Saturday, February 2, 2019

Yuk, Kita Kenali 3 Gaya Belajar Anak!


Yuk, Kita Kenali 3 Gaya Belajar Anak!
Pena Kata


Beberapa orang tua sering kali mengeluhkan tentang proses belajar anak di sekolah yang kurang memperhatikan guru ketika di sekolah.  Terlebih ketika anak kita hyperaktif dan kurang merespon terhadap materi yang diberikan guru.
Setiap anak memiliki kemampuan dan gaya yang berbeda-beda. Satu guru mengajari lebih dari 20 orang murid di dalam satu kelas, menjadi tidak efektif melakukan pendekatan pengajaran sesuai dengan gaya belajar anak itu sendiri.

Ada 3 gaya belajar yang perlu kita ketahui agar kita tidak serta-merta menyalahkan anak kita.

  • 1.       Gaya Belajar Auditori (Pendengaran)

Gaya belajar auditori adalah gaya belajar anak yang suka mendengarkan, kaitannya dengan proses belajar menghafal, matematika, mengerjakan soal cerita, membaca dan memahami isi bacaan. Ciri-ciri anak yang memiliki gaya belajar auditori adalah mudah mengingat dari apa yang ia dengar  atau yang sesuatu yang didiskusikan. Anak dengan gaya seperti ini tidak bisa belajar dalam keadaan berisik atau ribut, karena mudah tergoda dengan hal-hal yang didengarnya dan sulit untuk fokus belajar.  Anak lebih senang dengan musik, senang membaca cerita dengan suara keras, lebih suka dibacakan cerita ketimbang membaca, bisa mengulangi apa yang didengarnya, baik nada, irama dan lainnya.
Kendala yang dialami anak ialah sering lupa dengan apa yang dijelaskan oleh guru, kerap keliru mengerjakan tugas yang diperintahkan guru, dan kesulitan mengekspresikan yang dipikirkan.

  • 2.       Gaya Belajar Visual (Penglihatan)

Gaya belajar visual adalah gaya belajar anak yang lebih melihat daripada mendengarkan. Berkaitan dengan proses belajar seperti matematika (geometri), bahasa Mandarin atau Arab atau yang berkaitan erat dengan simbol dan letak-letak simbol.  Perbedaan letak simbol bisa berpengaruh karena ada perbedaan bunyi.
Anak dengan gaya belajar seperti ini mudah mengingat dengan cara melihat, tidak terganggu dengan suasana belajar yang ribut, lebih suka membaca, lebih suka mendemonstrasikan daripada menjelaskan, tertarik pada seni lukis , pahat, daripada seni musik. Sering lupa jika menyampaikan pesan secara verbal kepada orang lain.

  • 3.       Gaya Belajar Kinestetik (Gerak)

Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar anak yang suka bergerak, biasanya ini terjadi pada anak-anak yang hyper aktif. Gaya belajar seperti ini berkaitan dengan proses belajar yang membutuhkan banyak gerak seperti olahraga dan percobaan-percobaan sains.
Anak dengan gaya belajar seperti ini lebih banyak menggunakan bahasa tubuh, menyukai permainan yang menyibukkan secara fisik. Ketika membaca, menunjuk kata-kata dengan jarinya. Kalau menghafal sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung. Belajar melalui praktik langsung, banyak melakukan pergerakan dan punya perkembangan otot yang baik. Ia juga senang menanggapi perhatian fisik.
Anak kinestetik cenderung tidak bisa diam. Ia biasanya akan memainkan alat belajarnya atau memukul-mukul meja ketika guru sedang memberikan materi. Anak dengan gaya belajar seperti ini tidak bisa belajar di sekolah-sekolah yang bergaya konvensional di mana guru menjelaskan dan anak duduk diam.  Anak akan lebih cocok dan berkembang bila di sekolah dengan sistem active learning, di mana anak banyak terlibat dalam proses belajar.

Tiga gaya belajar anak ini wajib diketahui oleh kita, para orang tua dan guru. Agar anak dapat belajar sesuai dengan gayanya dan kemampuannya. Sebab kita tidak bisa memperlakukan sama antara anak yang memiliki gaya belajar auditori dengan visual.



Sumber Referensi: kompas.com

1 comment:

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas