Tuesday, February 15, 2022

Dapur Jadi Sumber Belajar, Berantakan is No Problem!


Aku pernah mendengar sebuah materi pembelajaran parenting "Homeschooling" dan mereka mengatakan kalau dapur adalah sumber belajar pertama bagi anak-anak.

Aku rasa, itu semua benar karena dapur memang sumber kehidupan utama di keluarga.

Aku dan anak-anakku bisa melakukan banyak hal di dapur. Bisa berdiskusi banyak hal saat duduk bersama di meja makan.

Setiap bangun tidur, tujuan anak-anak setelah kamar mandi adalah dapur. Mereka duduk di kursi meja makan sambil menunggu dibuatkan susu hangat. Biasanya, aku mengajak mereka bercerita atau sekedar bertanya beberapa hal kecil tentang apa yang mereka lalui kemarin.

Terkadang, aku mengajak si kecil untuk masak bersama. Meski dia masih sangat takut menyalakan kompor atau terkena minyak panas. But, dia sudah mau belajar memasak. Aku merasa sudah tenang dan bahagia. 

Aku biarkan saja si kecil memulai semuanya dari nol. Memasak sambil belajar banyak hal. Aku terbiasa mengajarinya berhitung dengan apa yang dia masak. Misalnya, hari ini dia belajar menggoreng udang. Aku akan bertanya banyak hal tentang jumlah udang yang ada di sana. Ditambahi, dikurangi, dikali dan dibagi. 

Selain belajar berhitung dan bercerita di dapur. Anak-anak juga belajar tentang problem solving. Bagaimana cara dia kreatif menyelesaikan masalah yang dia hadapi. Aku termasuk orang tua yang mudah emosi ketika si anak melakukan kesalahan. But, aku type orang tua yang nggak akan membantu atau menolong anak sebelum ia berusaha sendiri. Saat sudah nggak mampu, barulah aku akan turun tangan. Dengan begitu, anak-anak bisa berpikir kreatif dan mandiri. Tidak bergantung pada seseorang dan bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Di dapur, kita bisa mengajak anak-anak belajar banyak hal. Terlebih, kebersamaan keluarga biasa terjalin saat di meja makan. Tidak hanya belajar memasak atau mengenal banyak hal dari dapur, tapi juga bisa membangun rasa kasih sayang. Buatku, dapur adalah tempat bercerita paling nyaman. Bisa bercerita sambil makan dan salah satunya sibuk menyiapkan makanan. 

Karena aku adalah orang yang senang bercerita, aku memang kerap mengajak anakku bercerita dan berdiskusi banyak hal. Terkadang, aku minta pendapat dari dia dan saat ini dia sudah mulai nyaman bercerita banyak hal. Bahkan, terkadang dia lebih pandai dari saya karena saya tidak mengetahui apa yang saat ini sedang ia ketahui dan pelajari.

Sebagai seorang ibu modern, kita tidak bisa beranggapan bahwa dapur hanyalah tempat untuk memasak dan menjadi wilayah seorang ibu saja. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari dapur. Mengajak anak memasak bersama kita sembari mengajarinya mengenal tentang warna, barang-barang yang ada dalam kehidupan sehari-hari, juga mengenal aneka bahan makanan yang dibutuhkan oleh manusia.

So, aku menjadikan dapur sebagai sumber belajar.

Kalau kalian, gimana?

Jangan lupa tinggalkan komentar supaya aku makin rajin menulis cerita-cerita yang menginspirasi ...!


Much Love,
@rin.muna

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas