Saturday, April 13, 2019

Soal Latihan, 12 April 2019

Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Penangkap ikan di laut disebut ...
2. Barang yang dihasilkan oleh penjahit antara lain ...
3. Lilin yang dipanaskan akan ...
4. Buaya berkembang biak dengan ...
5. Ikan hanya dapat hidup di ...
6. Bentuk dari daun singkong adalah ...
7. Di sekolah, murid harus patuh kepada ...
8. Sikapku jika temanku nakal adalah ...
9. Bilangan setelah 88 adalah ...
10. Kertas lipat berbentuk ...

Cerpen | Loving Art

pixabay.com

Siang itu sama seperti hari-hari sebelumnya. Aku pulang sekolah dan menghabiskan waktuku di dalam kamar untuk sekedar membaca buku atau bermain gadget kesayangan.

Aku sibuk men-scroll layar ponselku. Melihat postingan di beranda facebook. Postingannya didominasi oleh teman-teman sekelasku dan beberapa teman yang tinggal di daerahku. Aku sempatkan untuk memberikan jempol dan berkomentar di beberapa postingan teman sambil asyik bercanda.

Di sisi pemberitahuan terbaru, tiba-tiba muncul sebuah notifikasi di logo pesan masuk. Ada pesan masuk dari seseorang yang tidak aku kenal.

"Hai ...!" Isi pesan itu menyapaku via inbox.

Aku hanya membaca pesannya tanpa ada keinginan untuk membalasnya sama sekali. Karena aku memang tidak mengenal sosok cowok yang ada di dalam foto itu. Aku juga tidak tertarik untuk membuka profilnya sampai beberapa hari ke depan. Sampai ia mengirim kembali sapaan "Hai...!" itu seminggu kemudian.

"Kamu beneran tinggal di Japan?" tanya cowok itu kemudian.
Hmm ... kok, dia bisa tahu aku tinggal di Japan? Japan sendiri bukan sebuah negara yang terkenal dengan samurainya itu. Japan adalah singkatan dari nama jalan utama yang ada di lingkungan RT tempat tinggalku, yakni Jalan Delapan.

"Iya. Kok, tahu?" balasku via inbox.

"Aku lihat di profil kamu."

"Oh," jawabku singkat.

"Aku nggak pernah lihat kamu."

"Maksudnya?" tanyaku heran.

"Semua anak cewek yang ada di Japan aku kenal, kecuali kamu. Anak baru ya?" tanyanya lagi.

"Nggak. Udah hampir 6 tahun aku tinggal di sini."

"Serius? Kok, aku nggak pernah lihat."

"Aku juga nggak pernah lihat kamu, kucing!" balasku karena cowok itu berganti gambar profil menggunakan gambar kucing.

"Aku bukan kucing!"

Aku mengirim emot tertawa.

Itulah awal aku mengenal sosok Syahri, cowok yang saat ini di sampingku. Yah ... akhirnya kami bertemu setelah banyak melakukan interaksi melalui media sosial. Kamu tahu, Syahri adalah sosok cowok langka yang aku temui. Usianya jauh lebih dewasa dari aku. Tampan, berkulit putih, jago main gitar, bassis salah satu band indie, pencipta lagu dan seniman bonsai juga seni rupa. Ah ... dia adalah cowok pertama yang mengenalkan aku dunia seni. Dunia yang begitu indah ... yang selalu membuat dunia kami ceria dan penuh cerita.

"Rin, suatu saat nanti kamu pasti bisa jadi pelukis yang hebat!" Syahri memandang wajahku yang sedang asyik belajar menggoreskan pensil di atas kertas.

"Preet!!"

"Loh? Kok, pret sih!? Serius, deh! Kalau kamu rajin belajar, kamu pasti bisa menjadi pelukis yang hebat."

"Berarti, kamu akan jadi super hebat, dong? Kan, kamu yang ajarin aku." Aku tersenyum sembari melirik dia, lalu kembali fokus pada lukisan pensil di tanganku.

Syahri tersenyum sembari merapikan rambut-rambutku yang menjuntai menutupi wajah. Sikapnya benar-benar membuatku salah tingkah. Aku meletakkan pensil dan bangkit dari tempat dudukku. Aku berdiri tepat di depan jendela. Dari sini aku bisa memandangi sebuah taman dengan luas 10x12 meter. Ada satu pohon besar yang berdiri kokoh. Di bawahnya, terdapat batu-batu besar yang mengitarinya. Juga aneka tanaman dan bunga yang disusun dengan baik. Terlihat sangat natural dan pastinya sejuk. Galeri seni milik Syahri juga masih terbuat dari kayu ulin. Tangganya dibuat sangat unik. Tidak akan ada yang menyangka kalau bangunan sederhana yang terlihat tua ini adalah sebuah galeri pribadi.

"Kok, berhenti?" Syahri berdiri tepat di sisiku.

Aku tersenyum ke arahnya. "Males ah, dilihatin sama kamu," celetukku.

"Gimana mau bisa kalau belajarnya nggak mau serius!"

Aku cuma cengengesan mendengar ucapan Syahri yang serius mengajariku melukis sementara aku kebanyakan bercanda daripada belajarnya.

"Mau teh anget?"

"Boleh."

Syahri berlalu memasuki dapur. Aku bisa melihatnya dari sini. Dia meracik minuman di dapur kecil dengan gaya kafe yang unik. Tapi, aku sama sekali tidak ingin mendekatinya. Aku sibuk memperhatikan lukisan-lukisan yang terpajang. Di sisi kanan ruangan terdapat lemari yang berisi patung-patung ukiran kayu. Di sisi kiri ada rak buku yang tingginya mencapai plafon, penuh dengan buku-buku seni dan sastra. Di sisi jendela tempat aku berdiri juga terdapat sebuah rak unik yang ketika tidak kita buka, bentuknya menyatu dengan dinding. Di dalam rak ini terdapat koleksi kaset mulai dari tahun 70-an. Aku kurang berminat karena aku memang tidak mengerti sama sekali tentang musik, terlebih musik zaman baheula.

"Minum!" Syahri menyodorkan secangkir teh ke arahku saat aku sedang berdiri di teras galeri. Aku tersenyum menerimanya sembari mengucapkan terima kasih.

"Kenapa kamu suka banget sama seni?" tanyaku sembari menyentuh ujung daun Anting Puteri yang tingginya hanya beberapa sentimeter.

"Karena seni itu punya nilai estetika, keindahan yang bisa membuat kita bahagia. Seni bonsai termasuk seni yang tinggi. Karena yang dibentuk adalah makhluk hidup. Dan masih ada lagi seni yang lebih tinggi."

"Oh ya? Apa itu?"

"Seni mencintaimu ..."

"Halah ... gombal!"

"Sherin, serius!"

"Nggak percaya!"

"Aku ini orangnya serius. Nggak kayak kamu yang bercanda mulu."

Aku meringis menanggapi ucapan Syahri.

"Mencintai seseorang itu bagian dari seni."

"Kok, bisa?"

"Saat kamu jatuh cinta ... kamu akan merasakan hal berbeda yang tidak pernah kamu rasakan. Kadang kamu bisa senyum-senyum sendiri, kecewa, sebel tanpa sebab, ngerasain kangen dan takut kehilangan. Mencintai itu ... seni menata hati."

Aku menaikkan kedua alisku dan duduk di tangga kayu yang terlihat dibuat asal-asalan tapi terlihat lebih estetik.

"Rin, aku nggak pernah pacaran dan nggak pernah tahu gimana rasanya jatuh cinta." Syahri duduk di sisiku.

"Botenya pang. Kamu kan punya banyak fans. Setiap kali band kamu manggung, banyak aja tuh fansmu teriak-teriak di bawah panggung."

"Jadi, kamu diam-diam nonton juga? Kamu selalu bilang nggak bisa datang."

"Datang terus, sih. Tapi cuma sebentar aja. Nggak enak lah sama kamu. Apalagi Joey dan yang lainnya juga minta aku datang."

Syahri tersenyum tanpa memandangku. Pandangannya tertuju pada tanaman-tanaman bonsai yang diatur rapi di depan kami.

"Ada banyak cewek cantik di luar sana. Tapi, cuma satu cewek yang bisa sampai masuk ke galeri pribadiku. Cuma kamu ...." Syahri memandangku dengan serius. Aku belum pernah melihat ekspresinya seserius ini.

"Aku masuk ke sini juga kamu yang minta buat datang. Bukan main nyelonong masuk aja. Bisa aja kan kamu begitu juga sama cewek-cewek yang lain."

Syahri menggelengkan kepalanya. "Entah ... aku sama sekali nggak berminat buat deket sama cewek mana pun. Tapi waktu kenal sama kamu, aku nggak bisa menahan diriku untuk selalu dekat sama kamu."

"Kenapa sih kamu nggak pernah sadar kalau kamu itu wanita spesial yang dengan mudahnya masuk ke dalam hatiku?"

Aku mengangkat kedua pundakku. Aku sendiri tidak paham. Apalagi disuruh buat mengerti tentang hati. Hatiku saja, aku sendiri belum bisa memahami. Apalagi harus memahami isi hati orang lain.
"Kamu nggak suka sama aku ya?" tanya Syahri serius.

Pertanyaannya benar-benar membuatku salah tingkah. Aku tidak tahu harus menjawab apa. Kalau dibilang tidak suka, nggak mungkin sekarang aku di sini. Kalau dibilang aku suka, mungkin hanya sebatas mengagumi. Sama seperti cewek-cewek lain yang mengagumi sosok Syahri. Apa bedanya aku dengan mereka? Bagiku sama saja. Hanya waktu ... ya, waktulah yang membuat kita sering duduk bersama, bercerita, tertawa dan ... memikirkan tentang masa depan.

Aku tidak tahu apakah aku jatuh cinta padanya atau tidak. Kami sering menghabiskan waktu bersama. Dan yang paling konyol adalah ... memikirkan tentang masa depan bersama. Tanpa status yang pasti. Tanpa hubungan yang pasti. Bisa dibilang kekasih tapi bukan, bisa dibilang teman tapi rasa kekasih. Ah, hariku memang aneh semenjak aku mengenalnya.

Dua tahun setelahnya, aku pindah tempat tinggal. Menjadikan hari yang berat karena aku harus kehilangan cowok yang sudah mewarnai hidupku dengan seni. Seni menata hati seperti yang ia bilang. Karena pada akhirnya aku memang harus menata hatiku. Kami harus bisa menjadikan cinta itu bagian dari keindahan. Walau pada prosesnya, ada banyak hal yang membuat kita merasakan sakit.

Tahun-tahun pertama kepindahanku, semua masih terasa baik-baik saja. Kami masih terus berkomunikasi jarak jauh. Bercerita tentang keseharian kita masing-masing. Namun, lama kelamaan komunikasi kami semakin buruk. Banyak miss komunikasi yang terjadi sampai akhirnya kami tidak pernah lagi saling berkomunikasi.

Aku tahu ... sesungguhnya kekesalan demi kekesalan itu terjadi karena kami sama-sama rindu. Sama-sama ingin bersama tapi jarak kami terlampau jauh. Ada rasa cemburu pada waktu yang seharusnya kita nikmati berdua, tapi kita menikmatinya dengan orang yang berbeda. Aku tidak bisa menyalahkan waktu, aku tidak bisa menyalahkan jarak. Sekuat apapun keinginan kami untuk hidup bersama ... jika tidak jodoh, maka Tuhan akan memisahkan kami dengan caranya. Cepat atau lambat, cerita kebersamaan kita akan menjadi sebuah kenangan.

Ada satu kalimat Syahri yang tidak pernah bisa aku lupakan seumur hidupku. "Jika kita tidak berjodoh, setidaknya aku bisa menjadi sebuah kenangan paling indah dalam hidupmu. Yang akan selalu kamu ingat, ke manapun kakimu melangkah pergi."

Dan sampai saat ini ... aku masih mengingatnya. Bersama dengan kanvas, kuas dan cat yang menemaniku bercerita. Melukiskan setiap keindahan tentang cinta ...

Satu hal yang tidak pernah dia tahu. Aku tidak suka dengan seni. Dia yang teramat mencintai dunia seni. Dan saat ini ... aku mencintai seni karena aku baru sadar kalau aku mencintainya ... setelah kami tidak lagi bisa bersama. I'm loving art, because I'm loving you ...


Melukis adalah bagian dari kerinduan ... kerinduan pada waktu yang tak mungkin bisa aku ulang. Kerinduan pada hari-hari indah yang telah coba ia ciptakan tapi aku selalu membuatnya berantakan. Kerinduan pada sosok orang yang telah mengajarkan aku banyak hal. Yang telah membuka mata dan hatiku, bahwa tidak ada yang lebih indah dari dunia ini selain cinta dan kasih sayang.
Jika suatu hari takdir menemukan kita kembali, aku ingin kamu mengenalku sebagai wanita yang lebih istimewa dari yang telah kamu ucapkan sebelumnya. Dan aku bisa dengan bangga berkata, "Yes, it's me!"


Ditulis oleh Rin Muna untuk Penakata
Samboja, 11 April 2019

Thursday, April 11, 2019

Taman Baca Jadi Headline di Kompasiana


Kamu tahu, malam ini tiba-tiba bibirku menyunggingkan senyum ketika aku tahu salah satu tulisan yang bisa dibilang cuma tulisan curhatan bisa masuk ke dalam headline Kompasiana. Kayak mimpi gitu deh rasanya.
Karena aku memang sudah jarang nulis akhir-akhir ini. Selain memang ada kegiatan di taman baca. Aku juga kurang semangat untuk menulis karena beberapa hal. Entah kenapa... banyak tulisanku yang mandeg dan tidak aku lanjutkan. Padahal, hampir semua teman-teman penulis di grup WA adalah penulis yang aktif dan kreatif. Harusnya, aku bisa ketularan. Tapi ternyata tidak juga.

Ada beberapa hal yang membuat aku kesulitan untuk menulis. Yang pertama, aku tidak punya banyak waktu untuk berinteraksi dengan penulis lain karena waktuku memang tidak banyak aku gunakan untuk bermain gawai. Sehingga, untuk penulis yang sulit berinteraksi sepertiku tentunya akan sulit menarik minat para pembaca. Bisa dibilang, personal brandingnya kurang banget.
Yang kedua, aku tidak punya banyak waktu untuk membaca banyak buku karena sudah sibuk dengan kegiatan anak-anak di taman baca. Yah, walaupun aku memang bergerak sendiri dan tanpa digaji. Alhamdulillah ... aku bersyukur karena Allah memberiku hati yang ikhlas untuk menolong sesama.

Aku memang kesulitan untuk belajar menulis dengan baik dan benar. Terlebih kosa-kata yang ada di otakku tidak begitu banyak. Aku masih harus banyak membaca buku agar tulisanku bisa menjadi lebih baik. Kalau melihat tulisan teman-teman yang lain, jelas ada rasa minder. Lah, wong aku nulis cuma nulis doang, nggak paham ilmunya.

Walau aku nggek begitu paham tentang dunia sastra. Tapi, menulis adalah bagian dari hobiku. Aku suka curhat ke dalam tulisan sejak aku masih duduk di sekolah SD. Aku senang bercerita, entah itu secara tulisan ataupun bercerita langsung dengan orang-orang.

Ah, aku jadi ngelantur ke mana-mana deh.
Yang jelas, hari ini aku senang karena setelah satu bulan tidak menulis di Kompasiana. Tulisan yang baru aku posting menjadi Artikel Utama atau Headline. Masih tidak percaya ketika admin memberikan kepercayaan sebesar itu. Terlebih itu hanyalah sebuah tulisan yang merupakan curhatanku selama aku mendirikan taman baca.

Kalau mau baca tulisannya bisa klik link ini Menghidupkan Taman Bacaan Desa Beringin Agung Melalui Literasi Digital.
Terima kasih atas kepercayaannya...

Kenapa sih kalau tulisan jadi headline itu seneng banget?
Ya, karena tulisan itu besar kemungkinan akan dibaca oleh banyak orang. Dan semoga saja ada orang-orang yang terinspirasi dan mau membuka taman baca juga di wilayah sekitarnya.
Karena menjadi bermanfaat memang tidak membuat kita kaya raya, tapi membuat hati kita selalu bahagia.
Sama seperti saat aku merasakan lelah ingin menyerah karena begitu banyak tantangan yang aku hadapi. Mulai dari perekonomian keluarga yang buruk sampai faktor internal dan eksternal dengan masyarakat sekitar. Ada perasaan ingin mengakhiri semuanya ... tapi ketika teringat kembali wajah anak-anak, remaja dan anak-anak muda yang setiap harinya main ke taman baca. Aku akhirnya menepis jauh-jauh rasa ingin menyerah itu.
Allah call me ...!
Allah yang mengetuk hatiku untuk melakukan sebuah kebaikan, maka ia pasti akan menunjukkan jalan yang baik dan tidak akan membuatku menyerah begitu saja.



Samboja, 11 April 2019

Soal Latihan, 11 April 2019

Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Berputarnya bumi mengelilingi matahari disebut....
2. Bapak pendidikan nasional adalah...
3. Gunung tertinggi di dunia adalah....
4. Ibukota provinsi Sulawesi Utara....
5. Tari kecak berasal dari?
6. Mata uang negara Jepang adalah....
7. Primata paling cerdas adalah...
8. Sword adalah bahasa inggris dari...
9. Bentuk tiruan bola bumi disebut.. 
10. Do'a qunut di baca ketika sholat...

Wednesday, April 10, 2019

Soal Latihan, 10 April 2019

Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Sila keempat Pancasila adalah ...
2. PAUD merupakan singkatan dari ...
3. Bentuk tiruan dari bola Bumi disebut ...
4. Hewan pemakan daging disebut ...
5. Doa Qunut dibaca ketika sholat ...
6. Siapakah nama Presiden RI yang pertama?
7. Muji Memiliki uang Rp. 30.000,- Kemudian Uang tersebut Digunakan Untuk Membeli Salome 8 Tusuk,, sedangkan  Harga Satu Tusuk Salome adalah Rp. 1.500,- Berapakah Uang Muji Yang Tersisa ??
8. Dalam 1 menit terdapat ... detik.
9. Sebutkan nama-nama bulan!
10. Planet yang paling dekat dengan matahari ialah ...

Tuesday, April 9, 2019

Soal Latihan 09 April 2019

Isilah titik-titik di bawah ini!
1. Sila ketiga Pancasila adalah ...
2. Peringatan Hari Kartini jatuh pada tanggal ...
3. Desa Beringin Agung terletak di Kabupaten ...
4. Lagu kebangsaan nasional “Indonesia Raya” diciptakan oleh ...
5. Desa Beringin Agung merupakan daerah transmigrasi pada tahun ...
6. Rukun Islam yang keempat adalah ...
7. Surat Al-Lahab terdiri dari ... ayat
8. 5 x 5 + 254 = ....
9. 24 : 3 – 2 =
10. Burung Cendrawasih merupakan hewan endemik yang berasal dari ...

Monday, April 8, 2019

Soal Latihan, 08 April 2019


1. Apa yang kalian lakukan jika melihat teman kalian terjatuh dari sepeda?
A. Tidak peduli, karena aku ada keperluan lain.
B. Pastinya aku akan tertawa terbahak-bahak karena lucu.
C. Langsung menolong dan mengantarnya pulang
D. Memarahinya karena tidak berhati-hati.

2. Tokoh penemu bola lampu adalah ...
A. Thomas Alva Edison
B. Ishaac Newton
C. Shakespare
D. Stepen Hawking

3. Cerita Rakyat Si Malin Kundang berasal dari daerah ...
A. Sulawesi Barat
B. Sumatera Barat
C. Jawa Barat
D. Kalimantan Barat

4. Cerita Rakyat Sigarlaki dan Limbat berasal dari daerah ...
A. Kalimantan Utara
B. Sumatera Utara
C. Sulawesi Utara
D. Maluku Utara

5. Candi Borobudur terletak di wilayah ...
A. Yogyakarta
B. Magelang
C. Solo
D. Tuban

6. Sebutan Pulau Dewata adalah sebutan untuk pulau ..
A. Jawa
B. Bali
C. Lombok
D. Komodo

7. Ibukota negara Malaysia adalah ...
A. Kuala Lumpur
B. Brunei Darussalam
C. Kamboja
D. Jakarta

8. Penulis buku "Harry Potter" adalah ...
A. Stephen Hawking
B. J.K Rowling
C. Sherlock Holmes
D. Kahlil Gibran

9. 2.250 + 5000 - 2000 = ....
A. 520
B. 5.250
C. 75.250
D. 7.520

10. 20 : (745-740) =
A. 4
B. 5
C. 8
D. 10

Saturday, April 6, 2019

Soal Latihan, 06 April 2019

Multiple choice.

1. I love ... badminton.
A. drawing
B. playing
C. dancing
E. eating

2. Today is Saturday, tomorrow is ...
A. Monday
B. Thursday
C. Sunday
D. Wednesday

3. Ridho sleeping ...
A. in the kitchen
B. in the bathroom
C. in the badroom
D. in the living room

4. Mom's cooking ...
A. in the bathroom
B. in the badroom
C. in the kitchen
D. in the dining room

5. Evi is singer. Her hobby is ...
A. cooking
B. singing
C. dancing
D. playing football

6. My hobby is playing badminton, I need a ... for playing it.
A. ball
B. stick
C. racket
D. hat

7. I am very ..., So I buy a rice box in the store.
A. sleep
B. angry
C. hungry
D. dirty

8. My Mother ... tea yesterday.
A. drank
D. drunk
C. drink
D. eat

9. It is small, it can fly, it sucks human blood. It is ...
A. mosquito
B. ant
C. bee
D. bear

10. Seven thousand and five hundred = ...
A. 7500
B. 75
C. 750
D. 75000


Catatan:
- Soal ini dibuat untuk anak-anak yang berkunjung ke Taman Bacaan Bunga Kertas.
- Setiap harinya akan ada update soal terbaru. 
- Setiap anak akan mendapat poin yang dikumpulkan selama satu bulan dan akan mendapat hadiah sebagai penghargaan atas belajarnya.
- Jawaban dikumpulkan setiap hari langsung ke pengurus Taman Bacaan Bunga Kertas. 
- Update poin akan diposting di blog www.rinmuna.com dan dapat diakses secara umum. Klik di sini!!!
- Setiap jawaban yang benar akan pendapatkan maksimal 10 poin untuk pilihan dan 20 poin untuk esay.


Semua anak yang berkunjung bisa mengakses internet secara gratis. Soal-soal ini dimaksudkan agar anak-anak aktif belajar walau sambil bermain.


Soal-Soal diambil dari berbagai sumber Ilmu Pengetahuan.

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas