Warok adalah sosok pengawal/punggawa raja Klana Sewandana (warok muda) atau sesepuh dan guru (warok tua).
Dalam pentas, warok muda digambarkan sedang berlatih ilmu kanuragan. Sosok warok digambarkan memiliki badan gempal dengan bulu dada, kumis dan jambang yang lebat serta mata tajam. Sedangkan warok tua digambarkan sebagai pengawas atau pelatih warok muda yang berbadan kurus, berjanggut putih panjang dan berjalan dengan tongkat.
Warok berpakaian serba hitam, baju potong gulon, celana panjang hitam lebar, memakai kain bebet (batik latar ireng), memakai tutup kepala (udeng) dengan mendolan. Dan yang menjadi ciri khas adalah usus-usus atau kolor warna putih panjang dan besar yang menjulur sampai kaki.

Dari lirik lagu "Warok Ponorogo" menceritakan kisah Raja Klana Sewandana yang berperang melawan raja singa.


Sumber referensi : wikipedia.org

Thursday, August 29, 2019

Lomba Yel-Yel Nippon Paint HUT RI Ke-74 Desa Beringin Agung Samboja


Desa Beringin Agung Samboja ikut berpartisipasi dalam lomba Yel-Yel Nippon Paint pada HUT RI Ke-74. Dalam acara ini terlibat perangkat/staff desa, warga dan mahasiswa KKM IAIN yang membantu proses pembuatan video ini.

Terima kasih untuk warga Desa Beringin Agung yang telah berpartisipasi meramaikan HUT RI ke-74.

Friday, August 23, 2019

Turonggo Lestari Budoyo dalam Karnaval Samboja 2019

Nggak terasa ... adik-adik yang dulu masih kecil sudah beranjak dewasa dan dengan bangganya mereka melestarikan kesenian dan budaya daerah.
Di sini kadang aku merasa terharu ...
Nggak banyak anak muda yang mau melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah.
Tapi, anak muda RT.03 dan RT.04 Desa Beringin Agung kompak mencintai dan melestarikan budaya nusantara yang sangat beragam.
Makna dari Tepo Sliro dan Guyub Rukun menciptakan suasana yang luar biasa.
Bukan hanya orang Jawa yang bergabung dalam paguyuban. Tapi juga ada orang banjar, bugis, sunda dan lain-lain sebagai bukti bahwa warga desa hidup rukun dengan beragam suku dan budayanya...


#samboja #budaya #wonderfullindonesia #karnavalsamboja #kukar #kaltim

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas