Friday, November 24, 2023

Pandemi Merenggut Kebebasan Bersosialisasi dan Rasa Empati


 

Pandemi Merenggut Kebebasan Bersosialisasi dan Rasa Empati



Assalamualaikum, Wr.Wb.

 

Hadirin yang terhormat, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunianya kita bisa hadir dalam acara sosialisasi “New Normal Melawan Pandemi Covid-19) yang dilaksanakan secara daring di daerah kita ini.

Hampir dua tahun, pandemi Covid-19 melanda negara kita. Wabah Corona Virus Disease -19 pertama kali ditemukan pada akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China. Yang kemudian merebak dan menyebarluas secara  masif dan cepat hingga tersebar ke berbagai negara di dunia. Wabah ini disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini memberikan dampak yang sangat luas secara ekonomi dan sosial.

Demi memutus mata rantai penyebaran virus, beberapa negara telah melakukan lock-down, membatasi aktivitas sosial dan menerapkan perilaku protokol kesehatan  5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) dan 3T (testing, Tracing dan treatment) sebagai upaya penanganan dan pengendalian penyebaran COVID-19.

Semua pembatasan sosial ini berdampak pada kondisi ekonomi yang juga ikut merosot. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena beberapa sektor ekonomi mengalami dampak yang signifikan. Sektor ekonomi hiburan dan pariwisata yang paling merasakan dampaknya hingga membuat para pengusaha mengurangi jumlah pekerja demi bertahan hidup. Membuat tingkat pengangguran dan kesenjangan semakin tinggi.

Selain dampak ekonomi yang begitu terasa, dampak sosialnya juga sangat terasa selama dua tahun terakhir ini. Pembatasan aktivitas sosial dan semua kegiatan yang berubah menjadi dunia online, membuat beberapa orang akhirnya kehilangan jati diri, kehilangan kesempatan untuk melihat dunia luar dan merasakan indahnya berteman.

Sistem sekolah online, membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai di dalam rumah dan kurang bersosialisasi. Sehingga, anak-anak menjadi introvert. Tidak suka bergaul dengan dunia luar dan tidak memiliki keberanian untuk unjuk diri. Membuat kita sulit untuk bersosialisasi karena merasa takut, minder dan sebagainya. Sehingga, rasa kasih sayang dan rasa empati terhadap sesama juga mulai memudar karena tidak ada hubungan sosial yang membangun rasa kepedulian terhadap sesama manusia.

Kondisi seperti ini, tentunya tidak diinginkan oleh kita semua sebagai makhluk sosial. Oleh karenanya, pemerintah gencar melakukan vaksinasi agar semua orang bisa hidup normal dan penyebaran covid-19 di negara ini bisa dihentikan. Sebab, semua orang sudah rindu dengan kehidupan normal dan bebas bersosialisasi dengan orang-orang yang kita sayangi.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan menjadikan kita makhluk sosial yang saling membutuhkan dan memiliki rasa empati terhadap sesama dan lingkungan di sekitar kita. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila gagasan dari saya masih memiliki banyak kekurangan.

 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

 

 

Sumber :

-          Gagasan mengacu pada garis besar kerangka topik halaman 4.33 s.d 4.35. dengan topik Covid-19

-          https://www.kemkes.go.id/


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas