Wednesday, November 1, 2017

Puisi "Rindu Sawahku"

RINDU SAWAHKU


pixabay.com


Kulihat sekelilingku
Terhampar ratusan petak sawah yang tandus dan gersang
Di manakah mereka?
Di mana kumpulan padi yang menari indah diterpa semilir angin?
Di mana para bangau yang menggelayutkan paruhnya di sela padi?
Di mana para katak yang selalu ceria melompat kesana kemari?
Di mana para ikan yang selalu menemani gemericik air sungai?
Di mana para pipit yang selalu beramai-ramai berusaha mencuri bulir-bulir padi?
Di mana para petani yang selalu setia bekerja diterpa terik mentari?

Aku rindu mereka...
Aku rindu indahnya hamparan padi nan hijau yang menyejukkan batinku
Aku rindu kilaunya padi yang melambai-lambai memanggil jemariku untuk memetiknya
Aku rindu pada Sang Katak yang berikan aku keceriaan.
Aku rindu pada gemericik air sungai yang damaikan hatiku
Aku rindu pada nyanyian burung yang iringi setiap gerakku
Aku rindu pada semilir angin yang tenangkan jiwaku

Kini semua tak ada lagi
Kini semua berubah jadi lautan debu
Kini semua berubah jadi padang gersang dan tandus
Kini semua berubah jadi sawah-sawah tak bertuan
Kini semua berubah oleh tangan-tangan penguasa


Walrina
Kutai Kartanegara

Diterbitkan oleh FAM Publishing September 2016 dalam buku antologi puisi berjudul "Setangkai Padi yang Merunduk"


______________________________
🅒 Copyright.
Karya ini dilindungi undang-undang.
Dilarang menyalin atau menyebarluaskan tanpa mencantumkan nama penulis.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas