Thursday, November 3, 2022

MAKAN DUIT TAMAN BACA!?


 


🐥 : Enak ya jadi Mbak Rina, makan duit dari Taman Baca?

🦧 : Duit Taman Baca gundulmu? Aku yang menghidupi Taman Baca. Bukan Taman Baca yang menghidupiku‼️


Coba buka taman baca juga!

Bisa nambah koleksi berapa buku setiap tahunnya tanpa minta-minta sumbangan? Bisa ngasih pelatihan gratis dan datangkan narasumber tanpa donatur?


Kerjasama sama Pertamina itu aku nggak digaji sepeserpun sama PHSS. Berasa aku ini karyawan mereka apa? 

Aku diajak buat program juga nggak mudah. Harus nyiapin persentasi dan pertanggungjawaban juga. 


Kalau nggak pernah terlibat dalam kegiatan sosial di taman baca, nggak usah ngomong aneh-aneh, deh!

Sekali-kali jadi relawan di sini ...

Supaya tahu gimana perjuangannya ngasih fasilitas gratis untuk warga.


Anak-anak belajar di sekolah, bayar. 

Nggak ada yang ngatain gurunya makan duit sekolahan 'kan?

Belajar dan baca buku di Rumah Literasi, gratis.

Aku dikata-katain makan duit taman baca. Mulutnya amazing banget, ya?


Kalau aku foto-foto mereka, ya itu bentuk pertanggungjawaban untuk donatur yang udah bantu kasih fasilitas gratis.


Emang nggak rutin kegiatannya...

Karena aku juga butuh menghidupi diriku sendiri, menghidupi anak-anak, dan menghidupi taman baca juga supaya bisa survive.


Kalau mau mengkritik atau ngasih saran, sampaikan langsung ke aku! Jangan sampaikan ke orang lain! 

Gunanya apa? Orang itu bisa bantu nambah koleksi buku atau fasilitas di taman baca?




Semua koleksi buku di taman baca aku dapetin dari hasil ngemis-ngemis sama temen-temen penulisku. Biar koleksi bacaan bisa update dan anak-anak yang pinjam buku nggak bosen sama buku yang itu-itu aja.

Nggak jarang aku sisihkan uang belanja atau uang jajan anakku buat bisa nambahin koleksi buku atau fasilitas yang lain.

Karena malu kalau mau minta-minta mulu. Sementara ongkir dari Pulau Jawa ke Kalimantan udah ratusan ribu karena buku itu berat.



Jadi, kalau kamu nggak bisa bantu memajukan taman baca yang dari awal aku perjuangkan seorang diri, nggak usah ngomong aneh-aneh!


Ngomongin aku di belakang, itu bukan solusi.

Kalau kamu iri ...

Buatlah yang lebih baik dari yang aku buat.

Bagiku ... proyek sosialku sudah cukup.


Karena rezekiku bukan dari taman baca.

Tapi rezekiku datang dari Allah karena aku memberi. 

Buatku itu reward yang dikasih Allah atas kerja keras dan perjuanganku selama ini.


Seringkali aku bilang ke Allah ... aku ingin menyerah.

But, Allah selalu kasih aku hadiah dan bikin aku semangat lagi.

Dia berkata. "Tugasmu belum selesai. Aku yang akan menolongmu."



Jika bukan karena kekuatan dari Tuhan, aku sudah menyerah sejak dulu.


Aku bukan wanita yang kuat.

Aku bukan orang yang baik.

Aku bukan orang yang kaya.


Aku hanya ... dituntun Allah hingga sampai ke titik ini.


Semoga kamu mengerti dan bisa merasakan menjadi aku suatu hari nanti.


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas