Sunday, March 24, 2019

Puisi | Cahaya Cinta


geralt

Satu.
Setelahnya, harus aku hitung mundur atau maju?
Beriku satu alasan saja.
Agar aku tahu, ke mana langkah kan tertuju

Di tengah ruang pekatnya malamku
Satu per satu kuhitung rindu.
Supaya kamu tahu,
Ada milyaran rindu dalam sedetik waktu

Kamulah ...
Kamulah tersangkanya.
Kamulah satu-satunya orang yang kudakwa.
Sebab telah mencuri hatiku
Dan tak pernah membawanya kembali

Dan jadilah kamu pemilik hatiku
Dan jadilah kamu cahaya dalam gelapku
Dan jadilah kamu tawa bahagia dalam setiap langkahku.

Jangan pernah coba tuk pergi
Sebab aku tak mampu melangkah dalam gelap.
Kaulah satu-satunya cahaya cinta di hati ini.
Maka, tetaplah bersinar walau sinarmu tak hanya untukku...


Rin Muna
20 Marer 2019

2 comments:

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas