Friday, May 10, 2019

Samboja Jadi Ibukota Republik Indonesia?

Facebook Camat Samboja
Selasa, 07 Mei 2019. Bapak Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke wilayah Samboja. Tepatnya ialah mengunjungi proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di kawasan Tahura, kilometer 48.
Kedatangan beliau disambut oleh Bapak Bupati Kukar Drs. Edi Damansyah, juga hadir Bapak Camat Samboja Ahmad Junaedi.

Dilansir dari akun facebook pribadi Bapak Ahmad Junaedi, Samboja menjadi salah satu wilayah yang ditinjau sebagai lokasi Ibukota Negara indonesia.
Wacana pemindahan Ibukota Negara Indonesia ini disambut baik oleh warga Samboja. Postingan Pak Camat ini mendapat banyak komentar positif dari netizen.
Ini masih wacana, belum tentu Samboja menjadi Ibukota Negara Indonesia. Karena, banyak hal yang harus dipertimbangkan terkait pemindahan Ibukota Negara Republik Indonesia.
Dari semua komentar netizen, ada satu komentar yang menarik buat saya. Yakni komentar dari Robby Farver.

Perlu kita ketahui bahwa Kecamatan Samboja memiliki luas wilayah 1.045,90 km2 dengan besar penduduk sebanyak 40.693 jiwa pada tahun 2005 (Data penduduk belum update selama 14 tahun). - [wikipedia.org]

Samboja memiliki wilayah konservasi hutan yang cukup luas. Artinya, ketika pemerintah menginginkan Samboja menjadi Ibukota Negara Indonesa. Maka kita akan mengorbankan wilayah hutan lindung dan konservasi alam yang ada di Samboja. Beberapa desa yang ada di kecamatan Samboja juga merupakan wilayah konservasi alam.

 Ada beberapa wilayah konservasi alam yang akan terganggu jika Samboja benar-benar menjadi Ibukota. Beberapa wilayah konservasi alam tersebut ialah:
1. Borneo Orang Utan Survival (BOS)
2. Wisata Bekantan Sungai Hitam
3. Taman Hutan Raya Bukit Soeharto (Luas: ± 61,85 Ha)
4. Bukit Bangkirai.

Samboja memiliki banyak wilayah konservasi alam. Jika pemerintah memilih Samboja sebagai kawasan Ibukota Republik Indonesia. Maka, Samboja harus mengorbankan wilayah-wilayah konservasi alamnya dan jelas akan merusak alam.

Dilansir dari berita antaranews: Pemindahan Ibukota RI
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan estimasi luas pembangunan ibukota baru ialah 40.000 hektare dengan biaya sekitar Rp 466 triliun.

Dilihat dari luas ibukota yang akan dibangun, artinya akan mengorbankan seluruh wilayah konservasi alam di Samboja. Mengingat Kecamatan Samboja hanya memiliki luas wilayah sekitar 1000 hektar. Artinya, luas kecamatan Samboja hanya 2,5% dari luas kebutuhan Ibukota Republik Indonesia.

Lalu, bagaimana dengan lahan-lahan konservasi yang harus dikorbankan untuk pembangunan Ibukota?
Apa kamu setuju Ibukota Republik Indonesia pindah ke Samboja dan mengorbankan wilayah konservasi alam Kalimantan Timur?

Hmm, kalau aku sendiri sebenarnya kurang setuju. Tapi, kalau pemerintah sudah membuat keputusan, apa boleh buat?
Hutan Kalimantan sebagai jantungnya dunia sudah semakin tergerus.
Kamu pernah menonton film IO?
Seperti itulah gambaran dunia kita saat hutan sebagai sumber oksigen tidak ada lagi.

Mari kita lihat kinerja Pemerintah kita. Apakah wacana Samboja sebagai ibukota ini akan benar-benar terealisasi?
Semua tergantung pada warga Samboja. Ingin mempertahankan wilayah konservasi alam atau menginginkan pembangunan seperti Ibukota Jakarta.

Kita tunggu saja ...


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas