Friday, September 20, 2019

Puisi Akrostik | Caca Rahmadi | Ceria Kita


 
pixabay.com

Judul Puisi “Ceria Kita”

Karya : Rin Muna

Cerita kita hadir bukan tanpa alasan
Antara kau dan aku sudah jadi suratan
Ceria kita hadir bukan tanpa balasan
Antara aku, kau dan mereka sudah jadi ingatan

Rasa cinta kan mengalahkan segala hina
Angkara yang kadang merasuk ke dalam jiwa
Hanya tawa ceria yang mampu meredam segala
Marah yang terkadang membawa petaka
Akankah cerita kita berakhir sengsara
Dan kamu hanya jadi bagian terlupa
Inginku ... selamanya kita bersama dan bahagia

Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018

Puisi Akrostik | Aisyah Nurul Hidayah | Mimpi Pipit Kecil


 

 

Judul Puisi "Mimpi Pipit Kecil"


Aku bagai pipit yang baru merekah di antara semak belukar
Ingin belajar berjalan tanpa kaki, ingin belajar terbang tanpa sayap
Setiap apa yang kulihat adalah keindahan dunia
Yang bahkan semua makhluk tak menyadari dengan syukur tak terkira
Aku ini kecil, lemah, dan dunia begitu besar penuh pesoa
Hingga aku tak mampu melihat semua dengan kedua mataku

Napas pertama yang kuhembus adalah harapan setiap mimpi
Untuk mengubahnya menjadi nyata tak sekedar ilusi
Raga pertama yang bergerak adalah harapan setiap doa
Untuk mengubah mimpi jadi nyata dengan kekuaran doa
Lalu mencipta duniaku sendiri penuh keceriaan

Hempasan setiap sayap-sayap elang menciptakan rasa takut tak bertepi
Ingin aku bisa terbang agar tak tertelan
Dalam setiap kepakkan sayap kecil yang memeluk butir-butir awan putih
Aku ini kecil, lemah dan siap diterkam siapa saja yang serakah
Yang sedang bermimpi terbang menembus awan
Aku ingin kisahku abadi di sana, di negeri awan yang indah
Hingga aku menutup mata, namaku tetap abadi di udara


Ditulis oleh Rin Muna

Samboja, 17 Juli 2018

Wednesday, September 18, 2019

Kunjungan Sahabat ke Taman Bacaan Bunga Kertas


Hai, temen-temen ...!!!
Hari minggu kemarin, aku kedatangan dua sahabat kecil aku dari kota Balikpapan. Karena kita udah temenan dari zaman SMP, udah kayak sodara banget deh pokoknya.
Dua temen aku ini memang masih jomlo. Si Wahyu, sekarang udah jadi guru di salah satu sekolah dasar yang ada di kota Balikpapan. Sedangkan Rendi, jadi pengusaha UMKM di kota Balikpapan. Mereka datang berkunjung ke taman baca yang merupakan salah satu daerah yang akan menjadi calon ibukota yakni Samboja.
Aku pikir, mereka tuh nggak bakal betah di sini karena suasananya kampung banget. Eh, sekalinya mereka seneng banget ada di sini dari pagi sampe sore. Karena mereka seneng banget lihat aktivitas anak-anak taman baca dari pagi sampai sore yang silih berganti.
Mereka sampai di Samboja sekitar jam setengah sembilan. Jam segitu sih anak-anak belum pada dateng. Jadi, aku suguhin mereka makanan ala kadarnya. Rendy si pengusaha kuliner ini bilang, "baru pertama kali aku makan sayur daun labu. Rasanya enak banget!" Dia sampe nambah loh karena makanan yang satu itu. Yah, namanya juga di kampung. Pasti makanannnya ya apa adanya aja.
Setelah mereka makan, anak-anak mulai berdatangan ke taman baca untuk membaca dan meminjam buku. Si Wahyu yang punya hobi photography langsung ngeluarin peralatannya buat jepret kegiatan anak-anak taman baca. Anak-anak di sini biasa keluar dan masuk sesukanya mereka. Mereka datengnya agak siangan karena pada ngikut orang tuanya ngerewang di acara nikahan tetangga aku.
Waktu berganti siang. Anak-anak yang ke taman baca juga berganti. Kini, giliran anak-anak SMA yang punya project buat bikin konten Youtube. Katanya sih mereka pengen jadi Youtuber. Aku sebagai orang yang dekat dengan mereka, ya selalu ngedukung aja. Mereka datang ke taman baca untuk menyusun skenario. Yah, walau aku sering ngomelin mereka, mereka tetep dateng ke sini buat belajar.
Jadi, si Gugun Cs. datang ke taman baca untuk menyusun skenario drama selanjutnya setelah drama yang berikut ini:

Karena skenario mereka tulis tangan, si Wahyu heran, katanya, "Di tempatku nggak ada anak SMA yang mau kayak gitu." Dia melihat Gugun yang sedang asyik menulis skenario dengan tangannya. Aku sendiri tidak tahu kenapa anak-anak lebih suka menulisnya dengan tangan. Mungkin, karena skenario itu digarap berdua oleh Gugun dan Aisyah. Aisyah adalah salah satu anak taman baca yang juga punya hobi menulis dan melukis sepertiku. Sedangkan Gugun, adalah salah satu anggota teater di sekolahnya, SMA Negeri 1 Samboja.

Anak-anak memang aktif di taman baca. Kenapa sih anak-anak tuh mau ngumpul di taman baca dan nurut sama aku? Pasti itu yang jadi pertanyaan beberapa orang. Aku sih simple aja. Apa yang mereka mau, selama itu positif bakal aku support semampuku. Mereka aku kasih apa yang mereka inginkan dan mereka juga harus punya kontribusi untuk taman baca. Setidaknya, ada karya yang mereka buat yang bisa dinikmati ke depannya.

Seperti saat mereka menari tradisional untuk mengisi acara beberapa waktu lalu. Yah, Taman bacaku memang punya banyak aktivitas lain selain baca buku. Seperti latihan menari, menggambar dan membuat kerajinan tangan. Itulah yang membuat Rendi betah ada di tempat ini. Katanya, banyak banget anak-anak dan nggak pernah  sepi dari siang sampe sore.

Aku sendiri jarang banget dokumentasi aktivitas anak-anak di taman baca. Karena udah asyik aja sama mereka sampe lupa bikin dokumentasi. Yah, tak apalah, biasanya orang lain yang mendokumentasikan kegiatan anak-anak di taman baca seperti saat beberapa media tv dan media cetak berkunjung ke taman baca beberapa waktu lalu.

Seneng sih. Karena banyak temen yang berkenan buat berkunjung di taman baca. Apalagi mereka itu rela dateng jauh-jauh ke sini. Seperti beberapa teman yang berkunjung dari Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong. Taman Baca yang ada di pelosok desa ini mereka jadikan tujuan untuk berlibur sekaligus melihat aktivitas anak-anak taman baca. Kadang malu sih, karena kondisi rumahku yang kayak kandang sapi dan sering dikunjungi teman-teman dari kota.

Sore hari, Rendi dan Wahyu baru kembali ke Balikpapan setelah mengajari dua anak remaja (SMP Negeri 5 Samboja), yakni Bojes dan Ipin untuk belajar cara photography.

Terima kasih untuk Wahyu Ridho dan Rendy Saputera yang sudah berbagi ilmunya ke taman baca. Terima kasih banyak untuk donasi buku-bukunya juga. Semoga bisa bermanfaat untuk anak-anak di taman baca.
Jangan lupa main ke sini lagi ...!
Eh, katanya sih mereka berniat mau main ke sini lagi. Aku juga udah bilang sama mereka, kalau mereka ke sini ... mau aku masakin empis-empis (Makanan Khas Temanggung) karena di sini mayoritas adalah warga transmigrasi dari daerah Temanggung.
Semoga mereka bisa ke sini lagi dan aku juga bisa berbagi cerita lagi sama kalian.

Cukup sampai di sini tulisan dari aku ..
Salam manis selalu ...


Rin Muna
Founder Rumah Literasi Kreatif

Tuesday, September 17, 2019

Pakaian Tetap Wangi Saat Musim Hujan dengan Attack New Teknologi Jepang Anti Bau


“Pakaian Tetap Wangi Saat Musim Hujan dengan Attack New Teknologi Jepang Anti Bau”
Penulis : Rin Muna

Hai ... teman-teman, apa kabar kalian hari ini?
By the way ... akhir-akhir ini lagi musim hujan. Yang paling bikin kesel saat musim hujan adalah baju yang sering bau apek karena nggak kering saat dijemur. Kesel banget kan kalau pakaian yang harusnya udah kering justru malah kena air hujan lagi. Baunya tuh nggak enak banget. Pokoknya ... kalau udah musim hujan, semua emak-emak pasti mengeluh sama pakaian yang nggak kering-kering dan baunya makin nggak enak. Terkadang harus dicuci ulang lagi karena baunya yang udah nggak enak.
Apalagi aku yang punya banyak kegiatan, sering banget nggak ada di rumah. Cucian sering banget kena hujan dan nggak ada yang angkatin karena aku emang nggak punya asisten rumah tangga. Semua pekerjaan rumah aku kerjain sendirian aja. Sering banget deh ngalamin yang kayak gini. Aku harus cuci ulang pakaian karena baunya ... eyuuh... enggak enak banget!
Selain itu, aku juga sering ngerendam baju kelamaan. Karena kerjaan yang suka tiba-tiba, aku seringkali ninggalin rendaman baju. Tau kan kalo rendaman baju kelamaan bisa bikin baju itu baunya nggak enak. Apalagi kalau rendam baju pagi, terus terpaksa harus ditinggal keluar sampe sore. Asli ... itu bikin baju baunya jadi nggak enak banget. Buat aku yang ngerjain semuanya sendiri, pasti kesel saat pulang dan nemuin baju masih terendam, sementara aku udah capek banget dengan kegiatan di luar dari pagi sampai sore.
Aku pikir semua detergen sama aja, tidak akan bisa menghilangkan bau Air rendaman. Tapi, pas aku nggak sengaja pakai produk Attack, aku langsung bingung aja gitu. Kok, bisa ya baju yang aku rendam kelamaan ini nggak bau. Tetep aja wangi seperti saat direndam. Oh ... My God! Aku langsung jatuh cinta sama produk yang satu ini.  Aku tetep bisa lanjutin nyuci rendaman baju aku tanpa harus dibilas dahulu dan dituangi ulang deterjen yang baru agar bau tidak sedap pada baju bisa hilang.
Waktu aku jalan-jalan ke supermarket terdekat, aku lihat produk baru Attack dengan kemasan yang lebih menarik tentunya. Aku langsung comot aja tuh produk Attack New Teknologi Anti Bau.
Aku dibikin jatuh cinta bertubi-tubi waktu aku coba produk Attack New dengan Teknologi Jepang Anti Bau. Produk Attack ini emang salah satu produk favorite aku loh. Sebelum pakai Teknologi Jepang Anti Bau aja aku udah suka sama wangi dan bersihnya. Apalagi produk dengan teknologi terbaru ini. Pastinya bakal bikin aku makin setia sama Attack.


Pagi hari, aku langsung buka kemasan dan aroma wanginya tuh menyeruak ke seluruh ruangan.  Wanginya enak banget, kalem dan nyaman dihidung. Aku langsung ke kamar mandi dan nuangin ½ tutup botol (30ml) ke dalam 7,5 liter air untuk pakaian anak aku yang banyak terkena noda. Sebagian pakaian yang lain aku masukkan ke dalam mesin cuci. Untuk mesin cuci dengan pintu atas 1 tabung seperti punyaku, bisa menggunakan hanya ½ tutup botol (30ml) untuk 15-20 potong pakaian dengan 30 liter air.
Ini pertama kalinya aku mencuci pakaian menggunakan deterjen cair. Jelas saja lebih hemat ketimbang deterjen bubuk/powder. Karena Attack deterjen cair ini sudah plus softener dan 1x bilas. Aku bisa mencuci pakaian lebih cepat karena tidak perlu lagi merendam pakaian dengan pewangi sebelum mengeringkan pakaian yang aku cuci di mesin.

Sembari menunggu pakaian yang aku cuci di mesin, aku mengucek pakaian anakku yang kebetulan kena noda cokelat. Wuuuiiih ... enak banget nguceknya. Aku nggak perlu susah payah ngucek karena mudah banget nodanya dibersihkan. Mencuci baju anak biasanya lebih ekstra karena di baju anak lebih banyak noda membancel, mulai dari noda makanan, noda tanah, sampai noda cat lukis. Aku tuh bener-bener nggak nyangka kalau mencuci dengan Attack bisa semudah ini.
Baru dapat dua potong pakaian anak yang aku cuci, tiba-tiba salah satu teman memanggilku. Katanya, aku harus segera menuju kantor desa karena ada pekerjaan penting yang harus aku selesaikan. Alhasil, aku meninggalkan pakaian anakku terendam karena harus bergegas memenuhi panggilan dari kepala desa. Sudah menjadi hal biasa aku mendapatkan kerjaan yang tiba-tiba. Entah dari kantor desa maupun dari pihak lain. Hal inilah yang kerap kali membuatku meninggalkan rendaman pakaian dalam jangka waktu yang lumayan lama.
Aku langsung buru-buru bersiap ke kantor desa untuk mengerjakan laporan taman baca, aku selalu membawa anakku saat mengerjakan laporan di kantor desa. Sebelumnya, aku sempatkan untuk menjemur pakaian yang aku cuci di mesin cuci. Sementara pakaian anak masih dalam rendaman. Duh, kalau aku pulangnya sore pasti bakal bau banget rendaman baju aku.
Di kantor desa, aku harus mengerjakan beberapa pekerjaan kepanitiaan pemilihan kepala desa sekaligus laporan taman baca. Belum sampai 30 menit, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Ya ampun, jemuran pakaianku...! Pasti basah lagi karena nggak ada yang angkatin baju. Karena tetangga juga punya aktivitas di luar di jam-jam seperti ini.
Huft, ini menyebalkan sekali. Aku meninggalkan rendaman pakaian anakku dan pakaianku yang sudah aku jemur juga terkena hujan deras. Sepertinya aku harus mencuci ulang pakaianku lagi. Kalau nggak dicuci ulang, pasti bakalan bau deh. Pakaian yang direndam lebih dari dua jam, pasti baunya udah nggak enak banget. Begitu juga dengan pakaian yang terkena air hujan, baunya pasti anyir. Benar-benar pekerjaan yang melelahkan buat seorang ibu kalau lagi musim hujan kayak gini.
Aku terus kepikiran sama cucian di rumah karena sejak berangkat jam 07.00 WITA sampai jam 12.00 WITA, aku masih ada di kantor Desa. Usai jam makan siang, barulah aku pulang ke rumah. Aku melaksanakan salat zuhur terlebih dahulu dan bergegas mengambil pakaian di jemuran yang sudah basah kembali. Saat aku menyentuh salah satu pakaian di jemuran, aku benar-benar terkejut karena pakaian yang kehujanan tadi nggak bau anyir sama sekali. Masih wangi banget padahal tadi hujannya sangat deras. Attack Anti Bau dengan teknologi jepang ini benar-benar bikin aku bahagia, karena aku nggak perlu mencuci ulang pakaianku yang kehujanan. Aku menghela napas lega dan kembali masuk ke dalam rumah.
Aku masuk ke kamar mandi dan mengecek rendaman pakaian anakku, masih wangi seperti baru direndam. Alhamdulillah ... artinya aku tidak perlu membuang air rendaman dan merendamnya kembali dengan air dan deterjen yang baru. Lumayan, bisa menghemat juga karena tidak mengulangi cucian. Sumpah aku seneng banget karena rendaman pakaian yang dari tadi pagi tuh nggak bau sama sekali. Dan saat aku kucek, kotorannya dengan mudah bisa terangkat. Formula Max Power dari Attack Plus Softener benar-benar efektif angkat noda. Terlebih pakaian anak yang nodanya beragam dan membandel.
Pakai Attack Anti Bau dengan Teknologi Jepang, benar-benar meringankan pekerjaanku. Terlebih aku memang mengerjakan semuanya sendiri tanpa ART ( Asisten Rumah Tangga ). Selain meringankan dan menghemat waktu, Attack Anti Bau juga menghemat pengeluaran banget loh temen-temen. Karena 1 liter kemasan Attack Anti Bau bisa digunakan sampai 33x cuci. Artinya, bisa dipakai sampai sebulan. Attack Anti Bau ini juga sudah plus Softener, kita nggak perlu beli softener lagi supaya pakaian kita bisa harum. Hemat banget kan jadinya? Oh ya, satu lagi ... Attack Anti bau juga bisa dibilas 1x aja loh. Pokoknya Attack New dengan Teknologi Jepang Anti Bau ini bener-bener  dambaan para emak-emak. Karena ini udah lengkap banget loh.
Attack New Anti Bau Plus Softener ini udah berhasil bikin aku jatuh cinta setiap hari karena bukan hanya membersihkan noda dengan baik, tapi juga wangi, lembut dan merawat pakaian sampe ke serat kain sehingga nyaman saat dipakai. Dan yang paling penting, menghemat waktu dan pengeluaran.
Sudah saatnya aku beralih ke Attack New dengan Teknologi Jepang Anti Bau. Bagaimana dengan para ibu? Masih suka dengan deterjen yang ribet atau mau beralih juga kayak aku?




Tulisan ini dibuat untuk Kompasiana.com


Monday, September 16, 2019

Bagaimana Membuat Outline / Kerangka Karangan yang Baik dan Mudah?


Hai, temen-temen ...!
How are you?

Maaf banget kalo aku jarang nulis buat blog aku sendiri.
Bukan karena aku nggak nulis sama sekali atau berhenti nulis.
Tapi, karena aku lagi nulis project novel adaptasi dari salah satu perusahaan.
Yah, lumayan lah bisa buat beli susu anak.

Karena tulisanku seringkali dipinang oleh beberapa perusahaan. Aku tuh jadi sering dapet pertanyaan, gimana sih caranya biar admin itu bisa fall in love sama tulisan kita?

Hmm ... aku sendiri juga nggak tahu kenapa para mimin banyak yang hubungin aku buat ngasih job nulis. Dan pastinya, ada honor dari nulis itu sendiri. Kalo ditanya kayak gitu, aku selalu nggak bisa jawab. Mungkin takdir, mungkin itu jalan Allah kasih aku rezeki.

Nah, ada beberapa yang nanya sama aku ... gimana sih caranya bikin kerangka karangan atau outline biar cerita kita itu runtun sampai akhir. Nggak ngegantung-gantung dan saat kita nggak punya ide, tulisan itu bakal jadi sampah yang nggak tahu mau kita apain lagi.

Buatku, saat menulis novel, bagian paling penting yang harus kita lakukan adalah menyusun kerangka karangan atau outline.

Aku sendiri nggak pernah bikin outline yang baku banget. Kayak kerangka karangan yang ditulis beberapa artikel. Entah kenapa, aku tuh suka baca tapi gampang bosen. Mungkin karena cara penulisannya yang baku banget dan hampir semua artikel yang aku baca, isinya sama. Ya iyalah, namanya juga artikel. Kalo tema yang diangkat sama, pasti isinya nggak jauh beda. Yang bikin beda itu gaya penulisan si penulis itu sendiri.

Nah, kan ... aku malah ngoceh panjang lebar kayak gini. Padahal, aku cuma mau ngasih tahu ke kalian gimana caranya bikin outline yang baik, benar dan mudah dipahami.

Oke ...
Let's go!

Pertama-tama ... kamu harus tahu dulu tema yang mau kamu buat itu tentang apa. Misal, tentang percintaan dunia remaja, percintaan dewasa atau cerita-cerita lainnya. Karena, pemilihan tema itu hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum kamu memilih sebuah judul.

Kedua, kamu harus nentuin di mana setting (tempat) dari cerita yang akan kamu buat. Misalnya, kamu mau setting di Jakarta atau di Toraja. Dua tempat ini punya budaya, bahasa dan kearifan lokal yang berbeda. Misalnya, kamu mau ambil setting tempat itu daerah pantai. Otomatis, kamu harus bikin cerita itu tentang orang yang suka banget sama air atau berenang. Jangan ambil peran pendaki karena nanti nggak akan nyambung sama tempat dan tokoh yang kamu buat. Setting/latar tempat ini adalah hal yang paling lama prosesnya karena aku juga melakukan riset yang lumayan panjang.

Ketiga, kamu harus bikin karakter tokoh atau penokohan. Biasanya, aku bikin list sendiri tentang tokoh yang mau aku munculkan. Mulai dari ciri-ciri fisik, hobi dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh si tokoh. Poin yang satu ini bakal jadi acuan ketika si tokoh menghadapi masalah atau konflik.

Keempat, kamu harus bikin outline atau kerangka karangan per chapter atau per bab. Tulis secara singkat saja. Cukup satu atau dua kalimat yang bisa mewakili atau menggambarkan cerita yang akan kamu kembangkan. Misal, di Chapter 1, si A dan si B bertemu. Di Chapter 2, kamu harus bikin si A dan si B ini ada kelanjutan ceritanya. Misalnya, melakukan hobi mereka bersama atau apa saja. Begitu juga seterusnya ...


Yang kelima ... hmm, tentunya ini sama aja sama tips dari semua penulis-penulis senior. Seringlah baca buku-buku berkualitas. Karena, dengan membaca buku, kosa-kata kita akan terus bertambah. Yah, walau untuk seorang penulis yang sudah sibuk mengembangkan idenya setiap hari, pasti tidak ada waktu untuk membaca. Kadang, aku juga ngerasa kayak gitu. Nggak asyik banget rasanya, pengen baca tapi waktu buat baca buku nggak ada.


Buat adik-adik, selagi punya banyak waktu, pergunakanlah untuk belajar dan membaca. Membaca tidak akan kamu rasakan saat ini, tapi puluhan tahun ke depan.

Nah, itu dia tips singkat dari Kak Rin. Mudahan gampang dipahami ya!

Kalau mau tanya-tanya, bisa langsung komen di bawah.
Maaf, bukannya aku nggak bisa nulis pake bahasa baku. Tapi aku lebih nyaman santai kayak gini.


Terima Kasih ...


Rin Muna
 

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas