DBS Foundation & Dicoding Siap Cetak 70.000 Talenta Digital Muda Indonesia Lewat Coding Camp 2026
Investasi pada SDM Digital, Jalan Menuju Ekonomi Indonesia yang Tangguh dan Berdaya Saing Global
Jakarta, 28 Oktober 2025 — Dalam semangat Hari Sumpah Pemuda, DBS Foundation bersama Dicoding Indonesia kembali meluncurkan program Coding Camp 2026 powered by DBS Foundation. Program ini menargetkan 70.000 peserta dari seluruh Indonesia, dengan tiga fokus pelatihan utama: Artificial Intelligence (AI), Data Science, dan Full Stack Web Development.
Inisiatif yang telah memasuki tahun keempat ini menggandeng 10 universitas ternama di Indonesia — mulai dari Universitas Gadjah Mada hingga Institut Teknologi Del — untuk memperluas dampak dan menjangkau lebih banyak generasi muda. Melalui kolaborasi ini, pelajar vokasi, mahasiswa, perempuan, dan penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk mengasah keterampilan digital mereka.
“Program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan digital siswa SMK dan mendukung pembelajaran AI serta coding yang menjadi prioritas saat ini,” ujar Tatang Muttaqin, Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen RI.
Sementara itu, Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata visi DBS Foundation melalui pilar Impact Beyond Banking.
“Kami percaya inklusi digital adalah kunci memperluas kesejahteraan dan peluang ekonomi bagi semua kalangan,” ujarnya.
💻 Coding Camp 2026: Membuka Akses dan Menciptakan Dampak Nyata
Pendaftaran program dibuka mulai 21 Oktober 2025 hingga 15 Januari 2026, menyasar mahasiswa, pelajar vokasi, hingga kelompok marjinal. Para peserta akan menjalani pelatihan terstruktur selama 900 jam (setara satu semester) dengan metode project-based learning.
Selain memperkuat kemampuan teknis di bidang AI, Data Science, dan Web Development, peserta juga mendapat pelatihan bahasa Inggris dan literasi keuangan, agar siap bersaing di pasar kerja global.
CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, menambahkan,
“Kami ingin mencetak talenta digital yang kreatif, kolaboratif, dan solutif. Sejauh ini lebih dari 400 karya digital lahir dari program ini, membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu menciptakan solusi bagi masyarakat.”
Sejak diluncurkan pada 2023, Coding Camp powered by DBS Foundation telah menjangkau 177.000 peserta, termasuk 45.609 perempuan, 28.112 masyarakat marginal, 1.178 penyandang disabilitas, dan 7.526 tenaga pendidik.
Investasi SDM Digital untuk Indonesia Emas 2045
Transformasi digital Indonesia kini bergerak cepat. Menurut laporan World Economic Forum (WEF, 2025), keterampilan di bidang AI dan analisis data menjadi kompetensi paling dibutuhkan di masa depan. Sementara itu, Peta Jalan Talenta Informatika Indonesia 2025 menunjukkan bahwa negeri ini masih kekurangan 23 juta tenaga kerja digital untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Dengan latar ini, program Coding Camp menjadi lebih dari sekadar pelatihan—ia adalah investasi jangka panjang dalam perekonomian nasional.
Beberapa korelasi pentingnya antara lain:
-
Menopang pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Menurut Google, Temasek, dan Bain (2024), nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai US$90 miliar dan berpotensi menembus US$600 miliar pada 2030. Untuk menjaga momentum ini, pasokan talenta digital menjadi faktor kunci. -
Mendorong inklusi ekonomi dan pemerataan kesempatan kerja.
Dengan menjangkau perempuan dan kelompok disabilitas, Coding Camp membantu membuka akses ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan — sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). -
Mengurangi ketimpangan wilayah digital.
Melalui kolaborasi lintas universitas dan platform daring Dicoding, pelatihan ini memperluas akses hingga daerah-daerah nonmetropolitan, membantu daerah tertinggal ikut menikmati peluang ekonomi digital. -
Meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat global.
Talenta muda yang menguasai teknologi berbasis AI dan data sains akan menjadi tulang punggung produktivitas nasional, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif dan teknologi di Asia Tenggara.
🌏 Dari Sumpah Pemuda ke Sumpah Digital: Membangun Indonesia Tangguh dan Berdaya Saing
Di era ketika teknologi menjadi penggerak utama ekonomi, Coding Camp 2026 menjadi simbol semangat gotong royong digital Indonesia — semangat untuk belajar, berbagi, dan tumbuh bersama.
Kolaborasi antara DBS Foundation, Dicoding, dan dunia pendidikan bukan sekadar proyek sosial, melainkan pondasi ekonomi masa depan.
Seperti semangat para pemuda 1928 yang bersumpah untuk mempersatukan bangsa, pemuda masa kini memegang “sumpah digital” — untuk membangun negeri melalui keterampilan, inovasi, dan kolaborasi teknologi.
Referensi:
-
Siaran Pers: DBS Foundation & Dicoding Indonesia, 28 Oktober 2025.
-
World Economic Forum. (2025). Future of Jobs Report.
-
Kementerian Kominfo. (2025). Peta Jalan Talenta Informatika Indonesia 2025.
-
Google, Temasek, Bain & Co. (2024). e-Conomy SEA Report.
-
Bank Indonesia. (2025). Outlook Ekonomi Digital Indonesia 2025.
🖋️ Ditulis oleh Rin Muna
Penulis, pegiat literasi, dan pemerhati ekonomi kreatif.
Untuk artikel inspiratif lainnya, kunjungi: www.rinmuna.com
0 komentar:
Post a Comment