Showing posts with label Rumah Literasi Kreatif. Show all posts
Showing posts with label Rumah Literasi Kreatif. Show all posts

Thursday, October 10, 2024

Pengalaman Pertama Kali Menggelar Workshop untuk Komunitas Literasi di Samboja

 



Aku bener-bener nggak menyangka kalau akan momen seperti ini di taman bacaku. Setelah 6 tahun berdiri, akhirnya komunitas taman bacaku mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kami mendapatkan bantuan dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengadakan beberapa kegiatan di daerah kami. Salah satunya, ialah kegiatan penguatan Komunitas Literasi yang ada di daerah. 
Awalnya, aku bingung mau bikin kegiatan apa untuk komunitas-komunitas literasi di Samboja. Pasalnya, aku nggak punya banyak akses untuk bergabung dengan komunitas literasi Samboja, atau bahkan tidak ada komunitasnya? Karena selama 6 tahun bergerak di kegiatan sosial dan pendidikan, aku hanya mengenal 2 komunitas literasi atau taman baca, yakni Macan Dahan (Ali Sadli) dan TBM Cahaya Ilmu (Ahmad Ismail). Selebihnya, aku malah tidak tahu menahu tentang keberadaan komunitas-komunitas literasi yang ada di Samboja. Entah mereka yang menutup diri atau aku yang kurang bergaul? 
Pada akhirnya, aku memilih untuk membuat kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan komunitas kami. Mungkin, akan sesuai juga dengan komunitas-komunitas lain yang ada di Samboja. Aku dan teman-teman relawan di Rulika, sepakat untuk mengadakan Workshop Pengelolaan Bahan Pustaka, Sosial Media, dan Jurnalistik.
 Tiga materi ini, rasanya penting banget untuk para pengelola komunitas. Yang pertama, sebuah komunitas harus memiliki bahan informasi yang baik bagi anggotanya agar memaksimalkan komunitas sebagai tempat untuk belajar dan berkembang.  Yang kedua, komunitas harus bisa mengelola sosial media untuk mengkampanyekan kegiatan-kegiatan komunitas, juga mensejahterakan anggotanya. Yang ketiga, komunitas harus memiliki kemampuan jurnalistik yang baik agar setiap tulisan atau berita yang diposting berdasarkan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan. 
Ini adalah pertama kalinya aku menjalankan program secara mandiri. Sebelumnya,  kegiatan-kegiatan di taman baca masih dibantu oleh salah satu yayasan di kota Balikpapan. Ternyata nggak mudah untuk bisa menjalankan program-program seperti ini. Sejak bulan Juli, aku sudah riweh dengan syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh komunitas. Di bulan Agustus hingga September, masih disibukkan dengan revisi proposal dan RAB agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai dengan juknis dari Pusbin Kemendikbudristek. Bulan Oktober, tentunya disibukkan dengan persiapan kegiatan. Mulai dari belanja perlengkapan, hingga design kegiatan. 
Aku sangat terharu karena tim panitia pelaksana sudah bekerja keras mewujudkan kegiatan-kegiatan ini. Tidak ada yang bisa membalas semua rasa lelah ini kecuali berkah dari Allah SWT. Karena bekerja di komunitas adalah bekerja untuk Tuhan. Hasilnya, kita tidak bisa menebak. Tapi ... Allah akan selalu memberikan kehidupan terbaik ketika kita melakukan hal bermanfaat untuk orang lain dengan tulus.
Suatu saat, Tuha  akan menguji ketulusan kita dengan banyak penderitaan. Jangan sampai, ketulusan kita luntur dan merasa tidak diapresiasi oleh siapa pun. Karena apresiasi terbaik adalah ketika Allah memudahkan segala urusan kita. 
Terima kasih banyak untuk panitia, narasumber, dan peserta yang sudah aktif berpartisipasi pada kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bukanlah yang pertama dan terakhir kalinya. Semoga, ada banyak kegiatan-kegiatan literasi di Samboja yang mampu membuat Samboja menjadi daerah yang maju dan tidak hilang dari peradaban. 




Kutai Kartanegara, 06 Oktober 2024




Monday, June 24, 2024

8 Orang Tim Kaligrafi Rulika Siap ke Ajang MTQ Ke-45 Kecamatan Samboja

 



www.rinmuna.com, Samboja – Rumah Literasi Kreatif kembali mengirimkan tim kaligrafi ke ajang lomba MTQ Ke-45 Kecamatan Samboja Tahun 2024.

Rumah Literasi Kreatif (Rulika) merupakan komunitas belajar yang ada di Desa Beringin Agung. Sejak tahun 2019, Rulika menjadi tempat belajar seni kaligrafi untuk ajang MTQ Kecamatan Samboja. Hingga saat ini, Rulika masih aktif menjadi tempat belajar bagi komunitas seni rupa dan kaligrafi yang ada di Desa Beringin Agung dan sekitarnya.

Komunitas seni kaligrafi yang ada di Rumah Literasi Kreatif selalu menorehkan prestasi setiap tahunnya. Tahun ini, Rulika bersama Desa Beringin Agung mengirimkan 8 orang putera-puteri terbaiknya untuk mengisi 4 cabang kaligrafi (Kontemporer, Mushaf, Dekorasi & Naskah).

Kegiatan kaligrafi bukanlah hal baru bagi Rumah Literasi Kreatif (Rulika). Selama 5 tahun belakangan, Rulika menjadi tempat belajar kaligrafi. Peserta yang belajar kaligrafi di sini memulai semuanya dari nol hingga bisa dianggap layak untuk berkompetisi ke tingkat kecamatan atau ke tingkat yang lebih tinggi.

Harapannya, komunitas belajar ini bisa terus aktif berkegiatan dan berkembang setiap tahunnya. Sebab, komunitas kaligrafi adalah bagian dari penjaga naskah Al-Qur’an agar tetap terjaga dengan baik. Kita juga bisa menikmati keindahan naskah Al-Qur’an dari tangan-tangan seniman kaligrafi yang ada di daerah. (/rm)

Thursday, June 13, 2024

Kelompok Mamuja Ikut Meramaikan Festival Literasi Desa Beringin Agung

 


Pemerintah Desa Beringin Agung menyelenggarakan kegiatan Festival Literasi pada hari Sabtu, 30 Desember 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Beringin Agung yang bekerjasama dengan Yayasan Teman Kita dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga.

Acara ini merupakan rangkaian akhir perjalanan kerjasama Yayasan Teman Kita dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga yang mendampingi desa Beringin Agung untuk menjadi desa literasi. Dalam acara ini, Pemerintah Desa Beringin Agung memamerkan potensi-potensi yang dimiliki oleh desa selama ini.

Ada banyak stand yang meramaikan acara ini. Salah satu yang menarik adalah stand Mamuja Galery yang menampilkan produk olahan pangan, fashion, dan kerajinan tangan. Mamuja adalah salah satu komunitas yang dibentuk oleh masyarakat (button up) dan bergerak secara swadaya (independen) sejak tahun 2019. Kelompok UMKM ini ialah kelompok UMKM independen yang tetap eksis selama 4 tahun terakhir di wilayah Desa Beringin Agung.

Mamuja memamerkan banyak karya yang diciptakan selama 4 tahun terakhir di Yayasan Rumah Literasi Kreatif. Setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Rumah Literasi Kreatif, Mamuja diharapkan mampu bergerak secara mandiri untuk menunjang kesejahteraan masing-masing anggotanya. Sehingga, kegiatan yang dilakukan di Rumah Literasi Kreatif mampu menginspirasi dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat Desa Beringin Agung dan sekitarnya. (/rm)

Tuesday, June 11, 2024

Komunitas Rumah Literasi Kreatif Menjadi Komunitas Kategori A yang Dipercaya Menjadi Pendamping Bagi Komunitas Lain di Balikpapan dan Samboja

 



Dalam rangka meningkatkan kualitas literasi, Kantor Bahasa Kalimantan Timur terus aktif memberikan materi dan pelatihan bagi komunitas-komunitas literasi yang ada di Kalimantan Timur.

Literasi merupakan modal penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang memiliki kemampuan berliterasi yang baik, maka akan memiliki kesempatan untuk berada pada kehidupan kemajuan yang lebih baik.

Literasi memiliki makna yang sangat luas, tak hanya sekedar membaca, tapi tentang bagaimana seseorang memiliki kecakapan/kemampuan untuk mensejahterakan masa depan dari membaca. Oleh karenanya, dibutuhkan role model untuk mengimplementasikan literasi dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

Kantor Bahasa Kalimantan Timur kembali mengadakan pelatihan bagi komunitas-komunitas literasi yang ada di Kalimantan Timur. Pelaksaan pelatihan dilaksanakan di dua tempat sekaligus, yakni kota Balikpapan dan Kutai Kartanegara. Kegiatan pelatihan bertajuk ”Pendampingan Komunitas Literasi di Balikpapan dan Samboja” dilaksanakan di Hotel Swiss Bellin kota Balikpapan pada tanggal 05 Juni 2024 dan di Yayasan Rumah Literasi Kreatif Kecamatan Samboja pada tanggal 06 Juni 2024.

Yayasan Rumah Literasi Kreatif menjadi satu-satunya narasumber yang mendampingi 40 orang peserta yang mengikuti pelatihan ini. Pelatihan hari pertama, diisi dengan mendengarkan cerita tentang perjalanan Ibu Walrina selama 5 tahun merintis komunitas, kemudian dilanjutkan dengan materi-materi tentang program kerja, legalitas, hubungan masyarakat, dan jejaring.

Pada hari kedua, peserta diajak untuk melihat dan menyaksikan langsung kegiatan yang ada di komunitas Rumah Literasi Kreatif.

Semua peserta pelatihan terkesan melihat perjuangan Ibu Walrina selama lima tahun belakangan merintis sebuah taman baca hingga menjadi yayasan.

Yayasan Rumah Literasi Kreatif merupakan salah satu komunitas Akreditasi A yang dipercaya untuk menjadi pembicara dan pendamping bagi komunitas-komunitas lain. Rumah Literasi Kreatif memiliki beberapa kelompok/komunitas yang aktif dari berbagai cabang literasi yang ada. Banyaknya kegiatan, program kerja, mitra kerja dan legalitas hukum yang telah dimiliki oleh komunitas ini, membuatnya bisa semakin memperluas kebermanfaatnya bagi masyarakat sekitar.

Harapannya, dengan pelatihan ini bisa menjadikan  Rumah Literasi Kreatif sebagai role model dalam pengelolaan komunitas-komunitas literasi yang ada di Kalimantan Timur. (/rm)


Sunday, December 10, 2023

RULIKA DANCER : Implementasi Literasi Budaya dan Kewargaan

 



Literasi memiliki makna yang sangat luas. Tak hanya sekedar baca-tulis. Literasi merupakan kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan berliterasi, manusia dapat menjalankan perannya dengan baik dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ada banyak pola literasi yang diterapkan di Indonesia. Salah satunya ialah literasi budaya dan kewargaan. Literasi budaya merupakan sebuah kemampuan memahami dan bersikap terhadap budaya Indonesia sebagai identitas suatu bangsa.

Yayasan Rumah Literasi Kreatif berkomitmen untuk membangun kecakapan generasi muda melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler kreatif. Menjadikan generasi muda memiliki wawasan yang luas, kreatif dan mampu mempertahankan identitas bangsa. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Rulika untuk mendukung pelestarian budaya sebagai identitas bangsa ialah dengan membentuk kelompok seni budaya . Terdapat beberapa kelompok seni budaya di Rumah Literasi Kreatif, seperti: Kelompok Kaligrafi, Kelompok Musik, dan Kelompok Tari. 

Kelompok tari yang ada di Rumah Literasi Kreatif diberi nama Rulika Dancer. Rulika Dancer telah dipercaya untuk mengisi acara di beberapa kesempatan dan terus berusaha meregenerasi. Tahun ini, Rulika Dancer diberi kesempatan untuk menampilkan seni tari pada event "Expo Nusantara Samboja Barat 2023" yang diselenggarakan pada hari Minggu,  10 Desember 2023. Kelompok tari ini merupakan kelompok tari yang aktif setelah dua generasi sebelumnya. Kelompok tari generasi 3 ini terdiri dari: Rika (SMP Negeri 5), Tasya (SMP Negeri 5), Indri (SMP Negeri 5), Neisya (SMP Negeri 5), Fallen (SMP Negeri 5), Asras (SMP Negeri 5), Faiz (SMP Negeri 5), dan Aspar (SMP Negeri 5). 

Harapannya, Rulika bisa terus aktif dalam memfasilitasi pendidikan non-formal bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang memiliki kecerdasan non-akademik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Rulika selalu berusaha untuk menjadi tempat atau berkumpul, belajar, berkarya dan ajang  aktualisasi diri dalam berbagai bidang literasi. 



Monday, December 4, 2023

Pendiri TBM Cahaya Ilmu Memberikan Kenang-Kenangan untuk Rumah Literasi Kreatif (RULIKA)


Minggu, 03 Desember 2023

Pagi hari, seperti biasa, aku selalu sibuk membereskan rumah. Setelah mengantar dua anakku ke sekolah, hal yang aku lakukan adalah membereskan rumah. Entahlah, berberes rumah seolah menjadi pekerjaan yang tidak ada habisnya bagi ibu rumah tangga sepertiku.
Belum usai membereskan rumah, tiba-tiba aku kedatangan salah satu warga yang juga memiliki jabatan sebagai anggota BPD di desaku. Beliau datang untuk berkoordinasi terkait kegiatan RT karena secara kebetulan aku ditunjuk untuk menjadi ketua RT.03 di Desa Beringin Agung. Ada banyak masukan dan bimbingan dari beliau yang saya dengarkan dengan seksama untuk kepentingan masyarakat.
Cukup lama kami berbincang banyak hal. Aku tidak menghitung berapa lama kami duduk untuk bicara. Tapi aku merasa itu cukup lama, mungkin sudah lebih dari 30 menit.
Di sela-sela pembicaraan kami, tiba-tiba terdengar suara motor tua terparkir di halaman rumahku. Aku penasaran siapa yang datang. Kemudian, aku terkejut saat mengetahui kalau yang datang adalah Kai H. Ahmad Ismail. Beliau usianya sudah sangat tua, tapi masih sangat bersemangat mengendarai sepeda motor dan menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk sampai ke rumahku. Bahkan, di usianya yang sudah menginjak 90 tahun, beliau masih semangat membuat sebuah taman bacaan gratis yang diberi nama "Cahaya Ilmu".
Aku selalu terkesan dengan kegigihan dan support beliau, terutama untuk pergerakan taman baca yang aku dirikan. Beliau kerap memberi buku, kenang-kenangan, dan lain-lain.
Kalo ini, beliau membawa sebuah bingkai kenang-kenangan untuk Rumah Literasi Kreatif. Beliau bilang kalau masih punya utang sama aku. Padahal, aku tidak merasa memberikan utang sama-sekali ke beliau. Ternyata, beliau ingin memberikan kenang-kenangan karena beberapa waktu lalu aku memberikan kenang-kenangan untuk taman baca beliau ketika kunjungan bersama anak-anak taman bacaku.

Aku bersyukur, di tengah-tengah kesibukanku, aku masih bertemu dengan banyak orang untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Mendengarkan banyak cerita di luar sana.

Aku harap, apa yang aku lakukan semasa hidupku ini, bisa bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingku, juga untuk orang-orang yang memiliki kepedulian penuh terhadap perkembangan kegiatan Rumah Literasi Kreatif.



TTD,


Rin Muna
Founder Rulik

Monday, October 9, 2023

Exclusive Class Setiap Minggunya untuk Relawan Literasi

 



Seneng banget ketika ada anak-anak yang datang dan tertarik tentang dunia literasi. Mereka mau ikut gabung dalam liburan wisata edukasi bertajuk "Literacy Study Tour" yang kebetulan aku inisiasi sendiri. Kami berkunjung ke salah satu Rumah Minat Baca Cahaya Ilmu milik Kai H. Ahmad Ismail yang saat ini berusia 98 tahun.
Biasanya, aku berkunjung atau bersilaturahmi sendirian, tapi kali ini bisa bareng sama anak-anak remaja yang punya minat di bidang ini.
Beberapa hari sebelumnya, aku emang udah sounding ke beberapa guru sekolah yang aku kenal. Kali aja ada murid-muridnya yang berminat untuk kegiatan sosial bareng aku. Agak pesimis sih karena aku tahu kalau minat baca di Indonesia masih rendah meski secara penelitian, indikator literasi di Indonesia sudah cukup baik.
Alhasil, aku dapet 6 orang anak remaja yang berminat di bidang literasi dan kepenulisan. Ini adalah bibit-bibit muda yang aku cari selama ini. Karena, nggak banyak anak-anak yang berminat untuk membaca, apalagi menulis.
First time, aku ajak mereka untuk liburan bareng, tapi ada nilai edukasi di dalamnya. Next-nya, mereka antusias untuk aktif berkegiatan dengan membentuk kelompok/komunitas kecil yang akan aku kasih Exclusive Class setiap minggunya. Mudahan, mereka bisa bersabar untuk berproses. Mulai dari belajar membuat mading, kelas menulis cerpen, berita, novel sampai menjadi penulis novel panjang seperti aku. Hehehehe

Thanks to this weekend ...!
Semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi.

@rumahliterasikreatif
#rumahliterasikreatif #literasi #literacy #literature #minatbaca #forumtamanbacaanmasyarakat #tbm #library

Saturday, July 29, 2023

Tuesday, July 25, 2023

Masa Mudamu Kamu Habiskan Untuk Apa?

Penanaman Mangrove bersama Pertamina Hulu Sanga-Sanga


Kalau kamu ditanya, "Masa mudamu kamu habiskan untuk apa?"
Kira-kira, kamu bakal jawab apa?

Apakah masa Mudamu Kamu Habiskan untuk hura-hura?
Apakah masa Mudamu Kamu Habiskan untuk main game sepanjang hari?
Apakah masa Mudamu Kamu Habiskan untuk berdiam diri di dalam kamar?
Apakah masa Mudamu Kamu Habiskan untuk melakukan banyak kebaikan?

Tidak semua anak muda beruntung punya lingkungan yang baik. Kebanyakan dari mereka, justru terjerumus dan terlena pada hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, narkoba, dsb.
Lingkungan yang baik adalah rezeki dari Allah yang harus kita syukuri. Kita bisa bersyukur dengan cara, memberikan waktu dan tenaga kita untuk hal-hal positif.
Tidak banyak anak muda yang bisa berdiri seperti ini bersamaku. Mereka adalah anak-anak muda yang selalu ingin belajar dan berkembang ke arah yang lebih banyak. Mereka adalah anak-anak muda yang punya jiwa sosial tinggi. Karena tidak semua anak muda bisa seperti mereka, yang mau membantu tanpa pamrih.

Aku ingat, ada sebuah pertanyaan menggelitik ketika aku melakukan pendekatan pada salah satu anak muda di desaku saat aku mengajaknya untuk melakukan kegiatan sosial.
"KALAU AKU IKUT KEGIATAN ITU, AKU DAPAT KEUNTUNGAN APA?"

Uups ...! 🤭🤭🤭
Pertanyaan kayak gitu adalah pertanyaan yang paling aku hindari. Ketika seseorang sudah mengeluarkan kalimat pertanyaan seperti itu, artinya dia adalah orang yang harus aku lewatkan untuk menjadi bagian dari sebuah perubahan di desaku.

Sampai akhirnya ...
Aku pilih untuk pelan-pelan memperhatikan bibit-bibit generasi penerus yang berbakat dan bisa berkomitmen untuk terlibat dalam kegiatan sosial tanpa embel-embel keuntungan/profit di awal. Di sini, aku mendapatkan lima orang pemuda yang aku pilih dan siap menjadi bagian dari pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif yang aku dirikan.

AH, ANAK MUDA BISA APA?

Celetukan seperti ini, seringkali aku dengar. Apalagi, saat di posisi merintis sebuah proyek kemanusiaan. Hasilnya tidak akan langsung terlihat, sehingga kami semua seringkali dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Tapi, aku selalu memberikan semangat ke teman-teman muda. Kalimat "Anak Muda Bisa Apa" harus menjadi cambuk untuk kalian agar bisa membuktikan bahwa anak muda juga bisa melakukan perubahan.

Jadi, pelan-pelan aku membukakan jalan untuk mereka agar anak-anak muda memiliki kesempatan dan tempat untuk berproses. Aku ingin, anak-anak muda punya waktu dan kegiatan yang bermanfaat ketika masih muda. Tidak hanya menghabiskan waktu untuk berfoya-foya atau melakukan hal yang terkadang menimbulkan penyesalan di masa tua. Seperti apa yang aku rasain. Aku selalu merasa menyesal karena masa mudaku tidak aku gunakan untuk sesuatu yang bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingku. Andai saja, aku punya lingkungan yang baik seperti mereka, mungkin jalan cerita hidupku akan berbeda.

Buat kalian para anak muda yang baca tulisan ini, jangan malu dan ragu untuk berbuat kebaikan. Ingatlah kutipan bijak dari Buya Hamka "Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau hidup sekedar cari makan, monyet di hutan juga cari makan."
Pergunakanlah waktu kalian sebaik-baiknya mulai hari ini.
Jika kamu masih berada di lingkungan yang negatif, maka jangan ragu untuk keluar dari sana dan mencari lingkungan baru yang positif. Percayalah, kamu pasti akan diterima di tempat yang tepat sesuai dengan yang kamu inginkan.


Terima kasih sudah membaca tulisan ini.
Semoga menginspirasi dan bermanfaat.


Jadilah anak muda yang tangguh, kompetitif, bermartabat dan bermanfaat dalam kehidupan!



Much Love,


Rin Muna
Founder Yayasan Rumah Literasi Kreatif







Friday, June 23, 2023

DILEMANYA PUNYA TAMAN BACA

 

DILEMANYA PUNYA TAMAN BACA

Tim Cerdas Cermat Rulika




Punya taman baca itu nggak ada enaknya.
Harus nyiapin segala kebutuhan peralatan belajar mereka tanpa digaji, tanpa minta iuran dari anak-anak. Harus mencurahkan tenaga, pikiran, waktu dan uang untuk menutupi semua kekuarangan keperluan mereka. Kadang waktuku habis buat ngurusin kebutuhan tiap tim, sampai nggak ada waktu buat nyari nafkah keluarga.
Kalau yang dicari materi, mungkin 3 bulan buka taman baca, udah nggak tahan dan pilih tutup aja. Nggak ada untungnya sama sekali.
But, taman baca atau Rulika, sudah berjalan sejak tahun 2018.
Nggak terasa kalau umurnya sudah 5 tahun.
Nggak terasa kalau aku sudah berjalan sejauh ini.
Semua hal yang aku keluarkan untuk kepentingan orang banyak, nggak pernah kuhitung.
Tapi, masih ada yang suka julid.
Katanya, aku foto anak-anak taman baca buat dapetin duit buat diri sendiri. Padahal, foto-foto itu SPJ buat donatur yang udah ngasih sedikit rejekinya buat belikan ATK, pelatihan, fasilitas, dll. Kalau aku nggak foto, ntar dikira uangnya aku makan sendiri lagi. Bahkan, aku sering nombokin kekurangannya.
Kalau dirasa emang enak punya taman baca, mungkin udah ada 10 atau 20 taman baca di kecamatan ini yang ikut bantu mewujudkan program pemerintah.
Kadang pengen berhenti, pengen udahan aja. Lima tahun mengabdi di tengah-tengah masyarakat, rasanya sudah cukup.
Tapi, tiap lihat mereka datang ke sini, ngajak diskusi, ngajak sharing dan selalu nemenin aku bercerita, aku ngerasa sedih buat ninggalin semuanya.
Nggak tahu sampai kapan aku bisa ngurusin semua kegiatan di taman baca ini.
Semoga, Allah senantiasa kasih kekuatan, kesabaran dan rezeki yang melimpah.
Aku ingin seperti Alm. Ibu Roelyta Aminudin yang tetap eksis mengurus kampung literasinya seorang diri sampai akhir hayatnya.
Semoga Allah bisa memberikan hati dan rezeki yang luas untuk generasi penerusku selanjutnya, supaya taman baca tetap hidup, meski nanti aku sudah mati.

Tim Kaligrafi Rulika



Wednesday, April 5, 2023

Daftar Komunitas Binaan Yayasan Rumah Literasi Kreatif

 


Daftar Komunitas Binaan Yayasan Rumah Literasi Kreatif



Berikut ini adalah komunitas-komunitas resmi binaan yang berada di bawah naungan Yayasan Rumah Literasi Kreatif :


1. MAMUJA (Literasi Finansial)

2. TRANS DIGITAL (Literasi Digital)

3. DIVISI SENI BUDAYA RULIKA (Literasi Budaya dan Kewargaan)

4. RULIKA ENGLISH CLUB (Literasi Baca Tulis)

5. PENA KREATIF (Literasi Baca Tulis)




Wednesday, March 8, 2023

Penggalangan Dana untuk Kebakaran SMP Negeri 05 Samboja

 


Tragedi kebakaran pada 05 Maret 2023 yang terjadi di SMP Negeri 5 Samboja telah membuat 143 siswa kehilangan tempat belajar mereka. Kebakaran hebat yang terjadi pada minggu sore itu telah menghanguskan 8 ruangan yang ada di SMP Negeri 05 Samboja, yakni gudang, ruang kelas 7A, ruang kelas 7B, ruang kelas 8A, perpustakaan, ruang kantor guru, ruang kepsek, dan ruang komputer. Murid-murid harus mengungsi ke gedung lama SDN 036 Samboja agar bisa belajar seperti biasanya. Kondisi gedung lama SDN 036 sangat memprihatinkan karena masih bangunan kayu yang berdiri sejak tahun 90-an dan tidak terpakai lagi. Mereka tidak punya pilihan lain selain menggunakan gedung usang tersebut dan membutuhkan banyak bantuan untuk renovasi agar murid-murid bisa belajar dengan tenang. Kondisi sebagian lantai kayu dan atap sudah rusak dan perlu perbaikan.

Oleh karenanya, kami mengharapkan uluran tangan para dermawan agar bisa membantu adik-adik kami melanjutkan aktivitas sekolah seperti biasanya. Uluran tangan Anda akan sangat membantu keberlangsungan aktivitas belajar-mengajar di SMP Negeri 05 Samboja.

Silakan salurkan donasi Anda secara langsung ke SMP Negeri 05 Samboja atau melalui Rekening BRI 4478-01-031970-53-6 atas nama Yayasan Rumah Literasi Kreatif. Donasi yang dikirim melalui Yayasan Rumah Literasi Kreatif akan disalurkan langsung ke SMP Negeri 05 Samboja agar adik-adik bisa belajar dengan nyaman seperti sedia kala.



Terima kasih atas kebaikannya. Semoga amal jariyahnya diterima oleh Allah SWT dan kehidupannya selalu dipenuhi keberkahan.



Salam,


Rin Muna

Founder Yayasan Rumah Literasi Kreatif

Saturday, February 11, 2023

Akhirnya Bisa Foto Bareng Ibu Naomi Sinta Pasila

www.rinmuna.com 10 Februari 2023


Sudah lama sekali Ibu Sinta berperan membina Rulika setelah Bapak Hidayah Utama Lubis dipindahtugaskan ke luar pulau Kalimantan.
Tapi, baru kali ini aku berkesempatan berfoto langsung dengan beliau. Rasanya, bahagia banget bisa punya kenangan ini. Karena beliau adalah orang yang super sibuk dan sulit untuk ditemui.

Terima kasih untuk ilmu dan pengalamannya hari ini dari Ibu Sinta. Semoga, kami bisa memanfaatkannya dengan baik dan program peningkatan Sumber Daya Manusia yang ada di Samboja memberikan dampak yang besar dalam menghadapi perpindahan Ibukota Negara. Sebab, Samboja akan menjadi range 2 yang menjadi penopang Ibukota Negara Nusantara.

Harapannya, PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga bisa bekerjasama dengan masyarakat binaannya dan program-program yang didukung bisa berkelanjutan serta berdaya saing mandiri.





Friday, February 10, 2023

Musyawarah Rencana Kerja CSR 2023 Pertamina Hulu Sanga-Sanga

www.rinmuna.com


Jum'at, 10 Februari 2023

Pertamina Hulu Sanga-Sanga mengundang semua lurah, kepala desa, UPTD Terkait dan mitra kerja untuk melakukan musyawarah Rencana Kerja CSR 2023. 

Musyawarah ini dibuka langsung oleh Bapak Buhanuddin selaku Camat Samboja dan Ibu Naomi Sinta  Pasila selaku CSR Officer Comrel & CID Zona 9 PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga. Kemudian, dilanjutkan dengan berdiskusi bersama dengan pejabat-pejabat yang hadir untuk mengetahui kebutuhan masing-masing instansi.


www.rinmuna.com



Adapun pejabat yang diundang untuk musyawarah hari ini adalah :
1. Kepala UPT. Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatan Samboja
2. Kepala UPT. Dinas Perkebunan Kecamatan Samboja
3. Kepala UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Samboja
4. Kepala Puskesmas Handil Baru 
5. Kepala Puskesmas Sungai Merdeka
6. Kepala Puskesmas Samboja
7. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Sanipah
8. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Sungai Seluang
9. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Handil Baru
10. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Handil Baru Darat
11. Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Muara Sembilang
12. Kepala Desa dan Ketua BPD Desa Beringin Agung
13. Kepala Desa dan Ketua BPD Desa Bukit Raya
14. Kepala Departemen CSR PT. Pertamina Hulu Mahakam
15. Kepala Departemen CSR PT. Singlurus Pratama
16. Kepala Departemen CSR PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
17. Perwakilan PT. Pertamina Training & Consulting
18. Ketua Rulika Bunga Kertas





Di sini, aku hadir sebagai mitra binaan Pertamina Hulu Sanga-Sanga. Rasanya seneng banget karena bisa mendapatkan pengalaman baru, ilmu baru dan bisa mengenal orang-orang penting yang ada di kursi pemerintahan. Antara insecure dan bangga sama diri sendiri, bercampur aduk jadi satu.

Musyawarah seperti ini tentunya disambut dengan baik oleh semua pihak-pihak yang berkepentingan karena pihak-pihak terkait bisa saling bersinergi untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam menunjang keberadaan Ibukota Negara.

Harapannya, PHSS bisa terus mendukung dan memberikan manfaat pada banyak masyarakat di bawah binaannya. Bisa mengangkat potensi daerah dan memberdayakan masyarakat agar Samboja tidak lagi menjadi wilayah yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi, padahal ada banyak perusahaan besar yang beroperasi di wilayah Kecamatan Samboja.




Saturday, January 14, 2023

Kunjungan Kelompok Pendidikan IMPACT SMA K Harapan Bangsa

 



Bulan Oktober 2022, Rulika juga dikunjungi oleh kelompok Pendidikan program IMPACT SMA Kristen Harapan Bangsa.




Mereka melakukan interview tentang pendirian taman baca dan suka-dukanya selama ini.



Selain melakukan wawancara, mereka juga memberikan donasi buku Bahasa Inggris untuk ruang baca di Rumah Literasi Kreatif





[Anak SMA Keren!] Kontribusi Sosial untuk Rulika





Bulan Oktober lalu, Rumah Literasi Kreatif kedatangan anak-anak keren dari SMA Kristen Harapan Bangsa Balikpapan. 

Anak-anak SMA Kristen Harapan Bangsa ini datang untuk melakukan kontribusi sosial di Desa Beringin Agung. Salah satu kelompok mereka datang ke Rulika untuk memberikan kontribusinya pada UMKM Mamuja. Kebetulan, yang datang ke kami adalah Kelompok Ekonomi. 

Mereka semua aktif mengikuti kegiatan ini, mulai dari belajar proses produksi Stick Nanas, sampai membantu untuk packaging dan pemasarannya juga. 

Kedatangan murid-murid SMA K Harapan Bangsa ini juga yang memberikan semangat kembali pada ibu-ibu Mamuja untuk aktif berkarya dan terus memproduksi Stick Nanas sebagai oleh-oleh khas Samboja. 

Alhamdulillah ... kontribusi sosial mereka benar-benar berhasil mengantarkan produk stick nanas dikenal oleh dunia luar dan menjadi oleh-oleh khas Samboja karena buah nanas yang digunakan untuk memproduksi Stick Nanas adalah hasil komoditi asli dari Desa Beringin Agung.


Terima kasih untuk adik-adik SMA Kristen Harapan Bangsa yang telah memberikan kontribusinya untuk Mamuja. Terima kasih untuk kenang-kenangan yang diberikan kepada kami. Semoga bermanfaat dan menjadi bekal kalian untuk menyambut masa depan yang cerah. Aamiin.




Salam sayang,



Rin Muna

Founder Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas
 

Creative Class "Melukis di Sapu Tangan" Part 1 | Rumah Literasi Kreatif

 


Minggu, 11 September 2022 adalah pertama kalinya kelas kreatif di Rumah Literasi Kreatif dibuka.
Kelas ini hanya dibuka untuk 5 orang anak saja karena kami pikir, tidak banyak anak-anak yang berminat di bidang seni lukis. 
Alhamdulillah, yang mendaftar untuk ikut kelas malah melebihi dari kuota yang ada.

 Kelas kreatif ini berbayar karena ada bahan dan alat yang dibutuhkan, juga untuk membayar guru melukisnya. Sementara itu, pengadaan sapu tangannya sendiri disponsori oleh Lovella Mode, rumah jahit milik founder Rumah Literasi Kreatif yang ada di Desa Beringin Agung.

Terima kasih untuk semua anak-anak yang sudah aktif berkontribusi dan belajar di Rulika.



Much Love,


Rin Muna
























Thursday, January 12, 2023

Pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif

 

Yuk, kenalan sama pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif!

Mereka yang selama ini berada di balik layar untuk membesarkan nama Rulika.


Klik Profil 👉 Walrina

 Klik Profil 👉 Hidayah Utama Lubis


 Klik Profil 👉M. Alwi Dahlan

Klik Profil 👉 Rikal Artha Yuda, S. Kep

Klik Profil 👉 Ade Surya Husaini

Klik Profil 👉Ikhsan Nurdia Pratama

 Klik Profil 👉Aisyah Nurul Hidayah

 Klik Profil 👉Anis Tri Astuti

 Klik Profil 👉Evi Trisnawati

 Klik Profil 👉Esti Wahyuni

Klik Profil 👉 Lia Selfiana

 Klik Profil 👉 Rendi Setiawan


Klik nama yang bergaris bawah untuk melihat profil pengurus, ya!


Salam kenal semuanya...

Doakan semoga kami bisa amanah dan ikut membantu memajukan negeri ini.



Salam,


Pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif

Monday, January 9, 2023

Paguyuban Seni Kuda Lumping Sebagai Penjaga Nilai Sosial

 




Indonesia memiliki keberagaman dalam hal suku bangsa, bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. 

Desa Beringin Agung adalah desa yang berada di wilayah pelosok Kalimantan Timur, memiliki keberagaman di dalamnya. 

Dengan adanya program literasi di Rumah Literasi Kreatif, semakin membuat Desa Beringin Agung menjadi desa yang mudah dikenal oleh masyarakat luas. Desa ini bisa menjadi desa yang berkembang dengan pesat karena masyarakatnya menjunjung tinggi nilai budaya dan tradisi dari leluhur mereka.

Dari 6 literasi dasar yang menjadi bekal kehidupan kita dan juga salah satu program yang ada di Rumah Literasi Kreatif, literasi budaya dan kewargaan menjadi salah satu program yang harus berjalan dengan baik. Kegiatan literasi di Rulika tidak hanya berpusat dengan Rulika saja, tapi bisa melebar ke seluruh masyarakat secara luas. Artinya, program literasi yang dijalankan oleh Rulika sendiri memiliki kebermanfaatan yang luas dan tidak dibatasi oleh wilayah Desa Beringin Agung saja.

Sebelum adanya Rumah Literasi Kreatif, literasi budaya dan kewargaan di Desa Beringin sudah berjalan dengan baik sejak dulu. Semua warga Desa Beringin Agung hidup rukun dan menjaga kebersamaan.

Dengan adanya arus globalisasi dan modernisasi, warga desa Beringin Agung mendapat tantangan besar akan perubahan zaman. Kehidupan sosial masyarakat mulai terpengaruh budaya barat dan nilai sosial masyarakat mulai tergerus dengan sendirinya.

Untuk menjaga generasi muda tetap hidup rukun dalam kebersamaan, para sesepuh berusaha merangkul kaula muda dan generasi penerus untuk melestarikan budaya daerah. Membentuk sebuah paguyuban seni kuda lumping yang memiliki nilai sosial tinggi.

Dengan adanya kelompok paguyuban di Desa Beringin Agung, seni budaya daerah menjadi terjaga dengan baik. Masyarakat dan generasi penerus memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Kerukunan dengan tetangga juga ikut terjaga dengan baik.

Paguyuban seni kuda lumping adalah salah satu wadah untuk bertemu dan berkumpulnya warga setelah mereka melakukan aktivitas dan pekerjaan mereka sehari-hari. Dengan adanya paguyuban ini, warga menjadi sering guyub, hidup berdampingan bersama-sama dan solidaritas warga tetap terjaga dengan baik.

Sebab, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dengan adanya wadah kebersamaan warga, nilai sosial di masyarakat bisa terjaga dengan baik dan berkelanjutan. Semua warga bisa bergotong royong memberikan sumbangsih mereka untuk kemajuan desa. Kegiatan kumpul warga yang intensif juga mampu membangun kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.






Film Crew | Divisi Literasi Digital | Rumah Literasi Kreatif

 

Yuk, kenalan sama Film Crew 

dari komunitas Literasi Digital Rumah Literasi Kreatif!



Lisda Safitri
Siswi kelas 3 SMA Negeri 2 Samboja
 Desa Beringin Agung, Samboja

Walrina
Alumni SMA Negeri 6 Balikpapan
Founder Yayasan Rumah Literasi Kreatif
Desa Beringin Agung, Samboja

M. Nisyam
Siswa Kelas 2 SMA Negeri 1 Samboja
Desa Beringin Agung, Samboja

Aisyah Nurul Hidayah
Alumni MA Nuruddin Samboja
Bendahara Yayasan Rumah Literasi Kreatif
Desa Beringin Agung, Samboja

M. Arifin
Siswa Kelas 3 SMA Negeri 1 Samboja
Desa Beringin Agung, Samboja

Arfin Pramudya
Siswa Kelas 3 SMA Harapan Samboja
Desa Beringin Agung, Samboja



M. Fauzi
Alumni SMK Duta Bangsa
Desa Beringin Agung, Samboja

Tulus Duwiati
Siswi Kelas 1 MA Nuruddin Samboja
Desa Beringin Agung, Samboja

Esti Wahyuni
Alumni SMA Negeri 1 Samboja
Ketua Divisi Literasi Budaya Rumah Literasi Kreatif
Desa Beringin Agung, Samboja.

Dhea Cony
Siswi Kelas 3 MA Nuruddin Samboja
Desa Beringin Agung



Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas