Tuesday, March 5, 2019

Puisi | Hujan Musim Kemarau

Free-Photos
Di antara miliaran debu yang beterbangan
Kau tiba-tiba hadir mengukir sebuah kenangan
Di antara dedaunan yang mengering
Kau tiba-tiba hadir membawa kesejukan

Dari tanah gersang kering kerontang
Kau datang membasahi setiap retakan tanah gersang
Merasuk sampai damai dalam kehangatan

Setetes demi setetes kau jatuh ke bumi
Membasahi langkah kaki yang hampir mati
Menyejukkan jiwa yang hampir lelah menanti
Menanti air yang menghidupkan kembali pohon-pohon yang mati
Menyuburkan kembali tanah-tanah tandus di tengah hari
Melukis keindahan warna di antara terik matahari

Hujan ...
Tiba-tiba kau datang di tengah kemarau
Saat aku hampir putus asa mencari sumber kehidupan

Dan kamu ... hati dan jiwa yang selalu di sisi
Kunanti lembutnya jemari menyejukkan hati
Kini sudah hujan
Jangan kau hiasi kisah kita dengan amarah
Jangan kau hiasi kisah kita dengan panas mentari membara
Tetaplah di sini bersama hujan di tengah kemarau
Agar kamu tahu, kisah kita menentramkan hati
Agar kamu tahu, kisah kita menyejukkan jiwa
Maka jangan pernah berpikir pergi 
saat aku tak mampu memberimu setetes cinta di musim kemarau
Sebab kita hanya butuh waktu
Untuk membasahi kisah kita yang menggersang
Aku tak kan biarkan hatimu terbakar
Sebab hujan pasti datang
Dan kita tetap bersama
Sampai musim kemarau dan hujan yang akan datang




Rin Muna
Kutai Kartanegara, 05 Maret 2019

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas