Friday, June 7, 2019

Rengginang Jimpit Khas Beringin Agung



Hai guys...!
Gimana lebaranmu tahun ini?
Semoga bisa berkumpul dengan keluarga besar ya.
Sebelumnya, aku mau ngucapin Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin apabila ada tulisan-tulisanku yang kurang berkenan di hati pembaca.

Lebaran kali ini merupakan momen yang akan aku ingat sepanjang hidupku. Pasalnya, ini pertama kali aku lebaran di rumah mertua dan keluarga besar suami. Aku merasa sangat bahagia karena punya mama mertua yang menyayangi aku seperti anaknya sendiri. Begitu juga denganku, yang selalu menyayangi keluarga suami seperti keluargaku sendiri.
Selain momen bersama keluarga ... ada juga hal menarik tahun ini. Yakni, salah satu cemilan favorite kekinian di momen lebaran. Kali ini aku lagi seneng banget sama bola-bola rengginang, orang di sinj menyebutnya rengginang jimpit.
Rengginang jimpit ini punya cerita menarik sebelum akhirnya jadi cemilan lebaran yang enak banget.
Malam itu, bibiku main ke rumah. Di bulan ramadan, biasanya dia akan kebanjiran orderan rengginang mentah. Dia bisa membuat 10kg rengginang setiap harinya. Sebenarnya, tidak hanya bulan puasa dia mendapat pesanan rengginang. Tapi, di bulan-bulan biasa juga pesanan rengginangnya tak pernah sepi. Kenapa? Karena rengginang buatan Bibi dan Mbahku itu rasanya sangat berbeda dengan rengginang yang lainnya. Rasanya benar-benar gurih karena bumbu yang digunakan sangat pas.
Kebetulan, Mbahku sengaja menanam padi ketan khusus untuk memenuhi pesanan rengginang dari pelanggannya. Selain beras yang ditanamnya sendiri, bumbu yang digunakan juga dari hasil kebun sendiri, contohnya kemiri. Aku pernah membantu produksi rengginang dan melihat sendiri bagaimana membuat bumbu untuk rengginangnya. Aku percaya, yang membuat rengginang ini berbeda adalah berasnya yang masih fresh alias baru keluar dari penggilingan. Kamu tahu kan gimana pulennya nasi dari padi yang baru saja digiling? Seperti itulah enak dan gurihnya rengginang buatan mbah dan bibiku.
Hampir setiap tahun, setiap momen lebaran, acara syukuran, acara nikahan atau sekedar makan-makan, rengginang ini selalu jadi cemilan andalan keluarga dan warga desa Beringin Agung.
Awalnya, rengginang yang dibuat mbahku ukurannya memang standar saja saat mentah. Tapi, ketika digoreng, rengginangnya mekar banget. Jadi gede-gede gitu. Alhasil, aku harus nyiapin toples yang berukuran besar juga dong buat si renyah ini. Lama kelamaan, ada yang pesan rengginang dengan ukuran yang lebih kecil, alasannya supaya bisa masuk ke dalam toples. Pesanan dari pelanggan selalu saja dipenuhi oleh mbahku. Kemudian, ia mulai memproduksi rengginang yang bentuknya lebih kecil juga dengan varian rasa dan warna. Hmm... yummy..! (Btw, aq nulis ini sambil makan rengginang jimpit loh. Asyik!)
Aku juga ikut berpikir gimana caranya rengginang bisa masuk ke dalam toples lebaran. Tahu kan kalo toples lebaran zaman sekarang itu ukurannya gak gede-gede amat. Gimana caranya rengginang itu bisa masuk ke dalam toples yang diameternya cuma 10-15 cm?
Hari itu,  aku tak sengaja melihat bola-bola rengginang warna-warni yang diletakkan mertuaku di atas lemari piring saat aku menaiki tangga ke kamarku. Alhasil, aku bertanya dengan ibu dan dia menjawab pertanyaanku dengan baik. Terlintas dipikiranku kalau aku juga pengen banget makan itu rengginang. Kayaknya asyik buat dicemilin sambil nonton tv atau sambil nulis cerpen.
Di malam bibiku ke rumah. Aku langsung bercerita tentang bola-bola rengginang itu dan sedikit memaksa dia untuk mencoba membuatnya.
“Aku beliin deh!” pintaku saat itu. Aku masih melihat keraguan di wajahnya karena dia menanggapi keingnanku sambil cengengesan. Pasti dia mikir, kalau nggak ada yang beli gimana? Soalnya kan blm pernah coba bikin begitu.
Beberapa hari kemudian, ternyata dia memenuhi permintaanku. Aku melihat postingannya di Facebook kalau rengginang jimpitnya udah jadi. Alhasil langsung aq komen dan pesan dong. Eh, malam harinya dia tiba-tiba datang dan mengantar tester rengginang yang sudah matang. Dari wajahnya sih terlihat kalau dia puas dengan hasil karyanya kali ini. Tanpa pikir panjang, aku langsung comot aja tuh rengginang dan rasanya .... ADUH! Aku tepok jidat karena rasanya itu nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Lebih dari enak, lebih dari gurih, lebih dari sekedar cemilan.
Dan karena aku yang agak memaksakan diri ini. Bibi memproduksi rengginang jimpit lagi karena banyak juga yang berminat saat melihat rengginang jimpit itu. Alasannya, mudah masuk toples dan mudah sekali untuk dijadikan cemilan. Nggak rontokan karena ukurannya yang pas masuk mulut. Anak-anak juga nggak berantakan atau berceceran makannya. Praktis banget deh pokoknya.
Rencananya, usai lebaran aku dan Mamuja akan mengemas rengginang jimpit dan dipasarkan ke masyarakat yang lebih luas. Karena, rengginang jimpit ini cocok banget buat cemilan. Kebetulan, aku membina komunitas ibu-ibu muda kreatif yang diberi nama Mamuja. Mamuja (Mama Muda Samboja) adalah salah satu club dari Taman Bacaan Bunga Kertas yang fokus ke pengembangan Literasi Finansial. Jadi, Taman Bacaku itu bukan sekedar ruang baca semata. Tapi, ada banyak cabang literasi yang akan dijalankan di sana. Salah satunya Literasi Financial, di samping Literasi Digital, Literasi Baca-Tulis dan literasj lainnya. Jujur, aku memang kewalahan mengelola taman baca ini sendirian. Tapi, aku tidak boleh menyerah memberikan motivasi dan kegiatan-kegiatan untuk warga sekitar walau aku tak punya uang. Sebab, hanya itu yang bisa aku berikan untuk warga sekitar. Aku tak bisa memberikan sumbangan uang. Maka, aku lakukan yang aku bisa.
Harapan ke depannya, aku bisa membawa nama Mamuja sebagai wadah ibu-ibu berkreatifitas dan menjadikan masyarakat desa yang mandiri dari segi financial. Aku bisa, kamu bisa, kita bisa ... semua bisa. Asalkan masyarakat tetap mendukung setiap program yang ingin aku jalankan di taman baca. Pasti semuanya bisa berjalan dengan baik apabila seluruh warga dapat bekerja sama dengan baik. Sebab, yang aku lakukan bukan untuk diriku sendiri, tapi untuk kesejahteraan banyak orang.
Buat pembaca, jangan lupa cobain rengginang jimpit buatan Mamuja Desa Beringin Agung. Yah, itung-itung sekalian berdonasi untuk pengadaan buku di Taman Bacaan Bunga Kertas. Selain enak, kamu juga sekalian beramal untuk kegiatan sosial di taman baca, hehehe.
Sampai di sini dulu tulisanku ya... kalau ada yang mau tanya-tanya soal taman bacaku silakan komen di bawah ya! Boleh tanya apa aja dari 6 pola literasi dasar yang ada di taman baca atau yang lainnya.


Thursday, June 6, 2019

Puisi | Rasa yang Tiba-Tiba


pixabay.com


Tiba-tiba aku rindu.
Pada kamu yang aku bilang ... entah ...

Tiba-tiba aku rindu.
Pada kamu yang selalu bilang ... rindu... 

Tiba-tiba aku takut.
Hilang sapamu di setiap hariku...

Tiba-tiba aku takut.
Hilang canda tawamu di sela sedihku.

Haruskah kucari cara menghapusmu dari hariku ... dari hatiku...
Agar aku lupa ... aku pernah mengenalmu.
Agar aku tak tahu bagaimana rasanya takut kehilanganmu.
Walau hanya sekedar kehilangan kata "Hai...!"

Rasanya aneh ... tapi bukan dusta.
Rasanya aneh ... tapi ini nyata.
Walau kau hadir jauh di mata.
Menyapaku dengan kata-kata.
Mencipta rindu di antara kita.
Walau tak saling jatuh cinta ...

Ditulis oleh Rin Muna
Kutai Kartanegara, 29 Mei 2019

Wednesday, June 5, 2019

Puisi | Malam-Malamku

Source: pixabay.com

Aku tak tahu bagaimana harus mengakhiri.
Aku tak memulai tapi aku dimulai.
Ribuan hari kujalani penuh luka.
Tapi aku harus berpura bahagia.

Setiap malam ku terjaga.
Hanya untuk memastikan
Menitikan air mata menatap pekatnya malam.
Malam gelap tanpa cahaya...
Aku selalu bertanya, apa aku punya mimpi?
Sebab di sana hanya ada hitam.
Tak kudapati satu warna untuk melukis mimpi.

Kenapa kau jebak aku dalam pekat malam?
Kenapa kau jebak aku dalam ruang kelam?
Pernah kudengar ucapan manis tentang mimpi-mimpi.
Namun semua mimpi-mimpi telah sirna dalam kegelapan.
Hingga aku tak tahu rasanya punya mimpi.
Kemudian genggaman tanganmu lepas.
Biarkan ku sendiri dalam kegelapan ...
Hingga membuat senyum-senyumku hampa,
Membuat tawa-tawaku kosong ...
Membuat harapan-harapanku sirna ...



Ditulis oleh Rin Muna untuk Kompasiana
Kutai Kartanegara, 02 Juni 2019

Tuesday, May 28, 2019

Jingga Delapan Belas


Ku dengar caci maki yang meluruh hati
Ku berlari... ke tempat di mana aku bisa merindu
Ku berlari ... ke tempat di mana aku bisa tersenyum dalam kesendirian.

Di ujung jalan panjang...
Di tepi lautan yang padang...
Kau hadir beriku secercah harapan.
Kau hadir memberi warna pada seulas senyum...

Jingga... setiap pukul delapan belas aku berdiri di sini.
Menanti hadirmu dalam bias-bias hati.
Menanti hadirmu yang selalu ku nanti-nanti.

Jingga ... setiap pukul delapan belas aku berlari.
Mengejar cahyamu yang pernah jadikan aku berarti.
Mengejar cinta kasihmu yang pernah terikir di hati.

Jingga ... setiap pukul delapan belas aku di sini.
Menanti seorang kekasih yang tak kunjung kembali.
Sebab dia punya kekasih hati lain yang mendampingi. 
Menyerahkanku pada kepalsuan cinta yang tak bisa kuhindari.

Jingga ... setiap pukul delapan belas aku datang kemari.
Agar kamu dengar bisikan hati ini.
Bisakah kau sampaikan padanya?
Pada dia yang pernah sama-sama mengagumi keindahanmu.
Aku rindu ... sangat rindu...

Jingga ... setiap pukul delapan belas aku ke sini.
Berdiri memandang indahnya jinggamu.
Berharap dia lakukan hal yang sama.
Walau kami ada di tempat yang berbeda.
Sebab aku tahu, aku merindunya karena dia rindukan aku ... dan semua cerita tentang kita.
Cerita yang harus kami akhiri walau tidak kami ingini.
Jingga ... sampaikanlah padanya...
Aku tetap mencintainya dari jauh ... sampai jauh ... sangat jauh ...
JINGGA ...




Ditulis oleh Rin Muna untuk Kompasiana
Kutai Kartanegara, 27 Mei 2019

Thursday, May 23, 2019

Whatsapp Down. Mau Ngapain?




Rabu, 22 Mei 2019 menjadi hari bersejarah bagi dunia Sosial Media. Karena Kominfo membatasi akses beberapa media sosial atau media mainstream yang menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Indonesia.
Penyebabnya karena ada indikasi provokasi di media sosial dan dapat menimbulkan kericuhan atau kerusuhan di Ibukota semakin memanas.
Langkah yang diambil oleh Pemerintah sudah bagus menurut saya. Walau bagaiamanapun, pemerintah bertugas menjaga keamanan, persatuan dan stabilitas nasional. Apa saja yang mengganggu dan meresahkan masyarakat, tentunya akan ditindaklanjuti seusai dengan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku.

Dunia Maya sempat dibuat heboh karena memang pengguna Whatsapp dan Facebook adalah yang paling banyak. Sehingga, semua merasa kehilangan dan terlihat sekali kalau Media Sosial menjadi salah satu kebutuhan masyarakat.

Karena, Media Sosial bukan lagi sebagai media berinteraksi sosial dalam bentuk digital. Namun, kini sudah merambah ke dunia bisnis dan dunia kreatif. Jika kita pandai memilih dan memilah konten dari media sosial. Kita masih bisa menemukan banyak konten positif yang ada di Social Media. Hanya saja, beberapa oknum memang memanfaatkan platform yang ramai ini untuk memprovokasi, menyebarkan berita bohong dan memberikan pengaruh negatif terhadap moral masyarakat.

Terus, kalau Whatsapp Down, mau ngapain?
Aku sendiri juga sempat bingung karena aku lebih banyak menggunakan whatsapp untuk berkomunikasi ketimbang menggunakan Facebook atau Instagram. Mungkin, ketika Facebook dan Instagram nge-down, nggak bakal kerasa banget di aku. Tapi, ketika Whatsapp tidak bisa digunakan. Aku sudah uring-uringan karena kebanyakan komunikasi dengan saudara, teman dan costumer memang melalui Whatsapp.
Hmm ... beberapa orang menyarankan menggunakan VPN agar bisa berselancar normal. Namun, aku sendiri tidak berminat sama sekali menginstall VPN. Alasannya sederhana, aku cuma mau tahu berapa lama Kominfo membatasi akses Media Social Mainstream ini. Lagipula, tanpa media sosial, aku bisa menghabiskan waktuku di dunia nyata. Bercengkerama langsung dengan orang dan lingkungan sekitar. Tidak ngobrol dengan keypad hp setiap hari. Terkadang memang terasa konyol, apalagi kalau sambil senyum-senyum sendiri, dikira gila.

Karena aku tidak menggunakan VPN, aku bisa tahu kalau pada pukul 23.20 WITA, Whatsapp sudah bisa dipakai untuk berkomunikasi. Aku bisa mengirim gambar, update story dan mengirimkan video. Hanya saja, masih ada satu kendala yang tidak bisa yakni mengirim file dalam bentuk Ms.Word, Ms. Excel atau .zip. Karena aku terbiasa mengirimkan naskah cerpen atau novel melalui WA saja. Buatku, lebih mudah ketimbang lewat email. Tapi, karena Whatsapp masih dibatasi penggunaannya ... aku harus legowo dan mengirimkan naskahku lewat email saja.

Kalau aku lihat story netizen, sepertinya kita memang sangat ketergantungan dengan Sosial Media. Karena, netizen akan melakukan apa saja supaya bisa mengakses internet yang dibatasi seperti menginstall VPN. Artinya, masyarakat Indonesia memang tidak bisa hidup tanpa Medsos walau hanya  1 hari. This is Real?

Hmm ... Sosmed yang dulu merupakan kebutuhan tersier, kini sudah berubah menjadi kebutuhan premier masyarakat Indonesia.
Apakah 22 Mei akan menjadi Hari Tanpa Medsos Nasional?

Monday, May 20, 2019

Thank You For 10K Readers ALLUNA WEDDING PARTY


THANK YOU FOR 10K READERS NOVEL "ALLUNA WEDDING PARTY"


Hari ini akan menjadi sebuah hari yang paling aku ingat dalam hidupku karena pada akhirnya aku bisa menyelesaikan novelku. Ini pertama kalinya aku menulis novel cepat, hanya dalam waktu 18 hari saja, aku sudah bisa menyelesaikan novel ini hingga tamat. Tentunya menjadi salah satu hal yang sangat membanggakan untuk diriku sendiri. Yah, siapa lagi yang mau bangga sama aku kalo bukan diriku sendiri, hehehe.

Aku juga lumayan terkejut karena novel yang aku posting pada tanggal 02 Mei 2019 sampai 20 Mei 2019 sudah dibaca 10 ribu kali. Aku sama sekali tidak menyangka kalau aku akan punya pembaca sebanyak ini. Padahal, aku termasuk masih sangat baru dalam dunia tulis menulis. Ilmu kepenulisan yang aku punya juga sangat jauh dari standar.


Aku memang sengaja mengebut pengerjaan novel ini karena aku juga sedang mengerjakan project menulis novel "Torajakarta" yang aku posting di storial.co.

Untuk semua pembaca yang sudah berkenan menyempatkan waktu membaca tulisanku, terima kasih banyak. Untuk teman-teman yang sudah memberikan voting juga terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Maaf kalau novel ini harus berakhir begitu cepat mengingat kegiatan utamaku bukanlah menulis dan aku bukan seorang penulis profesional. Aku hanya hobi menulis dan melakukannya saat ada waktu luang.

Sekali lagi, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk novelme.id yang telah berhasil membuat semangat menulisku kembali tumbuh. Terima kasih unuk teman, sahabat dan keluarga yang telah mendukung dan memberikan semangat dalam menyelesaikan novel ini.


Tempat Permen Barbie Look untuk Lebaran



Hai  temen-temen...!

Kali ini aku mau sharing tentang kegiatan aku sehari-hari.
Kebetulan, sebentar lagi mau lebaran.
Aku mengisi waktu luang aku membuat sesuatu yang bisa kita pakai lebaran nanti.
Hasilnya lucu dan unyu banget loh.

Jadi, aku tuh punya anak yang baru berusia 3,5 tahun. Mainannya dia itu banyak banget! Udah hampir 2 kardus yang aku sembunyiin di gudang belakang rumah supaya dia nggak menghambur mainannya. Karena capek banget kalau harus beresin mainan sebanyak itu. Dan dia tipe anak yang suka menghambur mainannya sekaligus di dalam satu ruangan. Yah, kadang sampai ke mana-mana juga tuh mainan.
Pas aku iseng main instagram, tiba-tiba aku lihat ada beberapa foto yang menunjukkan fashion boneka barbie. Aku langsung tertarik banget lihatnya. Dan kepikiran bikinin baju buat boneka barbie anak aku.
Aku langsung ke belakang rumah buat cari boneka barbie anakku yang udah nggak keurus. Kondisinya udah mengenaskan lah pokoknya. Aku ambil dan bersihkan supaya bisa aku hias lagi.
Pertama-tama, aku buatkan baju muslim untuk boneka barbie dari kain perca yang ada. Karena mau menyambut Idulfitri, jadi aku pikir suasana muslimah lebih kena gitu untuk tema barbie kali ini.

Anakku sempat protes waktu aku ambil bonekanya. Tapi, pas dia udah lihat hasilnya bagus. Dia seneng banget dan antusias banget buat ngisi tempat permen yang terbuat dari boneka barbie ini.

Nah, buat temen-temen yang mau buat juga. Bisa kok. Aku udah share video saat aku buat tempat permen dari boneka barbie ini. Semoga kalian bisa mengikuti dengan baik.

Oh ya, sebelum dipasangi kain flanel dan kain dasarnya. Kalian bisa menggunakan kertas karton atau kardus bekas sebagai alas supaya gaun si Barbie bisa mengembang dan hasilnya cantik.


Selamat Mencoba!!!

[Puisi] Kisah Sehari - Arya Eka

pixabay.com/Republica

KISAH SEHARI
Karya : Arya Eka


Pagi adalah sahabatku,
yang mengajarkan tentang semangat dan keyakinan,
dalam sejuk dan terangnya.

Siang adalah majikanku,
yang mengajarkanku tentang perjuangan dan ketegaran
dalam terik dan debunya

Sore adalah guruku
yang mengajarkan tentang hikmah atas kisah hari ini,
dalam syahdu dan letihku.

Malam adalah kekasihku
Di mana aku dalam peluknya,

Tempat aku bercerita tentang suka, duka, lara dan menyusun rencana esok hari.
Di pangkuannya aku tertidur,
maka lepaslah segala penat hari ini.




Beringin Agung, Mei 2019
Taman Bacaan Bunga Kertas

Saturday, May 11, 2019

Novelme | Alluna Wedding Party - Rin Muna

Alluna Wedding Party


Alluna Wedding Party adalah salah satu novel yang aku tulis di salah satu platform menulis, Novelme.
Awalnya, aku tidak berniat sama sekali memasukkan naskah novelku ke sini.
Sre itu, aku membuka Direct Message di Instagram dan aku membaca promo penulisan naskah novel di Novelme yang berhadiah puluhan juta. Sebelumnya, pesan itu memang sudah kubaca. Tapi tidak begitu aku hiraukan karena aku sedang tidak berminat untuk menulis. Bahkan, aku ingin berhenti menulis karena sesuatu hal yang terjadi padaku.
Pertama, kesibukanku di dunia nyata sebagai ibu rumah tangga sekaligus pengelola taman baca sudah menyita waktu. Menjadi seorang relawan itu tidak mudah. Harus meluangkan waktu, pikiran, tenaga bahkan uang untuk bisa menjalani tugasku sebagai relawan. Yang menjadi hal paling berat adalah, aku sama sekali tidak punya pekerjaan. Aku hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan penghasilan suami. Sementara untuk kegiatan sosial, aku harus mencari uang sendiri. Dan hal ini yang menjadi salah satu alasan aku ingin berhenti dari dunia tulis menulis.
Kedua, aku tidak punya banyak waktu untuk berinteraksi apalagi membaca tulisan teman-teman yang lain. Aku hanya bisa membacanya sesekali saat aku ada waktu luang. Itupun aku jarang berkomentar. Dan kamu tahu, ketika kamu masuk dunia tulis menulis. Kamu harus banyak berinteraksi dengan teman-teman penulis lain agar mereka mau membaca tulisan kita. Ini cukup menyulitkan bagiku. Aku sendiri tidak punya banyak waktu untuk membaca dan menulis. Sehingga, tidak ada yang berkenan berkunjung ke tulisanku. Yah, ada lah. Hanya beberapa. Dan aku sendiri menyadari ketidakmampuanku itu.
Ketiga, aku tidak begitu menguasai ilmu kepenulisan. Walau sejak kecil aku suka menulis, tapi aku tidak begitu pandai menguasai KBBI, PUEBI dan SPAI. Ah, aku tidak punya banyak waktu untuk belajar cepat seperti yang lainnya. Aku belajarnya sangat lambat dan jujur saja aku minder karena tulisanku tidak berkualitas sama sekali.

Di detik-detik aku ingin berhenti menulis, aku justru membaca isi DM dari mimin Novelme yang entah kenapa membuatku ingin mencoba menulis kembali.
Di Novelme, aku merasa lebih nyaman karena tidak harus berinteraksi dengan penulis lain untuk mendapatkan pembaca. Novel yang aku tulis pada 2 Mei lalu sudah dibaca 3rb kali. Ini benar-benar di luar dugaanku karena biasanya tulisanku hanya dibaca beberapa kali saja, bisa dihitung dengan jari.

Terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkenan membaca tulisanku. Dukung terus novelku yang berjudul Alluna Wedding Party di Novelme.

Buat yang pengen baca tapi belum tahu caranya. Ini nih aku kasih tahu caranya:
1. Download aplikasi Novelme di Playstore
2. Masuk menggunakan akun Google atau Facebook.
3. Kumpulkan bintang dengan cara klik profil, lalu tugas harian. Semakin sering login dan sering membaca, kamu akan mendapat banyak bintang. Nah, bintangnya bisa didonasikan untuk novel aku ya. Nggak rugi kok, cuma klik-klik aja kamu udah banyak membantu aku.
4. Klik kolom pencarian dan cari novel berjudul "Alluna Wedding Party" karya RinMuna
5. Buka novel berjudul Alluna Wedding Party
6. Klik Star Vote yang berada di kanan tengah cerita dan donasikan star yang kamu punya sebanyak-banyaknya.
7. Star Rank menunjukkan novelku berada di ranking berapa. Bantu naik terus biar bisa ranking 1 ya. Biar aku makin semangat nulis buku lagi.
8. Silakan dibaca novelnya, semoga menjadi teman bercerita dan selalu menghibur.


Terima kasih ...
^_^


Friday, May 10, 2019

Samboja Jadi Ibukota Republik Indonesia?

Facebook Camat Samboja
Selasa, 07 Mei 2019. Bapak Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke wilayah Samboja. Tepatnya ialah mengunjungi proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di kawasan Tahura, kilometer 48.
Kedatangan beliau disambut oleh Bapak Bupati Kukar Drs. Edi Damansyah, juga hadir Bapak Camat Samboja Ahmad Junaedi.

Dilansir dari akun facebook pribadi Bapak Ahmad Junaedi, Samboja menjadi salah satu wilayah yang ditinjau sebagai lokasi Ibukota Negara indonesia.
Wacana pemindahan Ibukota Negara Indonesia ini disambut baik oleh warga Samboja. Postingan Pak Camat ini mendapat banyak komentar positif dari netizen.
Ini masih wacana, belum tentu Samboja menjadi Ibukota Negara Indonesia. Karena, banyak hal yang harus dipertimbangkan terkait pemindahan Ibukota Negara Republik Indonesia.
Dari semua komentar netizen, ada satu komentar yang menarik buat saya. Yakni komentar dari Robby Farver.

Perlu kita ketahui bahwa Kecamatan Samboja memiliki luas wilayah 1.045,90 km2 dengan besar penduduk sebanyak 40.693 jiwa pada tahun 2005 (Data penduduk belum update selama 14 tahun). - [wikipedia.org]

Samboja memiliki wilayah konservasi hutan yang cukup luas. Artinya, ketika pemerintah menginginkan Samboja menjadi Ibukota Negara Indonesa. Maka kita akan mengorbankan wilayah hutan lindung dan konservasi alam yang ada di Samboja. Beberapa desa yang ada di kecamatan Samboja juga merupakan wilayah konservasi alam.

 Ada beberapa wilayah konservasi alam yang akan terganggu jika Samboja benar-benar menjadi Ibukota. Beberapa wilayah konservasi alam tersebut ialah:
1. Borneo Orang Utan Survival (BOS)
2. Wisata Bekantan Sungai Hitam
3. Taman Hutan Raya Bukit Soeharto (Luas: ± 61,85 Ha)
4. Bukit Bangkirai.

Samboja memiliki banyak wilayah konservasi alam. Jika pemerintah memilih Samboja sebagai kawasan Ibukota Republik Indonesia. Maka, Samboja harus mengorbankan wilayah-wilayah konservasi alamnya dan jelas akan merusak alam.

Dilansir dari berita antaranews: Pemindahan Ibukota RI
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan estimasi luas pembangunan ibukota baru ialah 40.000 hektare dengan biaya sekitar Rp 466 triliun.

Dilihat dari luas ibukota yang akan dibangun, artinya akan mengorbankan seluruh wilayah konservasi alam di Samboja. Mengingat Kecamatan Samboja hanya memiliki luas wilayah sekitar 1000 hektar. Artinya, luas kecamatan Samboja hanya 2,5% dari luas kebutuhan Ibukota Republik Indonesia.

Lalu, bagaimana dengan lahan-lahan konservasi yang harus dikorbankan untuk pembangunan Ibukota?
Apa kamu setuju Ibukota Republik Indonesia pindah ke Samboja dan mengorbankan wilayah konservasi alam Kalimantan Timur?

Hmm, kalau aku sendiri sebenarnya kurang setuju. Tapi, kalau pemerintah sudah membuat keputusan, apa boleh buat?
Hutan Kalimantan sebagai jantungnya dunia sudah semakin tergerus.
Kamu pernah menonton film IO?
Seperti itulah gambaran dunia kita saat hutan sebagai sumber oksigen tidak ada lagi.

Mari kita lihat kinerja Pemerintah kita. Apakah wacana Samboja sebagai ibukota ini akan benar-benar terealisasi?
Semua tergantung pada warga Samboja. Ingin mempertahankan wilayah konservasi alam atau menginginkan pembangunan seperti Ibukota Jakarta.

Kita tunggu saja ...


Sunday, May 5, 2019

5 Tempat Ngabuburit Paling Populer Zaman Now (No.5 Paling Bagus)

Hai ... temen-temen!
Apa kabarnya nih. Maaf banget aku jarang nulis karena kesibukan aku di dunia nyata dan aku juga nulis di beberapa platform.
Besok udah puasa nih, udah dapet kiriman ucapan-ucapan menjelang bulan puasa atau belum nih?
Biasanya, orang akan mengirimkan kata-kata mutiara menjelang bulan puasa. Yah, walau kata-katanya cuma copy paste. Semoga beneran niat dari hati ya permintaan maaf dan ucapannya.

Kira-kira, temen-temen pada demen ngabuburit nggak sih? Kalo lagi ngabuburit, perginya ke mana aja ya?
Kalo aku sendiri, seneng ngabuburit ke tempat-tempat yang favorite diminati banyak orang.
Hmm, apa aja ya tempat yang cocok buat ngabuburit selama Ramadhan?

1. Cafe atau Restoran
deuscostums.com

Hayo ... semua pasti pernah ngerasain ngabuburit di kafe atau restoran kan?
Yah, tempat ini memang paling favorite banget di zaman sekarang. Di tempat ini biasanya dijadikan ajang buat bukber sekaligus reunian. Aku sendiri sering mendapat undangan bubar (buka bareng) di kafe atau restoran. Tempat yang satu ini memang menjadi tempat paling favorite untuk bukber. Alasannya, karena kita tinggal memesan makanan dan minuman sesuai selera. Terlebih kalau tempatnya emang instagramable banget buat foto-foto. Bisa jadi ajang buat show up acara bukbernya kan? hihihi.
Cafe atau rumah makan memang jadi tempat favorite banyak orang. Namun, biasanya kalau sudah bukber ke tempat seperti ini. Dijamin nggak bakal bisa ikut sholat tarawih di masjid. Mungkin ada, tapi tidak banyak. Dari dua puluh orang yang bukber, kemungkinan hanya satu atau dua orang saja yang mau menyempatkan dirinya untuk sholat magrib atau tarawih. Sisanya, dijamin masih asyik nongkrong di kafe sampai malam. Atau, kadang malah lagi di perjalanan pulang saat tarawih sedang berlangsung. Soalnya, aku sendiri pernah mengalami itu waktu aku masih muda.
So, walau bukber di kafe atau resto, usahakan tetap sholat tarawih berjamaah ya guys. Kalo perlu, bikin agendanya jangan cuma buka bareng, tapi juga tarawih bareng. Lebih seru dan lebih bermanfaat kan?

2. Pantai
fotograferbalikpapan.net

Tempat yang satu ini jadi spot yang menarik buat ngabuburit loh. Terlebih di kota-kota yang berada di pesisir pantai. Balikpapan contohnya, Melawai jadi spot paling menarik saat ngabuburit. Karena, bisa menikmati pemandangan pantai yang indah. Di situ juga ada banyak jajanan lengkap yang bisa kita pilih sesuai selera. Ah, ngabuburit sambil lihat pemandangan laut yang indah, itu favoritku banget. Walau cuma nunggu matahari terbenam, rasanya tetap seru saat menghabiskan waktu bersama teman atau pasangan sambil bercerita banyak hal. Waktu masih sekolah, tempat dengan pemandangan pantai selalu jadi tempat favorite buat aku.

3. Rumah Teman
pixabay.com


Hmm ... siapa yang nggak suka ngabuburit di rumah temen? Kalo aku sih, suka banget!
Selain asyik, di sini juga bisa makan gratis! Hahaha ...
Nggak mungkin juga kan di rumah temen suruh bayar. Aku paling suka kalau diajak bukber di rumah temen. Terlebih buat cewek kayak aku. Paling demen ngabisin waktu di kamar cuma buat  ngerawat kuku, cobain make up, atau ngelakuin hal gila bareng temen. Paling demen deh kalo ngabuburit di rumah temen. Apalagi kalau lagi nggak punya duit, lumayan kan bisa ngirit uang makan. Kalo 30 hari berturut-turut diundang makan ke rumah temen. Lumayan banget tuh. Secara, temen kita kan pasti lebih dari 30 orang. Yah, setidaknya dari 100 teman, ada lah ya 30 orang yang ngajak buka bareng di rumahnya. Asyik ya? Ini sih salah satu tips buat kamu yang mau hemat uang jajan. Hehehe ... silakan dicoba! Semoga dapet undangan buka bareng di rumah temen.

4. Game Zone di Mall
Dok.Pri

Aku rasa tempat yang satu ini merupakan tempat yang paling bikin kita lupa waktu. Bayangin aja lo keliling mall dari siang sampe malam, nggak bakalan kerasa. Terlebih mainnya di game zone. Kemungkinan, waktu adzan magrib aja nggak bakal kerasa laper karena udah asyik banget mainnya. Yah, siapa tau aja tiket game zone bisa ditukar sama takjil, bukan ditukar sama boneka atau tempat makan lagi. Hihihi...
Mall emang salah satu tempat yang bikin lupa waktu dan lupa sama isi dompet udah melayang berapa banyak. Yang penting, jangan lupa sama si doi ya!

5. Masjid
eramuslim.com

Kalo ditanya tempat paling favorite buat ngabuburit di antara semua tempat yang aku suka di mana? Aku bakal jawab kalau aku paling suka ngabuburit di masjid. Ya, sejak aku masih SD sampai sekarang.Aku selalu ikut tadarus di masjid setiap abis sholat ashar. Tadarusan ini biasanya diisi oleh anak-anak remaja. Buatku, ini tempat paling nyaman buat nunggu waktu berbuka puasa. Selain seru, tadarusan juga jauh lebih bermanfaat. Kita bisa mengisi waktu kita menunggu buka puasa dengan menabung pahala yang insya Allah akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Sampai sekarang, aku masih sering ikut tadarusan di masjid walau ikutnya yang malam hari usai tarawih. Karena kalau sore sudah sibuk menyiapkan takjil untuk buka puasa di rumah. Jadi, aku pilih malam hari untuk tadarusan.
Ngabuburit di masjid, selain mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat, juga menghemat biaya loh. Karena biasanya, warga sekitar akan mengirimkan takjilan untuk berbuka puasa di masjid dan tadarusan malam. Jadi, kita nggak perlu keluar duit berlebihan buat ngeborong takjil banyak yang akhirnya nggak kemakan juga tuh.
Di tempat ini, kita dapet banyak rejeki loh. Jelas tempat ini jauh lebih baik dari tempat manapun kan?
Kita beribadah, mendapat pahala yang banyak, makanan dan minumannya gratis, punya banyak teman yang baik, dan hidup kita menjadi lebih baik.

Nah, inilah 5 tempat favorit yang populer selama bulan Ramadhan. Kamu paling suka tempat yang mana?
Silakan kasih komentar di bawah ya!
Biar aku juga tahu tempat ngabuburit favorit kamu. Siapa tahu, kita bisa bertemu. Hehehe...

Puisi | Diriku - Aisyah N.H


pixabay.com/joenomias


Diriku

Aku membuka mata dalam kegelapan           
Saat detak jantungku terdengar asing…
Aku melihatmu di cermin…
Mata yang ketakutan, mengajukan sebuah pertanyaan

Mencintai diri sendiri…
Mungkin lebih sulit daripada mencintai orang lain
Mari kita mengakuinya…
Lingkaran pohon yang tebal dalam hidupmu, itu bagian dari dirimu,
sekarang mari kita memaafkan diri kita sendiri…
Hidup kita panjang, percaya dirilah…
Sejak musim dingin berlalu, musim semi selalu datang…

Dari mata malam yang dingin, aku mencoba menyembunyikan diri
Saat aku terus berputar dan berputar
Mungkin aku jatuh…
Untuk mengambil bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya.
Target dari ribuan panah itu adalah aku sendiri

Kau telah menunjukkan padaku…
Bahwa aku punya sebuah alasan
Aku harus mencintai diriku sendiri…
Aku akan menjawabnya dengan nafasku, jalanku…
Aku yang kemarin, aku di hari ini, aku di hari esok…
Aku belajar mencintai diriku sendiri
Tanpa kecuali, itu semua adalah aku.
Mungkin tak ada jawaban…                                                                                                      

Mungkin ini juga bukan jawabannya
Hanya saja mencintai diri sendiri tak memerlukan izin orang lain
Aku mencari diriku lagi…                                                                                                

Namun aku tak ingin kembali mati
Aku yang dulu sedih, aku yang dulu terluka
Itu akan membuatku jauh lebih cantik…

Aku memiliki kecantikan itu…
Mengetahui hal itu disaat aku berada di jalan untuk mencintai diri sendiri
Itu yang paling aku butuhkan…
Aku berjalan sendiri
Itu adalah tindakan yang di perlukan untukku…                 
                       
Sikapku terhadap diriku sendiri
Itulah kebahagiaan yang aku butuhkan untukku…
Aku akan menunjukkannya padamu apa yang aku dapatkan
Aku tak takut karena itu adalah aku yang mencintai diriku sendiri.

Sejak awal sampai akhir…
Hanya ada satu jawaban
Mengapa kau terus berusaha tuk sembunyi di balik topengmu?
Bahkan semua bekas luka dari kesalahanmu telah membentuk.

Di dalam diriku…
Masih ada bagian yang canggung dari diriku, namun…
Kau telah menunjukkan padaku bahwa aku punya sebuah alasan
Aku harus mencintai diriku sendiri…
Aku akan menjawabnya dengan nafasku, jalanku…             




Ditulis oleh
Aisyah N.H
Samboja, 5 Mei 2019

Saturday, May 4, 2019

Sexy Killers; Pengorbanan untuk Penguasa




Baca juga artikel saya Nobar Sexy Killers di Taman Baca

Tanggal 13 April lalu kami menonton sebuah film dokumenter yang berjudul "Sexy Killers".
Sebuah film dokumenter yang memang benar-benar terjadi di wilayah kami.
Saat menonton film Sexy Killers, juga sedang ada kegiatan hauling batubara tepat di depan rumah.

Dari film yang sudah kami tonton, saya menyadari beberapa hal yang membuat hati ini benar-benar miris.
Yang pertama, kisah nelayan yang terdampak PLTU dan kisah warga yang terdampak tambang batubara.
Tidak dipungkiri kalau masyarakat memang butuh uang untuk melanjutkan hidupnya. Sehingga, banyak juga warga yang mendukung keberadaan tambang batubara karena dianggap dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

Yang paling miris adalah ketika kami tahu siapa saja orang-orang yang ada dibaliknya. Para pengusaha yang dengan tega membiarkan nyawa melayang demi sebuah bisnis dan keuntungan untuk mereka.

Kami, rakyat kecil tidak bisa melakukan apa-apa. Selain hanya mengikuti aturan yang diberlakukan oleh pemerintah. Bisa jadi, 50 tahun yang akan datang kami akan kehilangan rumah kami, tanah kami dan semua isinya.
Ada banyak nyawa yang melayang untuk penguasa-penguasa negeri. Sedangkan kami, tidak pernah merasakan kayanya negeri Kalimantan yang kaya akan sumber daya alamnya. Kalau kamu jalan-jalan ke wilayah terdekat dengan pertambangan batu bara. Kalian tidak akan pernah merasakan mulusnya jalan seperti jalan di ibukota.

Aku sudah sering menulis artikel tentang batu bara. Tentang infrastruktur yang tidak dibangun secara layak. Hanya beberapa kota yang merasakan pembangunan. Sedangkan wilayah yang sumber daya alamnya dikuras habis-habisan, jalannya tetap saja rusak.

Di dalam film ini, terlihat bagaimana rakyat kecil berkorban untuk penguasa. Untuk memperkaya para pengusaha dan elite-elite negeri. Pengorbanan untuk penguasa itu tidaklah sedikit. Bukan hanya untuk penguasa elite saja. Masyarakat yang terdampak tambang batu bara dan PLTU sedang berkorban untuk seluruh rakyat Indonesia agar bisa menikmati listrik dengan harga yang murah. Tak peduli berapa banyak pengorbanan rakyat kecil yang tertindas. Asalkan, semua rakyat Indonesia bisa terpenuhi kebutuhan energi listriknya dengan baik. Tidak ada lagi yang teriak-teriak karena listrik mati dan sebagainya.

Ada harga yang harus dibayar untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Dan yang paling mahal adalah harga nyawa-nyawa orang yang telah terenggut karena dampak lingkungan yang diekploitasi secara berlebihan.

Thursday, May 2, 2019

Mamuja Kebanjiran Orderan Menjelang Bulan Ramadhan


Hai,,, hari ini aku dan para Mama Muda Samboja (Mamuja) yang merupakan bagian dari taman baca berkumpul di ruang taman baca seperti biasanya. Hmm... tidak seperti biasanya juga karena biasanya kami melakukan hoby kami berkreatifitas atau saling berbagi. Namun, kali ini kami tidak berbagi, melainkan bekerja sama membuat pesanan angpao yang sudah dipesan. Dalam waktu seminggu, kami mendapatkan orderan angpao sekitar 50 lusin. Awal yang baik tentunya untuk sebuah komunitas yang baru berdiri.

Saya berharap, kegiatan ibu-ibu kreatif ini dapat terus berjalan dan mampu menjadi salah satu faktor yang menunjang perekonomian keluarga.

Para Mama Muda kini bisa aktif ikut serta berkreatifitas di taman baca. Kami juga membaca pasar yang kebetulan akan lebaran. Jadi, banyak orang yang akan mencari angpao lucu-lucu untuk dipersembahkan ke anak-anak yang berkunjung ke rumah untuk bersilaturahmi.

Dalam pembuatan produk angpao karakter dan tali kur ini, tentunya ada kendala dan permasalahan yang kami hadapi. Salah satunya adalah sulitnya mandapatkan bahan mentah, akses jalan menuju kota lumayan jauh. Harganya juga berbeda dengan harga yang dari Pulau Jawa.

Oleh karenanya, untuk mendapatkan bahan baku yang terjangkau, kami memesannya langsung dari Pulau Jawa dengan menggunakan salah satu marketplace yang ada di Indonesia.
Dengan begini, kami tetap bisa menghemat transport.

Karena bisnis kreatif ini baru dimulai dengan biaya sendiri. Jadi, kami memang kesulitan masalah permodalan usaha. Sehingga, harga pasaran produk kami sudah tidak kompetitif dan sulit bersaing dengan kompetitor yang sudah ada.

<a href="https://click.accesstrade.co.id/adv.php?rk=000iu3000cn2">Ada Bonus Tiket Pesawat Lagi, Bisa Terbang Lagi (Kode Voucher : TERBANGLAGI)<img src="https://imp.accesstrade.co.id/img.php?rk=000iu3000cn2"width="1"height="1"border="0"alt=""/></a>
Dok. Mamuja

Terlebih waktu menjelang lebaran dan ramadhan, akan ada banyak orderan angpao di hari-hari berikutnya.

Oleh karenanya, aku juga harus bisa meluangkan waktuku untuk Ibu-ibu Mamuja, untuk anak-anak, remaja dan kreatifitas anak-anak muda.

Aku membiayai taman bacaku sendiri untuk kegiatan-kegiaran kreatif anak-anak sampai orang tua. Sehingga, aku juga harus mempersiapkan taman baca agar menjadi tepat kreatif yang mandiri dan memiliki sumber dana untuk mendanai operasional taman baca tanpa harus mengharapkan dana dari donatur yang tidak tentu.



Monday, April 29, 2019

Cerpen | I'm [not] President

Pixabay.com

Aku suka menggambar sejak kecil. Hanya saja, gambaranku tidak begitu baik. Sampai-sampai, semua orang ingin merobek hasil gambarku setiap kali aku memperlihatkannya. Mereka juga sering kali mengejek hanya karena aku menggambar daun berwarna biru.

Bagiku, itu hal menyebalkan dalam hidupku. Ketika orang lain ingin kita memahami pikirannya dan memaksa kita sepemikiran dengannya. Ia tak peduli pada pemikiran berbeda yang ada di kepalaku.

Hari ini aku berjalan ke hulu sungai. Membawa kertas dan pensil untuk menggambar bentuk sungai yang seharusnya punya buaya yang ganas. Bukan untuk memakan orang, tapi untuk menjaga alamnya tidak terjamah perusak.

"Mau ke mana?" sapa seorang anak kecil yang membuatku terkejut.

Aku memandangi sekelilingku yang hanya ditemani pohon-pohon rindang.

"Kamu siapa?"

"Namaku Raja." Anak kecil itu tersenyum ke arahku, manik matanya hijau karena pancaran dedaunan yang ada di hutan ini.

"Kamu dari mana?" tanyaku. Anak itu menunjuk ke salah satu dahan pohon yang me julang tinggi.

"Dari pohon?"

Raja menggelengkan kepalanya, tapi masih menunjuk dahan yang sama. Aku mengamatinya dan masih belum memahami apa maksud anak kecil yang kini ada di sebelahku.

"Aku dari planet 8331." Raja tersenyum bangga sementara aku mengernyitkan dahi mendengar ucapan anehnya itu.

Aku menepuk pipiku berkali-kali, bisa saja aku sedang berhalusinasi. Bisa jadi, anak ini sebenarnya tidak ada. Aku memejamkan mata, membukanya kembali dan menemukan anak kecil itu masih berdiri di depanku. Kuulangi beberapa kali, hasilnya masih sama.

"Mau apa ke sini?" tanyaku akhirnya. Walau aku tahu, kalau pertanyaanku pasti akan mendapatkan jawaban konyol dari anak kecil ini

"Aku mau cari presiden."

"Presiden?" Aku menatap wajah mungil itu penuh tanya, untuk apa dia mencari presiden?

Raja menganggukkan kepalanya dengan pasti. "Apa kamu seorang presiden?"

Aku menggelengkan kepala.

"Kenapa?"

Pertanyaan anak itu membuat bola mataku ingin keluar dari tempatnya.

"Kenapa? Yah ... karena ..." Aku berusaha mencari jawaban yang tepat agar anak kecil ini tidak perlu mengajukan pertanyaan yang berikutnya.

"Karena apa?" tanya Raja, wajahnya serius menatapku.

"Karena aku bukan seorang pemimpin."

"Kenapa bukan seorang pemimpin?"

"Pemimpin harus punya orang lain untuk di pimpin. Sedangkan aku, aku tidak bisa memimpin orang lain."

"Kalau begitu, pimpinlah aku!"

Kali ini kata-kata Raja membuat lidahku ingin keluar dari tempatnya. Aku tertawa kecil menatapnya. "Itu tidak mungkin."

"Kenapa?"

"Aku tidak bisa memimpin."

"Aku akan melakukan apa saja yang kamu perintahkan."

"Aku tidak bisa."

"Kenapa?"

"Karena aku tidak bisa memimpin."

"Kenapa tidak bisa?"

"Tidak ada orang yang bisa aku pimpin."

"Aku mau."

Aku diam, tak lagi menghiraukan pertanyaannya. Aku berpaling dan melangkah pergi. Aku bisa gila jika meladeni pertanyaan anak-anak yang sulit sekali aku pahami.

"Jadilah presiden untukku!" Raja masih saja mengikuti langkahku.

"Untuk apa?"

"Supaya ada yang memimpin."

"Ada seseorang yang menjadi presiden. Carilah orang itu, bukan aku."

"Aku maunya kamu."

"Apa kamu tidak ada pekerjaan lain selain mencari seorang presiden? Lebih baik kamu pulang dan belajarlah membaca dengan baik!" gertakku.

"Kenapa orang dewasa selalu menilai anak-anak itu remeh?" tanya Raja lagi.

Aku menghela napas dan tidak menjawab pertanyaannya.

"Kenapa orang dewasa tidak mau memimpin anak-anak?"

Aku menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak mengerti maksud anak kecil yang masih berjalan di belakangku.

"Kenapa kamu tidak mau jadi presiden? Kalau tidak bisa memimpin banyak, cukup pimpin aku dan jadilah presiden."

Aku menghela napas dan membalikkan tubuhku. "Kalau hari ini aku jadi presiden, bisakah kamu pergi dari sini sekarang juga?"

"Tidak bisa."

"Kenapa? Bukankah kamu ingin menuruti semua perintah presiden?"

Raja menganggukkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu. Berhenti mengikutiku, pergilah jauh! Ini perintah presiden."

Raja menganggukkan kepalanya, namun wajahnya muram.

"Kenapa?"

"Aku menjadikan kamu presiden, lalu kamu mengusirku begitu saja setelah kamu menjadi presiden. Tidak bisakah kamu mengajakku mengelap kemejamu?"

"Tidak bisa. Aku bukan presiden. I'm not president. Jadi, pergilah dari sini karena aku masih punya banyak pekerjaan yang lebih penting."

Raja menundukkan kepalanya, wajahnya muram. Ia membalikkan tubuhnya dan berjalan menjauh. Menyusuri jalan setapak memasuki hutan, kemudian menghilang.

Saat anak itu benar-benar hilang, aku baru tersadar kalau aku sudah berbuat jahat pada seorang anak kecil. Terlebih ia di hutan seorang diri dan dengan tega aku mengusirnya hanya karena ia mengajukan pertanyaan anak-anak untuk seorang dewasa sepertiku.

Aku berusaha mengejar anak itu, namun tubuhnya telah benar-benar menghilang. Aku tersenyum, mungkin benar aku sedang berhalusinasi. Karena aku tidak lagi mendapatkan anak kecil yang telah mengajarkan aku sesuatu. Sesuatu yang terlihat sepele, tapi punya makna. Seharusnya aku mengucapkan terima kasih karena ia telah menjadikan aku seorang presiden walau dalam hitungan menit. Seharusnya, seorang presiden tidak pernah lupa pada orang yang ia pimpin. Dan aku telah mengusir satu-satunya orang yang aku pimpin. Kini, aku bukan lagi seorang presiden karena aku tidak punya seorang pun untuk aku pimpin.



Dibuat oleh
Vella Nine
Kukar, 29 April 2019




Jalan-Jalan ke Lokasi Mural Competition Kampoeng Literasi Gajah Mada Balikpapan


Minggu, 28 April 2019 menjadi hari pertama pembukaan lomba Mural yang diadakan oleh PT. PERTAMINA RU V BALIKPAPAN di Kampoeng Literasi Balikpapan.

Sebelumnya, aku sudah hadir di tempat untuk membantu persiapan acara. Awalnya aku memang ditawari untuk ikut lomba mural. Tapi, melihat semua pesertanya adalah seniman-seniman senior, nyaliku langsung menciut. Hehehe ...

Lomba mural ini dimulai pukul 09.00 WITA sampai tanggal 1 Mei 2019. Lama ya? Yah ... lumayan lama. Dan kalian bisa menyaksikan langsung lomba muralnya sekarang juga!

Silakan langsung datang ke Kampoeng Literasi Gajah Mada Balikpapan. Lokasinya tidak jauh dari Balikpapan Plaza.

Lomba mural ini diikuti lebih dari 30 seniman Balikpapan.
Berikut ini daftar peserta lomba muralnya:
01. Panca Bayumurti
02. Imam Sayuti

03. Angga Pratama ( team)
04. Akbar Abu
05. Zaidan Maulid
06. Atien Parjo
07. Suharsoyo

08. Junaedi
09. Mintosari

10. Okki
11. Anto

12. Putri/Nuning (team)

13. Graceana

14. Joey Borneo

15. Putu Chiara

16. Andis
17.
18. Terisi
19. Rachel

20. Vigor.  Z

21. Beng beng

22. Adit
23. Marasukma

24. Guhe
25. Yolanda

26. Aji Art

27. Ariansyah Januar

28. Alodia/Marty/Aulia (team)
29.
30. Aldo
31. Anggi (team)

32. M. Azwar Pidu
33.
34. Muandibel (team)

35. Wisnu wisanggeni
36. Edo KMPRT Studio

37. Boni
38. Syamsul
39. M Rajab
40. M Rajab
41. M Rajab
42. Media
43. Media

Dan kalian juga bisa lihat proses pembuatan muralnya sampai tanggal 1 Mei 2019 loh.
Yuk, dateng ke Kampoeng Literasi untuk menyaksikan para seniman lokal Balikpapan beradu kreatifitas.

Aku seneng banget bisa hadir di tempat ini walau cuma sebentar. Semoga saja aku besok bisa main ke sini lagi dan share hasil lomba yang udah jadi. Pasti keren-keren banget deh...

Cukup sampai di sini dulu cerita pengalaman aku jalan-jalan ke lokasi lomba mural di Kampoeng Literasi Balikpapan. Aku masih harus melanjutkan aktivitasku masak-masak hari ini, karena kebetulan hari ini adalah hari adik ipar aku yang paling bontot sunat.


Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas