|
Penanaman Mangrove bersama Pertamina Hulu Sanga-Sanga |
Kalau kamu ditanya, "Masa mudamu kamu habiskan untuk apa?"
Kira-kira, kamu bakal jawab apa?
Apakah masa Mudamu Kamu Habiskan untuk hura-hura?
Apakah masa Mudamu Kamu Habiskan untuk main game sepanjang hari?
Apakah masa Mudamu Kamu Habiskan untuk berdiam diri di dalam kamar?
Apakah masa Mudamu Kamu Habiskan untuk melakukan banyak kebaikan?
Tidak semua anak muda beruntung punya lingkungan yang baik. Kebanyakan dari mereka, justru terjerumus dan terlena pada hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, narkoba, dsb.
Lingkungan yang baik adalah rezeki dari Allah yang harus kita syukuri. Kita bisa bersyukur dengan cara, memberikan waktu dan tenaga kita untuk hal-hal positif.
Tidak banyak anak muda yang bisa berdiri seperti ini bersamaku. Mereka adalah anak-anak muda yang selalu ingin belajar dan berkembang ke arah yang lebih banyak. Mereka adalah anak-anak muda yang punya jiwa sosial tinggi. Karena tidak semua anak muda bisa seperti mereka, yang mau membantu tanpa pamrih.
Aku ingat, ada sebuah pertanyaan menggelitik ketika aku melakukan pendekatan pada salah satu anak muda di desaku saat aku mengajaknya untuk melakukan kegiatan sosial.
"KALAU AKU IKUT KEGIATAN ITU, AKU DAPAT KEUNTUNGAN APA?"
Uups ...! ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
Pertanyaan kayak gitu adalah pertanyaan yang paling aku hindari. Ketika seseorang sudah mengeluarkan kalimat pertanyaan seperti itu, artinya dia adalah orang yang harus aku lewatkan untuk menjadi bagian dari sebuah perubahan di desaku.
Sampai akhirnya ...
Aku pilih untuk pelan-pelan memperhatikan bibit-bibit generasi penerus yang berbakat dan bisa berkomitmen untuk terlibat dalam kegiatan sosial tanpa embel-embel keuntungan/profit di awal. Di sini, aku mendapatkan lima orang pemuda yang aku pilih dan siap menjadi bagian dari pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif yang aku dirikan.
AH, ANAK MUDA BISA APA?
Celetukan seperti ini, seringkali aku dengar. Apalagi, saat di posisi merintis sebuah proyek kemanusiaan. Hasilnya tidak akan langsung terlihat, sehingga kami semua seringkali dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya.
Tapi, aku selalu memberikan semangat ke teman-teman muda. Kalimat "Anak Muda Bisa Apa" harus menjadi cambuk untuk kalian agar bisa membuktikan bahwa anak muda juga bisa melakukan perubahan.
Jadi, pelan-pelan aku membukakan jalan untuk mereka agar anak-anak muda memiliki kesempatan dan tempat untuk berproses. Aku ingin, anak-anak muda punya waktu dan kegiatan yang bermanfaat ketika masih muda. Tidak hanya menghabiskan waktu untuk berfoya-foya atau melakukan hal yang terkadang menimbulkan penyesalan di masa tua. Seperti apa yang aku rasain. Aku selalu merasa menyesal karena masa mudaku tidak aku gunakan untuk sesuatu yang bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingku. Andai saja, aku punya lingkungan yang baik seperti mereka, mungkin jalan cerita hidupku akan berbeda.
Buat kalian para anak muda yang baca tulisan ini, jangan malu dan ragu untuk berbuat kebaikan. Ingatlah kutipan bijak dari Buya Hamka "Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau hidup sekedar cari makan, monyet di hutan juga cari makan."
Pergunakanlah waktu kalian sebaik-baiknya mulai hari ini.
Jika kamu masih berada di lingkungan yang negatif, maka jangan ragu untuk keluar dari sana dan mencari lingkungan baru yang positif. Percayalah, kamu pasti akan diterima di tempat yang tepat sesuai dengan yang kamu inginkan.
Terima kasih sudah membaca tulisan ini.
Semoga menginspirasi dan bermanfaat.
Jadilah anak muda yang tangguh, kompetitif, bermartabat dan bermanfaat dalam kehidupan!
Much Love,
Rin Muna
Founder Yayasan Rumah Literasi Kreatif