Sunday, March 14, 2021

Membangun Negeri dari Youth Camp Desa Beringin Agung

 


Samboja, 13-14 Maret 2021 

 

Pertamina Hulu Sanga-Sanga dan Yayasan Teman Kita berkolaborasi mengadakan "YOUTH CAMP" untuk pemuda/pemudi Desa Beringin Agung.

Camping yang berlangsung selama 2 hari 1 malam ini diikuti oleh 21 peserta dan diisi oleh pemateri-pemateri yang kece banget. Ada Kak Rio, seorang psikolog yang membawakan materi "Self Awareness". Ada Kak Andin Destian (Founder Serumpun Lima Studio)  yang membawakan materi "Seni Budaya dan Kearifan Lokal. Ada Kak Dion Agustian Pratama Putra (Founder Editorest.id) yang membawakan materi tentang "Konten Kreator" dan ada Kak Iswahyudi (Manager Riset & Inovasi HBICS, Yayasan Tunas Cahaya Bangsa) yang membawakan materi tentang Kepemimpinan dan Organisasi.

 

Wah, pematerinya keren-keren banget, ya!? Mereka semua adalah orang-orang yang aku kagumi. 

Meski aku nggak ikut jadi peserta, tapi aku juga nggak mau ketinggalan dapetin ilmunya, dong. Oleh karenanya, aku juga hadir di sana hanya untuk belajar. Mengikuti materi dan diskusi dengan orang-orang hebat seperti mereka.

 

Selain materi-materi yang keren banget. Mereka juga mengadakan outbond dan pementasan untuk membangun kebersamaan, percaya diri, kepedulian, saling menyayangi dan bekerja sama.

Dari materi awal yang dibawakan sama Kak Rio, udah keren banget. Gimana pemuda/pemudi ini bisa nyusun puzzle dengan mengandalkan kepekaan timnya. Kalau temennya nggak peka, itu puzzle nggak bisa jadi. Iih ... pokoknya keren banget! Waktu aku masih muda, aku nggak pernah dapetin pelatihan seru seperti mereka. Rasanya, pengen kembali muda lagi.

 

Materi selanjutnya, tentunya lebih seru lagi. Aku juga nggak mau ketinggalan untuk melihat mereka sedang membuat program apa untuk desa mereka.

Di akhir materi, aku kagum dengan pemikiran anak-anak muda yang memiliki kepedulian terhadap kemajuan desa mereka. Karena ada banyak orang pintar, tapi mereka belum tentu peduli. Ada banyak orang kaya, mereka juga belum tentu peduli.

 

Hari ini aku belajar banyak dari mereka. Belajar tentang semangat muda untuk membangun negeri. Belajar tentang bagaimana menjadi generasi yang peduli pada daerah sendiri.

Jika bodoh, kita masih bisa belajar. Tapi jika di hati sudah memiliki rasa tak peduli, maka masa depan akan hancur.

Kenapa aku peduli pada masa depan? Kadang, orang lain kerap bertanya. Untuk apa aku berlelah-lelah memberikan begitu banyak ilmu dan inspirasi tanpa dibayar? Awalnya, aku memang tidak memiliki jawaban karena aku ini orang bodoh. Aku hanya merasa, ini adalah panggilan Tuhan. Karena hatiku merasa bahwa sedih jika melihat generasi masa depanku tak punya harapan. Sampai akhirnya ... hari ini aku sadar bahwa aku haruslah peduli pada masa depan. Sebab, di sana ada anak-anakku yang akan hidup.

Dunia bisa benar-benar berubah karena segelintir orang yang ingin melakukan perubahan. Jika hidup hanya memenuhi kebutuhan sandang dan pangan saja, tentulah aku tidak akan bisa menulis di blog seperti ini. Tulisanku bisa ada di sini karena ilmu pengetahuan yang terus maju dan berkembang.

Sekarang, kita bisa menikmati mudahnya naik kendaraan bermotor karena ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya, kita haruslah peduli pada generasi masa depan kita. Peduli pada kemajuan daerah kita. Jika sumber daya manusianya maju, daerah itu pasti akan maju.

 

Aku merangkul mereka, anak-anak muda untuk berkarya dan menginspirasi. Menjadikan garda terdepan dalam kemajuan desa dan terwujudnya “Kampung Literasi” di Desa Beringin Agung.

 

Karena ...

Yang muda yang berkarya.

Yang muda yang menginspirasi.

Yang muda yang membuat perubahan.

 

 

Terima kasih untuk semua stakeholder yang telah terlibat dalam kegiatan ini!

Semoga “Kampung Literasi” di Desa Beringin Agung akan benar-benar terwujud dalam dua tahun ke depan. Aamiin.

 

 

 

Much Love,

@rin.muna



Artikel lain yang sama : 


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas