Sunday, October 5, 2025

Read Aloud di Perpustakaan Khasanah Desa Mulia Desa Rempanga

 

Kutai Kartanegara, 16 September 2025

Satu hal yang tidak terpikirkan dalam benakku, aku bisa berkeliling ke banyak perpustakaan dan membacakan buku untuk anak-anak di sana. Biasanya, aku hanya membaca buku untuk anak-anak di taman bacaku saja. Tidak sampai keluar dari desa. 

Pagi ini, aku bersemangat sekali untuk berkunjung ke Desa Rempanga. Desa Rempanga terletak di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Salah satu desa yang memiliki perpustakaan dan mendapatkan bantuan buku dari Perpustakaan Nasional. Oleh karenanya, aku harus mengunjungi perpustakaan ini sebagai bentuk tanggung jawabku sebagai Relima (Relawan Literasi Masyarakat) dari Perpustakaan Nasional. 

Aku sudah bersiap pagi-pagi sekali. Perjalanan dari Samboja ke Loa Kulu tidak sebentar, tapi masih bisa ditempuh dalam waktu sehari. Apalagi kalau ada suami yang mengantarku. Aku bisa sampai lebih cepat daripada aku mengendarai sepeda motor sendiri. 

Cuaca cukup bersahabat. Mendung, tapi tak hujan sepanjang perjalanan dari Samboja sampai ke Loa Kulu. 
Sesuai jadwal, aku tiba di Desa Rempanga pada jam 10 pagi. Aku langsung disambut oleh Rina, petugas perpustakaan Khasanah Desa Mandiri milik Desa Rempanga. Di saat yang bersamaan juga, Pak Triyadi dari perpustakaan daerah Kabupaten Kutai Kartanegara juga tiba di lokasi dengan sepeda motornya. 
Loa Kulu, letaknya tidak jauh dari Kota Tenggarong. Sehingga Pak Triyadi bisa mendampingiku hanya dengan mengendarai sepeda motor. Jelas jauh berbeda dengan lokasi di wilayah hulu yang sulit ditempuh dengan sepeda motor karena jaraknya sangat jauh dan pastinya melelahkan. 
Perpustakaan desa berada tepat di sampung gedung kantor desa. Aku terpesona dengan kondisi perpustakaan ini. Di luar gedung perpustakaan terdapat beberapa gazebo dan literasi tentang tanaman toga yang menjadi program unggulan PKK. 


Saat aku masuk ke dalam ruang perpustakaan, sudah ada beberapa anak dan orang tuanya yang hadir di dalam perpustakaan tersebut. Pengelola perpustakaan sudah memberikan kabar bahwa akan ada kegiatan Read Aloud atau Membaca Nyaring yang akan aku isi. 
Aku segera menyapa anak-anak dengan ceria dan membacakan buku untuk mereka sembari berinteraksi.
Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang belum bisa membaca, sehingga saat antusias dalam mendengarkan cerita. Sampai tidak mau berhenti dibacakan cerita dan minta nambah lagi. Sayangnya, waktuku terbatas. Aku tidak bisa berlama-lama karena sudah ada jadwal kegiatan berikutnya yang menanti. 
Meski aku sudah selesai membacakan buku, tapi kegiatan belum selesai. Karena ada Ibu Kepala Desa yang juga ikut membacakan buku. 
Wah, aku tidak menyangka kalau ternyata Ibu Kepala Desa langsung yang berkontribusi dalam kegiatan Read Aloud ini. Beliau juga sangat antusias dalam membacakan buku. 
Setelah Ibu Kepala Desa membaca nyaring untuk anak-anak, semua bisa langsung pulang untuk beristirahat. Karena aku tahu, para ibu juga punya banyak pekerjaan rumah dan tanggung jawab di rumah yang harus ditunaikan. Jadi, aku tidak akan meminta waktu terlalu lama. 
Sebelum berpindah ke kegiatan berikutnya, aku berbincang bersama Ibu Kepala Desa. Di sana juga ada beberapa siswa SMA yang sedang magang dan membantu aktivitas di perpustakaan. Jadi, kegiatan di perpustakaan bisa lebih teratur dan tertata jika dibantu oleh anak magang. Sebab, ada yang membantu pengelola perpustakaan. 
Perpustakaan akan berjalan dengan baik jika pengelolanya diberi honor. Pengelola perpustakaan di desa ini diperlakukan sama seperti staff desa atau menjadi bagian dari staff desa. Sehingga operasional perpustakaan bisa berjalan dengan baik. 



Walau bagaimanapun, manusia butuh makan. Sejatinya perpustakaan bukan hanya menjadi sumber ilmu, tapi juga sumber kehidupan. 


Terima kasih banyak sudah membaca tulisan kecil ini. Semoga, kita bertemu dalam keadaan baik dan penuh berkah dari Allah. 


Salam literasi Relima Perpusnas RI lokus Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Dari hati untuk masa depan bangsa. 



0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas