Sudah lama banget aku memilih untuk berhenti nonton drama Cina. Bukan tidak ada sebabnya. Karena nonton drama memang cukup menguras waktuku sampai aku lupa tugasku sebagai tulang punggung keluarga. Ya kali, aku nonton drama terus dan tidak nyari uang. Keluargaku mau dikasih makan drama?
Mmh ... tapi akhir-akhir ini iklan di media sosial benar-benar mengangguku dan menarikku masuk kembali ke dalam dunia drama Cina yang cukup lama aku tinggalkan. Aku pikir hari ini, kenapa aku tidak menggunakan kesempatan baik ini untuk menghasilkan cuan serta kebahagiaan? Aku bisa merasa bahagia menonton banyak film dan drama, juga menghasilkan sedikit cuan dari review drama atau film yang aku tonton. Aku juga bisa mendapatkan banyak inspirasi untuk menulis buku-bukuku ke depannya.
Beberapa hari lalu, aku mengunduh aplikasi drama karena tertarik dengan drama pendeknya. Kemudian, aku berlangganan VIP untuk bisa menonton full episode. Tentunya, hal ini tidak bisa aku sia-siakan. Aku adalah tim yang tidak mau rugi sedikitpun. Sayang, kan, kalau sudah bayar bulanan dan tidak dimanfaatkan dengan baik. So, aku nyari-nyari tontonan baru, dong.
Di beranda paling atas, aku melihat drama berjudul "FEUD". Wajah khas Bai Lu, salah satu aktris favorite-ku, langsung menarik perhatianku. Aku merasa, drama yang diperankan olehnya memiliki alur cerita yang baik.
Kalau netizen lain melihat drama ini dari kualitas visualnya, aku lebih menikmati alur ceritanya.
Dalam sebuah situs kapanlagi.com, Penayangan Perdana Disambut Kritik Pedas oleh para pengguna media sosial. Mereka menganggap drama ini memiliki kualitas visual yang rendah, efek CGI yang dinilai murahan, serta green screen yang terlalu kentara dan mengganggu kenyamanan menonton.
Tapi buat aku yang tidak begitu paham seni visual, sudah sangat baik. Aku lebih menikmati jalan ceritanya, sehingga tidak begitu memerhatikan detail visualnya.
Seperti apa sih sebenarnya drama ini? Aku bisa menyampaikannya sesuai dengan pandangan pribadiku, mungkin akan berbeda dalam pandangan orang lain.
Yuk, kita kupas all about tentang drama yang satu ini!
Sinopsis:
"FEUD" adalah drama Xianxia, penulis skenario adalah Zhao Na (The Demon Hunter's Romance, Princess Agents) dan Ren Yanan. Disutradarai ileh Zhi Lei [Special Lady] dan Guo Hao [Arsenal Military Academy]. Dibintangi oleh Bai Lu [Moonlight Mystique, Story of Kunning Palace, One and Only], Joseph Zeng [Mysterious Lotus Casebook, Romance on the Farm, A Lonely Hero's Journey], He Ruixian [Warm on a Cold Night], dan Chen Xinhai [Love the Divine Tree, Falling Before Fireworks]. Drama ini mengisahkan tentang Li Qingyue sang Dewi Siling dan Bai Jiusi sang Tetua Agung Dacheng. Mereka berada dalam hubungan benci-tapi-cinta, yang pada akhirnya berhasil mengatasi kesalahpahaman, bersama-sama menghadapi cobaan, dan menyelamatkan dunia. Drama ini telah tayang mulai 6 Juni 2025 di iQIYI Internasional. (Sumber: iQ.com)
Review:
Opening drama ini hampir mirip dengan drama-drama kostum yang lain. Ada beberapa adegan yang mengingatkanku pada adegan drama-drama yang sebelumnya aku tonton. Pada pertengahan episode terdapat klimaks yang cukup seru saat Bai Jiusi dan Dewi Siling berperang. Tetapi kemudian ceritanya berubah menjadi flat/datar ketika mereka yang sebagai dewa turun ke bumi untuk menjalani ujian sebagai manusia.
Namun, di dalam alur cerita yang flat ini, terdapat banyak pesan moral yang bisa kita ambil. Sebab, di sinilah pergulatan batin itu dimulai. Bai Jiusi yang merasa tindakannya selalu benar, mulai meragukan dirinya sendiri.
Masuk di episode 22, barulah ceritanya lumayan seru dengan konflik-konflik yang menarik dan membuat tidak bosan, meski ada beberapa adegan klise yang aku memilih untuk melewatkannya.
Kehadiran Xiao Jingsan membuat alur ceritanya lebih menarik dan menegangkan. Sayangnya, di akhir cerita, muncul Dewi Waktu Kuno yang membuat Dewi Siling mampu mengembalikan keadaan. Hal ini menjadi kurang menarik karena takdir buruk harus diubah, padahal peperangan sudah usai. Seolah-olah, adegan tentang bagaimana memperjuangkan keyakinan masing-masing, menjadi tidak ada nilainya.
Dewi Waktu Kuno juga membantu Dewi Siling untuk bertemu kembali dengan Bai Jiusi yang telah mati dan mereka bertemu dalam keadaan yang penuh cinta (berciuman). Ending seperti ini terasa sangat umum. Padahal, aku berharap keduanya bisa membangkitkan kembali jiwa anak mereka yang telah mati dengan berbagai perjuangan keras. Sayangnya, itu tidak terjadi.
Secara keseluruhan, drama ini sangat menarik perhatian.
Meski banyak memiliki kekurangan secara visual, tapi jalannya ceritanya sangat baik. Aku saja yang masih kurang memahami dunia ilusi dengan alur cerita maju-mundur-maju. Menonton drama yang satu ini tidak boleh dilewatkan sedikitpun karena nantinya bisa salah paham. Aku bahkan sering mengulang episode untuk memastikan aku tidak melewatkannya saat adegan selanjutnya masih memiliki keterkaitan dan menimbulkan pertanyaan baru.
Buat kamu pencinta drama kostum, aku merekomendasikan drama ini untukmu. Karena kostum-kostum yang digunakan oleh aktor juga sangat menarik dengan warna gradasi yang indah dan aksesoris yang mewah.
Cukup sampai di sini review dari aku. Kalau mau tahu lebih lanjut, kamu bisa langsung menontonnya di aplikasi iQIYI Internasional. Jangan lupa nonton, ya!

0 komentar:
Post a Comment