Wednesday, October 15, 2025

Audiensi Forum TBM Kukar ke Kantor Wakil Bupati Kukar

 


Dunia tak selalu membuatmu diam. 

Terkadang, kita merasa sangat sedih karena kehilangan sesuatu. Tapi kemudian Allah menggantinya dengan rencana yang lebih indah. 

Aku bahkan masih belum bisa benar-benar melupakan konflik internal di dalam komunitasku sendiri. Hikmahnya, aku jadi punya waktu untuk mengembangkan program lain dan tidak terkungkung dalam satu wadah saja. Salah satunya adalah Forum TBM  yang telah membawaku berjalan begitu jauh. Hingga aku tidak menyangka jika aku akan bertemu dengan orang-orang hebat lewat jalan literasi. 


Memasuki Bulan Bahasa, Ketua Forum TBM Kukar mencoba untuk membuat kegiatan literasi. Entah apa bentuk kegiatannya, saya juga belum terpikirkan. Selain sibuk dengan kegiatan Relima, aku juga sibuk membagi waktu antara pekerjan dan kegitan sosial. 

Banyak hal yang harus dihadapi oleh Forum TBM Kukar yang baru terbentuk ini. Salah satunya ialah pendanaan karena semua kegiatan membutuhkan dana. 

Setelah berdiskusi dengan salah satu anggota dewan,  kami diarahkan untuk audiensi ke Wakil Bupati Kutai Kartanegara, H. Rendi Solihin. 

Ajudan Wakil Bupati Kukar mengaturkan kami untuk audiensi di tanggal 13 Oktober pukul 15.30 WITA di ruang kerja Pendopo Wakil Bupati Kukar. 
Kukar memiliki letak geografis yang luas. Jadi, tidak bisa ditempuh dalam waktu cepat. Untungnya kami dijadwalkan sore hari, jadi masih bisa berangkat siang hari. 
Pukul 11.30 WITA, aku sudah bersiap-siap untuk berangkat. Aku masih belum pasti mau menginap setelahnya atau langsung pulang ke Samboja. Tapi aku sudah menyiapkan pakaian ganti dan peralatan mandi, siapa tahu audiensi sampai malam hari dan aku  bisa menginap di Tenggarong. 
"Mak, belikan Sosis Kenjel!" anakku yang paling kecil merengek sebelum aku benar-benar berangkat. 
Aku mengiyakan meski waktu sudah semakin mepet dan aku khawatir terlambat sampai di Tenggarong. 
Belum sampai membelikan si kecil jajanan yang dia mau, tiba-tiba ia terjerungup di depan rumah. Kedua lututnya lecet dan membuatnya menangis hebat. Akhirnya, aku harus menenangkan dia lebih dahulu sebelum aku pergi. 

Aku tiba di Tenggarong pukul 14.00 WITA. Masih sempat bersantai terlebih dahulu. Jadi, aku menyusul Bunda Rawin dan Mbak Yanti yang sedang menunggu di Perpustakaan Daerah. 

Audiensi ini bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan dan peran Forum TBM Kukar sebagai wadah komunikasi, kolaborasi, serta penguatan kapasitas pengelola taman bacaan di seluruh wilayah Kutai Kartanegara. Selain itu, forum juga menyampaikan berbagai program kerja dan rencana kegiatan tahun 2025–2026, termasuk rencana Bimbingan Teknis Pengelolaan TBM se-Kukar, Kemah Literasi Pegiat TBM, serta upaya membangun jejaring dengan lembaga pemerintah dan swasta dalam pengembangan literasi daerah

Sesuai jadwal yang telah ditentukan, aku dan teman-teman bergerak menuju Pendopo Wakil Bupati pada pukul 15.30 WITA. Kami tidak langsung bertemu Pak Wakil Bupati, karena ada beberapa organisasi yang audiensi juga. 
Kami bersantai di teras sambil membicarakan banyak hal tentang literasi. 
Pak Suparno Ghofar, pembimbing kami yang sangat humble langsung menyapa beberapa orang yang ada di sana. Kebetulan beliau adalah tokoh yang banyak dikenal dan juga banyak kenal tokoh-tokoh di sana. 
Kami tidak tahu, suasana di sana sangat riuh. Ternyata sedang ada perayaan hari ulang tahun ke-34 Pak Wakil Bupati dan beberapa OPD hadir di sana. 
Ibu Indah Guzel, mengarahkan kami untuk ikut menyantap hidangan yang tersedia. Ada dua buah tumpeng besar dan beberapa kue ulang tahun. 
Dengan malu-malu, kami masuk ke dalam ruangan untuk mengambil makanan. Tumpeng yang belum dipotong, membuat kami tidak memiliki keberanian untuk menyentuhnya. Walau bagaimanapun, kami pasti menunggu si pemilik tumpeng atau yang sedang berulang tahun-lah yang memotongnya. Akhirnya, kami hanya berani mengambil potongan-potongan buah. Menimbulkan gelak tawa ketika ajudan Pak Wakil Bupati mengetahui hal itu dan memotongkan tumpeng untuk kami semua.
Setelah menunggu giliran beberapa lama, akhirnya kami masuk ke dalam ruang kerja dan bertemu langsung dengan Bapak Wakil Bupati Kutai Kartanegara, kebetulan beliau adalah orang Samboja. Jadi, aku tidak bercerita banyak tentang Samboja karena beliau sudah pasti tahu keadaannya. 
Ketua Pengurus Wilayah Provinsi kami, Rahmad Azazi sudah berpesan bahwa audiensi tidak perlu lama-lama, mungkin sepuluh menit saja cukup. 
Tapi, rasanya kami berbicara cukup lama karena Bapak Wakil Bupati sangat terbuka untuk berdiskusi dengan Forum TBM. Kami juga didampingi oleh Plt. Kepala Perpustakaan Daerah, Ibu Rinda. 

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Bupati Kukar menyampaikan apresiasi atas kiprah dan semangat para pegiat literasi yang telah berperan aktif dalam meningkatkan minat baca masyarakat hingga ke pelosok desa. Beliau juga memberikan sejumlah arahan dan dukungan terhadap kegiatan literasi yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, terutama yang melibatkan anak-anak, remaja, dan komunitas lokal.

Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat kolaboratif. Forum TBM Kukar berharap hasil audiensi ini menjadi awal dari sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah dan komunitas literasi, demi terwujudnya Kutai Kartanegara sebagai Kabupaten Literasi yang berdaya dan berbudaya baca.

Kami menyelesaikan pembicaraan sebelum waktu sholat magrib habis. Jadi, kami masih sempat untuk sholat magrib lebih dahulu sebelum pulang. 
Aku, Bunda Rawin, Mbak Yanti, dan Bapak Suparno Ghofar melaksanakan sholat magrib di musholla pendopo tersebut. Sedang Rahmat Azazi langsung pulang ke kota Samarinda. 
Usai sholat, kami langsung bergerak pulang ke rumah masing-masing. Awalnya, aku ingin menginap di kota Tenggarong. Tapi aku mengurungkan niatku dan langsung pulang ke Samboja. Aku sampai di Samboja pukul 23.30 WITA. Teman-teman Forum TBM terus memantau perjalananku. Mungkin, mereka khawatir karena aku harus PP Samboja-Tenggarong menggunakan sepeda motor seorang diri. 
Kami berharap, kami bisa membuat gerakan literasi di Kutai Kartanegara lebih luas lagi. Literasi bisa bergerak bersama untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. 


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas