Wednesday, November 1, 2017

Puisi "Masa Senjamu" dalam Buku Antologi Puisi Berjudul "Ayah, di Bahumu Aku Bersandar"

“MASA SENJAMU”

pixabay.com



Setiap ku lihat guratan di wajahmu
Kurasakan betapa beratnya beban yang pernah kau pikul
Di usia senjamu kini
Terlihat goresan perjuangan di wajah rentamu
Perjuangan tentang bagaimana buatku tersenyum
Di usia rentamu kini
Terlihat goresan pengorbanan di masa lalumu
Pengorbanan tentang bagaimana buatku bahagia

Setiap ku tatap kedua matamu
Kulihat sejuta perjuangan yang tak pernah kau keluhkan
Mata senjamu pertanda bahwa kau pernah jadi hebat dalam hidupku
Mata senjamu pertanda bahwa kau sandaran terkuat dalam hidupku
Mata senjamu pertanda bahwa kau pelita terindah dalam hidupku
Pelita hidupku yang semakin lama semakin meredup
Pelita hidupku yang semakin lama semakin pudar dan menua
Pelita hidupku yang ku ingini tetap bersinar selamanya
Pelita hidupku yang takkan pernah mati walau nyawa tak lagi di raga

Kini biarlah aku yang jadi pelita di usia senjamu
Biarlah aku yang jadi matamu
Biarlah aku yang jadi telingamu
Biarlah aku yang jadi penopang langkahmu
Biarlah aku yang jadi sandaranmu

Karena dulu aku pernah bersandar di bahumu walau menahan sejuta pilu

Karya : Walrina, Kutai Kartanegara

Telah diterbitkan oleh Penerbit FAM Publishing Februari 2016 dalam buku antologi puisi berjudul "Ayah, di Bahumu Aku Bersandar"



______________________________
🅒 Copyright.
Karya ini dilindungi undang-undang.
Dilarang menyalin atau menyebarluaskan tanpa mencantumkan nama penulis.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas