Menu BacaanMu
- Akrostik (40)
- Artikel (43)
- Belajar Bahasa Inggris (2)
- Belajar Nulis (34)
- Biografi (1)
- Cerpen (62)
- Daily (23)
- Dongeng (1)
- Ekonomi & Bisnis (1)
- English Course (2)
- Esai (6)
- Fashion (3)
- Fizzo (2)
- Kegiatan (1)
- Kenapa Bercerai? (2)
- Kompetisi Menulis (8)
- Kuliner (3)
- Literature (1)
- Materi Nulis (14)
- My Experience (82)
- Novel MLB (81)
- Novel ILY Ustadz (4)
- Novel The Cakra (5)
- Novelme (1)
- Opini (4)
- Pendidikan (2)
- Perfect Hero (186)
- Prestasi (1)
- Puisi (157)
- Ranting Ranti (5)
- Review Aplikasi (2)
- Review Drama (16)
- Review Novel (21)
- Rumah Literasi Kreatif (82)
- Sastra (1)
- Social and Humanity (4)
- Wisata (7)
Monday, February 12, 2024
Rumahku Tahun 2015 ( Sebelum Mengenal Ilmu Sedekah Jariyah)
Aku hanyalah anak seorang petani, yang tidak mampu membiayai pendidikan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi. Jangankan untuk punya rumah mewah, untuk makan sehari-sehari saja sangat susah.
Tahun 2015, aku masih bekerja di sebuah perusahaan swasta. Aku masih tinggal di rumah kayu milik kakekku. Rumah ini sudah berdiri sejak tahun 1985, ketika mereka transmigrasi untuk pertama kalinya. Beberapa bagian memang sudah diubah karena usia kayunya memang sudah rapuh. Yah, beginilah potret dari rumah mungilku di desa. Sangat jauh dari kata nyaman.
Di tahun itu, aku masih harus berjuang untuk hidup. Ditambah, aku punya seorang puteri yang baru saja aku lahirkan. Bisa memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja, aku sudah sangat bersyukur. Tidak pernah memiliki keberanian untuk memiliki rumah yang mewah. Itu adalah hal yang sangat menakutkan dalam hidupku yang sangat pas-pasan.
Sampai akhirnya ... titik balik dalam hidupku terjadi.
Aku yang sedang kesulitan ekonomi, justru melakukan hal gila dengan membuka sebuah taman baca yang aku dedikasikan untuk sosial masyarakat. Saat itu, aku dicemooh banyak orang. Hidup sangat miskin, untuk apa membuka taman baca? Toh, sudah tidak ada orang yang minat untuk membaca. Hanya ingin menjadi bahan tertawaan orang saja.
Aku diam dan terus melakukan apa yang ingin aku lakukan.
Sampai akhirnya ... Tuhan memberikan reward atas ketulusan dan dedikasiku selama ini. Bagiku, apa yang diberikan oleh Allah saat ini adalah hasil dari apa yang aku berikan untuk orang banyak. Memang, mengabdikan diri untuk masyarakat itu tidak ada bayarannya.
Ketika banyak orang bilang "HARI GINI MASIH SOSIAL? KITA BUTUH MAKAN, COY!"
Dan aku memperhatikan, mereka adalah orang yang sangat bekerja keras untuk bisa makan. Bahkan, mereka tidak berhenti bekerja keras, meski setiap bulan mereka mendapatkan penghasilan. Mereka tidak punya banyak waktu bersantai, apalagi menyisihkan sedikit rezekinya untuk orang lain. Sama persis saat aku bekerja di perusahaan selama 7 tahun dan tidak bisa mendapatkan rezeki lebih selain gaji.
Hitung-hitungan Allah itu berbeda dengan hitung-hitungan manusia. Allah punya hitungan rezeki yang mustahil jika disandingkan dengan perhitungan manusia.
Aku percaya, Allah tidak akan menghitung berapa banyak rezeki yang Dia curahkan ke kita, asalkan kita juga tidak perhitungan menggunakan rezeki yang Allah berikan untuk jalan kebaikan.
Aku percaya kalau Allah tidak akan membiarkan aku kelaparan, meski hari ini memang sedang terasa sulit.
Semua kesulitan itu Allah jawab dengan begitu cepat. Di tahun 2018, aku mendirikan sebuah taman baca yang aku dedikasikan untuk masyarakat. Aku menyisihkan sebagian uang yang aku punya untuk membeli buku, alat tulis, alat lukis dan barang-barang yang diperlukan untuk taman baca. Sampai-sampai, aku tidak punya tabungan sedikitpun untuk diriku sendiri.
Akhir tahun 2018, PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga datang dan memberikan support besar untuk taman bacaku. Karena aku seorang ibu rumah tangga yang tidak tahu apa-apa, merekalah yang mengurus semuanya dan Allah permudah. Taman baca mendapatkan beberapa bantuan untuk renovasi.
Karena posisi taman baca yang berada di teras rumahku, secara otomatis menempel dengan rumah pribadiku. Ketika dilakukan renovasi, rumahku ikut terbongkar. Saat itu aku menangis karena aku tidak tahu harus memperbaiki rumahku menggunakan apa. Sementara, dana yang diberikan oleh Pertamina hanya untuk pembangunan taman baca, bukan untuk fasilitas pribadi.
Di saat kalut, Allah langsung menjawab doa-doaku. Aku yang tidak punya apa-apa sama sekali. Langsung diberikan kejutan dari Allah berupa 20% royalty menulis novel di platform online. Nilainya sekitar 200juta rupiah. Aku langsung bersyukur pada Allah dan menggunakan uang tersebut untuk membangun rumah baru. Supaya anak-anakku bisa istirahat dengan nyaman tanpa harus khawatir dengan atap bocor maupun banjir.
Alhamdulillah ... saat ini aku bisa tinggal di rumah yang nyaman, meski jauh dari kata mewah.
Aku tidak pernah takut tidak makan ketika mengabdikan diriku sebagai aktivis sosial di masyarakat. Karena aku percaya ... Allah akan terus mengirimkan malaikat-malaikatnya mendampingiku, selama aku tulus membantu. Aku tidak pernah menyesali apa yang sudah kulakukan, meski hasilnya sangat menyakitkan. Aku percaya ... Allah akan membukakan pintu rezeki dari semua penjuru, ketika kita bisa mengabdikan diri kita untuk bermanfaat bagi orang lain.
![]() |
Ini adalah potret rumahku di tahun 2023 |
Kalau mau lihat kondisi rumahku yang sekarang, bisa dilihat di Channel Youtube Rin Muna. Aku sering bagi keseharianku di kanal Youtube. Ini adalah pengalaman nyata dalam hidupku yang begitu ajaib.
Salam sukses selalu ...
Semoga yang baca ceritaku ini, bisa mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.
Aamiin...
Sunday, December 10, 2023
RULIKA DANCER : Implementasi Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi memiliki makna yang sangat luas. Tak hanya sekedar baca-tulis. Literasi merupakan kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan berliterasi, manusia dapat menjalankan perannya dengan baik dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ada banyak pola literasi yang diterapkan di Indonesia. Salah satunya ialah literasi budaya dan kewargaan. Literasi budaya merupakan sebuah kemampuan memahami dan bersikap terhadap budaya Indonesia sebagai identitas suatu bangsa.
Yayasan Rumah Literasi Kreatif berkomitmen untuk membangun kecakapan generasi muda melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler kreatif. Menjadikan generasi muda memiliki wawasan yang luas, kreatif dan mampu mempertahankan identitas bangsa. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Rulika untuk mendukung pelestarian budaya sebagai identitas bangsa ialah dengan membentuk kelompok seni budaya . Terdapat beberapa kelompok seni budaya di Rumah Literasi Kreatif, seperti: Kelompok Kaligrafi, Kelompok Musik, dan Kelompok Tari.
Kelompok tari yang ada di Rumah Literasi Kreatif diberi nama Rulika Dancer. Rulika Dancer telah dipercaya untuk mengisi acara di beberapa kesempatan dan terus berusaha meregenerasi. Tahun ini, Rulika Dancer diberi kesempatan untuk menampilkan seni tari pada event "Expo Nusantara Samboja Barat 2023" yang diselenggarakan pada hari Minggu, 10 Desember 2023. Kelompok tari ini merupakan kelompok tari yang aktif setelah dua generasi sebelumnya. Kelompok tari generasi 3 ini terdiri dari: Rika (SMP Negeri 5), Tasya (SMP Negeri 5), Indri (SMP Negeri 5), Neisya (SMP Negeri 5), Fallen (SMP Negeri 5), Asras (SMP Negeri 5), Faiz (SMP Negeri 5), dan Aspar (SMP Negeri 5).
Harapannya, Rulika bisa terus aktif dalam memfasilitasi pendidikan non-formal bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang memiliki kecerdasan non-akademik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Rulika selalu berusaha untuk menjadi tempat atau berkumpul, belajar, berkarya dan ajang aktualisasi diri dalam berbagai bidang literasi.
Monday, December 4, 2023
Pendiri TBM Cahaya Ilmu Memberikan Kenang-Kenangan untuk Rumah Literasi Kreatif (RULIKA)
Saturday, December 2, 2023
Foto Ini Indah Banget! Sayang Facebook Menghapusnya
Friday, November 24, 2023
Contoh Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Petik yang Baik & Benar
Contoh Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Petik yang Baik & Benar
1)
Wati suka membeli bika
Ambon
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Wati suka membeli Bika
Ambon.
Karena Bika Ambon adalah nama menu atau judul makanan.
2)
Kita harus selalu
menghormati Ibu dan Bapak Dosen
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Kita harus selalu
menghormati ibu dan bapak dosen.
Karena kata ibu dan bapak di sini sebagai kata ganti orang atau kata sapaan
tidak langsung. Sehingga, tidak perlu menggunakan huruf kapital. Huruf kapital
digunakan pada nama orang atau kata sapaan langsung seperti “Ibu Maria” atau “Bapak
Sudarsono”.
3)
Saya telah membaca
novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA
Kalimat di atas yang benar sebaiknya adalah:
Saya telah membaca
novel “Tenggelamnya Kapal van Der Wiick” karya Hamka.
Karena Tenggelamnya
Kapal van Der Wijck merupakan judul novel yang setiap katanya menggunakan huruf
kapital dan harus diapit oleh tanda kutip sebab merupakan kutipan judul novel.
Hamka ditulis menggunakan huruf kapital di awal huruf saja karena merupakan
nama penulis (nama orang).
4)
Ibu Nana dari mana?
“kata Wati”
Kalimat di atas yang benar sebaiknya adalah:
“Ibu Nana dari mana?” kata Wati.
Karena kalimat Ibu Nana dari mana?
adalah kalimat dialog yang seharusnya diapit oleh tanda kutip. Sedangkan
kalimat kata Wati merupakan dialog tag yang seharusnya ditulis dengan
huruf kecil di awal kata. Dialog tag tidak boleh menggunakan huruf kapital.
5)
Pada tahun 2005,
undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Pada tahun 2005, Undang-Undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.
Karena kalimat Undang-Undang Guru dan Dosen merupakan nama sebuah dokumen
yang harus menggunakan awalan huruf kapital di setiap katanya. Kecuali kata
‘dan’ karena kata tersebut merupakan kata penghubung yang tidak boleh ditulis
menggunakan huruf kapital meski berada di dalam judul.
6)
Saksi bisu pertemuan
kita adalah sungai Bengawan Solo.
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Saksi bisu pertemuan kita adalah Sungai Bengawan Solo.
Karena kata sungai di atas merupakan bagian dari nama Bengawan Solo dan
satu kesatuan dari tempat tersebut. Sehingga, nama tempat ditulis huruf kapital
apabila diikuti dengan judulnya seperti nama “Rumah Sakit Umum”.
Pandemi Merenggut Kebebasan Bersosialisasi dan Rasa Empati
Pandemi Merenggut Kebebasan Bersosialisasi dan Rasa Empati
Assalamualaikum,
Wr.Wb.
Hadirin
yang terhormat, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita atas
kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunianya kita bisa hadir dalam acara
sosialisasi “New Normal Melawan Pandemi Covid-19) yang dilaksanakan secara
daring di daerah kita ini.
Hampir
dua tahun, pandemi Covid-19 melanda negara kita. Wabah Corona Virus Disease -19
pertama kali ditemukan pada akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China. Yang
kemudian merebak dan menyebarluas secara
masif dan cepat hingga tersebar ke berbagai negara di dunia. Wabah ini
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).
Virus ini memberikan dampak yang sangat luas secara ekonomi dan sosial.
Demi
memutus mata rantai penyebaran virus, beberapa negara telah melakukan
lock-down, membatasi aktivitas sosial dan menerapkan perilaku protokol kesehatan
5M (menggunakan masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) dan 3T (testing,
Tracing dan treatment) sebagai upaya penanganan dan pengendalian penyebaran
COVID-19.
Semua
pembatasan sosial ini berdampak pada kondisi ekonomi yang juga ikut merosot. Banyak
orang yang kehilangan pekerjaan karena beberapa sektor ekonomi mengalami dampak
yang signifikan. Sektor ekonomi hiburan dan pariwisata yang paling merasakan
dampaknya hingga membuat para pengusaha mengurangi jumlah pekerja demi bertahan
hidup. Membuat tingkat pengangguran dan kesenjangan semakin tinggi.
Selain
dampak ekonomi yang begitu terasa, dampak sosialnya juga sangat terasa selama
dua tahun terakhir ini. Pembatasan aktivitas sosial dan semua kegiatan yang
berubah menjadi dunia online, membuat beberapa orang akhirnya kehilangan jati
diri, kehilangan kesempatan untuk melihat dunia luar dan merasakan indahnya
berteman.
Sistem
sekolah online, membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai
di dalam rumah dan kurang bersosialisasi. Sehingga, anak-anak menjadi introvert.
Tidak suka bergaul dengan dunia luar dan tidak memiliki keberanian untuk unjuk
diri. Membuat kita sulit untuk bersosialisasi karena merasa takut, minder dan
sebagainya. Sehingga, rasa kasih sayang dan rasa empati terhadap sesama juga
mulai memudar karena tidak ada hubungan sosial yang membangun rasa kepedulian
terhadap sesama manusia.
Kondisi
seperti ini, tentunya tidak diinginkan oleh kita semua sebagai makhluk sosial.
Oleh karenanya, pemerintah gencar melakukan vaksinasi agar semua orang bisa
hidup normal dan penyebaran covid-19 di negara ini bisa dihentikan. Sebab,
semua orang sudah rindu dengan kehidupan normal dan bebas bersosialisasi dengan
orang-orang yang kita sayangi.
Demikian
yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan menjadikan
kita makhluk sosial yang saling membutuhkan dan memiliki rasa empati terhadap
sesama dan lingkungan di sekitar kita. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
gagasan dari saya masih memiliki banyak kekurangan.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Sumber :
-
Gagasan mengacu pada
garis besar kerangka topik halaman 4.33 s.d 4.35. dengan
topik Covid-19
-
https://www.kemkes.go.id/
Saturday, November 4, 2023
Apa Itu Bahasa?
Hai, Peers ...!
Terima kasih sudah berkenan berkunjung ke rumah mungilku yang satu ini.
Kali ini, aku mau sharing materi dasar kesusastraan. Yakni, tentang pengertian bahasa dan hubungannya dengan keterampilan berbahasa.
Pengertian Bahasa :
Bahasa adalah kumpulan dan untaian bunyi-bunyi yang tersusun secara teratur
sehingga menimbulkan makna. Bisa juga diartikan sebagai kumpulan bunyi yang
diujarkan secara lisan dan digunakan untuk mengungkapkan pikiran. Bahasa juga
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi dan menyampaikan
pendapat sehingga bahasa juga memiliki sifat yang indah, manusiawi, produktif,
dinamis, variatif, konvensional dan arbitrer. Bahasa menjadi alat komunikasi yang
paling penting bagi manusia untuk saling memiliki hubungan sosial atau
berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi, manusia membutuhkan sebuah keterampilan berbahasa agar tidak terjadi miskomunikai ataupun misinterpretasi. Keterampilan bahasa dibagi menjadi dua, yakni keterampilan reseptif dan produktif. Keterampilan reseptif terbagi menjadi dua, yakni menyimak dan membaca. Keterampilan resptif membuat kita menjadi orang yang berpikir kritis sehingga dapat menjadi produktif. Mampu mengungkapkan pendapat dengan baik dalam bentuk tulisan dan berbicara. Untuk menjadi produktif dalam berbahasa, kita harus bisa menguasai keterampilan reseptif dengan baik. Menguasai dan memahami materi dengan baik, membuat kita menjadi lebih berani untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat di muka umum. Hubungan antarketerampilan bahasa ini sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu komunikasi interaktif atau nonikteraktif.
Sementara itu, bahasa memiliki banyak pengertian menurut para ahli, di antaranya:
- Kamus
Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai
sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.
- Carrol:
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi
bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan
dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara
agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan
proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
- Sudaryono:
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna
sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah
satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
- William
A. Haviland: Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika
digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap
oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
- Keraf dalam
Smarapradhipa (2005): memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama
menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah
sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran)
yang bersifat arbitrer.
>> Keterampilan yang harus dimiliki adalah keterampilan
berbahasa yang bersifat reseptif (Menyimak dan Membaca) karena kita tidak akan
bisa melanjutkan ke tahap produktif (Berbicara dan menulis) jika kita tidak
menguasai keterampilan reseptif dengan baik. Keterampilan reseptif adalah
kemampuan dasar yang harus kita miliki karena dengan menyimak dan membacalah
kita akan memiliki banyak kosa kata untuk berbicara dan menulis. Jika
keterampilan reseptif kita tidak baik, tentulah kosa kata yang kita miliki
tidak banyak dan akan kesulitan saat berkomunikasi dengan orang lain, terlebih
dengan banyak orang yang akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber referensi:
- (Sumber: https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli.html)
- Buku Bahasa Indonesia, Anang Santoso, dkk. Penerbit: Universitas Terbuka
Sunday, October 29, 2023
APA ITU MADING?
Fungsi Mading:
- Sebagai sarana informasi.
- Sebagai media hiburan.
- Sarana untuk menjaga kekeluargaan dari anggota kelompok tertentu.
- Meningkatkan kreativitas penulis dan pembaca.
- Menciptakan sikap kritis terhadap masalah yang ditemukan, terutama masalah seputar proses belajar mengajar di sekolah dan sebagainya.
- Meningkatkan wawasan akan keadaan sekolah yang dapat berguna bagi murid baru.
- Menumbuhkan kebiasaan membaca.
Secara garis besar, pembuatan mading memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan kognitif (berpikir), afektif (watak&perilaku), dan psikomotorik.
Sebelum menentukan apa yang akan dimasukkan ke dalam isi mading, sebaiknya tentukan dulu temanya. Penentuan tema bisa dilakukan dengan berdiskusi bareng teman-teman, riset, atau surfing the internet.
Contoh, kamu bisa menentukan tema berdasarkan hari-hari penting yang sedang diperingati pada saat itu. Misalnya Hari Pahlawan, Hari Ibu, Kemerdekaan Indonesia, pelestarian lingkungan, hidup sehat, giat belajar demi masa depan, dan lain-lain.
Setelah berhasil menentukan tema, kamu bisa merancang tampilannya agar nyaman untuk dibaca dan menarik, nih. Kamu bisa membuat sketsa tata letak dari rubrik-rubrik yang akan ditampilkan. Biasanya, sebuah mading akan memuat elemen-elemen di bawah ini:
1. Logo
Kamu bisa meletakkan logo organisasi sekolah seperti logo sekolahmu ataupun logo OSIS.
2. Judul
Nama dari mading yang kamu buat. Kamu bisa menentukan dengan nama unik atau menggunakan nama sekolah seperti “Mading SMPN 5”.
3. Edisi
Tuliskan tema mading kamu di bagian edisi ini. Atau bisa juga diisi dengan bulan dibuatnya, misalnya Edisi Maret, Edisi April, dst.
4. Salam Redaksi
Rubrik ini merupakan sapaan dari penyusun kepada para pembaca. Selain sapaan, Salam Redaksi juga bisa memuat ajakan untuk membaca (menjelaskan secara singkat informasi unik atau penting di dalamnya).
5. Susunan Redaksi
Setelah rubrik Salam Redaksi, kamu bisa menyisipkan Susunan Redaksi.
6. Berita Utama
Pada rubrik berita utama, kamu akan memuat topik yang sedang hangat diperbincangkan di lingkungan sekolah. Misalnya, ada temanmu yang akan pergi mewakili sekolah di Olimpiade Matematika Tingkat Nasional.
7. Artikel
Isi rubrik ini dengan artikel atau esai pendek, tentunya dengan topik yang sudah ditentukan sebelumnya.
8. Opini
Rubrik ini akan menjadi kesempatan bagi kamu untuk melatih keahlian melakukan wawancara. Kamu akan mewawancarai beberapa siswa di sekolah/masyarakat mengenai pendapat mereka tentang tema yang diangkat. Misalnya, tema yang kamu angkat adalah Hari Ibu, maka kamu bisa mewawancarai makna Hari Ibu bagi mereka.
9. Pojok Mading
Anggota penyusun dapat memberikan komentar atau pendapat mereka tentang isi dari mading yang sudah dibuat.
10. Tambahan
Jika mading kamu masih memiliki ruang tersisa, kamu bisa menambahkan rubrik baru untuk menarik lebih banyak pembaca. Misalnya seperti komik, puisi, pantun, ilustrasi, humor, atau tips dan trik.
11. Hiasan
Menghias mading kamu agar menarik juga salah satu unsur penting. Desain yang attractive dapat membuat pembaca penasaran, bahkan dari kejauhan. Beberapa contoh hiasan unik yang bisa kamu gunakan ialah biji-bijian, manik-manik, kain perca, kertas koran, kain flanel, dan lain-lain.
Agar mading yang kamu buat menarik bagi para pembaca, maka kamu memerlukan ide kreatif yang bisa dibuat dengan angle yang berbeda-beda. Berikut rekomendasi ide tema mading yang dapat kamu gunakan:
1. Kemerdekaan
2. Tokoh inspiratif
3. Film
4. Lingkungan
5. Sejarah
Contoh Mading:
![]() |
Source image: belajarsoalletter.blogspot.com |
![]() |
Source image: mamikos.com |
![]() |
Source: postinganbagus.my.id |
Sumber referensi:
Wednesday, October 25, 2023
Apa Yang Dimaksud Dengan Paragraf?
Apa Yang Dimaksud Dengan Paragraf?
Paragraf adalah perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk sebuah gagasan atau topik sebuah teks bacaan.
Paragraf yang baik sebaiknya memenuhi 3 syarat, yaitu:
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Isi yang menandai
(Soedjito 1991)
Dalam sebuah paragraf, hanya terdapat satu pokok pikiran. Apabila ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran atau ide pokok paragraf , maka paragraf itu menjadi tidak padu atau tidak utuh dan harus dikeluarkan dari paragraf.
Kepaduan paragraf dapat dilihat dari penyusunan kalimat yang logis dan ungkapan-ungkapan pengaait antarkalimat.