Saturday, October 13, 2018

Promo - Pre Order Buku "Salikah" - Tentang Cinta dan Ruang Sunyi



Judul      : Salikah, Tentang Cinta dan Ruang Sunyi
Penulis   : Anis Hidayatie, Novie Purwanti, Walrina Munangsir, Jun Ishaq, Ikmal Wong Gendeng, BJ. Qolbi, Sundari Mueeza, Vera Ditias, Textratis dan Lady Rain.
Pengantar : A. Syaifullah Syahid & M. Taqiyyudin Alawiy, S.T, M.T.
Penerbit  : Hazerain Publisher
Jumlah Halaman : 109 lembar
Harga : Rp 50.000,- (promo sampai dengan 7 November 2018)

SINOPSIS :

"Pada mentari pagi, kusematkan salam cinta. Hingga pendar cahayanya menjadi yajna di rongga dada," bisik Salikah pada mentari. Mentari tersenyum, Salikah tertegun.

"Pada embun pagi, kusematkan selaksa madah. Biarkan kejernihan itu menjadi pelepas segala gundah nan buncah," bisik perempuan itu pada bening kristal di pucuk dedaunan.

Dedaunan pun tersenyum.

Perempuan itu hanyut dalam gelombang kagum pada pemilik segala kekaguman. Adalah cinta, menuntun atma perempuan paruh baya pada altar puja, tempat segala cinta menyunting warna, hati menziarahi utas-utas rasa.

Dia terus melangkah. Menitahkan jenjang kaki nan tak lagi memendarkan kilau gairah. Selain sekumpulan asa, doa, selebihnya arang juang. Bertaburan, bertanggalan sepanjang jalan nan merekam jejak. 

Ada masanya duri-duri berebut mengecup tapak kaki, menyublim darah hingga amis itu menjadi pemandu embusan angin. Lalu hidung membaui, mata mencari, mulut saling berkerut. Jadilah sebuah kisah berjilid-jilid

: tentang perempuan sial nan menanak luka.
: tentang perempuan sial nan mengerami derita.
: tentang perempuan sial membuang cinta.
: tentang perempuan sial merenda cela.
: tentang perempuan sial meronce kata-kata atas nama derita.

Siapa peduli?

Bahkan perempuan itu telah lupa diri. Sebab di matanya hanya ada keagungan Tuhan. Sebab di telinganya hanya ada kesyahduan firman. Sebab di hatinya berpendar kilau cahaya. Lebih cerlang dari seribu bintang. 

                                              *

Cerita perlu dibagi bukan untuk mencari simpati tetapi agar bisa memberi inspirasi dan menjadi motivasi bagi setiap pribadi yang sempat mengamati. Di buku ini, penulis memaparkan penggalan kehidupan yang dialami. Sebuah proses mengikuti cahaya iman yang telah bersinar di hati sehingga mampu bertahan, berjalan di atas titian prinsip yang diyakini. — Masyuda al Mawwaz, Penulis dan Trainer Pelatihan KAIFA TUSHOLLI Tuntunan Shalat Menurut Riwayat Hadits.

Ini sebuah pendekatan baru untuk melihat sisi-sisi spiritualitas Islam. Menarik untuk dibaca. — Prof. Dr. H. Rosihan Anwar, M. Ag, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Salikah sudah menemukan persekutuan hanya dengan Tuhan. Tidak ada lagi kebutuhan lainnya. Itu orang yang sudah selesai dengan dirinya. — Ajinata, Penulis, Pelaku Perfilman Indonesia.

Dialektika penulisan yang sangat menakjubkan. Tersimpan pesan tersirat di dalam kisah seorang wanita anggun bernama Salikah. Segera miliki buku ini dan temukan pesan tersiratnya!  — Fakhri Putra Tanoto (Fakhroyy), Penulis, Ketua Angkatan Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung - 2017.

Kisah Salikah merupakan sebuah renungan yang syahdu. Bukan hanya sekadar tulisan bagai angin lalu, tapi juga pengingat yang terus menempel di benak. Tentang perjuangan wanita mendekati tuhannya, yang disalahpahami oleh gemerlap duniawi. Bagi kaum Adam pun perlu membacanya untuk menyelami samudra hati kaum Hawa. Niat suci menjaga diri demi pertemuan dengan kekasih di hari kemudian. Mari membaca dan temukan mutiara hikmah bagi jiwa. — Riski Diannita (Writerpreneur, penulis novel 1 Hati 150 Hari)

Membaca buku ini, seperti sedang menikmati dan meyakini kalimat Rumi: “Ada banyak jalan menggapai Tuhan, dan aku memilih cinta.”  — Evi Ghozaly, Konsultan Pendidikan Nasional

                                                                                *

Bagi yang ingin memesan, silakan inbox hubungi nomor yang tertera pada flyer gambar.

Terima kasih atas kepercayaannya dan dukungannya dalam memajukan dunia literasi.

Salam Literasi untuk negeri.

Sunday, September 23, 2018

Negeri Somplak - List Cerita Negeri Somplak



Cerita Berantai dari beberapa Penulis (Plukers) di www.plukme.com:
Let's check we are story...!!


DWPF (Daily Writing Plukme Friends) dan PLUKME RADIO

Aku dan ceritaku tentang komunitas menulis DWPF.






Jangan Risih Karena Suatu Saat Anda Akan Rindu => Tanggapan Didink Ar-Rasyid

Kami bersosial media, belajar menulis, bersilaturahmi, berbagi banyak hal. Walau kami tidak saling mengenal, namun kami sudah seperti keluarga.
Terima kasih untuk semuanya...
Aku bangga ada di antara kalian...
Love You So Much..!


Para Pecinta Literasi...



Saturday, April 28, 2018

Tuesday, April 24, 2018

Sunday, December 24, 2017

Thursday, November 30, 2017

Pameran Karya "Kolektif Membentuk Pasar" Balikpapan

https://www.youtube.com/edit?o=U&video_id=Or7YcatCBmM
Kegiatan dari Fokus ( Forum Kreatif Usaha Sama-Sama) tanggal 25 Oktober 2017 ini di selenggarakan pertama kali di dalam Hotel Royal Suite Balikpapan. Banyak pengkarya yang ikut hadir dalam acara ini. Bagaimana memadukan antara seni musik, seni kriya dan seni rupa.

Friday, November 10, 2017

JURUS JITU MENCEGAH LUKA BAKAR

Hai... readers! Terutama buat para ibu-ibu yang doyan masak dan berkutat di dapur nih. Pernah nggak sih ngerasain kena minyak panas waktu goreng makanan? Atau kena air panas waktu ngerebus sesuatu? Atau kadang nggak sengaja tangan kita kena panci panas yang masih di atas kompor menyala? Apa sih yang pertama kali kalian lakukan kalau misalnya itu terjadi? Ambil odol ( pasta gigi ) atau ambil es batu supaya nggak panas? Kebanyakan orang sih biasanya pake odol atau pasta gigi supaya nggak panas ya? Bahkan sejak aku sekolah, terkenalnya sih pakai odol kalau kena air panas atau minyak panas. Emang sih bikin nggak panas. Tapi, bekas kena minyak atau air panas itu tetap melepuh juga walaupun sudah dikasih odol. Kalian juga ngerasain hal yang sama nggak sih? Udah dilumuri odol banyak tapi setelah 1 atau 2 jam masih melepuh juga? Ada juga beberapa tips yang menggunakan masker timun atau kentang untuk mengobati luka bakar. Mengobati ya? Bukan mencegah luka bakar itu terjadi.
Pernah nggak sih kalian ngerasain kena minyak panas yang cukup besar dan nggak ada bekas luka sama sekali? Apalagi ngerasain luka itu sudah melepuh dan berair. Nunggu pembengkakan itu pecah bisa sampai 2 atau 3 hari loh. Saat udah pecah dan kering, kulit akan mengelupas dan meninggalkan bekas berwarna putih atau berbeda dengan kulit asli kita.


Ini pengalaman aku dan tips dari nenek aku. Dulunya aku lebih percaya sama tips beberapa orang kalau kena panas diobatin aja pakai odol. Dan hasilnya masih sama, selalu melepuh setelahnya. Akhirnya aku cobain deh tips dari nenek aku ini. Tipsnya sangat sederhana sekali dan nggak perlu repot. Sudah pasti ada di dapur kita setiap harinya. Tipsnya saat terkena percikan minyak panas atau air panas yaitu dengan melumuri kulit yang terkena dengan menggunakan GARAM atau MINYAK TANAH. Kalau pakai minyak tanah, zaman sekarang mungkin nggak semua orang punya ya? Soalnya masaknya kan udah pakai gas elpiji. Nah, kalau yang satunya? Si Garam yang ajaib? Pasti semua orang punya garam dong di rumahnya setiap hari. Coba deh lumuri pakai garam pada kulit yang terkena air panas atau minyak panas.  Nggak akan ada luka bakar yang berbekas apalagi melepuh. Ini bener pengalaman aku. Awalnya sih aku pikir karena cipratannya sedikit makanya nggak ada bekasnya. Tapi, lama-lama aku ngerasain kejadian yang lebih banyak lagi. Saat aku lagi goreng jeroan ayam, si minyak panas tiba-tiba meletup dan tepat membanjiri pipi kiri sampai daguku. Yang kerasa panas banget sih di dagu. Cepat-cepat deh aku ambil garam dan kugosokkan perlahan di area yang terkena minyak panas. Alhasil, beneran nggak ada bekas luka, nggak melepuh dan kulitku seperti kecipratan air saja. Saat itu aku masih ragu juga loh. Aku berpikir mungkin yang diwajahku itu sedikit saja makanya tidak meninggalkan bekas? Sampai kejadian 2 hari yang lalu bikin aku yakin kalau emang Si Garam ini beneran ajaib loh. Saat aku goreng tahu isi, minyaknya kan rada banyak tuh. Aku rada keras membalikkan tahu isi yang di goreng dan alhasil minyak panas itu membanjiri kaki kiriku. Yah, nggak banyak sih. Hanya terkena tiga jari kakiku dan diatas jari kira-kira 3 cm. Buat aku sih lumayan besar ya? Soalnya dulu sering kena percikan sedikit aja udah melepuh saat aku kasih odol. Cepet-cepet deh aku ambil garam dan kugosokkan ke kakiku. Rada pesimis sih? berhasil nggak ya? Karena ini pertama kalinya ngerasain dan lihat area kulit yang terkena minyak panas cukup lebar. Rasanya perih campur panas dan seperti dikerumuti sama ribuan semut. Masih terus kuperhatikan kakiku? Melepuh nggak ya? Sampai keesokan harinya area yang terkena percikan nggak melepuh sama sekali. Terlihat baik-baik saja sampai sekarang. Nggak perlu dikasih krim luka bakar atau apalah. Cukup dikasih garam aja dan semua baik-baik saja. Itu untuk luka dalam skala kecil, kalau luka bakar yang kulitnya sudah terkelupas sepertinya tidak akan berhasil? Aku juga belum pernah nyobain sih, hehehe. Kita tidak perlu mengobati luka bakar, karena bisa mencegah luka bakar itu terjadi. Kamu boleh coba deh tips dari aku saat terkena minyak panas atau air panas. Selamat mencoba tips dari aku ya! Semoga berhasil juga.  

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas