Stick Nanas: Dari Dapur Mamuja untuk Rasa Manis Desa Beringin Agung
Di sebuah sudut Desa Beringin Agung, aroma nanas yang manis pernah menjadi saksi lahirnya sebuah ide sederhana namun bernilai besar. Tahun 2019, sekelompok ibu rumah tangga yang tergabung dalam Mamuja—singkatan dari Mama Muda Samboja—memutuskan untuk memanfaatkan hasil kebun lokal yang sering kali berlimpah namun mudah busuk: nanas. Dari tangan-tangan terampil mereka, lahirlah camilan renyah bernama Stick Nanas, produk unggulan yang kini menjadi ikon kecil dari semangat perempuan desa.
Stick Nanas bukan sekadar camilan. Ia adalah kisah tentang kemandirian, kebersamaan, dan inovasi dari dapur-dapur sederhana. Proses pembuatannya pun dilakukan dengan penuh ketelitian. Nanas segar dikupas, dilumatkan, lalu diolah dengan campuran tepung dan sedikit bumbu manis gurih. Setelah melalui proses penggorengan dan pengeringan, jadilah camilan yang renyah di luar namun masih menyimpan rasa nanas yang khas di dalam. Setiap gigitan menghadirkan rasa segar tropis yang seolah membawa kita ke tengah hamparan kebun nanas di bawah matahari sore.
Bagi para ibu di Mamuja, Stick Nanas bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang peluang. Mereka belajar bersama di bawah pendampingan Rumah Literasi Kreatif (Rulika) — mulai dari teknik produksi, pengemasan, hingga cara memasarkan produk secara mandiri. Tak jarang, kegiatan mereka menjadi tempat belajar bersama anak-anak muda desa atau peserta magang yang tertarik dengan dunia wirausaha rumahan.
Dalam perjalanan usahanya, Stick Nanas juga mempertemukan para ibu Mamuja dengan banyak pihak yang peduli pada ekonomi kreatif lokal. Mereka mengikuti bazar, pameran UMKM, hingga pelatihan pengembangan produk. Semua itu dilakukan dengan semangat gotong royong — karena mereka percaya, hasil kecil dari kebersamaan akan selalu lebih berarti daripada usaha besar yang berjalan sendiri.
Kini, Stick Nanas telah menjadi oleh-oleh khas yang banyak dicari saat ada acara literasi, kunjungan komunitas, atau sekadar buah tangan dari Samboja. Kemasan yang sederhana namun menarik, isi yang gurih dan manis seimbang, membuat produk ini mudah diterima berbagai kalangan. Lebih dari itu, produk ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan desa bisa berdaya tanpa harus meninggalkan rumah — cukup dengan mengolah potensi yang ada di sekeliling mereka.
Setiap kali seseorang membuka bungkus Stick Nanas, di sanalah tersimpan cerita: tentang tangan-tangan gigih ibu-ibu Mamuja, tentang semangat Rulika yang menyalakan api kreatif, dan tentang manisnya perjuangan kecil yang tumbuh dari tanah Desa Beringin Agung.
Dari nanas, mereka belajar arti kesabaran. Dari stik kecil yang renyah itu, mereka membangun mimpi besar — agar nama Mamuja, Rulika, dan Desa Beringin Agung selalu harum, sama manisnya dengan rasa Stick Nanas yang mereka ciptakan.
0 komentar:
Post a Comment