
Sabtu siang, 19 Juli 2025, matahari Samboja bersinar hangat, tidak terlalu terik, seolah tahu akan ada sesuatu yang istimewa di lokasi wisata Lakeview hari itu. Sekitar pukul 1 siang, satu per satu anak muda berdatangan, membawa buku-buku favorit mereka.
Pengelola tempat wisata ini memberikan keringangan kepada kami untuk membayar Rp 10.000 saja dan bisa di-cover menggunakan uang kas untuk 50 peserta. Kami diberi tempat yang sangat luas. Yakni di area ayunan raksasa. Tentu kami tidak bisa menaiki ayunan tersebut karena harus membayar lebih, hehehe. Kami hanya bisa menggunakan aula atau ruang terbuka yang disediakan di sana.
Aku datang lebih dahulu bersama puteri kecilku, Alifia Shaumi. Aku sering mengajaknya ke majelis ilmu seperti ini agar ia terbiasa berada di dalam ekosistem kehidupan yang baik. Tak lama kemudian, panitia dari Gen Z IKN dan peserta lain mulai berdatangan.
Hari itu, Lakeview Samboja bukan sekadar tempat piknik biasa. Ia berubah menjadi ruang belajar terbuka — tempat tawa, buku, dan semangat muda berpadu dalam satu kegiatan yang disebut “Book Party”.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Gen Z IKN bersama Rumah Literasi Kreatif, Kemah (Keluarga Mahasiswa Handil), Komunitas Baca Bookish Latte SMA 1 Muara Jawa, Youth IKN, serta hadir juga dua kelompok mahasiswa KKN Unikarta Beringin Agung dan KKN Unmul Beringin Agung. Kolaborasi yang manis antara anak-anak muda dari berbagai komunitas yang percaya bahwa literasi tak harus selalu kaku, serius, dan membosankan.
Bayangkan suasananya! Rerumputan hijau di tepi danau yang biru, semilir angin yang mengajak bercanda pada halaman buku, dan tawa ringan yang menyelingi keheningan membaca. Para peserta duduk berkelompok, membaca buku pilihan masing-masing. Tak ada paksaan, tak ada suasana formal — hanya mereka, buku, dan suasana yang menenangkan.
Setelah sesi membaca usai, suasana berubah menjadi lebih hidup. Panitia mulai mengajak peserta untuk ikut bermain game seru bertema literasi. Ada kuis cepat, tebak judul buku, dan tantangan imajinasi yang membuat semua ikut terlibat. Siapa sangka, kegiatan yang berawal dari membaca bisa berujung pada tawa dan sorakan yang menggema di seluruh tepi danau.
Yang membuat acara ini terasa istimewa adalah kenyataan bahwa Book Party ini adalah yang pertama kali diadakan di Samboja. Sebuah langkah kecil, tapi penuh makna. Anak-anak muda di wilayah ini membuktikan bahwa literasi bisa tampil dengan wajah baru yang lebih segar, lebih santai, tapi tetap bermakna.
Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari itu meninggalkan kesan mendalam. Ada rasa bahagia melihat bagaimana buku bisa mempertemukan banyak orang. Ada semangat baru bahwa membaca tak melulu soal menambah ilmu, tapi juga tentang menemukan diri sendiri di antara baris-baris kalimat.
Book Party di Lakeview Samboja menjadi cermin bahwa generasi muda Kutai Kartanegara dan sekitar IKN punya cara sendiri untuk mencintai literasi. Mereka tidak menunggu ruang besar atau panggung megah. Mereka justru menciptakannya sendiri di alam, di tepi danau, dengan tawa, dan dengan kesederhanaan yang hangat.
Saat matahari mulai condong ke barat, warna langit berubah lembut, dan peserta menutup halaman terakhir buku mereka. Di wajah-wajah itu, ada kepuasan yang sulit dijelaskan. Rasa yang hanya muncul ketika seseorang menemukan kebahagiaan sederhana dalam hal-hal kecil.
Book Party ini bukan akhir, tapi awal. Awal dari gerakan literasi yang lebih hidup, lebih inklusif, dan tentu saja, lebih menyenangkan.
Karena membaca seharusnya bukan kewajiban. Membaca adalah pesta kecil bagi hati dan pikiran. Dan hari itu, di Lakeview Samboja, kami merayakannya bersama.
.jpeg)


.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)


0 komentar:
Post a Comment