Saturday, July 19, 2025

Bersilaturahmi dan Bersinergi Bersama Komunitas Penggerak Literasi Kabupaten Kutai Kartanegara

 


Tak seperti hari kemarin, pagi ini langit di Rapak Lambur cukup cerah. Sinar matahari yang hangat masuk lewat celah-celah jendela, tapi aku masih enggan membuka mata. Kondisi tubuhku yang kurang sehat sejak kemarin, membuatku terpaksa mengonsumsi obat dan tertidur dalam waktu yang cukup panjang.

Pukul 07.30 WITA, aku masih memasak di dapur. Padahal, setengah jam lagi jadwal kegiatan sudah harus dimulai. Aku tidak bisa membeli sarapan karena rumah kakakku jauh dari kota dan tidak ada yang berjualan nasi saat pagi hari. Jadi, aku pilih untuk memasak atau sekedar menghangatkan sayur kemarin lebih dahulu.

Aku baru bisa berangkat dari Rapak Lambur pada jam 08.00 WITA menuju ke Aula SMA Negeri 2 Tenggarong. Meski datang terlambat, acara baru saja dibuka dan aku segera duduk di kursi yang aku tempati pada hari sebelumnya.

Kondisi tubuhku hari ini cukup fit dan bersahabat, tidak seperti hari kemarin. Entah kenapa, aku tiba-tiba berubah menjadi manusia tropis yang tidak bisa terkena hawa dingin. Hawa dingin benar-benar menyiksa hidung dan tubuhku.

Materi pertama kali ini disampaikan kembali oleh M. Arsyad dari GLK (Gerakan Literasi Kutai) yang melanjutkan materi tentang pembuatan proposal komunitas. Kemudian, materi selanjutnya diisi oleh Ibu Mimi Nuryanti dari Yayasan Lanjong Indonesia yang memberikan materi tentang penyusunan RAB (Rancangan Anggaran Biaya) dan Laporan Keuangan Komunitas.

Materi-materi yang diberikan kali ini tentunya sangat penting dan sangat bermanfaat, terutama bagi komunitas literasi. Sebab, masih banyak komunitas literasi yang belum memiliki pelaporan administrasi yang lengkap dan belum memiliki legalitas. Dengan adanya kegiatan ini, aku berharap kalau semua komunitas literasi di Kutai Kartanegara bisa saling menguatkan demi terwujudnya literasi untuk kesejahteraan masyarakat.

Tidak seperti hari kemarin, kegiatan bimtek hari ini selesai lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Seharusnya selesai jam lima sore, tapi jam setengah empat sore sudah selesai.

Aku cukup terkejut karena jadwal berjalan lebih cepat dari sebelumnya. Sementara, aku belum mengabari suamiku yang posisinya masih berada wilayah PLTGU Tanjung Batu yang jaraknya sekitar 15km dari SMA Negeri 2 Tenggarong. Alhasil, aku harus menunggu jemputan terlebih dahulu.

Peserta dari beberapa kecamatan mulai beranjak satu per satu. Aku masih bersantai di tempat dudukku. Kebetulan, ada Asih (Anggota FLP Kukar) yang juga sedang menunggu jemputan.

Beberapa menit kemudian, ruang pertemuan ini mulai kosong. Aku juga ikut berkemas. Mengemas laptop dan segala pernak-perniknya ke dalam tas ranselku, kemudian melangkah keluar. Menunggu di luar ruangan lebih mengasyikkan dan lebih menghangatkan tubuhku.

Baru duduk beberapa menit, tiba-tiba ada pemberitahuan di dalam grup bimtek kalau ada tas yang tertinggal dan itu adalah tas milikku. Aku segera berlari masuk kembali ke dalam aula dan mengambil tasku yang disimpankan oleh panitia. Beruntungnya, aku belum keluar dari tempat tersebut dan tidak menyadari kalau tas tanganku ternyata berada di luar ransel dan berada di meja peserta lain. Jika aku membawa sepeda motor sendiri, mungkin ceritanya akan menjadi berbeda.

Aku menunggu sekitar 30 menit di teras aula SMA Negeri 2 Tenggarong. Cuaca sore cukup bersahabat dan hangat. Rasanya sangat nyaman untuk kondisi tubuhku yang sedang flu.

Pria bertubuh besar itu datang dengan senyuman yang mengembang. Ia tidak berkata banyak dan langsung menghampiriku. Menemaniku duduk bersantai di teras aula SMA Negeri 2 Tenggarong. Menemaniku mengobrol sembari menyesap sebatang rokok favorite-nya.

”Mau ke mana lagi?”

Pertanyaan itu keluar dari bibir suamiku yang sudah sangat memahami bagaimana kehidupanku. Ia tahu, aku tidak mungkin hanya bertemu dengan satu orang di kabupaten ini. Ya, aku sudah janjian bertemu dengan Ibu Listy (Dinas Pendidikan) dan Habib (Ketua Himasja & Komunitas Pixelarasi). Tapi, aku masih menunggu konfirmasi dari mereka, apakah mereka bisa bertemu atau tidak.

Setelah bersantai beberapa menit, kami segera keluar dari tempat tersebut. Aku merasa sangat senang kali ini karena bisa bertemu dengan beberapa pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan tbm yang ada di wilayah Kutai Kartanegara. Sejauh ini bergerak di dunia literasi, aku belum pernah bertemu dan berkumpul dengan mereka.

Aku berharap, semua pengelola perpustakaan dan tbm di wilayah Kutai Kartanegara bisa saling bersinergi dan saling menguatkan untuk terus menggerakkan literasi. Mengingat lokasi geografis Kabupaten Kutai Kartanegara yang sangat luas dan jarak tempuh ke ibukota kabupaten juga sangat jauh. Momen ini menjadi momen berharga untuk bisa saling bersilaturahmi, saling sharing, dan saling menguatkan satu sama lain agar literasi di Kutai Kartanegara benar-benar bisa bergaung demi kebermanfaatan dan kesejahteraan masyarakatnya.

 

 

Kutai Kartanegara, 16 Juli 2025

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas