Tuesday, March 22, 2022

Puisi | Lorong Cinta

 

“Lorong Cinta”

 


Kulangkahkan kakiku menyusuri lorong cinta

Yang kini tak lagi bercahaya

Dalam kegelapan kuterus melangkah

Dengan naluri yang tak meyakinkan

 

Begitu  lelah aku melangkah

Lorong cintaku seakan tak berujung

Begitu penat kurasakan

Tak kuasa ku menahan dahaga

Nafasku pun terasa berhenti…

 

Kenapa lorong cintaku tak berujung..

Kemarin kulihat ada di hadapanku

Sebuah keindahan yang tak henti kuagungkan

Sebuah tempat terindah yang pernah kulihat

Tapi kini semua sirna ditelan kegelapan

 

Aku terus melangkah dalam  kegelapan

Mencoba mencari setitik cahaya

Tapi  tak kutemui sampai sejauh ini

 

Dengan sisa-sisa kekuatanku

Kuraba dinding-dinding cintaku

Ku kumpulkan serpihan hatiku

Ku dekap dengan penuh kelemahan

 

Kakiku seakan layu

Ku terbaring lemah bersama sisa-sisa cintaku

Dalam gelap aku meratap

Meraba cinta yang telah hancur

Aku tak lagi mampu melihatnya

Semua keindahan dalam hidupku

Sirna begitu saja dalam gelapnya cintaku…

 

Balikpapan, 10 Oktober 2009

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas