Tuesday, May 20, 2025

Perfect Hero Bab 212 - Romantic and Noisy || A Romance Novel by Vella Nine

 


“Abis ngapain sama Andre?” tanya Yeriko saat Yuna menghampirinya.

 

Yuna tersenyum dan menceritakan pembicaraannya dengan Andre.

 

“Dia belum kapok?” tanya Yeriko.

 

Yuna mengedikkan bahunya.

 

“Hmm ... semua salahku,” tutur Yeriko sambil menarik Yuna ke pelukannya.

 

“Eh!? Salah kenapa?”

 

“Punya istri terlalu cantik,” jawab Yeriko sambil tersenyum. Ia mengecup kening Yuna dan mengedarkan pandangannya.

 

Yuna tersenyum sambil menatap Yeriko. Ia merapikan rambut Yeriko yang sedikit berantakan.

 

“Aku kenalin kamu sama kolega-kolegaku,” Yeriko mengajak Yuna berkeliling dan memperkenalkan istrinya pada beberapa teman bisnis yang belum mengenal Yuna.

 

Pasangan serasi ini berhasil merebut perhatian semua orang.

 

“Yer, menurut kamu  ... kenapa Chandra sampai sekarang nggak nembak Jheni? Tapi ... dia selalu bawa Jheni ke pertemuan-pertemuan penting. Sebenarnya, perasaan Chandra ke Jheni gimana sih?”

 

“Nggak tahu.”

 

“Iih ... kok, nggak tahu?” Yuna menepuk bahu Yeriko. “Kamu kan deket sama dia. Apa nggak bisa nyari informasi antara pria dan pria?” tanya Yuna sambil memainkan  matanya.

 

Yeriko mengernyitkan dahi menatap Yuna.

 

“Puhlisss! Please ...!”  Yuna menangkup kedua telapak tangannya.

 

Yeriko menarik napas. “Aku pikirkan dulu.”

 

“Pikirkan? Berapa lama?” tanya Yuna.

 

“Mmh ... nggak tahu.”

 

“Iih ... rese banget sih!?” dengus Yuna.

 

Yeriko tersenyum sambil mengecup kening Yuna.

 

“Hei, kalian ini ... dari tadi mesra-mesraan mulu. Bikin orang lain iri aja.” Jheni tiba-tiba sudah ada di samping Yuna.

 

Yuna dan Yeriko tertawa kecil menatap Jheni.

 

“Itu Chandra!” Yuna menunjuk Chandra dengan dagunya. “Pepet aja napa?”

 

“Iih ... dia lagi sibuk ngomongin bisnis. Aku nggak paham obrolan mereka.”

 

Yeriko tertawa kecil. “Kalo gitu, biar aku yang temani Chandra. Oh ya, Jhen, jagain Yuna!” pinta Yeriko. “Jangan sampai minum alkohol dan makan makanan pedas!”

 

Jheni mengangguk. “Siap, Tuan!”

 

Yeriko tertawa kecil dan bergegas menghampiri Chandra.

 

“Yun, kamu beneran nggak boleh makan pedas?”

 

Yuna menganggukkan kepala.

 

“Bisa ketelan tuh makanan?”

 

“Bisa, Jhen. Kamu sebagai sahabat harusnya dukung aku, bukan ngeledekin!”

 

“Idih, baru ngeledekin sekali aja udah diprotes. Kamu hampir tiap hari ngeledekin aku sama Chandra.”

 

“Hahaha.” Yuna tergelak.

 

Jheni mengerutkan hidungnya sambil menggelitik pinggang Yuna. Mereka tertawa ceria bersama.

 

“Kelihatannya seneng banget setelah selesai godain tunangan orang?” Yulia tiba-tiba sudah ada di belakang mereka.

 

Yuna dan Jheni berbalik, mereka menatap Yulia yang sudah berdiri di hadapan mereka.

 

“Kamu barusan ngatain siapa?” tanya Jheni.

 

“Siapa lagi kalau bukan temen kamu yang sok cantik ini?”

 

“Oh ... kamu mau bilang kalau Yuna abis godain Andre?” tanya Jheni sambil mendelik ke arah Yulia. “Asal kamu tahu, si Andre yang nggak berhenti ngejar-ngejar Yuna. Udah tahu kalau Yuna bersuami. Masih aja digangguin.”

 

“Andre nggak mungkin mau sama istri orang kalau dia nggak kecentilan godain Andre duluan.”

 

“Apa kamu bilang?” sentak Yuna. Ia tidak tahan mendengar kalimat yang keluar dari mulut Yulia.

 

“Yulia, kamu apa-apaan?” Andre langsung menarik lengan Yulia.

 

Yulia mengernyitkan dahi menatap Andre. “Kamu belain dia?”

 

“Aku nggak akan biarin kamu nyentuh Yuna!” tegas Andre.

 

“Kamu kenapa sih masih aja ngejar-ngejar dia, Ndre? Dia jelas-jelas udah bersuami. Kenapa kamu nggak pernah lihat aku?”

 

Yuna menatap Yulia yang sedang terbakar cemburu.

 

“Kamu bisa jaga sikap, nggak?” tanya Andre. “Kita nggak ada hubungan apa-apa. Kamu nggak berhak buat ngelarang aku deket sama siapa aja!”

 

“Kamu aneh banget sih? Ada banyak cewek di dunia ini. Kenapa harus dia?”

 

Yuna menghela napas sambil menatap Andre. “Ndre, kamu urus tunangan kamu ini dengan baik. Ini acara ulang tahun Bunda Yana. Nggak enak kalo bikin keributan di sini cuma karena salah paham doang!” pinta Yuna sambil berbalik pergi.

 

Andre langsung menatap tajam ke arah Yulia. “Yul, aku sama Yuna udah bersahabat dari kecil. Jarak kami memang semakin jauh sejak dia nikah. Aku nggak suka kamu ngata-ngatain dia kayak gitu. Aku yang ngejar dia dari dulu.”

 

“Ndre, kamu tahu kalau Yuna udah nikah. Kenapa kamu masih ngejar-ngejar dia?”

 

“Karena dia baik.”

 

“Aku juga baik sama kamu. Kenapa kamu nggak lihat aku?”

 

“Kalo sikap kamu kayak gini, aku bakal makin benci sama kamu!” tegas Andre. “Aku udah ngasih kamu kesempatan, Yul. Jangan bikin aku semakin muak sama kamu!”

 

“Kamu muak sama aku? Aku muak sama perempuan penggoda itu!” Yulia menepis tangan Andre dan langsung mengejar Yuna.

 

“Yulia ...!” Andre mengerutkan wajah sambil mengepalkan tangannya.

 

Yulia melangkah cepat dan berusaha menyerang Yuna.

 

Yeriko menatap dingin dan menghalau tangan Yulia yang nyaris menyentuh tubuh Yuna.

 

Yulia langsung menghentikan langkahnya dan menatap Yeriko. “Kamu ... suaminya Yuna kan?”

 

Yeriko mengangguk.

 

“Kamu jagain istri kamu ini, jangan sampe godain cowok lain!” sentak Yulia.

 

Yeriko tersenyum sinis. “Kamu nggak perlu ajari aku!”

 

Yulia gelagapan. Ia justru kesal dengan sikap Yeriko yang begitu angkuh.

 

“Pantes aja si Yuna masih ngejar laki-laki lain. Punya suami kayak gini,” tutur Yulia sambil tersenyum sinis.

 

“Heh, kamu jangan asal ngomong ya!” Yuna menerobos tubuh Yeriko dan menatap Yulia kesal. “Kamu masih kurang puas ngata-ngatain aku? Masih ngatain suamiku juga?”

 

“Yun, biar aku yang urus dia!” pinta Yeriko sambil menarik Yuna ke belakang punggungnya. Ia langsung menatap Yulia sambil mengangkat dagunya.

 

“Kamu tadi mau ngatain aku apa?” tanya Yeriko sambil menatap Yulia.

 

“Sombong!” dengus Yulia. “Kalau kamu emang kaya, kamu nggak akan ambil mobil Andre. Jangan-jangan, perusahaan kamu udah mau bangkrut. Makanya, ambil mobil Andre buat menunjang hidup kamu?”

 

Yeriko mengernyitkan dahi mendapati tuduhan Yulia. Ia menatap Yulia sambil tertawa kecil. “Kamu punya otak nggak? Aku ambil mobil Andre bukan karena aku jatuh miskin. Aku justru bisa bikin keluarga kamu jatuh miskin!”

 

“Nggak semudah itu!” sahut Yulia kesal.

 

“Mudah. Dalam dua hari, aku bakal akuisisi perusahaan keluarga kamu!” tegas Yeriko penuh keyakinan.

 

Yulia membelalakkan mata. Ia mulai cemas dengan ucapan Yeriko. “Dua hari? Nggak mungkin dia bisa ngelakuin itu cuma dalam dua hari?” batin Yulia.

 

Yeriko tersenyum sinis. Ia berbalik sambil merangkul pinggang Yuna dengan mesra.

 

Yulia menghentakkan kakinya. Ia langsung ditarik paksa oleh Andre keluar dari ruang acara.

 

“Berani-beraninya kamu bikin gara-gara sama Yeriko. Kamu tahu nggak apa akibatnya kalau sampai dia bener-bener mengakuisisi perusahaan kamu?” Andre melepas lengan Yulia dan menekan tubuh gadis itu ke badan mobil.

 

“Aku yakin dia nggak serius. Cuma mau ngancam aku aja biar aku takut sama dia,” sahut Yulia.

 

Andre mengerutkan hidung sambil mengepal tangan. Ia meninju badan mobil Yulia. “Kamu bener-bener nggak ngerti siapa dia.”

 

Yulia terdiam. Ia masih tidak mengerti kesalahan yang ia lakukan. Ia merasa kalau Yeriko hanya menakut-nakutinya saja. 

 

 

(( Bersambung ... ))

 

Awal bulan nih, semua balik ke nol lagi. Dukung terus cerita ini dengan cara kasih Star, hadiah atau review ya. Kasih peluk_kiss juga boleh, biar aku makin semangat bikin cerita yang lebih seru dan lebih manis lagi. Jiayou!

 

 

Much Love,

@vellanine.tjahjadi

 

 

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas