Persiapan Jambore PAUD Kecamatan Samboja
Hari ini, udara sore di Samboja terasa hangat dan penuh semangat. Di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Samboja, panitia Jambore PAUD Kecamatan Samboja sudah berkumpul sejak pukul dua siang. Mereka datang dengan senyum dan semangat gotong-royong yang khas — menyapu ruangan, menghias panggung, menata kursi, hingga menyiapkan sound system untuk kegiatan besar: Jambore PAUD Kecamatan Samboja.
Aku tahu betul bahwa jadwal gotong-royong dimulai pukul 14.00 WITA. Namun, sebelum berangkat, ada satu tanggung jawab kecil yang harus kuselesaikan — menjahit pesanan dress yang sudah dijanjikan sejak beberapa hari lalu. Mesin jahit di sudut ruang kerja masih berputar saat jarum jam hampir menyentuh angka dua. Setiap tarikan benang seolah menjadi simbol antara dua tanggung jawab yang sama penting: profesi dan pengabdian.
Setelah benang terakhir terkunci rapi, aku segera bergegas. Dengan tangan masih berbau kain dan jarum pentul terselip di ujung jilbab, aku melangkah cepat menuju BPU. Rumahku cukup jauh dari Kantor Camat. Aku harus menempuh perjalanan setidaknya 30 menit untuk bisa sampai ke sana.
Saat tiba, suara riuh tawa sudah terdengar dari kejauhan. Para panitia gotong-royong tampak sibuk namun bahagia. Beberapa sedang membersihkan lantai aula, sementara sekelompok ibu-ibu tengah menata meja dan mempersiapkan sound. Meskipun aku datang sedikit terlambat, kehangatan mereka membuatku tidak merasa canggung.
Aku tersenyum, mengangguk, dan langsung ikut menata kursi. Di tengah kegiatan itu, aku menyadari bahwa gotong-royong bukan sekadar tentang bekerja bersama, tetapi tentang merangkai kebersamaan dari waktu-waktu kecil yang kita sisihkan untuk kepentingan bersama. Tidak ada yang menghitung siapa datang lebih dulu atau siapa paling banyak berbuat — semua hanya bergerak dalam satu irama: ikhlas.
Sore itu, di antara canda dan tawa, aku merasa bahwa kehadiran meskipun sedikit terlambat tetap berarti. Sebab dalam setiap upaya, yang paling penting bukan waktu kedatangan, tetapi niat yang menyertai langkah.
Menjelang magrib, kami semua menatap hasil kerja bersama — aula yang semula tampak biasa kini berubah meriah. Di sanalah besok guru-guru dan anak-anak PAUD akan berlomba dan tertawa bahagia. Dan aku, yang datang setelah menyelesaikan jahitan, merasa telah menyulam satu lagi kenangan indah: kenangan tentang kebersamaan yang dijahit dengan benang niat baik dan cinta terhadap dunia pendidikan.
Setelah memastikan semua kebutuhan acara telah siap, aku pun berpamitan pulang. Beberapa teman juga sudah berpamitan lebih dahulu karena rumah mereka juga cukup jauh.
Terima kasih untuk Pokja PAUD Kecamatan Samboja yang telah mengukir cerita bersamaku. Meski posisiku sederhana, tapi aku sangat bahagia menjadi saksi keceriaan dan kebersamaan bunda-bunda PAUD Kecamatan Samboja.

0 komentar:
Post a Comment