Thursday, December 24, 2020

Ibu Takut, Nak!


Bulan ini, putera kecilku genap berusia enam bulan. Masih sangat kecil. Bahkan dia belum bisa memanggilku “Mama”.

Tapi aku ingin menulis banyak hal untuk dia. Sebab, bisa saja aku mati besok dan tak ada satu kata pun yang bisa kuucapkan untuk dia.

Aku tulis ini agar ia baca suatu hari nanti. Saat aku tak bernyawa lagi atau terserang alzheimer yang membuatku melupakanmu.

 

Nak, hari ini Ibu sangat takut!

Entah, ketakutan itu datangnya dari mana. Padahal, aku sangat bahagia memilikimu dalam hidupku.

 

Kamu seorang laki-laki, haruslah menjadi laki-laki yang sejati. Menjadi laki-laki yang bertanggung jawab. Menjadi laki-laki yang melindungi dan menyayangi orang-orang tercintamu.

 

Sebab itu, Ibu takut tidak bisa menjadikanmu laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Ibu takut jika kamu tidak bisa melindungi orang-orang yang kamu cintai.

 

Kamu seorang laki-laki …

Harusnya ibu bisa berjuang memberikan yang terbaik untuk masa depanmu. Agar kamu menjadi laki-laki yang bisa membahagiakan orang-orang yang kamu cintai.

 

Kamu seorang laki-laki …

Harusnya Ibu bisa berjuang memberikanmu pendidikan yang layak. Agar kamu menjadi laki-laki yang dihargai di masa depan.

 

Kamu seorang laki-laki …

Harusnya Ibu bisa memberimu senjata. Bukan untuk melukai orang lain, tapi untuk melindungi orang-orang di sekelilingmu.

 

Nak, hari ini Ibu takut …!

Ibu takut tidak bisa memberikan apa yang seharusnya Ibu berikan untukmu.

Ibu takut, kamu tidak bisa menjadi laki-laki yang baik dan dihargai.

Ibu takut, kamu tidak bisa menjadi laki-laki yang bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingmu.

 

Nak, hari ini Ibu takut.

Ibu takut kamu tidak bisa melindungi saudarimu.

Ibu takut kamu tidak bisa lagi menyayangi Ibu sepenuh hati.

 

Nak, dua puluh tahun lagi ...

Mungkin kamu akan jatuh cinta dan meninggalkan Ibu.

Jika kamu jatuh cinta pada seorang wanita ... ingatlah, hanya Ibu cinta pertama dalam hidupmu!

Jika kamu menyayangi wanita lain selain Ibu. Ingatlah, hanya Ibu yang cintanya tak bisa kau duakan.

Jika suatu hari kamu memilih wanita untuk menemani seluruh sisa hidupmu, pilihlah wanita yang bisa mencintai Ibu seperti dia mencintai ibunya. Cintailah ibu wanita itu seperti kamu mencintai Ibunya sendiri.

Sebab, Ibunya sudah merawat dan menjaganya penuh cinta sejak kecil ... lalu kamu ingin mengambilnya.

Sebab, Ibu juga sudah merawatmu sejak kecil untuk bisa membahagiakan wanita yang kamu cintai sepenuh hati.

 

Ibu hanya takut saja ...

Ibu takut kamu tidak bisa melakukan hal yang seharusnya kamu lakukan.

Ibu takut tak bisa memberimu kehidupan yang layak.

Ibu takut kamu menjadi pria yang tidak dihargai karena tak punya apa-apa.

 

Nak, jadilah pria dewasa dan baca tulisan ini dua puluh tahun yang akan datang.

Aku mencintaimu tanpa batas, Nak!

Aku mencintaimu tanpa batas ...

 

Maka jadilah pria yang istimewa. Pria yang memiliki keteguhan hati. Pria yang bermartabat. Pria yang melindungi orang-orang tercintanya. Pria yang berguna bagi banyak orang. Pria yang mampu membawa namanya sendiri ke tempat yang lebih tinggi.

 

 

Catatan kecil ini ... hanyalah bentuk kekhawatiran seorang ibu. Hiduplah dengan baik dan bacalah tulisan-tulisan Ibu saat sudah dewasa nanti. Sebab hari ini, kamu tidak mungkin membaca tulisan ini.

 

Jika suatu hari kamu membaca ini ... Ibu ingin kamu sudah menjadi seorang pria yang sukses. Ibu akan berjuang sekuat tenaga. Meski harus melakukannya seorang diri, Ibu tidak akan pernah menyerah. Maka, janganlah kamu menyerah untuk mewujudkan mimpi-mimpimu!

 

 

 

Salam manis dari Ibu ...

 

 ______________________________________________

🅒Copyright. 
Dilarang mengutip, screenshoot atau menyebarluaskan konten blog ini tanpa mencantumkan link atau kredit penulis.

 

 

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas