Saturday, July 6, 2019

MAMUJA | Implementasi Literasi Finansial di Taman Bacaan Bunga Kertas


LITERASI FINANSIAL


Literasi Finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar membuat keputusan yang lebih efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
Literasi finansial merupakan kecakapan hidup abad XXI yang meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan taraf hidup sehingga dapat dijadikan penentu kemajuan sebuah bangsa. Strategi peningkatan kecakapan finansial perlu dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh warga sekolah, keluarga dan semua komponen masyarakat. Strategi ini perlu dirumuskan bersama dan disesuaikan dengan konteks kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat yang beragam.
Pada tanggal 03 Februari 2019, Taman Bacaan Bunga Kertas melahirkan sebuah klub ibu-ibu kreatif yang diberi nama Mamuja (Mama Muda Samboja) sebagai salah satu perwujudan atau pengaplikasian Literasi Finansial di Taman Baca. Setiap minggu diadakan pertemuan rutin untuk terus menjaga kebersamaan dan komitmen dalam berkarya bersama-sama. Selain berkumpul di taman baca, para ibu-ibu muda ini juga aktif berkreatifitas di rumah masing-masing dan menghasilkan karya / produk yang memiliki nilai jual sehingga bisa membantu kebutuhan finansial keluarga walau belum terlihat jelas kebermanfaatannya di dalam lingkungan masyarakat.

Struktur Mamuja
Pembina : Walrina
Ketua : Anis Tri Astuti
Sekretaris : Sri Handayani
Bendahara : Utami Relawati
Anggota : Rety, Eny, Erna, Alvia Diana, Suyati, Katiami

Literasi Budaya di Taman Bacaan Bunga Kertas

LITERASI BUDAYA

Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Indonesia memiliki keberagaman dalam hak suku bangsa, bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. Selain itu, sebagai bagian dari dunia global, Indonesia juga mendapat pengaruh budaya dari berbagai negara sebagai dampak pada hubungan kerja sama yang dibangun. Akibatnya, keberagaman yang sudah ada, yang dibawa oleh tiap-tiap suku bangsa di Indonesia menjadi semakin kompleks dengan masuknya pengaruh global.
Kemampuan untuk memahami keberagaman dan tanggung jawab warga negara sebagai bagian dari suatu bangsa merupakan kecakapan yang patut dimiliki oleh setiap individu di abad ke-21 ini. Oleh karena itu, literasi budaya dan kewargaan penting diberikan di tingkat keluarga, sekolah dan masyarakat. Literasi budaya dan kewargaan tidak hanya menyelamatkan dan mengembangkan budaya nasional, tetapi juga membangun identitas bangsa Indonesia di tengah masyarakat global.
Melalui ungkapan dalam bahasa Jawa (memayuhayuningbawono) kita mengenal falsafah hidup bahwa manusia harus mampu menjaga lingkungan hidupnya. Ungkapan tersebut tidak hanya memiliki arti filosofis, tetapi juga menyiratkan bahwa perilaku manusianya merupakan bagian dari suatu budaya.
Kesenian sebagai Produk Budaya             
Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dihasilkan oleh suatu masyarakat. Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar tentunya menghasilkan berbagai bentuk kesenian dari berbagai daerah dengan membawa ciri khas kebudayaan dari daerahnya masing-masing. Berbagai macam bentuk kesenian yang dihasilkan oleh setiap daerah di Indonesia harus dikenalkan kepada masyarakat terutama generasi muda agar mereka tidak tercerabut dari akar budayanya dan kehilangan identitas kebangsaannya.

Latar Belakang Saya Mendirikan Sebuah Taman Baca di Desa

Latar Belakang Pendirian Taman Bacaan Bunga Kertas
maps.google.com


Desa Beringin Agung terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Berjarak sekitar 86,7 Km dari Kabupaten Kukar, 56,3 Km dari Kota Balikpapan dan 79,3 Km dari Ibukota Provinsi (Samarinda). 

Minimnya akses transportasi dan informasi
Mendorong keinginan saya untuk membuka
Sebuah taman baca sebagai  fasilitas warga untuk mengakses informasi
Dan menambah wawasan ilmu pengetahuan

Friday, July 5, 2019

Waktu ...


Puisi | Waktu ...
Karya Rin Muna
Source : Pixabay.com


Aku tak tahu kapan waktu akan berpihak padaku
Di sela kata yang tak biasa
Ada cerita yang tak mampu ku ucap...

Aku tak tahu kapan hari akan menjadi milikku
Di sela waktu yang tersisa
Ada kisah yang ingin kupeluk...

Aku tak tahu kapan dunia berpihak padaku ...
Di sela tawa yang tercipta
Ada tangis penuh luka yang ingin kutiadakan

Jika waktu bisa kembali ...
Aku tahu itu takkan mungkin...
Jika hari kemarin bisa menjadi hari esok ...
Aku tahu itu takkan terjadi ...

Maka biarlah air mata ini jatuh ...
Dalam waktu-waktu yang terus mengusang
Dalam hari-hari yang terus menghujam
Dalam minggu-minggu yang terus mengelam
Dalam tahun-tahun yang terus menghitam

Kisah ini bukan kisah kita
Cerita ini bukan cerita kita
Hidup ini bukan hidup kita
Ini waktu ... bukan tentang kita
Tapi ... tentang kau dan aku
Yang selamanya akan berbeda...



Kutai Kartanegara, 05 Juli 2019


Deretan Prestasi Fairuz A. Rafiq

Instagram : Fairuz A. Rafiq
Minggu ini netizen dihebohkan dengan kasus Firuz dan mantan suaminya Galih Ginanjar. Kali ini, aku nggak mau bahas soal perseteruan Fairuz dengan mantan suaminya itu karena hampir semua media membahas hal yang sama.
Aku mau bahas soal deretan prestasi Fairuz A. Rafiq sebagai aktris di dunia hiburan Indonesia.
Jujur, aku sebenarnya tidak begitu suka membahas soal dunia artis, paling cuma nyimak saja. Tapi, kasus Fairuz benar-benar menyentuh hatiku sebagai seorang perempuan.
Sejak aku masih remaja, aku sudah sering melihat wajah Fairuz seliweran di televisi. Dari dulu wajahnya tetap sama, tetap cantik dan hidungnya itu loh ... sama mancungnya sama almarhum ayahnya A. Rafiq.

Selain cantik, ibu muda kelahiran Jakarta, 6 Maret 1986 ini juga memiliki deretan prestasi dalam dunia seni gerak (akting) di antaranya :

1. I Love You Somat (2008)
2. Aku Kaki Ayahku (2015) - Sebagai Astrid
3. Suamiku Selalu Merasa Paling Benar (2016) - Sebagai Winda
4. Ajari Aku Bertaubat (2016) -  Sebagai Laila
5. Air Mata Seorang Istri (2016) - Sebagai Neneng
6. Rumah Untuk Bapak (2016) - Sebagai Mama Adit
7. Apa Salah Kami Hingga Difitnah -  Sebagai Ike
8. Suamiku Penggali Kuburan Yang Jujur (2016) - Sebagai Desi
9. Aku Diusir Karena Penjual Timun Suri (2016) - Sebagai Ika
10. Hadiah Terindah dari Anakku (2016) - Sebagai Ibunya Bagus
11. Tagihan Dari Alam Kubur (2016)
12. Penggali Kubur Jadi Direktur (2016)
13. Rezeki Itu Milik Allah (2016) - Sebagai Sari
14. Derita Istri Yang Tak Dicintai (2016) - Sebagai Nina
15. Ku Sakiti Istri yang Memperjuangkan Masa Depanku (2018) - Sebagai Najwa
16. Wanita Setia Kutinggalkan, Wanita Matre Kunikahi (2018) - Sebagai Airin




Single Lagu :
Pengalaman Pertama (2013)
Cintaku (2013)
Eish (2016)


Nah, itulah deretan prestasi karya Fairuz A. Rafiq.
Setelah bercerai dengan Galih Ginanjar pada tahun 2014, Fairuz menikah dengan Sonny Septian pada tahun 2017 dan dikaruniai seorang puteri cantik bernama Queen Eijaz Slofa, adik dari King Faaz Arafiq. Kecantikan dan Prestasi Fairuz tentunya sangat menginspirasi wanita-wanita di Indonesia.



Sumber referensi :
- wikipedia.org
- www.vidio.com






DIY Gantungan Kunci Nama dari Kain Flanel



Hai... temen-temen ...!
Buat kalian yang pengen punya gantungan kunci nama, tapi males beli... kalian bisa bikin sendiri kok di rumah.
Tutorialnya ada di video Youtube aku ya! Kalian bisa tanya-tanya juga lewat kolom komentar.

Oh ya? Alat dan Bahan yang diperlukan sangat sederhana kok, yaitu:

1. Kain Flanel
2. Pola Huruf
3. Benang & Jarum
4. Tang Jepit
5. Ring
6. Korek Api
7. Dakron

Cara membuat:
1. Potong Kain Sesuai Pola
2. Jahit tepi pola dan isi dengan dakron.
3. Sambungkan huruf-huruf dengan jahitan.
4. Pasang Ring Gantungan Kunci
5. Bakar tepi jahitan dengan hati-hati agar rapi.


Nah, cuma kayak gitu kok caranya bikin gantungan kunci nama ini. Simple banget kan? Kamu bisa coba dari rumah. Yang nggak suka baca, bisa langsung nonton videonya di Channel Youtube Rin Muna ya!
Makasiih teman-teman...!
Jangan lupa subscribe biar Channel aku makin berkembang dan banyak menginspirasi....

Thursday, July 4, 2019

Mamuja Bersama Dispora Kukar

Dokumen Pribadi 

Selasa, 02 Juli 2019

Taman Bacaan Bunga Kertas, Desa Beringin Agung berkesempatan untuk dikunjungi oleh Dispora Kukar dalam rangka peninjauan lapangan atas keikutsertaan saya dalam Seleksi Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara.

Syukur alhamdulillah... Ibu-Ibu kreatif yang saya bina di taman baca yang saya beri nama Mamuja (Mama Muda Samboja) diberi kesempatan untuk bertatap muka dengan Bapak-Bapak dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kutai Kartanegara.

Klub kreatif yang merupakan bagian dari aplikasi literasi finansial di taman baca ini saya bentuk pada tanggal 03 Februari lalu.
Alhamdulillah berjaland dengan baik dan mampu menginspirasi banyak ibu-ibu rumah tangga untuk lebih aktif lagi dalam berkreatifitas serta bisa memanfaatkan potensi-potensi yang ada di lingkungan sekitar.
Dalam peninjauan kali ini, saya dinilai sebagai pemuda pelopor yang harus bisa menunjukkan kepeloporan saya di bidang yang saya tekuni ini. Tidak banyak hal yang bisa saya lakukan. Semuanya berjalan berkat kerjasama semua masyarakat dan pemuda-pemuda Desa Beringin Agung. Jika para pemudanya sendiri tidak memiliki keinginan untuk maju, maka satu orang perempuan seperti saya tidak akan pernah bisa membuat Desa yang kami tinggali ini bergerak maju dan bersaing dengan wilayah-wilayah lain dalam berbagai sektor industri.
Harapan ke depannya, Mamuja akan terus memberikan inspirasi dan motivasi bagi ibu-ibu muda dan juga anak-anak muda di Samboja. Mampu memberikan prestasi yang bisa membawa nama baik desa dan mampu bersaing dengan industri-industri lain agar perekonomian warga bisa tetap terjaga dengan baik.
Dari beberapa testimoni yang diberikan oleh lembaga-lembaga terkait. Saya sangat bersyukur karena keberadaan saya dianggap sebagai hal yang positif dan menginspirasi. Bagi saya, yang bisa menilai tindakan saya baik atau tidak adalah orang-orang yang ada di sekitar saya. Saya tidak bisa mengatakan bahwa pribadi saya baik, sebab setiap orang selalu punya sisi baik dan buruk. Yang saya lakukan adalah berusaha berbuat baik dan semoga masyarakat sekitar dapat menerima positif setiap kegiatan yang saya lakukan untuk Desa Beringin Agung.




Salam Literasi,

Rin Muna

Taman Bacaan Bunga Kertas
Desa Beringin Agung


Monday, July 1, 2019

Song Song Couple on Sunset Song

Dok.Pri
Saat ini lagi heboh berita Song-Song Couple ( Song Hye Kyo & Song Joong Ki) di dunia maya karena kasus perceraian mereka.
Terus? Apa hubungannya sama aku?
Yah, nggak ada sih.

Tapi, tentunya ada hikmah di balik setiap peristiwa yang membuat kita harus belajar lebih dewasa dan bijaksana untuk menghadapi kehidupan ini.

Dua artis korea yang menjadi copule di drama "Descendent of the Sun" dan menjadi couple di dunia nyata ini terlihat serasi dan sangat bahagia. Terutama bagi orang awam sepertiku ini. Siapa yang nggak iri lihat kedua pasangan ini? Cantik-ganteng, sama-sama populer, punya banyak fans, punya banyak uang dan terlihat sangat romantis. Namun, kenapa pada akhirnya mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih  seumur jagung?

Itulah satu hal yang harus bisa kita ambil hikmahnya, bahwa rupa/paras seseorang tidak menjamin sebuah kebahagiaan. Cantik/ganteng bisa pudar seiring berjalannya waktu. Lihat si A cantik, sekalinya si B lebih cantik dari si A. Lihat si B cantik, ternyata si C lebih cantik dari si B dan seterusnya. Kita tidak akan pernah ada puasnya ketika kita memilih seseorang dari parasnya saja. Sebab paras hanya bisa kita nikmati dari luar dan untuk dikagumi sesaat. Tidak menjamin akan membuat kita hidup bahagisa dengan pasangan kita. Ada beberapa orang yang beruntung memiliki pasangan yang cantik/ganteng, baik pula hati dan akhlaknya. Tentulah itu menjadi dambaan bagi setiap orang.

Kalau mau cari pasangan yang kaya, kita juga tidak akan pernah ada puasnya. Sebab harta itu hanya titipan semata. Allah bisa mengambil harta kita kapan saja, bahkan di saat kita sangat mencintai harta yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT. Sebab, harta itu bagian dari ujian. Apakah kita akan bersyukur mengingat Allah atau justru lalai ditenggelamkan oleh lautan harta yang melimpah hingga lupa pada kewajiban sebagai ummat.

Menjadi terkenal dan populer juga bukan jaminan orang itu akan bahagia selamanya. Mungkin punya banyak fans yang mencintai. Tapi, setiap manusia selalu punya sisi baik dan sisi buruk dalam hidupnya. Tidak mungkin hanya sisi baiknya saja yang akan diperlihatkan pada pasangan kita. Tentunya ada sisi buruk yang terkadang sulit untuk diterima. Sedangkan orang lain tidak akan pernah memahami keseharian dan kehidupan pribadi kita secara mendalam. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk ke dalam kehidupan pribadi.

Di sinilah kita harus banyak belajar. Belajar apa?
Belajar tentang arti pentingnya bersyukur atas apa yang diberikan Allah SWT. Belajar untuk lebih bertakwa dan mencintai Sang Pemberi Nikmat kehidupan. Saat kita bersyukur, kita akan selalu merasa lebih tenang, bisa menerima apa pun kehendak Tuhan tanpa harus memaki atau menyalahkan Tuhan walau kita berada dalam keadaan paling sulit sekalipun.

Apa yang terlihat indah di pandang mata, biasanya hanya sejenak dapat kita rasakan. Seperti senja yang menemaniku di ujung dermaga ini. Ada keindahan yang tersirat di setiap pancaran cahyanya. Namun hanya sekejap hadir dan tak lagi terlihat. Dan itulah yang disukai banyak orang. Mungkin lagu senja lebih populer. Banyak orang berburu momen Sunset atau Sunrise yang bahkan munculnya hanya sekejap. Kenapa? Jelas karena keindahannya. Allah telah menciptakan keindahan di dunia itu hanya sekejap. Lalu menghilang dalam gelap.

Dari Senja kita belajar kehidupan
Keindahan yang tercipta tak akan abadi
Hanya hadir sekejap lalu pergi
Menyisakan malam kelam...
Terkadang hadir bintang-bintang menghampiri
Terkadang pula tidak.

Jika jingga hadir di pagi hari,
maka kamu akan menemukan siang.
Jika jingga hadir di sore hari,
maka kamu akan menemukan malam.
Malam yang bahkan belum tentu berhiaskan bintang-bintang.
Malam yang bahkan belum tentu ditemani sang rembulan.
Namun senja tetaplah bernyanyi.
Menyanyikan lagu pertemuan dan perpisahan.
Dalam hitungan menit ... dalam hitungan detik.
Dan detak-detak nadi menjadi nada-nada perpisahan.
Perpisahan yang pahit, tapi bisa membuat kita tersenyum dalam gelap.



Ditulis oleh Rin Muna
Samboja, 01 Juli 2019



Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas