Hai, teman-teman ...!
Gimana kabarnya, nih? Semoga selalu sehat wal afiat dan murah rezekinya, ya!
Sepertinya sudah lama sekali aku tidak membagikan materi tentang dunia kepenulisan.
Nah, kali ini aku mau sharing tentang dunia kepenulisan dalam sastra modern.
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini kita mengenal istilah "webnovel", sebuah cerita berseri yang diposting di dalam web dan memiliki naskah yang panjang. Kehadiran webnovel dengan jumlah ribuan bab sudah menjadi konsumsi sehari-hari di kalangan Gen-Z. Lembar kerja yang tidak terbatas, membuat penulis bebas bereksplorasi dan membangun ikatan yang kuat dengan para pembacanya.
Menulis novel panjang dengan ratusan bahkan ribuan bab, tentunya bukan hal mudah. Diperlukan teknik kepenulisan yang mumpuni, wawasan yang luas, serta penciptaan karakter dan konflik yang sangat kompleks. Penulisan novel panjang versi digital book memiliki formula penulisan yang berbeda dengan penulisan novel fisik atau konvensional. Penciptaan karakter, konflik, dan alur cerita harus bisa dibuat dengan baik dan terstruktur. Tentunya tidak mudah. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang penulisan novel panjang ketika saya menjadi penulis di platform Novelme. Sebagai penulis kategori "Gold", saya mendapatkan akses khusus untuk berkomunikasi dengan editor, juga mendapatkan banyak pelatihan materi kepenulisan yang diberikan secara eksklusif.
Nah, kali ini aku mau berbagi sama kalian tentang materi kepenulisan yang jarang banget dibahas karena tidak semua penulis bisa menerapkannya dengan baik dan tidak semua penulis mampu menulis novel ratusan bab dengan cerita yang menarik pembaca.
Materi yang mau aku share kali ini ialah tentang Second Lead.
Apa itu Second Lead?
Pentingkan Second Lead dalam sebuah novel?
Apakah Second Lead bisa dikenai konflik?
Bagaimana cara memasukkan Second Lead dalam cerita?
Apakah semua novel menggunakan Second Lead?
Terima kasih...
Salam,
Rin Muna









0 komentar:
Post a Comment