Wednesday, December 15, 2021

Langkah Kecilku untuk Indonesia

 

 

 

 Semua hal besar, selalu berawal dari hal kecil. Bahkan kokohnya Gunung Semeru, berawal dari debu dan pasir yang saling menyatu.

Begitulah kiranya, aku ingin memberikan manfaat di setiap tetes kehidupan yang aku miliki.  

Awalnya, aku suka melihat reality show di salah satu stasiun televisi swasta. Bisa dibilang, aku menjadi deretan penggemar presenter acara itu. But, kalau mau ketemu beliau hanya punya dua jalan ... menjadi orang yang menginspirasi atau penuh dengan sensasi.

"Oke. Aku putuskan untuk memilih jalan yang pertama!"

But, gimana memulainya?

Bingung 'kan?

Sama. Aku juga bingung.

Lebih bingung lagi, ketika aku menjadi pengangguran dan tidak tahu harus bagaimana memulai diriku untuk menjadi sebuah inspirasi. Wanita kecil yang tinggal di desa terpencil sepertiku, apa yang bisa dibanggakan orang lain? Terlebih untuk menjadi sebuah inspirasi, aku harus melakukan begitu banyak hal.

Sampai akhirnya, aku berkelana dan Tuhan mempertemukan aku dengan seseorang yang menginspirasi. Dari beliau, aku terinspirasi untuk membuat sebuah taman bacaan. Setelah berkonsultasi beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk membuat taman bacaan di desaku dengan modal nekat.  Kenapa dibilang modal nekat? Karena saat itu, aku hanya memiliki 50 buah buku koleksi pribadi. Kualitas bukunya pun tidak begitu bagus. Hanya beberapa bahan bacaan saja. Saat itu, internet belum masuk desa dan minat baca anak-anak di desa cukup besar.


Dari modal 50 buah buku itu, aku mendapatkan bantuan buku dari teman-teman penulis di seluruh Nusantara. Tidak terhitung berapa banyak kepedulian mereka. Aku sangat berterima kasih pada mereka yang begitu peduli, tanpa mengharapkan balasan.


Dengan modal 50 buah buku, kertas HVS dan pensil warna, aku berhasil mengembangkan taman bacaku secara perlahan. Aku tidak ingin terlalu cepat. Ada banyak proses yang harus kulalui. Terutama, modal untuk membuat kegiatan sosial ini. Terlebih saat itu, aku memang tidak memiliki finansial yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, aku masih kesulitan.

Lalu, kenapa malah buka taman baca? Sudah jelas kalau kegiatan sosial itu tidak akan menghasilkan rupiah, malah kita yang keluar uang untuk kegiatan tersebut. Modal nekat banget 'kan?

Aku berpikir, ingin bersedekah tidak harus menunggu jadi kaya. Kalau aku tidak ditakdirkan untuk kaya, artinya aku tidak akan bersedekah seumur hidupku. Aku tidak punya uang banyak yang bisa aku sedekahkan. Oleh karenanya ... selain senyuman, aku memilih bersedekah ilmu dan buku. Ilmu yang masih terbatas dan buku yang masih terbatas pula. Namun, aku sudah berniat untuk terus meningkatkan diri dengan lebih banyak belajar. Supaya aku bisa bermanfaat dan membantu banyak orang. Setidaknya, aku bisa menjadi tempat bertanya yang baik. Tempat berbagi cerita atau sekedar bercanda tawa.

Aku membuka taman baca di teras rumahku untuk pertama kalinya pada 18 Februari 2018. Di tahun 2018, aku mendapatkan gelar Juara Favorite pada ajang pemilihan Duta Baca Kaltim. Sebuah prestasi yang tidak pernah terpikirkan olehku saat itu karena aku sudah memiliki seorang anak. Bisa dibilang, aku sudah berkeluarga. Rasanya, tidak mungkin mendapatkan gelar seperti itu. Sementara, di luar sana masih banyak anak muda berbakat yang lebih layak mendapatkannya.

Pada tahun 2019, aku kembali mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Kukar bidang Pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora).

Di tahun 2019 pula, kegiatan sosial yang aku lakukan secara pribadi ini dilirik oleh salah satu perusahaan swasta. Setelah berdiskusi beberapa kali untuk menyatukan visi dan misi, akhirnya perusahaan tersebut mempercayakan program sosialnya di taman bacaan kecilku yang akhirnya berubah nama menjadi Rumah Literasi Kreatif (Rulika) Bunga Kertas.

Pada tahun 2020, Rulika mendapatkan penghargaan kategori Gold dalam ajang CSR Indonesian Award dan Kukar CSR Award 2020. 

Pada tahun 2021, Rulika kembali mendapatkan penghargaan kategori Gold dalam ajang Indonsian Sustainablity Development Award 2021.


Semua prestasi yang didapatkan oleh rumah bacaku itu adalah hasil kerja keras dan keaktifan warga dalam berkegiatan sosial di Rumah Literasi Kreatif. Berkat dukungan mereka semua, Rulika berhasil membawa nama baik desa dan semua masyarakat yang terlibat di dalamnya.


Dari proses inilah, aku mulai belajar banyak hal. Belajar tentang kehidupan dan cara menghidupkan.

Meski sedikit tertatih karena tuntutan program yang semakin tinggi, aku tetap berusaha untuk melangkah. Tidak boleh berhenti meski terkadang butuh waktu untuk beristirahat.

Saat ini, aku aktif sebagai seorang penulis platform dan tetap berusaha untuk aktif dengan kegiatan rumah bacaku pula.

Di Rumah Literasi Kreatif, ada 6 pola dasar literasi yang diterapkan, yakni:

1. Literasi Baca Tulis

2. Literasi Berhitung

3. Literasi Sains

4. Literasi Digital

5. Literasi Finansial

6. Literasi Budaya dan Kewargaan


Dari 6 literasi tersebut. Yang paling aktif adalah Divisi Literasi Finansial. Di tahun kedua membuka taman baca, saya dan ibu-ibu kreatif membentuk sebuah kelompok yang disebut MAMUJA. MAMUJA merupakan bagian dari RULIKA dan sebagai penerapan Literasi Finansial.

Mamuja terdiri dari ibu-ibu kreatif dengan bakat yang beragam. Mereka semua aktif belajar menjahit, membuat tas rajut, dompet, membuat kue dan sebagainya. Semua kegiatan itu dilakukan untuk mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat dan membantu perekonomian keluarga. Aku juga menjadi bagian dari mereka yang juga menerima manfaatnya.

Selama ini, kami masih tidak tahu bagaimana memulai sebuah bisnis kecil-kecilan dengan mudah. Sampai akhirnya, aku menemukan aplikasi Super App di salah satu media sosial. Aplikasi ini sangat bermanfaat dan memudahkan untuk ibu-ibu yang sedang memulai berbisnis online maupun offline. Cara mendapatkan barangnya mudah, murah dan dikirim langsung oleh kurir Super satu hari setelah pemesanan. Ini sangat membantu dan memudahkan untuk saya dan teman-teman dalam memulai usaha. Kalian semua juga bisa mencobanya dengan cara mendownloas aplikasi Super di Playstore atau App Store, loh.


Inilah langkah kecilku yang aku mulai untuk Indonesia. Meski tak besar, setidaknya bisa bermanfaat untuk orang-orang terdekat.


Sampai di sini catatan kecil perjalananku.

Semoga bermanfaat untuk kalian dan bisa menginspirasi!



Much Love,

@rin.muna

2 comments:

  1. sangat menginspirasi kak, sukses selalu dan ditunggu karya karya selanjutnya...

    ReplyDelete

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas