Samboja, 19 Juli 2025
Sore itu cuaca cerah dan ceria, langit teduh dan sejuk di tepian danau Lakeview. Memberi kehangatan pada kami untuk mengantarkan perpisahan kecil bersama Rifkal Artha Yuda, ketua Yayasan Rumah Literasi Kreatif.
Acara Book Party baru saja usai, tawa anak-anak literasi masih bersisa di udara, bercampur dengan aroma senja dan kopi hitam yang menghangatkan lengan. Kami duduk melingkar, menatap air danau yang tenang, seolah menyimpan semua kisah yang baru saja kami lalui bersama.
Hari itu adalah momen terakhir kami bersama ketua yayasan Rumah Literasi Kreatif, sebelum ia berangkat melanjutkan studi S2 Keperawatan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sebuah langkah besar yang kami sambut dengan bangga, tapi diam-diam juga dengan hati yang berat.
Kami tahu, perjalanan ini bukan sekadar tentang menimba ilmu, tapi juga tentang melanjutkan misi kemanusiaan dan literasi yang ia tanam di Kutai Kartanegara. Ia sering berkata, “Ilmu itu harus pulang membawa manfaat. Kalau aku belajar lebih tinggi, artinya aku sedang menyiapkan ladang manfaat yang lebih luas.”
“Rulika tetap hidup, ya,” katanya lembut.
“Literasi jangan padam hanya karena aku pergi. Kalian adalah calon ketua selanjutnya."
Kami hanya tersenyum. Kami tahu, kami belum bisa melakukan hal sebesar yang dilakukan oleh Rifkal. Kami tak memiliki keberanian menjadi seorang pemimpin yang tanggung jawabnya sangat besar.
Kami berdiri lama di tepi Lakeview, menatap langit malam yang mulai menyingkap bintang-bintangnya. Ada rasa kehilangan, tapi juga kebanggaan yang hangat. Karena kami tahu, ketua kami bukan sekadar pergi, melainkan sedang menjemput masa depan yang lebih luas untuk kami semua.
Kini, setiap kali kami berkegiatan di Rumah Literasi Kreatif, bayangan sore di Lakeview itu selalu kembali. Tawa, obrolan, dan pesan-pesannya masih terasa hidup di antara rak buku dan langkah-langkah kecil anak-anak pembaca.
Ia mungkin sedang menulis bab baru di Yogyakarta, tapi halaman Rulika akan selalu menyebut namanya sebagai sosok yang menanam cinta pada buku, ilmu, dan kemanusiaan, jauh sebelum berangkat menjemput cita-cita.
Selamat menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Kembalilah untuk sesuatu yang lebih besar lagi. Bermanfaat lebih luas lagi lewat Rulika. Rumah sederhana yang akan selalu menjadi sumber cahay literasi untuk negeri ini.


0 komentar:
Post a Comment